NovelToon NovelToon
Alchemist Code

Alchemist Code

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Game
Popularitas:625
Nilai: 5
Nama Author: Miruのだ

Ketika hidupnya terguncang oleh krisis keuangan dan beban tanggung jawab yang semakin menekan, Arya Saputra, seorang mahasiswa semester akhir, memutuskan memasuki dunia virtual Etheria Realms dengan satu tujuan: menghasilkan uang.

Namun, dunia Etheria Realms bukan sekadar game biasa. Di dalamnya, Arya menghadapi medan pertempuran yang mematikan, sekutu misterius, dan konflik yang mengancam kehidupan virtualnya—serta reputasi dunia nyata yang ia pertaruhkan. Menjadi seorang Alchemist, Arya menemukan cara baru bertarung dengan kombinasi berbagai potion, senjata dan sekutu, yang memberinya keunggulan taktis di medan laga.

Di tengah pencarian harta dan perjuangan bertahan hidup, Arya menemukan bahwa Main Quest dari game ini telah membawanya ke sisi lain dari game ini, mengubah tujuan serta motivasi Arya tuk bermain game.

Saksikan perjuangan Arya, tempat persahabatan, pengkhianatan, dan rahasia kuno yang perlahan terungkap dalam dunia virtual penuh tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miruのだ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buah dari Usaha Keras

Ferran membuka matanya, dia mengusap matanya yang masih terasa buram dan meregangkan tubuhnya. Sembari menguap pelan Ferran melihat sekitarnya, dimana para pekerja dari karavan telah mulai membongkar tenda, bersiap tuk kembali melanjutkan perjalanan.

Menyadari tidak ada yang bisa ia lakukan, Ferran kembali membuka bukunya dan meneliti resep yang ia coba kembangkan.

Kereta kuda karavan mulai berjalan saat Ferran sibuk berpikir, pemuda itu menulis beberapa hal lagi, sebagai tambahan jikalau dia mengalami kegagalan.

Karavan pedagang dipacu lebih cepat dari biasanya, mereka melakukan ini untuk mengejar waktu. Apalagi ada beberapa pedagang juga yang memiliki janji di kota berikutnya, dan pedagang seperti mereka juga tidak suka membuat klien mereka menunggu, yang bisa mempengaruhi reputasi mereka.

Dan sesuai perkataan Lucian, rombongan Karavan berhasil tiba di kota berikutnya tepat saat matahari tenggelam. Selepas menyelesaikan administrasi tuk memasuki kota, Lucian dan Ferran kembali berpisah sejenak.

Kali ini Ferran tidak langsung mencari penginapan, melainkan pergi mencari toko Herbal di pasar kota. Tidak perlu waktu lama bagi Ferran tuk menemukan toko yang ia cari, mengingat Toko seperti ini juga biasanya menjual produk alkemia seperti potion.

Adalah hal yang wajar jika toko tersebut sangat ramai akan pemain, belum lagi Ferran juga datang saat matahari sudah terbenam, waktu dimana para pemain akan pulang dari berburu dan beristirahat.

Ferran menghela nafas melihat betapa sesaknya toko itu akan pemain, dia bahkan perlu usaha hanya tuk mencapai meja kasir.

"Permisi, apa kau punya bahan-bahan ini?" Ferran menyerahkan secarik kertas, berisikan daftar Spirit Herb dan Magic Herb yang ia perlukan.

Beberapa pemain yang mendengar permintaan Ferran segera menoleh kepadanya, mereka terlihat memperhatikan Ferran dari atas sampai bawah, membuat pemuda itu risih.

Penjaga toko sebenarnya cukup frustasi karena para pemain yang ada di tokonya kebanyakan hanya akan berpikir sangat lama, sebelum hanya membeli beberapa potion. Baru saat Ferran datang dengan resep berisi berbagai Herbal mahal lah, gadis penjaga toko itu kembali bersemangat.

Dia meminta Ferran menunggu sejenak, sebelum pergi ke belakang kasir tuk mengambil bahan-bahan yang Ferran perlukan. Beberapa pemain terlihat mulai memperlihatkan Ferran, terutama karena penampilannya yang memperlihatkan jelas Jobnya sebagai seorang Alchemist.

"Bukankah dia seorang Alchemist?"

"Senjata macam apa yang digunakan Alchemist itu, aku belum pernah melihatnya!"

"Tidak kusangka akan melihat Alchemist disini!..."

"Apa mungkin dia orang Guild?..."

Alis Ferran berkedut mendengar beberapa orang yang tengah membicarakan dirinya, yang bertambah buruk dengan mereka yang mencuri pandang padanya beberapa saat sekali.

Ferran harus dibuat menunggu sekitar 10 menit oleh Sanga penjaga toko, sebelum dia membawa keluar semua pesanan Ferran. Penjaga kasir itu meletakkan dua buah kantong kertas setinggi seperempat meter di meja, sebelum mulai menghitung jumlah total pembelian Ferran.

"Baiklah, total semuanya adalah 52 emas dan 30 perak! Ah... Kami tidak menerima-" penjaga toko tersebut sebenarnya ingin menyinggung mengenai hutang, namun karena Ferran sudah tak tahan dengan banyaknya pemain yang mulai memperhatikan dirinya lagi, semenjak total pembeliannya di sebutkan.

Dia segera menaruh uang diatas meja berupa 53 keping emas, dan memasukkan kantong kertas berisi Herbal itu ke Inventorynya. "Ambil kembaliannya!"

Ferran segera bergegas keluar dari toko itu, bahkan para pemain disana terlihat memberinya jalan seolah waspada terhadapnya. Disisi lain, penjaga toko terlihat tersenyum lebar seraya setelah menghitung ulang uang Ferran, yang berjumlah 53 keping emas.

Dia segera memasukkan uang itu ke kantongnya, karena beberapa pemain terlihat memperhatikan dirinya, walaupun tau mereka tidak akan berani berbuat terlalu jauh.

----->>><<<-----

Penginapan yang Ferran datangi ternyata tidak memiliki ruangan Alkemi, seperti Penginapan di kota sebelumnya. Untungnya, pelayan di penginapan itu tau tempat yang menyewakan ruang Alkemi, jadi Ferran memberinya tip satu keping emas.

Membuat pelayan itu tersenyum lebar dan menundukkan kepalanya pada Ferran, pemuda itu lalu keluar dari penginapan dan mengikuti petunjuk dari pelayan tersebut.

Tempat yang dimaksudkan oleh sang pelayan, ternyata adalah sebuah toko senjata yang terletak di jalanan utama, cukup dekat dengan gerbang Utara kota.

Ada cukup banyak pemain di dalam sana, namun paling tidak tempat ini masih memiliki banyak ruang, dari pada toko Alkemia yang sebelumnya Ferran kunjungi.

"Permisi... Kudengar kau menyewakan ruangan Alkemi!..." Karena tujuannya, Ferran segera menuju meja kasir dan menanyai seorang wanita yang menjaga toko tersebut.

"Hm... Ah, iya... Kami menyewakan ruangan Alkemia, yang mana yang ingin kau sewa?" Gadis penjaga toko yang tengah menghabiskan waktunya, sembari membaca buku itu terlihat sedikit terkejut ketika Ferran bertanya.

Ferran melirik sekitarnya, dan mendapati beberapa pemain melirik kearahnya, pemuda itu lalu menundukkan kepalanya sedikit. "Mm... Apakah ada yang bisa menahan suara ledakan?"

"Hm...? Yah, kami menyediakannya, tapi harga sewanya adalah satu emas per jamnya!" Ucap penjaga toko itu datar, karena berpikir Ferran akan kesulitan membayar.

Yang tidak dia sangka adalah, Ferran segera mengeluarkan enam koin emas tanpa pikir panjang, dan menyewa ruangan itu selama enam jam. Membuat tidak hanya penjaga toko, melainkan para pemain di ruangan yang sama dengannya itu terkejut bukan main.

Normalnya pemain Alchemist akan memakai area lapang, seperti wilayah luar dekat dinding kota tuk membuat potion. Jadi jika saja terjadi ledakan akibat kegagalan mereka membuat potion, mereka tidak akan terkena masalah.

Hampir tidak ada Alchemist saat ini, yang mau menghabiskan uang hanya tuk menyewa ruangan Alkemi. Apalagi hanya tuk meredam bunyi ledakan yang mereka hasilkan, membuat para pemain di toko itu bertanya-tanya identitas Ferran dalam hati mereka.

Tak mau menarik terlalu banyak perhatian, Ferran segera naik ke lantai dua toko, yang berisi sekumpulan Zirah dan beberapa pemain lainnya. Ferran pergi menuju ruangan yang disebutkan oleh sang penjaga toko, membuat beberapa pemain meperhatikan dirinya lagi.

Ferra menghela nafas memegangi kepalanya, dia melihat ruangan seluas 5×10 meter itu. Tidak ada tungku maupun kuali didalamnya, namun paling tidak ruangan itu dilapisi sihir pelindung ganda tuk menyerap ledakan dan suaranya, membuat Ferran bernafas lega.

Ferran segera mengeluarkan semua bahan yang telah ia beli barusan, dia juga mengeluarkan catatan miliknya. Ferran pertama-tama mengatur bahan-bahan yang ada dalam satu set, sehingga dia tidak perlu repot-repot mencari bahannya lagi jika ingin memulai set baru.

Api hijau mulai menyala ditangan kanan Ferran, pemuda itu menarik nafas dalam-dalam dan membuka matanya secara perlahan. Satu persatu bahan masuk kedalam api hijau ditangan Ferran, baru setengah dari bahan yang ada masuk.

Api hijau ditangan Ferran tiba-tiba menari-nari tak terkendali, sebelum akhirnya meledak dan menghempaskan tubuh Ferran ke dinding ruangan.

Ferran mengerang kesakitan setelah kejadian itu, Hp nya berkurang lebih dari 50%, serta tangannya bergetar hebat. Tak mau menyerah, Ferran berdiri kembali ketengah ruangan sebelum duduk bersila lagi, dengan api hijau ditangannya.

Ferran mencoret salah satu catatannya, sebelum mulai kembali proses pembuatan pill tersebut. Satu persatu bahan masuk, selama tiga menit pertama, api terlihat cukup terkendali, saat seluruh bahan telah masuk, Ferran mulai merasa was-was.

Namun pemuda itu tetap mencoba berkonsentrasi, terhadap apa yang sedang ia lakukan. Beberapa saat kemudian api ditangan Ferran mengecil, namun bukan mengeluarkan Pill, sebuah cairan hitam kental, berbau tidak enak tercipta dari api Ferran.

Dengan wajah jijik, Ferran segera membakar cairan tersebut hingga tak tersisa. Ferran menghela nafas, sekali lagi mencoret salah satu bagian dicatatan miliknya.

Ferran mengulangi lagi proses pembuatan pill nya, satu persatu catatan yang telah ia tulis tercoret. Namun belum ada satupun dari mereka yang berhasil, membuat Ferran merasa sedikit frustasi.

Empat jam telah berlalu, dan sebagian besar set bahan yang Ferran miliki telah habis. Kebanyakan percobaan yang Ferran lakukan berakhir pada cairan Pill yang mengental, dan menjadi tidak layak pakai, sedangkan kasus ledakan yang terjadi bisa Ferran hitung dengan jari.

Saat Ferran bahan yang Ferran miliki sudah hampir habis, sebuah pill akhirnya keluar dari api Ferran, membuat pemuda itu kembali bersemangat sekali lagi. Sayang semangatnya itu segera padam, ketika melihat Pill hitam di tangannya.

Ferran menghela nafas pelan, namun dia tidak langsung menyerah, dia mengambil catatannya, dan mencatat apa yang baru saja ia lakukan. Ferran keluar dari ruangan Alkemia, hanya beberapa pemain yang masih aktif dan berkeliling di toko tersebut saat Ferran keluar.

Penjaga toko terlihat kebingungan, karena Ferran seharusnya masih memiliki waktu sewa yang tersisa sekitar satu jam, namun sudah keluar lebih dulu. Belum sempat ia hendak bertanya, Ferran tiba-tiba melemparkan dua buah koin emas, dan berkata akan menambah waktu setelah membeli bahan baku lagi.

Ferran kembali ke toko Alkemia sebelumnya yang saat ini telah sangat sepi, pemain yang masih sibuk memilah barang disana bahkan bisa dihitung dengan jari sebelah tangan, hal tersebut membuat tindakan Ferran yang membeli begitu banyak Herbal tidak begitu menarik perhatian, mengingat mereka tengah sibuk dengan diri mereka sendiri.

Setelah membayar Herbal yang ia beli tersebut, yang juga berhasil membuat Ferran gigit jari karena hampir menghabiskan uang yang ia miliki. Pemuda itu segera kembali ke toko senjata sebelumnya, menepati kata-katanya pada penjaga toko.

Ferran duduk bersila dan menarik nafas dalam-dalam, sebelum menciptakan kembali api hijau di tangan kanannya. Ferran menghela nafas secara perlahan, dia mulai memasukkan bahan-bahan sesuai catatan yang ia buat.

Beberapa saat akhirnya berlalu, dua buah Pill keluar dari api hijau Ferran, dan mendarat di telapak tangan pemuda itu. Ferran menarik nafas lega, Pill kali ini berwarna kebiruan dan tidak hitam pekat seperti sebelumnya.

[Unknown Pill

(Special)

• Meningkatkan Status Agility sebanyak +1 secara permanen

• Batas konsumsi (5)

Pill unik yang diciptakan oleh Furnance Lord Ferran, Pill ini mampu meningkatkan kekuatan pemakainya. Namun setelah mencapai batas konsumsi, Pill ini tidak akan memberikan efek apapun.]

Ferran tersenyum lebar melihat Pill itu, meskipun efeknya sangat minim, tapi paling tidak saat ini Ferran tahu bahwa menciptakan Pill serupa tidaklah mustahil.

1
Dennis Rodriguez
Merasuki jiwa
Marta Quispe
Penuh emosi!
𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚🍒✨_
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!