Dia Tidak Setia

Keesokan paginya dimana Yuana menatap wajah suaminya yang masih tertidur pulas karena kelelahan akibat olah raga yang mereka lakukan semalam.

Yuana memeluk tubuh suaminya sambil tangannya bermain-main di sekitar dada bidang suaminya.

"Selamat pagi sayang, jangan menggodaku lagi" ucap Divan sambil mencium kening istrinya.

Ia membalikan tubuhnya dan ikut memeluk tubuh istrinya.

"Apakah semalam kamu menyukainya?" tanya Divan sambil bermain-main di sekitar rambut istrinya.

Mendengar perkataan suaminya, Yuana langsung menunduk kerena malu.

"Tidak usah malu sayang, kalau misal kamu tidak menyukainya bagaimana kalau kita melakukannya lagi" ajak Divan.

"M-melakukan ya lagi?" tanya Yuana terkejut.

Divan mengangguk dan segera ia membopong tubuh istrinya masuk ke dalam kamar mandi. Ia menghidupkan air hangat ke dalam bathtub dan meminta istrinya untuk masuk kedalam.

Ia memijit punggung istrinya agar tidak terlalu capek karena sebentar lagi ia akan mengajaknya berolahraga lagi.

"Kamu cantik sekali sayang" ucap Divan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya.

Ia langsung memberikan ciuman khasnya kepada istrinya dan mereka berdua kembali melakukan ritual olahraga bersama di pagi hari.

Setelah melakukan ritual olahraga bersama, Divan mengajak istrinya untuk mencari sarapan.

Sementara itu di tempat lain dimana Haris telah sampai di agensi milik Natalie dan ia berencana untuk menanam modal disana.

Natalie yang baru saja sampai langsung terkejut dengan kedatangan Haris seorang pengusaha sukses yang sangat terkenal.

"T-tuan Haris,.ada keperluan apa anda kemari? Sungguh saya sangat beruntung bisa bertemu dengan seorang penguasa sukses seperti anda" Steffi mengajak Haris untuk masuk keruangannya.

Di dalam ruangan Natalie, Haris melihat banyak sekali foto Yuana yang terpampang di sana.

"Tuan Haris anda belum menjawab pertanyaan saya tadi" Stefii memberikan secangkir kopi hangat untuk Haris.

"Aku ingin menanam modal di agensi ini dan syaratnya aku juga turut serta mengatur semua kegiatan para model disini" jawab Haris sambil menyeruput kopinya

Natalie mengernyitkan dahinya saat mendengar perkataan dari Haris yang ingin menanam modal tetapi ia juga ikut mengatur kegiatan model.

"Tuan Haris sebelumnya saya meminta maaf, bukannya saya menolak kerja sama ini. Semua kegiatan ini saya yang mengaturnya" ucap Natalie yang langsung menolak jika persyaratan seperti itu.

Kemudian Haris mengeluarkan ponselnya dan memberikannya kepada Natalie.

"T-tuan Haris apa maksudnya ini?" tanya Natalie saat melihat putra semata wayangnya disandera oleh Haris

Natalie yang akan mengambil ponselnya langsung ditahan oleh Haris.

"Patuhi aku dan aku janji anakmu baik-baik saja" ucap Haris.

Natalie yang ketakutan akhirnya mau menuruti perkataan dari Haris dan ia meminta agar bisa mengobrol dengan putranya yang sedang disandera oleh Haris

Haris mengambil ponselnya dan segera menghubungi anak buahnya. Setelah terhubung, Haris memberikan ponselnya kepada Natalie agar mengobrol dengan putranya.

"Kenapa Mama tidak ikut liburan ke Bali?" tanya Jonathan

"Maafkan Mama sayang, Mama masih banyak pekerjaan" jawab Nathalie yang membohongi Jonathan.

Setelah itu anak buah Haris langsung menutup ponselnya.

"Tidak usah khawatir, putramu baik-baik saja" ucap Haris sambil memberikan satu koper yang berisikan uang untuk menanam modal di agensi milik Nathalie

Nathalie bertanya kepada Haris tentang apa tujuan menculik anaknya padahal ia tidak pernah sama sekali mengganggu Haris.

"Dimana Divan dan Yuana?" tanya Haris yang tidak menjawab pertanyaan dari Nathalie.

"Mereka sedang berbulan madu" jawab Nathalie.

Mendengar jawaban dari Nathalie, Haris langsung mengepalkan kedua tangannya tetapi ia mencoba untuk menahannya untuk tidak membuat kekacauan disini.

Haris meminta kepada Nathalie untuk merahasiakan kedatangannya kepada mereka berdua.

"Dua Minggu lagi aku kesini dan jangan coba-coba untuk meminta tolong ataupun yang lain" ucap Haris yang mengancam akan membunuh putra Nathalie.

Haris langsung keluar dari ruangan Nathalie dan segera ia menuju ke rumah yang baru saja ia beli. Rumah yang letaknya bersebelahan dengan rumah Divan.

Hari terakhir bulan madu Divan dan Yuana

Divan dan Yuana memasukkan pakaian dan beberapa oleh-oleh yang sudah dibelinya untuk semua temannya yang ada disana.

Yuana memeluk tubuh suaminya dan ia meminta agar bulan madunya diperpanjang lagi

"Sayangku, besok lusa jadwal pemotretan kamu sudah banyak lho. Mas janji kalau semuanya sudah selesai kita liburan lagi" ucap Divan sambil mencium bibir istrinya

Sebenarnya Divan juga masih ingin berbulan madu tapi apa daya pekerjaan Yuana begitu banyak dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Setelah itu ia mengajak istrinya menuju ke bandara karena penerbangannya jam tujuh malam.

Sesampainya di bandara mereka masuk kedalam pesawat yang akan lepas landas menuju ke Washington.

Divan meminta Yuana untuk bersandar di bahunya dan mereka berdua saling berpegangan tangan.

Pesawat pun mulai lepas landas dan mereka berdua berdo'a semoga selamat sampai tujuan.

Penerbangan yang membutuhkan waktu tujuh jam akhirnya telah sampai di Washington.

Divan melihat istrinya yang sudah kelelahan dan ia memutuskan untuk langsung mengajaknya pulang ke rumah.

"Mas kita mampir beli pizza dulu, aku lapar" ucap Yuana.

"Iya sayang, ayo kita mampir beli Pizza" Divan langsung melajukan mobilnya menuju ke Pizza Hot yang terkenal disana.

Tak butuh waktu lama untuk Divan sampai ke Pizza hot dan ia meminta istrinya untuk menunggu di mobil saja.

Yuana menganggukkan kepalanya dan ia menunggu di dalam mobil sambil menunggu suaminya yang sedang memesan Pizza

Lima belas menit kemudian Divan masuk kedalam mobilnya dan melihat istrinya yang sudah tertidur pulas.

"Sayangku katanya mau pizza malah ditinggal tidur" ucap Divan yang kembali melajukan mobilnya menuju ke rumah.

Sesampainya di rumah Divan membangunkan istrinya dan memintanya untuk masuk kedalam rumah.

Yuana mengambil dua kotak pizza yang ada di dalam mobil.

Mereka berdua langsung masuk ke dalam kamar dan Yuana mengajak suaminya untuk makan pizza dulu sebelum tidur.

Yuana menyiapkan pizza dan dua gelas susu coklat untuk mereka berdua.

"Mas ayo kita makan pizza dulu, sudah aku siapkan" panggil Yuana.

Divan yang sedang mengganti pakaiannya langsung menuju ke ruang keluarga dimana istrinya sudah menunggunya di sana.

Mereka langsung menikmati pizza dan susu coklat sambil menonton televisi.

"Ayo sekarang kita istirahat karena besok jam sepuluh kamu sudah ada pemotretan" Divan membopong tubuh istrinya dan membawanya kedalam kamar.

Divan memeluk tubuh istrinya dan mereka berdua langsung pergi tidur.

Mereka tidak menyadari jika ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka lewat kamera yang sudah dipasang oleh Haris di semua tempat.

"Aku tidak akan memaafkan kalian berdua yang sudah mengkhianatiku" gumam Haris sambil menikmati minumannya.

Ia tak henti-hentinya memandang mereka berdua yang sedang berpelukan dan tertidur pulas.

Setelah itu Haris menuju ke tempat tidur karena besok ia akan memberikan kejutan kepada Divan dan Yuana.