SEKUEL TERPAKSA MENIKAHI PEMBANTU
Giana yang sejak kecil kehilangan figur seorang ayah merasa bahagia saat ada seorang laki-laki yang merupakan mahasiswa KKN memberikan perhatian padanya. Siapa sangka karena kesalahpahaman warga, mereka pun dinikahkan.
Giana pikir ia bisa mendapatkan kebahagiaan yang hilang setelah menikah, namun siapa sangka, yang ia dapatkan hanyalah kebencian dan caci maki. Giana yang tidak ingin ibunya hancur mengetahui penderitaannya pun merahasiakan segala pahit getir yang ia terima. Namun, sampai kapankah ia sanggup bertahan apalagi setelah mengetahui sang suami sudah MENDUA.
Bertahan atau menyerah, manakah yang harus Giana pilih?
Yuk ikuti ceritanya!
Please, yang gak benar-benar baca nggak usah kasi ulasan semaunya!
Dan tolong, jangan boom like atau lompat-lompat bacanya karena itu bisa merusak retensi. Terima kasih atas perhatiannya dan selamat membaca. ♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSM 31
Sepanjang malam, Giana tak kunjung bisa tidur. Kata-kata Albirru siang tadi selalu menggema di telinganya. Padahal Giana sudah bertekad takkan percaya kata cinta apalagi pernikahan lagi, tetapi apa yang Albirru ucapkan mampu menjungkirbalikkan perasaannya.
Jantung Giana berdegup kencang. Sungguh, ia tersentuh dengan semua sikap dan perhatian Albirru. Namun, Giana insecure dengan dirinya sendiri. Lagipula, bagaimana dengan orang tua Albirru? Ia khawatir, sikap orang tua Albirru yang mau menerimanya itu hanya sekadar wacana saja. Ia takut, berekspektasi terlalu tinggi.
...***...
"Selamat pagi, lho ... Om Gian, Alya, Tante Alifa, kalian semua kapan datangnya?" tanya Albirru terkejut saat turun untuk sarapan justru melihat saudara ibunya dan keluarga sudah ada di meja makan.
Albirru pun menghampiri mereka dan menyalami satu persatu termasuk anak bungsu Giandra dan Alifa.
Giandra terkekeh. "Semalam. Tapi kamu sudah tidur."
"Oh. Aku bener-bener nggak tau. Uh, comelnya," seru Albirru gemas saat melihat balita yang ada di pangkuan Giandra–Aleena.
(Momen ini maju lima tahun dari setelah Alifa & Giandra menikah dan mundur 2 tahun dari saat Alya dan Djiwa ketemu, ya.)
"Kak Albirru, kata Mami Kakak sudah ada gebetan ya? Kenalin dong," seru Alya membuat mata Albirru melotot.
"Eh, itu ...."
"Wah, berarti nggak lama lagi Mbak akan dapat mantu nih," goda Giandra.
"Aku mau jadi bridesmaid, ya, Kak," seru Alya bersemangat.
"Tuh, adek kamu udah pengen jadi bridesmaid, jadi kapan mau nikahnya? Jangan lama-lama lah, keburu ditikung orang lho."
Sontak saja apa yang dikatakan Giandra membuat Albirru garuk-garuk kepala.
"Gimana mau nikah, Om, lah calonnya aja belum melahirkan," ucap Albirru dengan pipi memerah. Entah apa respon pamannya ini setelah tahu yang akan dinikahinya ini seorang janda yang sedang hamil.
"Eh, maksudnya gimana itu? Hamil? Dia hamil? Kamu yang hamili dia?"
"Bu-bukan, Om. Bukan aku. Mana berani aku hamilin sebelum nikah. Bisa-bisa aku digorok sama Mami dan Papi lho," seloroh Albirru.
"Lalu maksudnya gimana?"
"Calonnya Albi itu janda, Gi. Dan emang sedang hamil. Gitu," sela Ariana menjelaskan secara singkat.
"Apa? Jadi Mbak nanti selain dapat menantu langsung dapat cucu begitu?" Giandra benar-benar terkejut mendengarnya.
Awalnya Albirru pikir keluarganya justru akan mencemoohnya, tetapi melihat bagaimana respon mereka bahkan kini sedang tertawa bahagia membuat Albirru lega bukan kepalang.
"Wah, mantap kali kau, Kak. Buy one get one free," seloroh Alya. Sementara Alifa mode kalem.
"Hush, emangnya barang," sergah Alifa.
"Ah, Bubun, Alya bercanda kok. Ya 'kan, Kak." Alya terkikik geli. Albirru mengacak rambut Alya sambil tertawa.
...***...
"Apa? Kamu mau Mami temui wanita itu untuk meyakinkan dia kalau kamu serius?" tanya Ariana.
"Iya, Mi. Dia masih takut soalnya. Dia nggak yakin sama apa yang aku katakan. Khawatir keluarga kita nggak nerima juga," ujar Albirru.
Ariana tampak berpikir. Hal itu wajar pikirnya. Apalagi setelah mengalami rumah tangga yang cukup pelik dan meyakinkan selama lima tahun, pasti akan meninggalkan trauma di hati wanita itu. Ia saja yang hanya menikah satu tahun saja merasa benar-benar sedih, apalagi Giana, pikirnya. Padahal saat itu, orang tua mantan suaminya menerima dia dengan baik. Sementara Giana ... Ariana benar-benar iba dengannya.
"Baiklah. Kapan kau mau Mami menemuinya?"
"Bagaimana kalau hari ini aja, Mbak? Aku juga mau ikut. Jadi penasaran sama cewek yang berhasil menaklukkan hati dokter tampan ini," ucap Alifa.
"Alya mau ikut juga dong, Mi. Boleh ya, Mi. Kan Alya juga mau kenalan sama calon kakak ipar Alya," timpal Alya membuat Albirru senang sekali. Ia benar-benar terharu dengan keluarganya yang selalu saling mendukung tanpa pernah mencela.
"Boleh juga," jawab Ariana. Kebetulan karena kedatangan Alifa dan Giandra, ia tidak bekerja. Begitu pula dengan Albirru. Akhirnya mereka pun berencana datang ke rumah susun di mana Giana tinggal. Mereka akan datang tanpa memberitahu. Anggap saja kejutan. Sebab mereka tak ingin Giana lantas repot-repot menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan mereka. Apalagi Giana sedang hamil. Jelas ia sangat menghargai Giana.
Sore harinya, sebelum pergi ke rumah susun, Ariana, Alifa, Alya, dan Albirru pergi ke toko kue. Mereka membeli aneka kue untuk dibawa ke kediaman Giana. Tak hanya itu, mereka pun membeli aneka buah. Mereka sudah tak sabar untuk melihat wanita yang sudah membuat hati Albirru luluh dan jatuh cinta.
...***...
"Mau ke mana lagi kamu? Mau melihat mantan kamu itu?" tanya Angel saat mendengar Herdan mengatakan tidak bisa pulang bersama-sama.
"Mau ke mana itu bukan urusanmu," jawab Herdan dingin. Semenjak pertengkaran terakhir mereka, keduanya saling bersikap dingin.
"Herdan, aku ini istri kamu jelas aku berhak tau segala urusanmu."
Herdan tersenyum sinis. "Bukankah kau pun selalu begitu? Kau bisa pergi ke mana pun kau mau tanpa izin dariku, lalu kenapa aku tak boleh?" desis Herdan sinis.
"Kau ...."
"Kenapa?"
"Kalian apa-apaan? Apa kalian tidak punya malu bertengkar dan jadi tontonan banyak orang di basement ini?" tegur Alma membuat keduanya terkejut. Keduanya pun meminta maaf dan segera naik ke dalam mobil.
Angel pikir Herdan mengurungkan niatnya untuk pergi, tapi nyatanya setelah ia turun dari dalam mobil, Herdan segera menutup pintu dan melajukan mobilnya keluar. Sontak saja mata Angel terbelalak. Ia pun mengumpat kasar karena kesal.
Ratih yang melihat itu pura-pura tak tahu. Angel melirik sinis dan melengang masuk begitu saja.
Sebenarnya Herdan bukannya ingin pergi ke cafe tempat Giana bekerja. Ia justru ingin pergi ke rumah sakit untuk merealisasikan niatnya yang ingin memeriksakan kesuburan. Entah mengapa, ia sangat yakin kalau bayi yang Giana kandung adalah anaknya.
"Hasilnya akan keluar dalam tiga hari, Pak. Jadi silakan datang kembali tiga hari kemudian," ucap dokter yang bertugas memeriksa kualitas dan kuantitas sperma Herdan.
"Baik, Dok. Terima kasih." Setelah dari rumah sakit, ia pun bertolak ke cafe sebentar. Ia ingin menanyakan alamat tempat tinggal Giana. Tapi belum sempat Herdan mencari tahu, ia justru diusir oleh petugas keamanan yang berjaga. Tentu saja itu atas perintah Asrul. Asrul memang memerintahkan sekuriti untuk menolak kedatangan Herdan ke cafe itu. Ia tak ingin Herdan membuat keributan lagi di cafenya.
Sementara itu, di rusun, Giana yang baru pulang bekerja pun bersantai. Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk. Dengan hanya memakai daster yang sempat ia beli bersama Desti beberapa hari yang lalu, ia pun segera membuka pintu. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat siapa yang datang.
...***...
...Happy reading 🥰 🥰 🥰...
saat susah ingat istri.... saat sukses lupa akn istri... & suksesnya untuk kesenangan dan memanjakn wanita lain....
hadeuh.... gmn Giana mau kinclong klo uang saja tak di kasih suami yg g ada otaknya....
hiks.. q terlat baca
happy karna mereka udah bahagia,
tapi syedih karna mak othornya mau hiatus,,mau ngintil pindah rumah baru tapi hp udah overload gabisa donload apk lagi😫😫
BTW terimakasih author bacaan yng sangat bagus , jangan terlalu lama hiatus nya thor 😍😍