Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Sudah satu bulan tetapi Yuana masih belum saja memberikan jawabannya dan Haris harus bisa menunggu lagi.
Saat ini Yuana sedang sibuk dengan bisnis barunya yaitu berjualan brownies panggang.
Hampir tiap hari ada saja pesanan yang masuk sampai akhirnya Haris mencarikan karyawan untuk membantu Yuana.
"Lisa tolong jaga rumah ya, saya mau belanja dulu" pinta Yuana yang akan membeli beberapa bahan kue yang sudah habis.
"Biar saya saja Mbak yang belanja, saya takut kalau Tuan Haris akan marah" ujar Lisa.
Yuana menggelengkan kepalanya dan ia meminta Lisa untuk menjaga rumah karena Yuana hanya pergi sebentar.
Ia pun segera melajukan mobilnya menuju ke toko bahan kue yang ada di jalan rajawali.
Perjalanan yang lumayan sepi membuat Yuana lekas sampai di toko bahan kue.
Pelayan yang ada disana sudah hapal dengan Yuana yang selalu membeli bahan kue ke tempatnya.
Yuana segera mengambil tepung, coklat dan bahan kue lainnya.
Setelah selesai belanja Yuana melanjutkan untuk membeli es yang ada di jalan Anggrek.
Saat diperjalanan tiba-tiba mobil mogok dan tidak bisa dihidupkan.
Yuana mencoba untuk menghidupkan lagi tetapi tetap saja tidak bisa.
Ia pun membuka pintu dan turun dari mobil untuk melihat apa yang membuat mobilnya mogok.
"Mobilnya kenapa Mbak?" tanya seorang lelaki yang menghampiri Yuana.
"Tidak tahu Mas tiba-tiba mogok" jawab Yuana.
Lelaki itu menawarkan bantuan untuk membantu Yuana dan memintanya untuk membuka kap mesin mobil.
Yuana berjalan kembali ke mobil tanpa menyadari bahwa dirinya sedang dalam bahaya.
"MMMMPPHHHH!"
Yuana mencoba melepaskan tangan lelaki tersebut tetapi tenaganya terlalu lemah sehingga dalam hitungan detik Yuana langsung tidak sadarkan diri.
Lelaki itu langsung memasukkan Yuana kedalam mobil yang sudah mereka siapkan dan mereka membawa Yuana menuju ke tempat yang sudah disiapkan oleh Farhan.
Jam menunjukkan pukul dua siang dimana Lisa sangat khawatir karena Yuana masih saja belum pulang.
Sudah 5 jam Yuana pergi tetapi belum juga pulang ke rumah.
Lisa sudah mencoba menghubungi Yuana tetapi tidak ada yang mengangkatnya.
Akhirnya Lisa memberanikan dirinya untuk menghubungi Haris yang saat ini baru saja selesai meeting.
"Hallo Lisa ada apa?" tanya Haris.
"T-tuan, Mbak Yuana belum pulang ke rumah" jawab Lisa yang kemudian menceritakan semuanya kepada Haris.
Haris langsung menutup ponselnya dan segera mencari keberadaan istrinya.
"Tyo lacak keberadaan mobil Yuana sekarang" pinta Haris kepada asisten pribadinya.
Mendengar perintah dari Haris, Tyo langsung melacak keberadaan mobil yang dikendarai oleh Yuana.
"Kenapa kamu tidak ijin kalau mau keluar" gumam Haris.
Tak lama kemudian Tyo menghubungi Haris dan mengatakan kalau keberadaan mobil Yuana ada di jalan yang menuju ke jalan Anggrek.
Ia pun segera mempercepat laju mobilnya menuju kesana dan berharap Yuana masih ada disana.
Dua puluh menit kemudian Haris turun dari mobil dan melihat mobil Yuana dengan kondisi pintu yang sedikit terbuka.
"Yuana..." Haris melihat tidak ada siapa-siapa disana dan ia melihat tas, ponsel dan belanjaan Yuana masih ada disana.
Haris langsung menghidupkan rekaman dashcam yang ada di mobil Yuana.
Ia langsung membelalakkan matanya saat melihat mereka memasukkan Yuana yang sudah tidak sadarkan diri kedalam mobil.
Haris kembali menghubungi Tyo untuk melacak mobil yang mereka gunakan untuk menculik Yuana dan ia juga meminta Tyo untuk segera menghubungi polisi.
Sementara itu di tempat lain dimana mereka sudah memberikan Yuana kepada Farhan yang sudah menunggunya dari tadi.
"Kerja bagus dan ini bayaran untuk kalian" ucap Farhan yang langsung meminta mereka untuk keluar.
Farhan melihat Yuana yang masih belum sadarkan diri.
"Kamu masih cantik seperti dulu Yuana" ucap Farhan sambil membelai rambut pipi Yuana.
Farhan mendekatkan bibirnya ke bibir Yuana dan seketika Yuana langsung membuka matanya saat Farhan akan menciumnya.
Dengan kondisi tubuh yang masih lemas, Yuana mendorong tubuh Farhan.
"Sayang apakah kamu tidak merindukanku?" tanya Farhan sambil menjambak rambut Yuana.
Yuana merintih kesakitan saat Farhan menjambak rambutnya dan ia meminta agar Farhan melepaskannya.
"Jangan mimpi! Karena sampai kapanpun aku tidak akan membebaskan mu" Farhan mengeluarkan senjata dan menodongkannya ke perut Yuana.
Yuana menangis sesenggukan sembari memohon agar Farhan melepaskannya.
"Dimana kekasihmu itu? Kenapa dia tidak menyelamatkanmu?" tanya Farhan sambil menembakkan senjatanya ke arah atas.
Yuana langsung ketakutan dan ia mengatakan kalau sudah tidak berhubungan dengan Haris.
Mendengar perkataan dari Yuana, Farhan langsung tertawa terbahak-bahak.
'Jangan membohongiku, aku tahu semuanya tentang kamu Yuana" ucap Farhan.
"Aku tidak berbohong, aku dan Mas Haris sudah tidak...."
PLAKKKKK
PLAAAKKK
Suara tamparan keras yang dilayangkan oleh Farhan ke pipi Yuana.
"Apa yang kamu inginkan sebenarnya Mas? Kita sudah tidak punya hubungan lagi dan bukankah kamu sudah bahagia dengan Intan" ucap Yuana sambil mengulur waktu dan berharap agar Haris bisa menemukannya di sini.
Farhan tersenyum dan ia langsung mengatakan kalau Intan sudah meninggal dunia karena tidak patuh kepadanya.
"Dan satu lagi aku juga yang sudah membunuh Divan" ucap Farhan dengan penuh kepuasan.
Farhan yang sudah meletakkan bom di pesawat Divan.
"Kamu jahat Mas! Aku tidak akan pernah memaafkan kamu!" Yuana memukul-mukul dada Farhan yang ada di hadapannya.
"DIAM!!!" Farhan kembali menodongkan senjatanya ke arah Yuana.
Yuana langsung memejamkan matanya dan ia sudah pasrah jika Farhan akan menembaknya.
"Selamat tinggal Yuana"
DORRR!
Yuana membuka matanya dan ia tidak merasakan apa-apa saat Farhan sudah menarik pelatuk nya.
"M-mas Haris...." Yuana melihat Haris yang menghadangnya sehingga peluru itu mengenai punggung Haris.
"A-aku mencintaimu sayang" Haris langsung jatuh tersungkur di lantai dengan darah yang mengalir deras.
Seketika Yuana langsung jatuh pingsan di samping tubuh Haris.
Tyo yang melihatnya langsung meminta polisi untuk menghubungi ambulans.
Tak berselang lama ambulans datang dan segera membawa mereka berdua ke rumah sakit.
Farhan tersenyum puas saat mengira Haris dan Yuana telah meninggal dunia.
Tyo mengabari orang tua Haris agar segera menuju ke rumah sakit.
Beberapa menit kemudian ambulans telah sampai di rumah sakit dan orang tua Haris juga sudah ada disana.
"A-apa yang terjadi pada mereka?" tanya Papa.
Tyo mengatakan akan menjelaskan nanti karena saat ini dokter membutuhkan tanda tangan Papa agar mereka segera melakukan operasi.
Kemudian Papa langsung menandatangani surat pernyataan untuk operasi Haris.
Setelah itu Dokter langsung membawa Haris ke ruang operasi.
Mama meminta Papa untuk menunggu Haris sedangkan Mama menjaga Yuana yang masih belum sadarkan diri.
"Dokter, tolong periksa kandungan Putri saya" pinta Mama yang tidak mau jika terjadi sesuatu kepada Yuana.
Mama dan papa masih sayang kepada Haris maupun Yuana, walaupun Papa dan Mama masih marah dengan mereka berdua yang tidak menurut.
Dokter segera memeriksa kondisi kandungan Yuana dengan melakukan USG.
"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Mama.
"Semuanya baik-baik saja dan untuk sementara waktu pasien harus istirahat total " jawab Dokter yang kemudian meminta perawat untuk membawa Yuana ke ruang perawatan.
Dokter meminta agar memasang selang infus dan memberikan obat yang sudah disiapkan oleh dokter.
Perawat menganggukkan kepalanya dan segera memindahkan Yuana ke ruang perawatan.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜