Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 11
Erika terdiam dengan tatapan mata yang gugup, "Tentu saja aku senang, tapi aku tidak ingin kau di goda oleh banyak pria. Dan aku tidak ingin kau terjerumus pada hal seperti itu, aku hanya ingin berniat menjaga mu." Jelas Erika dengan senyuman di wajahnya.
Grace tersenyum, lalu ia menarik tangan Erika dan membawanya pada sebuah cermin besar yang ada di ruangan itu.
"Erika lihat cermin itu." Ucap Grace.
Grace dan Erika berdiri di hadapan cermin dan terlihat pantulan dari keduanya.
"Dulu aku sangat jelek bahkan tidak berani bercermin bersama mu, tapi sekarang. Kita sudah seimbang, kau cantik dan aku juga cantik. Dan kini kau tidak akan malu lagi jika pergi bersama mu, karena sahabatmu ini sudah menjadi cantik sama seperti mu." Ucap Grace dengan senyuman di wajahnya.
Erika terdiam dan tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, matanya terus menatap pantulan cermin yang memperlihatkan dirinya dan Grace.
Iya, sekarang Grace sudah cantik tidak seperti dulu.
Lalu Grace merangkul tangan Erika dan membawanya keluar dari ruang makan, di sepanjang jalan banyak orang-orang yang memuji kecantikan Grace.
Erika hanya diam dan tidak menanggapi semua ucapan orang-orang pada Grace, setiap mendengar perkataan orang-orang tentang Grace membuatnya semakin kesal dan marah.
"Grace, aku masih ada kerjaan." Erika langsung melepaskan tangan Grace dan segera pergi meninggalkan Grace tanpa mendengar jawaban dari Grace.
Melisa kepergian Erika membuat Grace tersenyum, ia tahu apa yang sedang Grace rasakan kali ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, semua karyawan sudah mulai pulang. Dan begitu juga dengan Grace.
Ia bersama Jimmy berjalan menuju parkiran mobil, setelah perubahan Grace yang sekarang. Jimmy menjadi sangat baik dan perhatian kepadanya, Grace ingat bagaimana sikap Jimmy saat dirinya belum menjadi cantik. Ia selalu menolak untuk pulang bersama dan lebih memilih pergi bersama Erika.
"Ku pikir kau akan ada urusan dengan Erika, bukankah setiap hari kau sering pergi bersama setelah pulang kantor." Ucap Grace.
Mendengar hal itu Jimmy terdiam sejenak, tapi ia tersenyum.
"Saat itu sedang ada pekerjaan, tapi sekarang tidak. Jadi aku ingin mengantarkan mu pulang." Jawab Jimmy.
Tapi sebelum keduanya masuk ke dalam mobil, suara seseorang memanggil Grace dan Jimmy terdengar jelas.
Dengan senyuman, Grace menoleh. Ia melihat Erika yang berdiri tak jauh dari mereka.
"Kalian akan pulang? Apa boleh aku ikut?" Tanya Erika dengan senyuman.
Jimmy hendak menjawab, tapi Erika dengan cepat menjawab ucapan Erika. "Maaf Erika, hari ini kami berniat untuk makan malam romantis. Dan aku tidak ingin membuatmu menjadi obat nyamuk," jawab Grace dengan senyuman.
Ia lalu langsung masuk ke dalam mobil tanpa memperdulikan tatapan Erika, lalu mata Erika langsung menatap Jimmy. Pria itu seakan tidak bisa melawan ucapan Grace, ia juga memilih masuk ke dalam mobil dan mengabaikan Erika.
"Dadah Erika." Grace melambaikan tangan pada Erika dengan senyuman hangat.
Melihat kepergian Grace dan Jimmy, Erika hanya bisa diam dengan tangan yang mengepal.
"Kenapa Grace bisa mendapatkan semuanya." Terdengar makian keluar dari mulut Erika.
Dengan langkah kesal dan marah Erika berjalan keluar dari halaman perusahaan, pikirannya kini tengah di selimuti oleh amarah yang luar biasa.
Sementara itu...
Grace yang berada di dalam mobil, hanya diam dan tidak banyak bicara. Ia melihat setiap detail mobil milik Jimmy, Grace tahu jika semua yang ada di mobil Jimmy merupakan pilihan Erika.
"Jimmy." Panggil Grace dengan nada dingin, ia semakin kesal jika mengingat pengkhianatan antara Jimmy dan Erika.
"Ada apa sayang?" Tanya Jimmy.
"Aku ingin kita putus." Jelas Grace.
Mendengar hal itu Jimmy spontan langsung menginjak rem, ia menatap Grace dengan tatapan terkejut dan marah.
"Putus? Apa kau bercanda?" Tanya Jimmy.
"Apa raut wajah ku terlihat bercanda?" Tanya Grace.
"Tidak, aku tidak mau. Apa kau pikir hubungan kita ini baru berjalan beberapa hari, kita sudah berpacaran lebih dari 1 tahun. Dan kau mengatakan ingin putus begitu saja?"