Angga adalah mahasiswa akhir yang jatuh hati pada Nara yang merupakan adik tingkatnya. Suatu ketika karena obsesinya pada Nara, pria berumur 23 tahun itu menodai Nara hanya karena cintanya di tolak.
Hubungan keduanya semakin rumit karena campur tangan ayah Angga yang tidak ingin Nara menjadi menantunya. Hingga fakta terungkap bahwa kematian kedua orang tua Nara disebabkan oleh ayah dari Angga.
Dalam keadaan hamil Nara pergi karena ancaman, dan 3 tahun berlalu mereka di pertemukan kembali dengan Angga yang masih begitu mencintai Nara yang ia anggap telah tiada.
Namun Nara datang hanya ingin menghancurkan dan menuntut balas atas kematian orang tuanya serta penyebab janinnya tak bisa dipertahankan.
Novel ini juga banyak cerita lucu, persahabatan juga kesedihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Pertunangan
Ayah Nara mengandeng tangan putrinya yang kini telah terlihat cantik dengan balutan gaun berwarna merah maroon tanpa lengan, tak lupa high heels berwarna putih tulang,untuk aksesorisnya ia mengenakan sepasang kalung dan anting diamond yang yang simple namun terkesan mewah.
Elang Prawira membawa Nara ke suatu pesta anak rekan bisnisnya, ia mulai menuntun Nara ke mobil dan menyuruh supirnya untuk segera melajukan mobilnya ke alamat yang dituju.
Didalam mobil sang ayah memegang punggung tangan Nara, saat pandanganya hanya melihat ke arah luar mobil, Nara menatap ayahnya dan tersenyum.
"Kamu sudah siap sayang......" ucap ayah elang menepuk punggung tangan putrinya.
"Nara siap ayah." Hanya itu yang ia ucapkan ketika ayahnya memberi kekuatan.
***
Di sebuah acara pertunangan yang di adakan disebuah hotel berbintang 5 pun di selenggarakan dengan begitu mewahnya, design interior terlihat begitu unik dan berkelas, terpampang pula pahatan es unik nan cantik yang terdapat pada jamuan makan tamu dengan inisial AR.
Tamu-tamu pun hadir untuk menghadiri dan mengucapkan selamat kepada kedua pasangan. Mereka datang untuk merayakan kebahagiaan keluarga Erlangga group yang kini dalam rangka merayakan pertunangan putera tunggal mereka yang bernama Angga Setiawan.
Hari ini adalah pertunangan Angga dengan Raline, namun bukankah Angga awalnya tidak mau bertunangan dengan Raline.....?? Lalu apa yang terjadi sehingga akhirnya Angga mau melakukan pertunangan.
***
***
Flashback
6 bulan yang lalu......
Saat Angga sedang berada di kantor dan mengecek berkas-berkas, masuklah agen atau mata-mata yang Angga sewa untuk mencari keberadaan nara.
"Bos" ucap bos agen mata-mata menundukkan kepalanya dengan hormat.
"Bagaimana pencarian yang saya minta" Angga berdiri dari kursinya dan melangkah menuju agen mata-mata.
"Duduklah" Angga mengarahkan tangannya ke kursi pada sang agen.
Setelah agen laki-laki itu duduk, ia mulai berbicara.
"Bos menurut data yang saya peroleh gadis yang bos cari yang bernama Nara sebenarnya sudah lama meninggal dunia."
"Lancang.....!! bicara yang benar, itu tidak mungkin." Angga marah sampai mengebrak mejanya.
"Bos itu faktanya, ini foto-foto ketika ia kecelakaan dan saya mengambilnya dari polres laka lantas saat kejadian itu."
Angga menyerobot foto-foto yang dipegang bos agen dengan kasar, foto saat Nara mengalami kecelakaan 2,5 tahun lalu yang mengakibatkan ia mengalami pendarahan hebat.
Angga kaget melihat foto-foto itu dimana Nara tengah berbaring dijalan raya dengan darah yang mengenai trotoar, hatinya langsung perih dan nyeri melihat banyaknya darah di sekujur pergelangan kakinya dan di pelipisnya.
Angga mulai menitikan air mata melihat foto itu, ia tidak tega melihat gadisnya merasa kesakitan saat itu.
"Aku mau kronologisnya, aku minta cctv saat nara kecelakaan, cari sampai dapat." Bentak Angga dengan penuh emosi.
***
Seorang pria paruh baya berwajah cukup tampan, bertinggi besar sedang mengamati pemandangan luar dari balkon, saat itu hujan gerimis, datang seorang ajudan yang telah lama ikut elang bekerja sebagai body guard.
"Ada berita apa dari jakarta??" Tanya elang, karena saat ini ia telah berada di negara Singapura sedang berlibur bersama keluarganya, ayah kandung Nara adalah seorang duda, ia menikah bukan karena cinta dan saat itu ia di paksa keluarganya yang notabene memiliki power kuat.
Namun pernikahan itu tidak berlangsung lama, hanya 5 tahun, karena ternyata sang ayah diselingkuhi dan akhirnya ia memilih bercerai dan menjadi duda tanpa anak.
Seorang informan mendekat kepada big boss dan membisikan sesuatu ditelinga elang, ia pun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Jangan biarkan ia tahu sebenarnya, itu akan membuat rencana putriku gagal nantinya, segera ambil semua cctv yang menghadap ke arah saat kejadian kecelakaan yang menimpa putriku....!!" perintah elang pada sang ajudan.
"Baik siap pak"
"Biarkan putriku bersenang-senang dulu untuk menghukum mereka semua."
"Baik tuan."
Akhirnya setelah ajudan melapor pada atasannya, ia keluar dari ruangan atasannya, sepeninggalnya senyum terbit di wajah ayah kandung Nara yang sudah terlihat tua di usianya. Ia jujur tak terima Nara mendapat perlakuan kejam dari mereka.
Balik kembali dikantor milik Angga
Seseorang datang melaporkan ke tuannya bahwa semua cctv yang mengarah ke tempat itu saat Nara mengalami kecelakaan telah rusak dan dibuang.
"Apa....??br*ngsek kenapa bisa begitu?" Geram Angga sewot pada sang pelapor namun hanya diam saja tak menjawab omelan bosnya.
Angga berpikir tidak mungkin semua cctv bisa rusak secara bersamaan dan hilang, bisa saja itu diambil oleh seseorang yang memiliki kekuasaan, pikiran Angga kemana-mana memikirkan keanehan itu.
Namun jika benar Nara telah meninggal dimana kuburannya, memikirkan hal itu membuatnya sedih. Air mata yang dulu jarang keluar pun kini mulai menampakan diri, air mata itu luruh jatuh di wajah Angga.
Sampai sang ayah kandung Angga yaitu Erlangga datang ke kantor dan menyuruh Angga secepatnya melakukan pertunangan, awalnya Angga tidak mau dan menolak namun ketika sang ayah memberi foto dirinya dan Raline di ranjang yang sama, membuat ia geram.
Ia tahu waktu itu ia dijebak oleh Raline hingga akhirnya saat bangun ia telah berada diranjang yang sama dikediaman apartemen Raline.
Entah itu kebodohan Angga yang telah masuk perangkap Raline, atau memang si wanita yang memiliki banyak akal, mengingat Raline terkenal licik.
Namun karena tidak adanya bukti membuat Angga hanya diam karena memang faktanya ia tidur bersama Raline sesuai yang tergambar pada foto itu. Namun benar tidaknya melakukan hal itu hanya Tuhan dan Raline yang tahu, karena Angga sendiri tidak ingat kejadian hal itu, karena ia mabuk berat.
Itulah yang membuat ia akhirnya mau bertunangan dengan Raline karena ayah Raline marah dan meminta pertanggungjawaban putrinya yang bisa saja hamil setelah kejadian itu. Angga pun terpaksa menerima pertunangannya dengan Raline dengan berat hati.
Flashback selesai.
Pertunangan Angga dan Raline kini digelar dihotel mewah berbintang 5 dengan tamu-tamu orang penting, yang semua dari kalangan rekan bisnis Erlangga maupun Ricky ayah Raline, juga kerabat dari keduanya.
Angga terlihat tampan dengan jas berwarna putih tulang, dan Raline yang terlihat cantik dengan gaun warna senada dengan Angga, mereka nampak serasi bagi yang melihatnya, namun tidak dengan Angga, ia terpaksa melakukan itu.
Angga berjalan menyusuri tamu-tamu yang kini mengucapkan selamat padanya, ia pun terpaksa menyalaminya karena ia adalah CEO yang benar-benar dihormati tamunya. Sampai papi Erlangga memanggil puteranya, Angga menoleh ke arah papinya dan menghampirinya.
"Angga, papa mau kenalkan kamu dengan temen papa. Dia adalah seorang jenderal besar dan juga ia memiliki perusahaan makanan yang populer, kenalin namanya om Elang."
"Oh ini anakmu?? Selamat ya atas pertunanganmu." ayah kandung Nara itu mengulurkan tangannya terlebih dahulu kepada Angga.
"Terima kasih om, nama saya Angga." ucap Angga yang membalas uluran tangan elang dan berjabat tangan.
"Wah om hebat ya om, menjadi jenderal tapi punya usaha sampingan yang maju." puji Angga memuji Elang.
"Bisa saja kamu anak muda"
"Kamu harus banyak belajar dari om Elang tuh, walau kalian bergerak dibidang yang berbeda tapi kamu harus belajar dari strategi pasarnya." Saran papi Angga yang terus saja memuji.
"Oiya anak saya juga bergerak di bidang yang sama seperti kamu, cuma dia baru belajar dan baru buka butik cabang ke 2 nya kemarin." Timpal Elang sambil meneguk gelasnya yang berisi wine.
"Benarkah? bagus itu, semua itu kan awalnya dari dasar dulu kan, .aku dulu juga gitu belajar dari dasar sampai sekarang." imbuh Angga menimpali omongan Elang.
"Nanti om kenalin kamu dengan putri om, tapi dia kemana ya dari tadi gak keliatan." Ucap Elang mulai tengak tengok ke segala arah mencari keberadaan putrinya.
Saat menemukan putrinya sang ayah melambaikan tangan dan memberi sign ke Nara untuk datang, Nara yang paham pun mendatangi ayahnya.
Pandangan Angga langsung tertuju pada gadis cantik bergaun seksi dengan anggunnya berjalan dengan sedikit mengibaskan rambutnya ke belakang, menambah kian sekai, apalagi bibir tipisnya di penuhi oleh pewarna bibir berwarna merah ke orange-orange an, tak lupa kulitnya sebening susu tanpa cacat memancarkan aura menawan.
Mata angga membola hingga akan keluar melihat sesosok gadis yang sudah lama ia cari, ia memandang tanpa gadis itu yang kian mendekat ke arahnya.
"Nara...." ucap Angga lirih namun masih terdengar di telinga Nara, saat gadis itu telah berdiri sejajar disamping ayahnya.
Bersambung......