NovelToon NovelToon
Ketika Semua Menjauh

Ketika Semua Menjauh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Jalan hidup ini bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. itulah yang terjadi pada seorang wanita yang tidak muda lagi.

Namun demi buah hatinya ia berusaha bertahan. yang dipikirkan bagaimana supaya anaknya bisa sekolah dan bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gangguan mental

Pagi menjelang siang Ben sudah ada di tempat kost Tria dan Cindy. Dan telah mengabarkan orang tuanya, Jadi Pak Andre pun paham dengan kondisi mental calon menantunya. Jadi ia pasrah saat Ben minta di antar menjemput Nabil.

"Assalamualaikum dek." Salam Ben saat bertemu dengan ketiganya yang akan berangkat kuliah.

"Waalaikumsalam bang." Jawab ketiganya yang tidak percaya dengan kedatangan Ben sepagi ini.

Nabil spontan mencubit lengan Cindy yang ada di dekatnya." Aduh sakit oi.." Teriak Cindy.

Nabil terkekeh.. "Maaf.! Kirain mimpi." Jawab Nabil merasa bersalah.

Cindy bersungut-sungut." Dia yang ketemu laki malah aku yang kesakitan di aniaya." Ben tertawa melihat tingkah keduanya. Sedangkan Tria hanya geleng-geleng kepala saja.

"Duduk dulu Bang." Tawar Tria.

Diantara ketiganya, Tria yang paling besar. Beda bulan aja umur mereka. Tapi Tria yang merasa lebih dewasa dari mereka selalu bisa mengayomi kedua sahabatnya, terutama Nabil yang paling kecil.

"Nggak usah dek Tria. Abang bawa Nabil apa boleh. Ada hal yang harus kami selesaikan." Izin Ben.

"Yaelah. Bebas mah Bang, di bawa kemanapun. Kelaut, ke KUA juga di izinkan." Canda Cindy.

Ben terkekeh.. " Itu rencana Abang." Walaupun Cindy bercanda, tapi memang itu rencananya. Pas saat ini Ben di izinkan libur beberapa bulan, lebih panjang dari sebelumnya. selain izin nikah. Ia juga dapat jatah libur setelah kejadian kemarin. begitu juga Nabil akan siap ujian dua Minggu lagi. Jadi mereka bisa pergi Honeymoon.

"Kalau begitu. Izin kan aku ya Teh." Ujar Nabil pada kedua sahabatnya.

"Tenang aja dek, kita kan cuma remedial aja. Lagian kita besok udah libur tenang menjelang ujian."

Ben yang buat rencana pernikahan setelah Nabil selesai ujian. Jadi kuliah Nabil tidak terganggu dengan pernikahan. Namun siapa sangka Tuhan memberikan cobaan menjelang beberapa hari pernikahan mereka.

Nabil dan keluarganya di hujat dan di rendahkan oleh lingkungan sekitar. Hingga Nabil menginap di kostnya Sahabatnya.

"Makasih Teh. Aku berangkat ya." Nabil memeluk ke dua sahabatnya yang banyak sekali membantunya, menghiburnya selama ia terpuruk akibat peristiwa Ben yang kehilangan kontak kapalnya.

Cuaca yang buruk merubah keadaan semua.mungkin Tuhan menguji cinta mereka menjelang pernikahan.

Nabil terkejut saat naik ke mobil, melihat kedua calon mertuanya di atas mobil. " Eh Ayah Ibu." Nabil menyalami kedua calon mertuanya.

Keduanya berusaha tersenyum, benar kata Ben kondisi Nabil sangat terpuruk. Ia terlihat pucat dan kurus.

Nabil yang merasa janggal, ia berbisik pada Ben." Kok Ayah Ibu diam begitu. Apa mereka marah.?"

Ben menoleh pada kedua orang tuanya, dan kembali menatap kekasihnya. " Oh nggak. Mungkin tadi keselek biji salak gitu." Canda Ben.

Tapi reaksi Nabil malah berlebihan. " Kalau gitu ke rumah sakit Bang. Bawa ayah dan Ibu takut nanti kenapa-napa." Seru Nabil panik.

Ben memeluk Nabil. Ada hati yang terluka, dadanya terasa sesak melihat psikis Nabil. " Ya. Kita akan ketemu Ayah Bunda dulu ya.. Kemudian baru ke rumah sakit." Bujuk Ben.

Namun Nabil tetap berontak untuk tetap ke rumah sakit. Al hasil Ben menelpon Ayah mertuanya untuk menyusul.

Ia harus bawa Nabil ke psikiater. mental Nabil benar-benar terguncang sekali. Hatinya makin perih.

"Yang sabar ya nak." Lirih Pak Andre pada anaknya. Ben menarik nafas dalam menguatkan hatinya.

Ben pun mengarahkan mobil mereka ke rumah sakit, untuk menemui psikiater. Ia tak ingin mental dan kejiwaan Nabil makin parah.

Kedua orang tua Nabil pun sudah menunggu di sana. Saat Ben menelpon kalau mereka akan ke rumah sakit.

"Ada apa nak Ben. Siapa yang sakit.?" Tanya Pak Hendra pada menantunya.

Bukan Ben yang menjawab. PAK Andre membawa besannya agak menjauh. Mereka berempat menjauh selama Ben mendaftarkan diri Nabil.

"Sebelum pernikahan. baiknya kita bawa dulu Nabil untuk Konsul dengan psikiater. Sepertinya karena peristiwa ini mentalnya sedikit terganggu. Dan kami lihat sendiri reaksinya tadi yang membuat kami khawatir." Ujar Pak Andre.

"Benar. Mungkin karena hujatan tetangga. Bahkan sampai sekarang kami bahkan takut keluar rumah bertemu dengan orang-orang." Pak Andre sangat terkejut. Ia tidak menyangka keluarga Nabil mengalami hal demikian.

"Ya Allah mbak.. Kenapa Mbak tidak cerita sama kami. Mbak bisa tinggal di rumah kami. Ada rumah lama kami di komplek depan rumah. Mbak bisa tinggal di sana. Tidak ada orang yang hujat mbak." Tania kaget sekali.

Mei tersenyum. " Nggak apa mbak. Bagaimana pun juga saya kan harus ke sana juga. Saya kan ngajar mbak." Ujar Mei menyentuh tangan besannya.

Ben pun memberikan kode pada orang tuanya. Kalau ia akan masuk. Pak Andre mengangguk paham. Karena tidak mungkinkan mereka semua masuk.

Jadilah kedua pasang orang tua tersebut berbicara. merubah rencana pernikahan yang rencana akan di adakan di rumah Nabil berubah pindah ke gedung.

"Tapi. Undangan kan sudah di sebar. gimana mereka kalau datang ke rumah.?" Tanya Pak Hendra yang bingung.

"Mudah itu Pak. Kita kirim pesan. Atau kita buat tulisan di sana kalau pesta di pindahkan." Jawab Pak Andre memberi solusi.

"Tapi kan beda kecamatan. Tentu Pak KUA nya tidak setuju." Ujar Mei.

Pak Andre pun menjelaskan. Bagaimana proses perpindahan tempat nikah beda kecamatan. Yang di sebut dengan numpang nikah. Pengurusan surat ini juga tidak dipungut biaya alias gratis. Setelah surat numpang nikah terbit, berikutnya bawa semua dokumen persyaratan nikah ke Kantor KUA calon pasangan untuk proses pendaftaran nikah.

Ayah Nabil pun paham." Baiklah besok saya akan minta surat pengantar ke KUA tempat kita. Saya setuju usul Pak Andre, gimana Bund.?" Tanya Pak Hendra pada istrinya. Mei pun setuju.

"Kalau itu lebih baik. Bunda setuju Yah. Biar anak-anak kita tidak di hujat selama proses berlangsung."

Sambil menunggu anak menantu mereka terapi psikologi. mereka menghasilkan kesepakatan pernikahan yang di pindahkan. Tidak ada acara di rumah Mei, demi mental Nabil yang saat ini sempat terganggu.

Nabil butuh tempat yang baru. Jika ia tidak mau mengalami trauma paska hilangnya Ben. Dukungan keluarga bisa membuat mental Nabil kembali baik. Nabil tidak di izinkan pulang ke rumahnya. Ia bahkan betah tinggal bersama kedua sahabatnya selama ujian berlangsung. Mereka setuju saja, asalkan keceriaan putri mereka kembali.

1
arcyanl
keren, semangat thor!!! mampir novelku juga yuk :P/Sneer//Good//Good/
Husnel: apa judulnya
Husnel: makasih. ok
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!