Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terusir
Neng Aira enak banget hidupnya, saya jadi ngiri."
"Ngiri kenapa nih bu?" sahut Aira pada salah satu tetangga di rumah ibunya.
"Lah itu, udah punya suami ganteng, kerja kantoran, anak punya, rumah juga punya, kelihatannya juga suami Neng Aira mah lemah lembut. Biasanya nih, kalau laki-laki ganteng terus mapan itu suka banyak tingkahnya. Suami mu malah bucin banget. Istri cuma nginep doang disusulin segala, hehehe. Kangen nih ye."
Aira tersenyum terpaksa dan menjawab seperti tak ada masalah. Dengar orang bilang enak hidup kita tanpa tahu apa yang sedang terjadi cukup membuat tenggorokan seperti menelan bongkahan batu. Pengen dikeluarkan dar der dor tapi ya.. apa gak malu nantinya aib kita menjadi bahan bisik-bisik tetangga.
Sudahlah, Aira telan sendiri masalah rumah tangganya kini. Dia fokus menyeruput seblak yang mereka masak secara massal. Memanglah kadang-kadang tetangga bu Salmah mengadakan makan seblak bersama-sama sembari ngerumpi asoyyy. Sekarang ketambahan Aira, makin ramai saja. Biarlah omongan tetangganya ini menjadi kenyataan nantinya kalau dia hidup enak. Untuk sekarang dia telan sendiri.
"Ra, kapan nambah anak lagi?"
"Besok kayanya kalau gak kesiangan, hehe." Aira dapat sorakan dari pemirsa penyantap seblak karena jawaban yang asal.
Ber menit-menit berlalu peserta rumpi satu per satu bubar karena ada kepentingan masing-masing. Ada yang mau masak buat makan malam, ada yang mau masukin ayam ke dalam kandang, ada juga yang mau prepare suami berangkat kerja malam. Sedangkan Aira yang punya banyak urusan masih enggan buat pulang ke rumah. Alasannya masih ada Adrian di sana.
Tadinya Aira mau buka aplikasi novel onlinenya, lumayan nulis satu dua bab daripada jenuh, tetapi dia langsung keinget hp nya nggak kebawa dan ikutan pulang ke rumah seperti yang lain. Kalau Bu Salmah udah pulang duluan dari tadi.
Sampai di rumah Aira dibuat tercengang.
"Ini kenapa hp ku bisa hancur begini?" Ada Adrian dan Alea di sana.
"Tadi Alea nangis lagi minta hp. Karena hp punyaku masih belum penuh baterainya, aku coba kasih hp kamu aja sayang. Dan.. maafin aku udah lalai jaga Alea. Dia banting hp kamu sampai begini. Tapi aku sudah pesan hp baru di teman aku yang jual gadget, bentar lagi kurirnya datang. Oh iya aku udah gajian. Uang bulanan sekalian ganti uang kamu yang kepakai kemarin buat Alea sudah aku transfer."
Apa?! Mas Adrian sudah ambil hp ku, itu artinya..
"Alea, sini nak." Panggil Aira ke anaknya. Adrian sudah membaca kalau Aira bakal konfirmasi ke Alea. Untung Alea sudah di briefing harus bicara yang sesuai perkataan Adrian. Adrian bilang; Alea kalau ditanya Mama kenapa hp Mama rusak, jawab aja Alea minta maaf Ma, Alea gak sengaja. Begitu katanya.
Alea manggut-manggut melihat Adrian ngajarin antusias, si bapak bilang oke nak? dijawab oke juga sama Alea.
Pasti Alea jawab seperti yang aku bilang. Anak ini kan suka meniru.
"Mama mau nanya sama Alea, hp Mama kenapa rusak begini nak? jatuh atau bagaimana?"
"Tadi Papa kaya gini Ma." Hp Adrian yang sedang ditangan Alea, digetok-getok ke lantai. Alea meniru adegan Adrian merusak hp Aira. Sontak Adrian membelalakkan mata gak percaya.
"Mas Adrian keterlaluan. Sudah merusak hp milikku lalu berbohong dengan menuduh Alea. Kamu memang sudah nggak punya hati nurani Mas!" Serabutan Aira membongkar hp rusaknya dan mengambil kartu seluler.
"Aira, oke aku minta maaf, tapi yang aku lakuin demi keutuhan rumah tangga kita. Aira aku mohon dengarkan penjelasan aku dulu sebelum kamu mengambil keputusan."
"Apa yang harus aku dengar dari mulut pembohong seperti mu? semua sudah cukup Mas. Aku gak akan banyak tanya kenapa kamu selingkuh? kenapa orangnya harus Melvi? dan juga bertanya apa kurangnya aku sehingga kamu berpaling ke istri orang lain. Karena bagiku pertanyaan dan penjelasan tersebut terasa percuma, jawaban dari perselingkuhan kamu hanyalah kurangnya rasa bersyukur yang kamu miliki. Manusia itu gak ada yang sempurna Mas."
"Aku khilaf Ra. Aku benar-benar menyesal sekarang karena aku sadar, kekurangan bukan seharusnya dicari dari orang lain, melainkan kita sebagai pasangan harus saling melengkapi. Aku sibuk menilai kekurangan mu tapi aku abai dengan kekurangan ku sendiri. Maafkan suami mu yang bodoh ini Aira." Adrian berlutut memeluk kaki istrinya. Aira bergerak mundur, namun dia gak bisa melepaskan diri dari Adrian.
"Berdiri lah Mas, aku gak suka seperti ini. Konsekuensi harus kamu terima, dan aku memilih untuk mundur dari kehidupan kamu. Tunggu surat gugatan cerai datang padamu Mas. Sebaiknya kamu gak usah datang ke persidangan agar perpisahan kita lebih cepat."
"Aira, ku mohon padamu sayang, jangan seperti ini. Aku janji gak bakal ngulangin lagi. Aku bahkan sangat membenci Melvi yang sudah keterlaluan menggoda ku hingga aku sampai menjadi seorang pecundang."
"Pecundang ya pecundang aja Mas, nggak usah nyalahin orang. Yang bikin aku tambah kecewa sama kamu, kenapa kamu selalu menyalahkan orang untuk membela kesalahan mu sendiri. Padahal kalau kamu punya pikiran, jauhi saja dia! atau bila perlu kamu bilang sama aku nanti biar aku yang kasih paham ke dia. Tapi nyatanya apa? kamu malah banding-bandingin aku sama dia, dan lebih parahnya kamu berharap aku bisa seperti wanita itu."
Adrian terus memeluk kaki Aira, enggan bergeser sedikit pun.
"Tataplah aku yang seorang tukang bunga ini Mas, yang kata mu nggak punya prospek maju ke depannya karena hanya menjual kebutuhan tersier. Lihatlah aku yang nggak bisa nyetir mobil ini Mas, padahal aku gak pernah menyusahkan mu bila pergi kemana-mana."
"Cukup Ra, aku menyesal, aku minta maaf atas perkataan ku yang menyakiti perasaan mu." Tapi Adrian gak berani menatap Aira.
"Menyesal kata mu?" Aira terkekeh.
"Simpan rasa sesal itu Mas, karena rasa itu tidak berguna disaat situasi sudah seperti ini."
"Aira,"
"Pergi dari sini!"
Aira berhasil berontak hingga Adrian terjengkang ke belakang. Kalau sudah kesal Aira yang biasa lembut tiba-tiba bisa menjadi kuat tenaganya. Aira berlari mencari apapun yang bisa ia gunakan untuk pertahanan diri biar bisa menghindari Adrian yang berusaha mengejar.
"Stop! jangan dekati aku lagi. Aku jijik dengan tangan mu, aku jijik dengan bibir mu, semua itu sudah bersentuhan dengan Melvi. Aku gak sudi lagi disentuh oleh mu. Pergi!" Teriak Aira sambil mengacung-acungkan gagang sapu.
Seolah tuli, Adrian malah menjadi-jadi ingin mendekap tubuh Aira. Adrian ingin mengunci bibir Aira yang tak hentinya berbicara, karena nggak sanggup mendengar keluh kesah Aira yang menyayat hati.
Bu Salmah yang mengamankan Alea ke dalam kamar mulai resah dengan perilaku Adrian. Dia akan melerai jika Adrian sudah main fisik. Tapi eh tapi, Aira sungguh kuat sekarang. Dia bahkan mampu memboyong Adrian keluar dari rumah dan mengunci pintunya berkat sapu yang ada ditangan.
DUG!
Pintu terbanting mengagetkan tetangga.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️