Ketika hidupnya terguncang oleh krisis keuangan dan beban tanggung jawab yang semakin menekan, Arya Saputra, seorang mahasiswa semester akhir, memutuskan memasuki dunia virtual Etheria Realms dengan satu tujuan: menghasilkan uang.
Namun, dunia Etheria Realms bukan sekadar game biasa. Di dalamnya, Arya menghadapi medan pertempuran yang mematikan, sekutu misterius, dan konflik yang mengancam kehidupan virtualnya—serta reputasi dunia nyata yang ia pertaruhkan. Menjadi seorang Alchemist, Arya menemukan cara baru bertarung dengan kombinasi berbagai potion, senjata dan sekutu, yang memberinya keunggulan taktis di medan laga.
Di tengah pencarian harta dan perjuangan bertahan hidup, Arya menemukan bahwa Main Quest dari game ini telah membawanya ke sisi lain dari game ini, mengubah tujuan serta motivasi Arya tuk bermain game.
Saksikan perjuangan Arya, tempat persahabatan, pengkhianatan, dan rahasia kuno yang perlahan terungkap dalam dunia virtual penuh tantangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miruのだ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seni Ledakan
Ferran akhirnya keluar dari ruangan untuk membuat potion saat matahari sudah mulai naik keatas, pemuda berambut hitam itu meregangkan tubuh karakternya seraya berjalan menuju lantai pertama.
Lalu akhirnya Ferran mendapati Lauria yang tengah duduk dimeja kasir dengan kue disampingnya, yang menarik perhatian Ferran adalah corak kehitaman di bawah kelopak mata Lauria yang membuat Ferran menaikan alisnya.
"... Apa.. kau baik-baik saja?"
Lauria memandang Ferran yang mempertanyakan hal itu dengan tatapan kesal, dia menggebrak meja kasir dan menunjuk Ferran, "... Kenapa kau malah bertanya seperti itu!! Kau pikir seberapa cemasnya aku ketika kau terus-terusan membuat ledakan demi ledakan hingga akhirnya tiba-tiba berhenti tanpa alasan hah?!..."
"Hm... Siapa juga yang menyuruhmu cemas? Bukankah kau tau kalau aku itu cukup ahli dalam membuat potion?"
"Ahli?!... Kau sebut itu cukup ahli?! Kau pikir berapa banyak ledakan yang telah kau buat hah?! Lagipula! Sebenarnya apa yang kau buat sedari kemarin sih?"
Ferran menaikan dahinya dan tersenyum lebar penuh makna, dia lalu mengeluarkan sebuah potion berwarna merah dan menunjukkannya pada Lauria, "... Aku menyebutnya senjata pamungkas ku Fufufu..."
[Explosion Potion X
Ramuan yang dibuat dengan bahan bahan bekas ini telah menjadi sebuah cairan yang dapat sewaktu-waktu meledak jika berkontak dengan bahan-bahan tertentu.
• Ketika meledak menimbulkan 50 ~ 500 damage tergantung jarak korban dari pusat ledakan, ledakan dapat bertambah jika ramuan berkontak dengan material tertentu]
Lauria melebarkan matanya dan kesulitan melepaskan tatapannya dari hasil Aprasial Glass ditangannya, sulit dipercaya bahwa Ferran menghabiskan belasan jam untuk membuat potion seperti ini.
"Kalau begitu... Aku pergi dulu, aku masih memiliki dendam yang belum terselesaikan!... Kau sebaiknya istirahat jika masih sayang dengan kesehatanmu!"
Ferran melangkah pergi dari toko tanpa peduli dengan ekspresi Lauria, dia segera berjalan menuju hutan Utara kota tanpa memperdulikan pandangan orang-orang padanya.
Saat Ferran keluar dari gerbang kota dia mengambil sebuah kartu dari Inventory karakternya.
[Nama: Ferran Lv. 16
Fame: 610
Title: Expert Alchemist (4)
Hp: 420/420
Mana: 530/530
Stamina: 100%]
[Job: Alchemist
Alchemist adalah Job yang memberikan penggunanya kemampuan lebih dalam mengolah bahan-bahan tertentu menjadi barang siap pakai seperti Potion
Setiap kenaikan level:
Str +1
Sta +1
Int +3
Vit + 1
Agi +2]
[Str: 21
Int: 53
Sta: 21
Vit: 21
Agi: 37
Poin disimpan: 64]
[Skill: (6)
Alchemical Mastery, Furnace Control, Herbalist, Throwing Potion, Knife Mastery, Quick Synthetic]
Ferran tersenyum tipis, [Quick Synthetic] merupakan skill yang ia dapat semalam berkat terus-terusan melakukan percobaan dengan ramuan peledak.
[Quick Synthetic
Intermediate Lv. 2
Mana: 60
Sintetis ramuan secara instan dan cepat tanpa menggunakan tungku, mencampurkan berbagai bahan telah jadi untuk membuat ramuan tingkat keberhasilan dan efektivitas ramuan tergantung pada level skill]
Ferran menyimpan kembali kartu identitas miliknya, dia mulai waspada sejak memasuki hutan mengingat serigala itu bisa saja mengintai dari mana saja. Ferran terus berjalan dalam diam seraya memperhatikan sekitarnya dengan seksama, hingga akhirnya Ferran masuk cukup dalam dia dapat mendengarkan sebuah suara pertarungan.
Ferran berlari tanpa menimbulkan sedikitpun suara hingga dia cukup dekat dengan sumber suara pertarungan itu, dapat terlihat seorang pemain berambut coklat yang membawa tameng dan pedang tengah bertarung melawan serigala yang Ferran temui kemarin.
Ferran menaikan alisnya heran melihat hal itu, dia berpikir tidak ada yang cukup gila untuk melawan serigala itu seorang diri. Nyatanya seorang pemain dihadapannya berani seorang diri bertarung melawan serigala tersebut, satu hal yang mengganjal di pikiran Ferran adalah, apa yang dia lakukan sebenarnya?
Hutan Utara memang tidak terlalu padat akan monster, namun tetap masih ada puluhan pemain yang berburu disini hingga serigala itu datang. Ferran memikirkan segala kemungkinan yang mungkin membawa pemuda itu kesini, hingga pada akhirnya Ferran dapat mendengar pemuda itu menggumamkan sesuatu.
"... Tch dia terlalu kuat, tapi... Jika aku tidak bisa membunuhnya maka aku juga tidak bisa meraih batu batu itu..."
Ferran mengerutkan keningnya mendengar hal itu, satu-satunya alasan mengapa dirinya ingin mengalahkan serigala itu sekalipun juga dia menginginkan Blue Heart yang berada di wilayah kekuasaan serigala tersebut.
'Batu..? Apa mungkin dia seorang Blacksmith?..' alis Ferran bergetar memandang pemuda itu, ada sedikit rasa kagum ketika Ferran menebak kalau dia merupakan seorang Blacksmith.
Ferran segera mengambil sebuah potion berwarna merah daru tasnya, dia memasukkan cairan potion lainnya pada potion itu dan menggunakan [Quick Synthetic] pada ramuan itu, sebelum berlari dan bersiap melemparkannya kapan saja.
"Menghindar!!!..." Ferran melemparkan potion ditangannya, bersamaan dengan pemuda itu yang menoleh kepadanya. Terlihat ada segudang pertanyaan di benak pemuda itu, namun dia juga tidak mau berpikir terlalu jauh dan segera menuruti kata-kata Ferran.
Serigala yang hendak menyerang pemuda itu juga segera mengalihkan pandangannya pada Ferran, dan ketika dia menyadari akan Ferran yang melemparkan sesuatu padanya, Serigala itu secara reflek mengayunkan cakarnya pada botol potion Ferran.
Alhasil botol tersebut pecah bersamaan dengan cairan didalamnya yang segera mengalami reaksi berantai sebelum berubah menjadi ledakan yang sangat keras.
Hp serigala itu berkurang cukup banyak, mungkin sekitar 10% membuat Ferran tersenyum masam melihat jumlah Hpnya tersebut. Sedang disisi lain pemain yang sebelumnya menjauhi serigala itu kini mematung dan memasang wajah sangat terkejut, jika saja dia tidak mengikuti apa kata Ferran apa yang akan terjadi padanya selanjutnya, kira-kira seperti itulah pikir pemuda itu.
"Jangan diam saja! Tahan dia dan aku akan membantumu dari belakang!"
Pemuda itu segera tersadar dari lamunannya dan mengikuti kata-kata Ferran, dia segera kembali maju dan menahan serigala itu ditempat tanpa membiarkannya menyentuh Ferran.
Ferran melemparkan ramuan penyembuh miliknya pada pemuda itu, membuat ramuan peledak memberikan Ferran sedikit pencerahan. Sehingga Life Recovery Potion miliknya sekarang memiliki setidaknya 110% tingkat kemurnian, hal ini belum pernah tercapai oleh satu pun pemain yang menjadi Alchemist, membuat Ferran mendapatkan Title 'Expert Alchemist' untuk pertama kalinya.
Dengan berbagai tambahan title, skill serta kemurnian ramuannya yang melebihi 100%, satu potion Ferran bisa memberikan lebih dari 400 poin Hp pada target Ferran.
Terlihat pemuda berambut coklat itu mematung sejenak akibat terkejut dengan efek potion milik Ferran, "Tidak ada waktu untuk terkejut!!"
Ferran kembali melemparkan potion berwarna merah, kali ini kearah serigala lawan mereka.
Belajar dari pengalamannya sebelumnya serigala itu menghindar dan berusaha untuk tidak memecahkan potion Ferran, namun seberapa kerasnya sekalipun dia mencoba, ledakan akan tetap tercipta karena campuran potion tersebut yang saling berkontraksi.
"Ukh-... Oi lain kali bilang lah terlebih dahulu jika ingin melemparkan hal seperti itu lagi!!"
"Hahaha maaf maaf..." Ferran segera melemparkan potion penyembuh pada pemuda itu, "... Baiklah mari kita tunjukkan pada serigala ini, seni ledakan yang sangat kusukai!..." Ferran mengeluarkan dua botol ramuan berisi cairan berwarna merah.
...------->>><<<-------...
Ferran dapat menghela nafas lega setelah melihat Hp dari Saber Fang Wolf mencapai angka nol dan tumbang ketanah, secara perlahan berubah menjadi butiran cahaya dan menjatuhkan beberapa item, Ferran dan pemuda berambut cokelat itu kemudian saling bertatapan dalam suasana canggung.
"A- ahahaha... Sedikit canggung sih, em... Sebelumnya terimakasih telah membantuku mengalahkannya, kau bisa mengambil semua materialnya jika kau mau karena tidak ada yang berguna bagiku!.."
Pemuda berambut cokelat itu menaikan alisnya, "Tidak-tidak... Seharusnya aku lah yang berterimakasih! Jika kau tidak membantuku maka riwayatku pasti sudah tamat!... Ngomong-ngomong... Kenapa kau ingin mengalahkan serigala ini jika tidak menginginkan materialnya?"
"Hm... Kenapa ya.... Bagaimana denganmu sendiri?!"
Pemuda itu terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Ferran, "Ada beberapa tempat diwilayah serigala sialan ini yang dipenuhi material tempa... Dan aku tidak keberatan jika harus membaginya denganmu!..."
Kali ini Ferran lah yang menaikan alisnya heran, "Tidak!.. aku tidak memerlukan material seperti itu!... Kau lihat sendiri kan kalau aku seorang Alchemist!?... Aku akan lebih tertarik terhadap material Alchemy dari pada benda-benda seperti itu! Lagipula aku juga mengincar sesuatu yang mirip... Di wilayah ini tumbuh Herba langka, dan aku tentu tidak ingin membiarkannya begitu saja!..."
"Hm... Hoh... Kalau begitu bukankah kita impas?..."
"Benar!... Ngomong-ngomong kita belum berkenalan, kau bisa memanggilku Ferran!"
Pemuda berambut cokelat itu tersenyum tipis, "Kau bisa memanggilku Shira, aku seorang Blacksmith!"
"Baiklah Um... Shira.. senang berkenalan denganmu!"
"Sejujurnya material dari Serigala ini tidak terlalu berguna bagiku... Palingan juga ku jual nantinya, kau yakin tidak mau setengahnya?" Shira mengatakan hal itu sembari mengumpulkan drop item dari serigala tersebut.
Ferran mengerutkan dahinya, "Kenapa kau berniat menjualnya? Bukankah material seperti itu bisa dijadikan perlengkapan?"
Kini giliran Shira lah yang mengerutkan keningnya, "Kawan... Seorang Blacksmith memerlukan cetak biru perlengkapan jika ingin membuat suatu perlengkapan! Mereka sangat mahal dan juga cukup langka, belum lagi Black Lantern juga memonopoli sebagian besar cetak biru perlengkapan yang ada di kota ini hah..."
"Hm... Kenapa kau berpikir demikian? Apa karena kau belum pernah membuat perlengkapan tanpa cetak biru?" Ferran mengerutkan keningnya mendengar jawaban dari Shira.
Shira membuka tutup mulutnya, dia ingin marah karena perkataan Shira, namun dia juga tau kalau pemuda itu bertanya atas dasar rasa penasarannya. "Hanya Blacksmith setingkat Paron Lord lah yang bisa melakukannya, itulah yang kutau... Tapi aku belum pernah mencobanya dan tidak tau apa yang akan terjadi jika mencobanya!..." Shira melirik Ferran dihadapannya.
"Kalau begitu kenapa kau tidak mencobanya?..." Shira mengeluarkan botol ramuan berisi cairan merah, "aku juga mendengar hal yang sama dari seniorku... Bahwa kebanyakan resep baru hanya diciptakan oleh mereka yang telah mencapai Furnace Lord! Tapi nyatanya aku dapat membuat ini..."
Ferran memasukkan botol itu kembali ke tasnya, sedangkan Shira sedikit terpana dengan status potion tersebut, "Percayalah!... Dengan pengetahuan yang cukup maka kau akan dapat membuat inovasi baru yang diluar pengetahuan orang lain, itulah pelajaran yang ku petik dari membuat potion ini!"
Shira yang mendengar perkataan Ferran sedikit memejamkan matanya, "Hh... Yah... Kau ada benarnya sih... Lagipula tidak ada salahnya mencoba..."