Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulang tahun wulan
Aku sampai di perumahan mewah yang terletak di tengah tengah ibu kota.aku membelokkan mobil ku di salah satu rumah mewah tersebut.
Di sana sudah berjejer rapi mobil mobil mewah para tamu undangan.
Aku pun memasuki pekarangan itu, ternyata acara ulang tahun wulan bertema out door.
Lampu lampu hias berjejer menghiasi halaman rumah.
" Hai bro ,udah sampai," kata seseorang menepuk pundak ku.
Rupanya Rian yang menyapaku,dia pun baru sampai juga di sini.
" Iya,"
" Kamu kok sendirian gebetan mu mana ? ," tanya ku ke Rian.
" Biasalah lagi ngambek," katanya.
" Pacaran aja sering bertengkar,gimana kalau udah menikah ,bisa bisa macam kapal Titanic,karam," kataku sambil bercanda.
" Ah lho,doa nya kok tak bagus gitu, kalau doa tu yang bagus bagus biar di Aamiin kan malaikat," kata Rian agak kesal.
" Iya ,iya.., maaf," kataku sambil berjalan ke tengah tengah acara.
Kami pun berbaur dengan para undangan di sana,rupanya tak hanya temannya Wulan aja yg datang para kolega kolega papanya pun hadir.
Tak lama si tuan rumah pun datang menghampiri kami.wulan berpenampilan sangat cantik malam ini ,banyak mata yang kagum atas penampilan nya,tapi tidak dengan aku,aku melihat nya biasa saja,karena hanya ada satu nama tersimpan di hati ku dan belum ada yang bisa menggeser nya di sana.
****
" Hai...",
" Udah lama sampai nya ," kata Wulan menyalami kami.
" Tidak ,baru aja kok," jawab Rian.
" Makasih iya ,mau datang ke acara ku" ,Rian gebetan mu mana kok tak ikut?",tanya Wulan sambil matanya mengitari tempat itu mencari keberadaan gebetan Rian.
" Dia tidak ikut , biasalah lagi ngambek", kata Rian sambil mengambil minuman yang di bawa pelayan.
" Ihh ,kalian ini asyik bertengkar aja,pamali lho," kata Wulan sok bijak.
" Iya ,iya Baginda ratu hamba mengerti ",katanya sambil setengah membungkuk.
" Eh ,aku kesana dulu iya ,kalian ngobrol aja dulu," kata Rian meninggal kan Wulan dan Dino berdua ,dia memberi ruang supaya mereka bisa berbicara dengan bebas.
Kami pun terdiam beberapa saat tak ada salah satu dari kami yang mau mulai pembicaraan.
" Wulan ,tamu nya rame juga iya dan aku lihat tamunya bukan sahabat mu aja ,tapi kolega kolega papa mu banyak yang datang juga." Kataku basa basi untuk memulai pembicaraan.
" Iya , ini acara ulang tahun ku sekalian pelepasan ku untuk mengikuti study di luar negri lagi,"kata Wulan sedih.
Aku pun menatap nya tidak percaya.
" Makanya itu ,aku memaksa Rian supaya kamu mau datang ke sini , mungkin ini hari terakhir kita berjumpa ,"
" Aku sudah lelah mengejar mu,tapi hati mu Ter lalu rapat kau tutup, mungkin kepergian ku ke luar negeri bisa mengobati luka ku," kata Wulan sedih.
" Maaf kan aku Wulan, bukan maksud ku menyakiti mu, memang saat ini aku belum bisa,semoga di sana kau mendapatkan yang terbaik dari ku,"kataku memberi semangat untuk Wulan.
" Iya tak apa ,aku ngerti kok yaudah aku tinggal dulu iya,itu protokol udah mau mulai acaranya," kata Wulan meninggal kan ku.
Aku terpaku di tempat ku berdiri,aku menatap nanar ke arah Wulan yang pergi meninggalkan ku.
Acara pun di mulai dengan sangat meriah,tapi tak bisa membuat hati ku senang,aku langkahkan kaki ku tuk meninggalkan tempat itu,tak ku hiraukan di mana keberadaan Rian.
****
" Mama....."
Gadis kecil itu berlari memeluk kaki ku.
" Hai ,hati hati sayang nanti jatuh," ucapku sambil menyambut nya.
" Angel udah pulang sekolah?,Oma mana ?,"tanyaku karena tadi pagi pergi sama Tante Lisa.
" Oma ya di perusahaan nya lho mama ,setelah itu baru pergi ke butik nya," jawab angel manja .
" Oma itu sibuk banget,kadang tidak ada waktu buat main sama Angel,kadang angel suka sedih melihat teman teman angel bisa pergi bersama dengan mamanya," kata angel dengan muka sedih.
Lalu aku pun berjongkok mensejajarkan dengan dirinya.lalu aku memeluk dirinya dengan haru.
" Mulai sekarang jangan sedih lagi iya,ada Tante ayu di sini yang nemenin dan mengajak gadis cantik ini ke mana pun dia mau,"kataku sambil mencium pipinya.
" Benarkah itu ma !,"
Aku pun menganguk kan kepala ku.
" Hore...,"
Dia teriak ke kegirangan dan memeluk ku lagi.
" Akhirnya Angel tak ada lagi yang mengejek, yang menyatakan kalau angel ini anak tak ada orang tua,"
" Hore..., teriak nya ke kegirangan.
" Tapi ma,mulai sekarang jangan panggil Tante lagi ,tapi kan sekarang udah menjadi mama nya angel,"
"Tapi kan itu tidak mungkin angel,Tante tidak enak sama Oma," kataku menjelaskan sama angel.
" Pokoknya angel tidak mau tau," katanya sambil membalikan badan nya dan melipat kedua tangannya di dada, dengan wajah nya yang cemberut.
" Oke,oke,mama kalah ,mama akan menuruti semua keinginan angel," kataku sambil membalikkan tubuhnya.
"Sekarang kita ganti baju dulu,makan ,baru tidur siang," kataku sambil menggiring angel ke ke kamar nya.
"Ya Allah terimakasih atas nikmat mu, enggak telah memberikan ku orang orang baik dan menerimaku apa adanya" ucapku dalam hati.
***
Setelah ayah tertangkap polisi akibat pencurian yg dia lakukan,ayah divonis dua tahun penjara.
Dia menyesal telah mengikuti kemauan temannya.tapi nasi sudah menjadi bubur, dia harus menerima konsekuensi .
Di dalam sel dia merenungi nasibnya,dia teringat akan mendiang istrinya dan anak anaknya yang dia terlantar kan.
Disana dia menangis sejadi jadi nya , mungkin ini karma bagi dirinya,setelah di tahan selama 6 bulan istri nya Mira tak pernah sekali pun menjenguk nya.
Pada hal yang di lakukan nya untuk menyenangkan istri ke dua nya.
Tiba tiba saja sipir penjara datang menemui nya.
" Kepada pak Agus ada seorang wanita datang menjenguk mu," kata sipir itu.
" Siapa pak," tanyaku.
" Katanya dia istri mu," balasnya.
Aku pun langsung berdiri, dengan semangat aku pun keluar untuk menemuinya.
Dari jauh aku melihat seorang wanita dengan memakai baju merah sedang duduk di kursi pengunjung.
" Mira..!"
Lalu wanita itu menolah melihat ku, wajahnya datar tak ada menunjukkan ekspresi apa pun.
Aku pun duduk di hadapannya.
" Mira apa kabar mu?,apa kamu baik baik saja?,"
" Kenapa baru sekarang kamu mengunjungi aku," tanya ayah ke Tante Mira
" Aku kesini tidak ber lama lama mas,ini tolong kamu tanda tangani," kata Tante Mira menyodorkan amplop cokelat ke hadapan ayah.
" Apa ini Mira?," tanya ayah sambil mengambil amplop itu dengan tangan bergetar.
" Baca saja !",kata Tante Mira ketus.
Lalu ayah membuka amplop coklat itu,dan membaca isinya,matanya terbelalak lebar ketika di baca apa isi amplop itu.
" Ini tidak mungkin Mira ! ," kata ayah marah.
" Aku lagi Terpuruk ,tega sekali kamu menggugat ku cerai,di mana hati nurani dan pikiran mu," kata ayah murka.
" Sudah tak usah banyak drama ,kau tanda tangani aja berkas itu, ini pulpen nya," kata Tante Mira sambil menyodorkan pulpen ke arah ayah.