Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Sembilan
"Dimana?" tanya Melia saat sambungan telpon nya terhubung dengan Viona.
["Didepan. Ini lagi jalan masuk, sebentar lagi juga nyampe kok, sabar ya Bu,"]
"Oh, ya sudah. Cepetan yang lain sudah nunggu dari tadi,"
["Iya, iya maaf. Tadi jalan nya macet, belum lagi mobilnya si Alex tiba tiba mogok, makanya kita telat. Sekali lagi, maaf ya,"]
"Ok, nggak apa apa. Yang penting kamu sudah sampai,"
["Iya. Ini juga udah nyampe kok."]
Sambungan telepon itu pun berakhir karena rupanya, Viona sudah ada di sana. Hanya saja, belum tiba di meja yang sudah mereka pesan.
"Gimana Mel? Bisa dihubungi?" tanya Dokter Novi pada Melia yang baru saja menutup sambungan telpon nya.
"Sudah didepan katanya Dok. Sebentar lagi juga sampai di sini." jawab Melia, merasa lega karena teman nya itu sudah tiba dilokasi.
Sementara itu, seorang Dokter pria yang ada didekat Dokter Novi hanya duduk diam mengamati sekitar dengan expresi yang datar dan juga dingin.
Tidak berselang lama, Viona pun akhirnya menampakan dirinya di sana. Yang rupanya, wanita itu tidaklah seorang diri. Namun, Viona datang bersama dengan Alex dan juga seorang pria asing lain nya.
Ketiga nya berjalan mendekat lalu menyapa semua orang yang sudah hadir disana. Tidak lupa juga, mengucapkan permohonan maaf karena mereka sudah terlambat datang.
Keterlambatan itu dikarenakan situasi jalan yang memang sering macet di jam pulang kerja seperti saat ini ditambah mobil Alex tiba tiba saja mogok dan harus di derek untuk di bawa ke bengkel yang akhirnya membuat keduanya datang terlambat.
"Selamat malam semuanya. Maaf, kami terlambat," ucap Viona setelah sampai dimeja yang sudah di penuhi oleh rekan kerja dan juga dokter pembimbing nya.
"Memang kalian dari mana? Mojok, ya? Cieee, cinlok nih ceritanya?" seru salah satu rekan Viona yang merasa jika Alex dan Viona memiliki hubungan khusus itu karena melihat bagaimana dekatnya hubungan mereka selama bertugas di rumah sakit.
"Apa sih Bay? Kita cuma lagi apes aja. Tuh mobil yang biasa aku bawa tiba tiba mogok dan harus diderek dibawa kebengkel. Untung ada mobil teman nya Vio yang sedang lewat ke jalan itu, kalau tidak kita berdua terancam gagal deh datang kesini. Karena ga ada satu pun taksi yang lewat ke sana. Orderan taksi online juga di tolak sama di cancel terus," curhat Alex pada rekan rekan nya itu dengan raut wajah yang kesal.
"By the way, kamu ajak siapa Vi? Kok, kita baru lihat? Pacar kamu ya?" tanya Melia yang menangkap penampakan asing yang saat ini berdiri tepat di belakang Viona dan juga Alex.
"Oh iya, sampai lupa. Maaf ya teman teman aku ajak orang luar di acara kita ini. Habis, ga enakkan kalau tidak di ajak padahal sudah anterin aku dan Alex sampai kesini. Perkenalkan, ini namanya Anjar. Dia ini adalah teman masa sekolah aku dulu," jawab Viona sembari memperkenalkan pemuda yang kini berpindah tempat ke disamping Viona.
"Halo semuanya. Perkenalkan saya teman dekatnya Viona, tidak keberatan kan jika saya ikut bergabung? Kebetulan saya juga belum makan malam." lanjut Anjar memperkenalkan diri dan memberanikan diri untuk ikut bergabung disana.
Anjar pun berusaha bersikap normal dan biasa saja, dibawah tatapan tajam seseorang. Meski sejujurnya seluruh tubuhnya sudah dibuat merinding oleh tatapan membunuh dari pria itu.
["Nanti temani aku makan disana ya? Dan berpura puralah tidak mengenal Dokter William. Aku janji besok saat kita liburan, akan aku ceritakan semuanya padamu kenapa kami bisa menikah dan bagaimana keadaan hubungan kami."]
Jika saja Anjar tidak mengingat pesan Viona beberapa waktu yang lalu yang wanita itu kirim sebelum pergi ke restoran. Mungkin Anjar akan lebih memilih makan dirumah saja dari pada disana. Sungguh tidak nyaman rasanya berada di bawah tatapan tajam seseorang yang sudah seperti melihat musuh saja.
'Kenapa rasanya seperti sedang terciduk tengah berselingkuh dengan istri orang saja.' batin Anjar bermonolog.
Tunggu dulu, kan memang istri orang. Seketika, Anjar pun menertawakan dirinya sendiri, meski dalam hati. Karena merasa lucu dengan tingkahnya, tingkah sahabatnya Viona dan juga suaminya itu.
Sudah resmi menikah sah dimata hukum dan agama, lah malah sama sama pura pura tidak saling mengenal seperti saat ini.
Sungguh kehidupan yang penuh dengan drama yang aneh dan penuh tanya. Hingga membuat Anjar pun begitu di buat penasaran akan kisah mereka. Namun, Anjar masih harus menahan diri hingga hari esok tiba dan sabar menunggu untuk sahabatnya itu menceritakan semua kisah yang selama ini dia tutupi dari nya.
...***...
Acara makan malam pun berjalan dengan lancar. Meski Anjar bukan bagian dari para calon tenaga medis. Namun, rupanya Anjar mampu berbaur dengan mereka yang memang memiliki usia yang tidak jauh dari dirinya.
Hingga acara pun diakhiri dan semua kompak untuk pulang kerumah masing masing. Viona sendiri, sengaja memilih keluar restoran paling terakhir karena tidak ingin bertegur sapa dengan William yang sudah lebih dulu berjalan keluar meninggalkan restoran itu.
Akan tetapi, tanpa Viona duga. Saat dirinya akan naik kedalam mobil Anjar untuk di antar pulang oleh pemuda itu.
Tiba tiba langkah Viona terhenti saat merasakan pergelangan tangan nya dicengkram oleh seseorang lalu ditarik menjauh dari mobil Anjar.
"Hey, lepas, kamu siapa? Kenapa main tarik saja, lepas breng____" seketika, Viona pun langsung menghentikan ucapan nya saat melihat siapa pemilik tangan yang saat ini mencengkram kuat pergelangan tangan nya. Lalu menarik tangan itu hingga membuat Viona menjauh dari mobil yang baru saja akan dia naiki.
"Hey, lepas kan Viona. Kamu mau bawa dia kem____" sama halnya dengan Viona, Anjar pun langsung menghentikan ucapan dan langkah kakinya untuk mengejar Viona. Saat dia tahu siapa orang yang sudah menarik tangan Viona hingga menjauh dari mobilnya.
...****************...
...Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*...