Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.
Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Satu minggu berlalu. Dimana hari ini Arvin pulang, begitu juga dengan Valencia yang masuk karena masa hukumannya habis.
Hukumannya saja habis, namun pemotongan gajihnya tetap masih berjalan.
Tepat dijam 9, Dicky dan Priscilla sedang melakukan pengobatan serta terapi dimana Dicky selalu menggandeng Priscilla agar tidak terjadi sesuatu seperti kemarin.
Sampai sekarang bekas luka disikunya masih terlihat hal itu membuat Dicky merasakan frustasi sekali.
Saat merek masuk kedalam lobby, dimana tatapan Valencia menuju kearah mereka bedua dia merasa heran dan bingung.
" Siapa yang bersama Dokter Dicky itu?" tanya Valencia pada salah satu perawat dimeja lobby tersebut
" Oh dia adalah Nona Priscilla pasian 202"
" Apa?" dengan nada terkejutnya Valencia
Valencia sangat terkejut melihat perubahannya Priscilla betapa cantiknya dia dan badannya sedikit berisi.
" Apa kamu yakin itu adalah Priscilla?" tanya Valencia dengan nada menyakinkannya
" Iya Dokter, dia adalah Nona Priscilla pasien 202 lantai 2"
" Tapi mengapa dia sangat terlihat berbeda kali ini?"
" Oh mungkin itu karena cinta dan kasih sayangnya Dokter Arvin sehingga membuatnya berubah"
Valencia menoleh kearah perawat itu dia semakin bingung dengan ucapannya.
" Maksud kamu?"
" Apa Dokter Valencia belum mengetahui antara Dokter Arvin dan Nona Priscilla?" tanya perawat itu membuat Valencia menggelengkan kepalanya
" Nona Priscilla adalah kekasihnya Dokter Arvin sekarang ini, makanya perubahan Nona Priscilla sangatlah cepat" sambung perawat itu
Valencia tampak terkejut mendengarnya, bagaimana bisa Arvin menjadikan pasien kekasihnya?
Rasa cemburu menghantui dirinya, sekian abad dia menyukai Arvin tidak pernah dipandang sama sekali.
Namun saat bersama Priscilla bahkan hanya sebentar saja dia surah tertarik, Valencia mengepalkan tangannya sehingga membuat jari-jarinya memutih.
Dia benar-benar terbakar cemburu kali ini, raut wajahnya menatap Priscilla begitu tajam sekali.
********
" Kapan Arvin kembali?" tanya Priscilla membuat Dicky frustasi
" Lo sudah hampir 10kali bertanya itu Priscilla, sudah gue katakan mungkin sekarang dia masih dalam pesawat karena sedari tadi tidak bisa dihubungi"
" Tapi aku ingin dia cepat kembali"
" Ya Tuhan" gerutunya Dicky
Dimana mereka berdua telah tiba diruangannya Priscilla, hasil dari pengobatan dan terapinya sangat bagus kali ini.
Apa lagi saat bertanya tentang kepulangan Arvin sangat-sangat bagus sekali sehingga membuat Dicky menjadi frustasi.
" Baiklah, gue tinggal sebentar jangan kemana-mana okey karena gue harus memeriksa beberapa pasien nanti kalau sudah selesai gue kembali"
Priscilla menganggukkan kepalanya, dimana Dicky pergi dari ruangan Priscilla untuk memeriksa pasien lainnya.
Rasanya dia sangat lelah selama satu minggu tidak ada liburnya, jika bukan karena Arvin dia tidak akan bakalan mau.
Setelah beberapa menit kepergian Arvin, kini tibalah Valencia diruangannya Priscilla. Tatapannya begitu sangat tajam sekali karena terbakar cemburu.
Priscilla mencoba untuk santai walaupun sebenarnya dia takut menghadapi Valencia.
" Ternyata kamu sudah banyak berubah ya" kata Valencia dengan ejeknya
Dia mendekat kearah Priscilla, namun terlihat sekali Priscilla tenang membuatnya tertawa.
" Wah wah ternyata Dokter Arvin berhasil menyembuhkan dirimu ya, lihat hak wajahmu sekarang semakin cantik bahkan tubuhmu tidak memucat seperti kemarin-kemarin dan lagi wajah chubbymu sudah terlihat bukan" kata Valencia sambil memegang pipinya Priscilla
Priscilla menepis tangannya Valencia, membuat wanita itu terkejut dan tidak percayanya. Kini Valencia mencengkram dagunya Priscilla.
" Sekarang kau sudah berubah ya? Tidak takut lagi kepadaku?"
" Untuk apa aku takut jika aku tidak salah? Arvin mengatakan aku harus melawannya jika tidak merasa salah" jawab Priscilla dengan tegasnya
" Kau" kata Valencia sambil mengeratkan cengkramannya didagu Priscilla
Priscilla mencoba untuk melawannya, namun cengkraman itu membuatnya terasa sakit. Valencia dia sudah benar-benar kesal kepada Priscilla kini dia mencoba untuk memberikan sesuatu kepada Priscilla.
" Kau sangat terlihat sombong Priscilla, jika aku menyuntikkan cairan ini kepadamu apa yang akan terjadi kepadamu hm? Apakah Arvin akan tetap menyukaimu atau meninggalkan dirimu?"
Priscilla mulai panik saat melihat Valencia mengarahkan suntikkan kearah lehernya Priscilla.
" Apa yang sedang kau lakukan Valencia?" teriak Priscilla mencoba untuk melawan
" Diam!" teriak Valencia ". Aku sangat muak dengan dirimu seharusnya kamu mati saja dari dulu" sambung Valencia
Priscilla mencoba untuk melepaskan tangannya Valencia, namun suntikkan itu semakin mendekat kearah lehernya Priscilla.
Tetapi tiba-tiba.
" Ahh" meringisnya Valencia merasakan tengkuknya sangat sakit
Seketika cengkraman Valencia menjadi mengendur, membuatnya menjauhkan dari dagunya Priscilla.
" Apa lo sudah bosan hidup Valencia?" kata Arvin dengan nada begitu tajamnya
Seseorang yang datang itu adalah Arvin, ternyata penerbangannya lebih awal sehingga membuatnya tiba lebih awal juga.
Dimana Arvin mengarahkan tangan Valencia yang memegang suntikan itu dan menyuntikkannya dileher Valencia.
" Arrghhh" teriak Valencia merasakan kesakitan
Brak!
" Apa yang terjadi?" tanya Dicky saat baru saja tiba
Valencia dia yang dilemparkan oleh Arvin, betapa terkejutnya Dicky melihat situasinya sekarang. Pricilla hanya terdiam dan ketakutan melihat Arvin yang begitu berbeda sekali.
Arvin mendekat kearah Valencia yang sedang merasakan obat dari suntikkan tersebut. Dia mengerang kesakitan.
" Itu adalah karma lo yang ingin menyakiti Priscilla, apa lo benar-benar tidak menyerah?"
Valencia mencoba untuk menatap Arvin.
" A-apa lo tidak salah Arvin? Selama ini gue menyukai lo tapi lo malah menjadikan gadis gila ini kekasih lo"
Plak!
Satu tamparan mendarat kepipinya Valencia, bukan hanya Valencia yang terkejut namun Dicky dan Priscilla juga terkejut.
Lalu Arvin mencengkram dagunya Valencia sehingga membuatnya menjadi kesakitan,
" Dia tidak gila, yang gila adalah lo yang selalu ingin membunuh pasien dimana-mana Dokter itu untuk menyembuhkan pasiennya bukannya seperti lo menyiksa dan menyakiti pasiennya sendiri karena demi uang yang gak seberapa itu" jelas Arvin sambil menghempaskan dagunya Valencia
Valencia tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena obat itu menjalarnya sangat cepat sekali sehingga membuat Valencia merasakan kesakitan.
" Aarrggh sakit" teriak Valencia
Arvin tidak menghiraukan teriakkannya, dimana Arvin mendekat kearah Priscilla untuk memastikan keadaannya baik-baik saja.
Dicky yang terlihat shock melihat Arvin yang begitu keras membalas Valencia..
" Priscilla apa kamu baik-baik saja?" tanya Arvin sambil membolak-balik tubuhnya Priscilla
Priscilla hanya menganggukkan kepalanya dia merasa shock saat melihat Arvin menyiksa Valencia dan lagi Valencia berteriak kesakitan dia tidak menghiraukannya.
" Syukurlah kamu tidak apa-apa sayang" kata Arvin sambil membawa Priscilla kedalam pelukannya
Arvin merasa lega sekali melihat Priscilla tidak apa-apa, dia sangat takut jika Valencia menyakitinya kembali.
Dimana Valencia semakin mengerang kesakitan, Dicky yang hanya memanggil kedua perawat untuk membawa Valencia keruang tindakkan.
Tapi sepertinya Arvin kali ini akan mendapatkan masalah besar karena sudah membuat Valencia seperti itu dengan obat yang akan digunakan Valencia untuk menyakiti Priscilla tadi.
Saat Priscilla sakit dia membayar dokter Valencia agar sakit Priscilla tambah parah dan segera lenyap dari muka bumi.
.
Apa yang kau tanam akan kau tuai seperti yang kau tanam....😟😟