Dunia Sakura atau kerap dipanggil Rara, hancur seketika saat video dia yang digerebek sedang tidur dengan bos nya tersebar. Tagar sleeping with my boss, langsung viral di dunia Maya.
Rara tak tahu kenapa malam itu dia bisa mabuk, padahal seingatnya tidak minum alkohol. Mungkinkah ada seseorang yang sengaja menjebaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
"Suit, suit."
Rara yang baru memasuki lobi, merasa ada yang aneh. Hampir semua mata menatap ke arahnya, entah apa yang salah dengan dirinya. Tak hanya tatapan, mereka juga berani terang-terangan bersiul menggodanya. Dia berusaha mengabaikan itu meski merasa jika yang mereka lakukan sudah termasuk dalam pelecehan. Dan semuanya menjadi makin parah saat dia memasuki lift.
"Sekel cui, mantep," ujar seorang staf laki-laki sambil menatap dada Rara dan menelan ludah. "Putih mulus. Shit," dia tiba-tiba mengumpat. "Keinget itu bikin punya gue tegang."
"Dasar mesum lo," maki pria disebelahnya sambil memukul pelan kepalanya. Sama seperti temanya, tatapannya juga mengarah pada dada Rara.
"Tolong dijaga matanya," ucap Rara garang sembari menutupi bagian dadanya dengan tas yang dia bawa. Rasanya bajunya biasa saja, selain memakai kemeja, dia juga memakai blazer, tapi kenapa, mereka menatapnya seakan dia tak pakai apa-apa.
"Menjijikkan, sok suci," seorang wanita melirik Rara sinis.
"Apa maksud kamu ngomong kayak gitu?" Rara meradang saat sesama perempuan, bukannya membelanya yang sedang mengalami pelecehan, malah seperti berpihak pada dua laki-laki tersebut.
"Kirain cepet naik jabatan karena otak, ternyata karena skill di ranjang," tambah teman dari wanita itu.
Rara baru saja hendak membuka mulut, meminta penjelasan, sayangnya suara lift membuat ucapannya tertahan di tenggorokan.
Ting
Rara berjalan cepat menuju ruangannya. Fikirannya di penuhi dengan ribuan pertanyaan. Ada apa dengan mereka? Apa ada yang salah dengan dirinya? Apa yang sebenarnya telah terjadi? Semua pertanyaan itu menuntut jawaban cepat tatkala lagi-lagi, di koridor lantai tempat dia bekerja, tatapan aneh kembali dia dapatkan. Orang-orang yang biasanya tersenyum ramah padanya, hari ini tersenyum sinis. Ada apa ini?
"Sleeping with my boss," celetuk seseorang saat berpapasan dengannya.
Langkah kaki Rara seketika terhenti. Sleeping with my bos, apa ini ada hubungannya dengan peristiwa kemarin? Perasaan Rara makin tidak enak. Apa mungkin Dista sudah koar-koar di kantor, memberi tahu semua orang? Tapi jika iya, apa hal itu tidak akan membuat Jovan malu?
"Trending cuii... " Seseorang tersenyum simpul ke arahnya.
"Pantesan karier melesat kayak roket, ternyata di belakang itu.... "
"Punya sahabat sendiri, masih diembat."
"Demi jabatan, rela ngangkang. Sumpah, jijik gue."
Rara meremat blouse nya dengan tubuh gemetaran. Tidak, ini pasti bukan gara-gara kemarin. Enggak, gak mungkin.
"Ra."
Rara menoleh mendengar Ayu memanggilnya. Teman seangkatan kuliah yang juga teman satu kantornya itu berjalan cepat ke arahnya.
"Gua gak nyangka lo seperti itu, Ra," terlihat kekecewaan yang dalam di wajah Ayu. Wanita itu tersenyum sinis sambil menatap pergelangan tangannya.
"Maksud kamu apa, Yu?" tanya Rara bingung. "Ada apa ini?"
Ayu tersenyum sambil geleng-geleng. "Ada apa? Sumpah, gue sungguh gak nyangka lo bisa berbuat seperti itu. Gue berharap kalau itu bukan lo, hanya orang yang mirip, tapi ternyata gue salah." Dia menarik kasar pergelangan tangan Rara. "Gelang ini jadi buktinya, kalau orang divideo itu, beneran kamu, Ra," dia menghempaskan kasar tangan Rara. "Menjijikkan! Demi jabatan, lo tega mengkhianati sahabat sendiri."
"Vi-video," tubuh Rara gemetaran hebat. Semoga dugaannya tidak benar. Ada yang memvideokan kejadian kemarin lalu menyebarkannya.
"Gak usah pura-pura gak tahu," Ayu tersenyum sinis. "Hidup lo udah terlalu banyak kepura-puraan, Ra. Pura-pura baik, pura-pura suci, nyatanya nusuk teman sendiri dari belakang."
"Aku sungguh gak tahu, Yu, video apa yang kamu maksud?"
Ayu mengambil ponsel dari saku blazernya lalu mengirim video yang dimaksud ke nomor Rara.
Kling
"Gua gak yakin, lo masih punya muka natap orang-orang disini setelah lihat itu." Ayu lalu pergi begitu saja.
Video itu membuat Rara sangat penasaran. Dia terus berdoa semoga ini tak ada kaitannya dengan masalah kemarin. Dia berjalan cepat menuju ruangannya, mengabaikan tatapan jijik dan tak suka orang-orang yang berpapasan dengannya.
Sesampainya di ruangannya, dengan tangan gemetar dan jantung berdebar, Sakura membuka video yang baru saja dikirimkan Ayu.
Brukk
Tubuh Rara langsung luruh ke lantai dan tangisnya pecah. Ponsel terlepas begitu saja dari tangannya.
Dunia Rara seperti runtuh seketika. Videonya yang ketangkap basah tidur dengan Jovan, telah tersebar. Di video itu, tubuhnya yang tanpa busana dan sedang sibuk memunguti pakaian, terlihat sangat jelas, pun saat dia tergesa-gesa memakai pakaian. Omongan pria di lift tadi, seketika terngiang kembali di kepala Rara. Pantas saja bicara seperti itu, ternyata tubuhnya sudah menjadi konsumsi umum.
.
astaghfirullah, rasain lu. malu banget dah kalau tubuh jg sdh dikonsumsi publik
kpok dista..
ganyian yg masuk perangkap fino..
kalo mau ngelayani pasti ngancam nyebarin video dista dan bastian..
bahaya punya koleksi video syur pribadi..
kalo kecopetan atau kerampokan kan bisa disebarin orang lain..