Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Naga Giok
Feng Yu terus berlari, setelah merasa cukup jauh dari sang serigala kayu, dia pun menoleh kebelakang tanpa menghentikan laju larinya.
Tampak terlihat olehnya Thien Yu begitu gigih menghadapi sang serigala roh, yang terus menyerangnya.
"Maafkan aku adik, aku tak dapat membantumu, aku begitu sangat takut dengan binatang roh itu," bisik Feng Yu dan terus melesat pergi menuju ke desa Batu.
Sementara itu, Tien Yu dengan sekuat tenaga terus memberikan perlawanan kepada serigala kayu. "Kurasa kak Feng Yu telah pergi jauh, lebih baik aku juga segera melarikan diri dari pertarungan ini, binatang roh ini begitu sangat kuat dan aku tak bisa menandinginya," ucap Thien Yu.
Tiba tiba saja serigala roh kembali menyerang Thien Yu, yang membuatnya harus bergulingan di tanah, dalam menghindari terkaman yang sangat mematikan dari serigala roh yang menyerangnya.
Melihat targetnya seperti mempermainkannya, membuat serigala roh geram, dan mengeluarkan sebuah tanduk dari dalam kepalnya.
"Celaka jika dia mengeluarkan kekuatannya, maka matilah aku," pekik Thien Yu panik.
Serangan serigala roh berpusat pada tanduk yang kini ada di atas kepalanya, dan dengan sekali gerakan maka keluarlah cahaya berbentuk bulan sabit dari tanduk yang berada di atas kepala sang serigala roh, serangan berbentuk bulan sabit langsung tertuju pada Thien Yu.
Melihat serangan yang sangat mematikan yang menuju ke arahnya, Thien Yu segera menendang rusa yang ada di dekatnya, hingga rusa itu berbenturan dengan serangan sang serigala roh, yang membuat rusa itu hancur menjadi serpihan serpihan kecil di udara.
Thien Yu memanfaatkan efek ledakan tersebut dengan berlari sekuat tenaga untuk menghindari sang serigala. Akan tetapi sang serigala roh yang marah, dengan cepat mengejar Thien Yu kembali dan memberikan serangan serangan susulan yang sangat mematikan dari tanduk yang berada di atas kepalanya
Ledakan yang terjadi akibat serangan sang serigala roh, membuat Thien Yu menjadi kesulitan dalam berlari, hal itu membuat Thien Yu dapat terkejar dengan mudah oleh sang serigala roh kayu.
Kali ini sang serigala roh kembali menyerang dengan kekuatan penuhnya, yang membuat Thien Yu terhempas akibat ledakan yang di timbulkan dari serangannya.
"Ackh...!!" teriakan keras keluar dari mulut Thien Yu, karena tubuhnya telah meluncur deras ke sebuah jurang yang ada di sekitar tempat itu.
Dengan sekuat tenaga Thien Yu berusaha menggapai apapun yang berada di sekitar jurang, tapi naas baginya, karena tak ada satupun benda yang dapat diraih untuk menahan tubuhnya agar tak masuk kedalam jurang tersebut.
Dalam keterpurukannya, tiba tiba angin kencang membawa tubuhnya kearah yang berbeda, yang membuat tubuhnya mengambang beberapa saat di udara, hingga pada satu titik tubuhnya kembali meluncur deras menuju ke dasar jurang.
"Cebur...!!"
Tubuh Thien Yu masuk kedalam air yang terdapat di dasar jurang. Dengan sisa sisa tenaganya, Thien Yu mencoba untuk naik kepermukaan.
Dan pada akhirnya, Thien Yu mampu untuk naik kepermukaan dan menggapai daratan, hingga diapun tak sadarkan diri disana.
*****
Di desa batu, Feng Yu dengan tergesa gesa menghadap ketua Wo Chu.
"Ke...ke..ketua, T..tien Yu tengah dalam bahaya," ucapnya terbata bata.
"Apa maksudmu Feng er?" tanya ketua Wo Chu.
(Feng'er merupakan panggilan akrab ketua Wo Chu kepada Feng Yu).
Feng Yu menceritakan semua mengenai peristiwa yang terjadi di dalam hutan kepada ketua Wo Chu.
Mendengar semua cerita dari Feng Yu, membuat ketua Wo Chu bangkit dari duduknya,
dan memanggil semua para pemburu di desanya, untuk bersama sama menyelamatkan Thien Yu dari serangan serigala roh yang mencoba untuk memangsanya.
Para pemburu dan ketua Wo Chu terus melesat cepat ke dalam hutan, sesuai dengan arahan Feng Yu. Sesampainya di tempat tujuan mereka semua melihat banyaknya bekas-bekas pertarungan yang terjadi di tempat itu.
Tubuh Feng Yu bergetar hebat, melihat serpihan daging yang berserakan di tanah, dalam pikirannya saat itu, Feng Yu merasa jika serpihan daging yang berserakan merupakan serpihan daging dari tubuh Thian yu, diapun sangat bersalah dengan kebodohannya yang meninggalkan adiknya bertarung sendiri melawan binatang roh serigala kayu.
Namun kegundahan dan penyesalannya seketika berubah, setelah ketua Wo Chu menghampiri dan memegang pundaknya untuk menenangkan nya.
"Kau jangan terlalu terbebani dengan hal ini, serpihan ini bukanlah serpihan tubuh Thien Yu adikmu, serpihan ini adalah serpihan tubuh binatang," ucap ketua Wo Chu.
Feng Yu teringat akan rusa yang beberapa waktu lalu telah dibunuhnya bersama sang adik. "Benar ini pasti serpihan tubuh rusa itu," batin Feng Yu.
Tak lama kemudian, Feng Yu menanyakan sesuatu hal pada ketua Wo Chu.
"Ketua, lantas di manakah keberadaan Thian Yu?" tanyanya.
"Para pemburu dari desa kita, tengah mencari tau keberadaan Thian Yu dengan menelusuri jejak yang ada, semoga dalam waktu dekat adikmu akan segera di temukan," jawab ketua Wo Chu.
"Baik ketua," jawab Feng Yu.
Telah lama mencari, Thian Yu tak juga ditemukan hingga hari pun mulai malam. Ketua Wo Chu mengambil keputusan untuk mencari Thian Yu keesokan pagi nya, hal itu dikarenakan binatang roh berbagai tingkatan banyak aktif di malam hari, sehingga ketua Wo Chu tak mau mengambil resiko, maka rombongan pemburu dari desa Batu kembali pulang ke desanya.
Sementara itu jauh di dasar jurang Thian Yu tersadar, dia mengingat kembali apa yang telah terjadi pada dirinya, sehingga dia bisa berada di tepi sungai yang dia tak tahu keberadaannya.
"Aku telah terjatuh ke dalam jurang ini, karena serangan yang dilakukan serigala roh kayu, untung saja aku masih bisa hidup," ucap Thien Yu.
Thian Yu memeriksa keadaan dirinya, dan dia sangat terkejut dengan keadaan dirinya yang tidak merasakan luka sedikitpun di tubuhnya.
"Aneh, mengapa bisa seperti ini?" batinnya.
Tiba tiba saja Thian Yu di kejutkan dengan kehadiran sosok Naga hitam yang menatap tajam kearahnya, tanpa berkedip.
Dengan refleks Thian Yu segera mundur kebelakang.
"Cebur!!"
Thian Yu kembali menceburkan dirinya ke dalam air sungai, dan berusaha menjauh dari sang naga.
"Celaka, aku masuk kedalam sarang binatang roh tingkat legenda, aku tak tau apakah hari ini aku masih bisa hidup," ucap Thien Yu yang terus berenang menyebrangi sungai.
Tiba tiba suara sang naga menggema. "Berhenti, dan kembali kesini!!" perintah sang Naga hitam.
Mendengar perintah sang Naga, Thien Yu segera menghentikan pergerakannya, dia memejamkan matanya sambil terus membelakangi sang Naga.
"Apa yang ada di batinku benar-benar terjadi, Naga itu benar benar binatang roh tingkat legenda, karena hanya binatang roh tingkat legenda yang dapat berbicara dan mengerti bahasa manusia," batin Thien Yu.
"Jika aku harus mati hari ini, maka aku akan melawanmu terlebih dahulu, walau pun peluang untuk menang hanya nol persen," batin Thien Yu dan kembali memutar tubuhnya dengan berenang menuju kearah sang Naga Hitam.
Thien Yu kembali naik ke daratan walaupun tubuhnya terasa bergetar melihat Naga besar yang ada di hadapannya.
"Naga aku tak punya masalah dengan mu, jika kau ingin memakanku maka aku akan melakukan perlawanan," ucap Thien Yu dan mulai memasang kuda kudanya.
"Ternyata anak ini mempunyai nyali seorang kesatria, walaupun dia tau jika untuk menang bertarung denganku sudah tak ada harapan, akan tetapi dia tetap berusaha untuk bertarung denganku. "Adik...!! putramu pasti akan menjadi seorang kultivator hebat di kemudian hari," batin sang Naga Giok.
"Thien Yu..!! aku memilihmu untuk menjadi muridku, dan kau harus menerima takdir mu itu!!" ucap sang Naga.
Thien Yu sangat terkejut dengan perkataan sang Naga yang ada di hadapannya, agar dirinya menjadi murid seekor binatang roh penguasa dari seluruh binatang roh di dunia, hal itu merupakan suatu keberuntungan besar, akan tetapi Thien Yu tak serta merta percaya dengan perkataan sang Naga, bisa saja sang Naga besar itu hanya menipunya saja.
"Aku tak ingin menjadi muridmu, aku Thien Yu telah menjadi seorang murid dari ketua Wo Chu yang sangat hebat, jadi kau jangan berharap untuk menjadi guruku!!" Jawab Thien Yu.
"Ha..ha..ha..!!, Thien Yu untuk menjadi kuat kau harus mempunyai seorang guru yang benar-benar mampu menjadikan mu kuat, jika kau hanya mengandalkan seorang guru dengan ranah tingkat saint puncak seperti halnya gurumu sekarang, maka kedepannya kau hanya mampu untuk menembus ranah tingkat saint saja, dan itu hanya akan membuang-buang waktu muda mu dengan percuma. Jika aku yang melatihmu, maka dalam waktu 5 tahun dari sekarang, kau akan mencapai ranah tingkat saint puncak seperti halnya guru mu Wo Chu, dan bahkan kau dapat melampauinya," ucap sang Naga.
"Bagai mana aku bisa percaya dengan perkataanmu?" tanya Thien Yu.
"Thien Yu, jika aku tak memilihmu untuk menjadi muridku, maka aku akan membiarkanmu jatuh kedalam dasar jurang yang penuh dengan bebatuan, dan tak membawamu masuk ke dalam sungai itu, aku juga tak akan mungkin mau untuk menyembuhkan semua luka luka yang ada di tubuhmu itu," ucap sang Naga.
Mendengar perkataan sang Naga, Thien Yu segera bersujud di hadapan sang Naga, sambil berkata.
"Maafkan aku yang telah lancang pada anda, aku Thien Yu mulai hari ini akan menerima anda sebagai guruku," ucapnya.
"Berdirilah Thien Yu, mulai hari ini aku akan menjadikanmu muridku, dan aku akan mengajarkanmu tehnik tehnik terkuat agar kau menjadi seorang kultivator pilih tanding di dunia," jawab sang Naga Giok.
"Terimakasih Guru!!" ucapnya sambil menggenggam tinju memberi hormat.
"Thien Yu, mulai sekarang aku akan tinggal di dalam alam batinmu, dan di desa batu nanti, aku akan mulai mengajarimu berlatih ilmu beladiri," ucap sang Naga Giok.
"Baik Guru!! jawab Thien Yu.
"Bersiaplah, aku akan membentuk dantianmu agar lebih besar dari sekarang, sekalian aku akan membuat alam baru di batinmu agar aku bisa tinggal di sana," ucap naga Giok kemudian diapun masuk kedalam tubuh Thien Yu.
Dengan kutukan Mata Raksa Langit
Yang di ucapkannya