Eca yang awalnya tenang dan sangat mencintai Hanif di kampus, tiba-tiba di nikahkan paksa oleh seseorang yang tidak dikenal oleh nya.
Eca belum tahu kalau orang itu adalah Preman pasar, Aturan demi aturan posesif dari Eca membuat Niko yang awalnya sayang ke Eca perlahan muncul kebencian.
Gimana cara mereka menjalin hubungan pernikahan yang romantis? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Dijebak.
Dalam gelap nya awan mendung yang sudah berkumpul di atas langit, Niko melajukan kendaraan dari kota menuju ke desa yang ada di salah satu kaki Gunung Ciremai kabupaten Kuningan Jawa Barat.
Satu jam lebih perjalanan...
Kedua orang itu sudah berada di pemukiman desa cisantana yang dimana sangat dekat dengan pegunungan, dengan keindahan air terjun yang bernama Curug Putri.
Sebelum dirinya menuju ke air terjun itu, Niko membeli tiket masuk wisata untuk dua orang. Tiffany terus menempelkan tubuh nya ke tubuh Niko. Karena cuaca juga terbilang sudah terasa sangat dingin, apa lagi mereka sedang berada di dataran tinggi.
"Makasih ya Niko" Kata Tiffany.
Niko menoleh ke arah spion motor dan mengangguk senyum.
"Dua orang 25 ribu" Kata salah penjaga Curug itu.
Niko mengambil dompet dan selembar uang 50 ribuan untuk membayar tiket, setelahnya dia melajukan kembali sepeda motornya menuju tempat parkir yang sudah disediakan.
Saat mereka sudah berada didekat salah satu warung, Tiffany memberhentikan langkah kakinya sejenak "Oh iya Niko, minjem kunci motornya dulu dong, saya mau ambil tas sling bag saya di dalam jok, ketinggalan disana"
Tanpa pikir lama, Niko langsung melambungkan kunci motor itu untuk Fany.
Sambil menunggu Tiffany kembali dari tempat parkir, Niko memesan minuman di salah satu warung wisata disana, sambil memakan nasi ayam KFC yang sudah dibelikan oleh Pak Roby dari kota.
"Maaf lama" Kata Tiffany yang sudah kembali.
"Mau makan lagi gak?" Tawar Niko.
Tiffany menggeleng kepala "Sudah kenyang banget, makasih ya" Jawab Fany kemudian duduk dengan tenang di samping Niko.
"Bu, punten abdi hayang teh nu rada manis. hareudang nya bu" Kata Fany mengangkat tangan.
"Leres neng" Jawab Pedagang itu.
"Hatur nuhun pisan Bu" Kata Tiffany.
Setelah mesan, Fany langsung mengeluarkan ponsel untuk foto Selfi bersama Niko.
"Niko hadap sini dong" Kata Tiffany yang mendadak mengacungkan ponsel nya ke atas. Dengan wajah datar yang mulut makanan Niko mengacungkan dua jari datar nya.
CEKREK!!
"Good looking, bagus fotonya" Kata Tiffany.
"Neng punten, teh nya" Kata Pedagang itu.
Tiffany mendongak sedikit kepala untuk menatap ibu itu, lalu bangkit dari duduk untuk mengambil gelas itu. "Hatur nuhun" Kata Tiffany.
Tiffany mengambil obat tidur dari saku celana nya untuk dimasukan ke dalam minuman itu diam-diam.
"Minumnya Niko" Kata Tiffany memberi minuman itu untuk Niko.
"Makasih ya" Jawab Niko mengambil gelas itu, lalu meminum nya tanpa ada rasa kecurigaan, karena rasanya hampir sama dengan teh seperti biasanya. Tidak ada perubahan rasa seperti sedikit pahit dan asam pada teh seperti pada umumnya.
"Habisin dulu ya, habis itu kita langsung ke air terjun itu" Kata Tiffany.
10 menit kemudian...
Niko selesai makan dan membayar makanan tambahan dan minuman yang sudah dibelinya, kali ini mereka bersiap menuju ke Curug itu dengan raut wajah bahagia.
Perjalanan ke bawah yang cukup curam untuk dilalui, Tiffany terus memotret Selfi dengan background hutan yang ada di sampingnya.
"Eh kok jelek banget sih kamera saya" Kata Tiffany sambil mengusap-usap lingkaran kecil yang tertanam pada layar kacanya.
"Pake kamera depan aja" Kata Niko. Langkah kakinya terhenti karena merasa Tiffany berhenti melangkah.
"Minjem ponsel nya dong Niko, saya ga bisa pake kamera belakang, soalnya hasilnya jelek" Kata Tiffany.
Niko memberikan ponsel itu ke Tiffany, dan menyalakan ponsel sambil melanjutkan perjalanan.
Saat di tebing turunan dekat Curug, Tiffany celingukan melihat orang sekitar di saat Niko sudah mulai merasakan efek obat nya.
"Kok ngantuk ya" Gumam Niko sambil mengedipkan mata.
Tepat berada di samping jurang, Tiffany mendorong tubuh Niko dari belakang hingga membuatnya terperosok berakhir di tusukan mata hingga membuat pandangan matanya hilang.
"Tiff....." Suaranya layu karena Niko sudah mulai tertidur dibawah air yang mengalir di dekat Curug.
CTAR!!
Alam yang menjadi saksi kejahatan Tiffany, seakan marah. tiba-tiba menurunkan hujan lebat dan membuat Tiffany berjalan cepat menuju tempat parkir. Sialnya dia terpeleset dan ikut terjun ke bawah dengan kondisi nafas terengah-engah.
bukan om,