NovelToon NovelToon
Married To Kakak Ipar

Married To Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Shine

Almira Sadika, terpaksa harus memenuhi permintaan kakak perempuannya untuk menjadi madunya, istri kedua untuk suaminya karena satu alasan yang tak bisa Almira untuk menolaknya.

Bagaimana perjalanan kisah Rumah tangga yang akan dijalani Almira kedepannya? Yuk, ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Disisi lain, di rumah sakit kota, Kota Bandung.

Di sana terlihat para dokter yang berjalan kesana-kemari pertanda sangat sibuk.

Terlihat salah satu dokter tengah menggerutu sambil berjalan dan diikuti dua orang suami istri paruh baya di belakangnya.

"Jadi bagaimana, Dok? Apa bisa putra kami bawa pulang sekarang?" tanya si pria paruh baya yang mengikutinya.

"Astaga, benar!" ucap sang dokter kala mengingat jika dirinya tengah berbincang dengan orang tua salah satu korban pesawat. "Maafkan saya Tuan, Nyonya, saya tak berniat mengabaikan Anda berdua. Tapi, pertanyaan Nyonya dan Tuan biasanya adalah pekerjaan rekan saya, yang sayangnya rekan saya itu ada keperluan mendesak yang tak dapat ditinggalkan. Jadi dia tak berada di sini sekarang. Mohon maaf sebelumnya, karena saya tak dapat menjawab pertanyaan Tuan dan Nyonya, maka saya sarankan untuk Tuan dan Nyonya agar bertanya pada salah satu perawat.. Siapa sekiranya dokter yang dapat membantu Tuan dan Nyonya. Mengingat jika semua perawat di sini adalah orang-orang rumah sakit ini. Sementara saya dan beberapa rekan saya hanyalah utusan untuk sekedar membantu," lanjut dokter tersebut menjelaskan.

"Bagaimana sih, Dok?! Mengapa tak sedari tadi saja untuk mengatakan jika tidak tahu! Jangan malah berbelit-belit!" semprot si wanita paruh baya.

"Ma, sudah," lerai suami wanita paruh baya tersebut.

"Apa sih, Pa," sungut wanita paruh baya tak terima, karena dirinya yang merasa dipermainkan.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan dan ketidakpuasan Tuan dan Nyonya," ucap dokter tersebut merendah.

"Tak apa, Dok. Kalau begitu kami permisi," ucap pria paruh baya, yang dibalas dengan senyuman dan anggukan sang dokter.

"Ini semua gara-gara si Ditto, sialan! Bisa-bisanya dia meninggalkan tugas yang belum selesai!" gerutu si dokter saat kedua paruh baya tadi telah pergi. Dokter tersebut sangat merasa jengkel mengingat kelakuan salah satu rekannya yang seenaknya itu.

***

"Papa apa-apaan sih?! Mama tuh belum puas memaki dokter kurang ajar itu! Berani-beraninya dia mempermainkan kita!"

"Sudahlah, Ma. Sebaiknya kita cari perawat untuk agar bisa segera membawa pulang jenazah Sebastian," ujar papa Steven.

Mendengar kata jenazah, seketika membuat mama Siska menghentikan langkahnya. Perasaan yang sedari tadi kesal berubah jadi pilu.

Papa Steven yang paham akan perasaan mama Siska saat ini pun kembali berjalan menghampiri. "Sudah... Bastian pasti lebih bahagia disisinya," ucap papa Steven seraya merangkul bahu mama Siska dan membimbingnya untuk kembali melangkah.

"Huuuft... Beruntung Papa telah mengusir wanita tak tahu diri itu."

"Ma..." tegur papa Steven.

"Memang benar kan, Pa! Dengan Papa mengusirnya, Mama jadi tak perlu untuk kembali melihat muka wanita pembawa sial itu!" mama Siska tak mengindahkan teguran papa Steven dan lebih memilih melanjutkan cemoohannya.

"Mama! Sudah cukup! Papa tak suka! Bagaimanapun, wanita yang Mama kata adalah pembawa sial, dia adalah istri dari Sebastian, putra Mama! Ibu dari anak Sebastian, cucu kita! Dan juga, suka tidak suka Almira adalah menantu kita!" tekan papa Steven. Usai berkata, papa Steven pergi begitu saja meninggalkan mama Siska dengan perasaannya yang merasa tak senang dengan apa yang baru saja dirinya dengar dari mulut suaminya itu.

Akhirnya setelah beberapa proses yang telah dilakukan, papa Steven pun bisa membawa jenazah tersebut. Dan tanpa sepengetahuan mama Siska, papa Steven mengirim satu pesan singkat untuk Almira.

***

Sedangkan disisi lain, Almira kini telah sampai di jakarta dan tepat berada di depan sebuah rumah bertingkat dua, yaitu kediaman keluarga Alvaro.

Rumah yang begitu banyak kenangan di dalamnya. Akan tetapi, ada pemandangan yang seketika membuat mata Almira terasa perih. Yaitu beberapa karangan bunga menghiasi luar gerbang rumah tersebut. Bukan karangan bunga ucapan selamat karena hari ini adalah hari baby shower nya, melainkan karangan bunga bela sungkawa juga beberapa bendera kuning turut menghiasi beberapa titik di daerah gerbang tersebut.

1
Melly Y
almira ini bodoh sekali kau thor buat almira ini sadar deh kok mangkin ke sini dia jdi orang bodoh mau aja di injak martua nya huh
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Mommy Shine: Bisa jadi dalam proses.../Smile/ karena saat ini Almira nya masih dalam tahap galau, jadi mungkin masih belum dapat membedakan mana yang baik dan tidak nya untuk dirinya sendiri... sabar aja ya kakak ku... masih bertahap. kalau langsung jadi wanita super.. bisa-bisa langsung tamat saat ini juga... jadi, sabar aza oke... pasti akan ada saatnya Almira melawan!!!
total 2 replies
Melly Y
semoga ibu mertua nya mengalami kecelakaan dan lumpuh
Melly Y
marhua gila huh.. semoga martuanya dapat karma aja thor
Mommy Shine: Ho'oh, betul... semoga dapat karma itu mertua.../Determined//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!