NovelToon NovelToon
Berawal Dari Terpaksa.

Berawal Dari Terpaksa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:39.4k
Nilai: 4.4
Nama Author: selvi serman

Berawal dari permintaan sahabatnya untuk berpura-pura menjadi dirinya dan menemui pria yang akan di jodohkan kepada sahabatnya, Liviana Aurora terpaksa harus menikah dengan pria yang akan di jodohkan dengan sahabatnya itu. bukan karena pria itu tak tahu jika ia ternyata bukan calon istrinya yang asli, justru karena ia mengetahuinya sampai pria itu mengancam akan memenjarakan dirinya dengan tuduhan penipuan.

Jika di pikir-pikir Livia begitu biasa ia di sapa, bisa menepis tudingan tersebut namun rasa traumanya dengan jeruji besi mampu membuat otak cerdas Livia tak berfungsi dengan baik, hingga terpaksa ia menerima pria yang jelas-jelas tidak mencintainya dan begitu pun sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berakhirnya perjanjian konyol.

Livia memainkan jari telunjuknya di dada bidang suaminya, layaknya sedang menggambar asal.

"Ada apa, hm???." suara Abimana terdengar begitu lembut. Ia dapat mengendus aroma modus dari pergerakan jemari lentik sang istri.

Tentu saja Livia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas hari ini.

"Kalau mas cinta sama aku, terus bagaimana dengan perjanjian pernikahan yang mas buat waktu itu????." menurut Livia saat ini adalah waktu yang pas untuk menanyakan tentang perjanjian pernikahan yang pernah mereka tanda tangani sebelum pernikahan, lebih tepatnya Livia ingin memastikan Abimana tak lagi mengancam akan memenjarakannya.

Abimana menarik sudut bibirnya ke samping, ia sudah dapat menebak istrinya pasti akan menanyakan hal itu.

"Memangnya kamu pernah mendengar ada seseorang yang tega memenjarakan orang yang dicintainya???."

Livia menggeleng pelan, sementara pandangannya masih terfokus pada Abimana.

"Tidak perlu dibahas lagi, anggap saja perjanjian konyol itu tidak pernah ada!!! Lagi pula saya sudah meminta Purba untuk melenyapkan perjanjian itu sebulan yang lalu." jawab Abimana sambil mengusap rambut panjang istrinya.

"Yang benar, mas????." raut wajah Livia seketika berbinar mendengarnya.

Abimana mengangguk.

"Argh..... akhirnya..." Livia teramat lega mendengarnya. ibarat beban berat yang menumpu di pundaknya baru saja terhempas begitu saja. Mengibaskan rambut, seolah merayakan kebebasannya. "Kalau begitu, boleh dong sekali-sekali aku membangkang sama kamu, mas????." sambung Livia dan langsung di sambut tatapan tak suka dari Abimana.

"Mau ngelunjak rupanya..."

"Hahaha....aku cuma bercanda, mas." tertawa garing. Ternyata abimana tetaplah Abimana yang hidup dengan segala aturan serta cintanya yang tak biasa.

*

Tak butuh waktu lama, kabar tentang kehamilan Livia telah terdengar oleh semua penghuni rumah, termasuk ibu. kabar tentang kehamilan Livia sontak saja membuat ibu syok mendengarnya.

Jika sudah begini artinya Abimana mencintai istrinya, kesempatan dirinya untuk kembali menyatukan Thalia dan Abimana sepertinya sudah tidak memungkinkan lagi.

Menikah dengan ayahnya Abimana semenjak anak sambungnya itu masih berusia empat tahun membuat ibu sangat mengenal sosok dan watak putra sambungnya itu. kehamilan Livia seakan menjadi jawaban atas perasaan putra sambungnya tersebut pada sang istri.

Jujur, meskipun dirinya hanyalah seorang ibu sambung, namun ibu sangat menyayangi Abimana layaknya anak kandungnya sendiri. hanya saja ibu merasa Livia bukanlah sosok yang tepat untuk mendampingi putranya, mengingat Livia tidak berasal dari keluarga terpandang. Bukan hanya itu saja, ibu juga khawatir jika Livia tidak memiliki perasaan yang sama terhadap Abimana. Ia khawatir Livia hanya mencintai harta bukan karena tulus ingin menjalani biduk rumah tangga bersama putra sambungnya tersebut.

Melihat dari jendela kamarnya mobil Abimana telah berlalu, ibu pun menggunakan kesempatan itu untuk menemui Livia di kamarnya.

Livia menghela napas menyadari kedatangan ibu mertua.

Masuk ke kamar Abimana, mendaratkan bobotnya di sofa, sementara pandangannya terus terfokus pada Livia.

"Apa sebenarnya tujuanmu menikah dengan putraku???."

Livia menghela napas panjang mendengar pertanyaan ibu.

"Apa maksud ibu???." tidak ingin terpancing, Livia justru balik bertanya.

"Tidak perlu berpura-pura. Saya tahu kamu pasti paham betul dengan maksud dari pertanyaan saya." ibu menyilangkan kedua kakinya, sedangkan kedua tangannya saling bertaut, bertumpu di atas pa_ha.

"Memang benar kata ibu, wanita miskin seperti saya tidak pantas mendampingi mas Abi. tetapi selama bukan mas Abi yang memintaku untuk pergi dari kehidupannya, Aku akan tetap berada di sisi mas Abi dalam kondisi dan situasi seperti apapun." kali ini Livia memberikan jawaban yang lugas. selain kini ia tengah mengandung benih Abimana, kini ia pun telah mengetahui bagaimana perasaan suaminya itu terhadap dirinya. So, apa salahnya ia melakukan sesuatu demi mempertahankan rumah tangganya, begitu pikir Livia.

"Satu lagi...jika kemarin aku diam saja ketika ada seseorang yang mencoba menggoda suamiku, untuk ke depannya semua itu tidak akan pernah terjadi lagi. saya tidak akan membiarkan siapapun menggoda suamiku, termasuk Nona Thalia sekalipun." tegas Livia.

Jujur saja, ibu tidak menyangka Livia akan bersikap setegas itu untuk urusan rumah tangga serta suaminya. Ia berpikir Livia tidak akan peduli, jika sampai sikap demikian yang tadinya ditunjukkan oleh Livia, mungkin ibu akan semakin berpikiran buruk terhadap menantunya itu.

Di sela percakapan mereka, tiba-tiba saja Livia merasa perutnya sangat mual hingga wanita itu bergegas menuju kamar mandi.

"Owek.....owek....owek...."

Entah apa yang tengah dirasakan ibu, tiba-tiba saja gurat wajah wanita itu berubah cemas. mengikuti nalurinya, ibu menyusul langkah Livia. Ibu yang berubah cemas sontak saja memijat tengkuk Livia yang masih terus memuntahkan isi perutnya hingga wajahnya berubah pucat.

"Are you ok??? Wajahmu pucat sekali." ibu tidak dapat menyembunyikan kekhawatirannya.

Untuk sejenak Livia terpaku dengan sikap ibu.

Bukan hanya memijat tengkuk Livia, Ibu juga menuntun Livia menuju tempat tidur.

Tanpa diketahui oleh keduanya, sejak beberapa saat yang lalu Abimana menyaksikan interaksi ibu dan istrinya melalui layar ponselnya yang tersambung pada kamera cctv kamarnya. Ya, tadinya Abimana meminta asisten Purba untuk segera kembali ke rumah saat melihat ibu memasuki kamarnya, namun setelah melihat perlakuan hangat ibu terhadap istrinya, dengan berat hati Abimana mengurungkan niatnya, tetap memantau situasi di kamarnya.

Sebenarnya Abimana bisa saja mengambil sikap tegas dengan memaksa ibu menerima kehadiran istrinya, namun semua tak kunjung dilakukan olehnya karena Abimana ingin ibu bisa menerima kehadiran istrinya tulus dari lubuk hati terdalam, bukan karena merasa terintimidasi.

"Purba.."

"Iya, tuan."

"Menurutmu anakku nanti perempuan atau laki-laki???."

"Mau laki-laki atau perempuan menurut saya tidak masalah karena yang terpenting lahir dengan selamat tanpa kurang satu apapun, tuan." jawab Purba yang saat ini tengah fokus menyetir.

"Kau benar. kalau nantinya anakku laki-laki, pasti akan setampan dan sehebat ayahnya. kalau dia perempuan, pasti akan secantik dan menggemaskan seperti ibunya." masih membayangkannya saja sudah membuat Abimana sangat bahagia. Tapi untuk sikap narsis penuh percaya diri memang tak pernah bilang dari seorang Abimana Putra Sanjaya.

"Benar tuan, kalau nantinya anak anda perempuan, pasti akan secantik dan menggemaskan seperti Nona Livia."

Raut wajah Abimana berubah, tak suka ada pria lain memuji kecantikan istrinya, sekalipun itu asisten pribadinya sendiri. "Menggemaskan????." ulangnya. "Jangan bilang selama ini diam-diam kau sering memperhatikan istriku???."

"Maaf, tuan." daripada urusan berbuntut panjang, asisten Purba memilih meminta maaf saja. lagi pula mana berani ia diam-diam memperhatikan istri tuannya itu, yang ada Livia yang secara terang-terangan menunjukkan sikapnya yang kadangkala menggemaskan, termasuk jika sedang kesal akibat perlakuan Abimana padanya.

1
Rini
🥰🥰
picii
lanjut thorr
Dinarra
lucu namanya abil (abi livia)🤭
sasatar77 tarsa
Kecewa
sasatar77 tarsa
Buruk
Sofia Rim
Kecewa
Sofia Rim
Buruk
ros
Luar biasa
Dewi Sariyanti
Di tunggu kisah Rasya dan thalia kak
Ida Miswanti
bukan ide yg buruk bila berubah target ke Adik Abi,,,Si Rasya🤭
Putri Chaniago
kasihan Rasya, secepatnya balasan utk ibu angkat Thalia
sagi🏹
kunantikan kaka othor..
sagi🏹
demi ambisi mama angkat thalia sampai rela buwat hal keji
Rini
kasihan
Mrs.Riozelino Fernandez
di tunggu kk Thor...
Dinarra
ditunggu kaka author🤗
Dinarra
crazy up ga sih kakak author😁
sagi🏹
lanjooooottttt kak othor
Bunda Sri
bagus tidak membosankan , lanjutkan Thor
sagi🏹
lanjut kak up banyak .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!