NovelToon NovelToon
Mr. Adam & Mrs. Ana

Mr. Adam & Mrs. Ana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Playboy / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Anastasia, seorang gadis cantik namun bernasib malang.
Dia di tinggalkan oleh kedua orang tuanya dan kini hidup sebatang kara.
Tapi, hal itu sama sekali tak melunturkan semangat hidup Anastasia.
Dia tetap tumbuh jadi gadis yang cerdas dan berpendidikan tinggi.
Hingga pada suatu hari, kehidupan Anastasia seketika berubah drastis saat ia harus terjebak dengan seorang pemuda tampan, kaya raya, namun berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Mia yang melihat Ana memasuki ruangan aula seketika tercengang.

Bagaimana tidak tercengang, dia melihat Ana mengunakan dress cantik rancangan seorang desainer ternama.

Apalagi apa yang di pakai Ana dari atas sampai bawah semuanya barang mahal.

Ana sama sekali tidak memperdulikan tatapan Mia, dia langsung menuju ke tempat dimana Putri dan Lisa duduk.

"Ana, ya ampun kamu cantik sekali." Puji Lisa.

Ana tersenyum ke arah sahabatnya lalu dia duduk di antara mereka.

Mereka berbincang-bincang sambil menunggu acara seminar di mulai.

"Kenapa hari ini kamu terlihat berdeda sekali, sepertinya ada sesuatu?" Tanya Putri.

"Iya, hari ini kamu terlihat lebih ceria dari biasanya, cerita dong sama kita." Ucap Lisa.

"Kalian ingat tidak, Kak Steve yang pernah aku ceritakan dulu?" Tanya Ana.

"Ingat." sesaat kemudian Putri dan Lisa saling pandang.

"Jangan bilang kalau ada yang mengaku dia Steve yang kamu tunggu-tunggu itu?" Putri dan Lisa langsung memojokkan Ana.

"Kalian bisa tenang dulu tidak?"

Ana menarik nafasnya dalam-dalam lalu menceritakan semua kejadian kemarin.

Putri dan Lisa seketika tercengang mereka sama sekali tidak mempercayai perkataan Ana.

"Ana, Sayang!! Kamu jangan langsung percaya begitu saja padanya, kamu belum tahu saja Adam itu siapa." Putri membisikan sesuatu kepada Ana.

"Dia itu sebenarnya seorang mafia, dia juga seorang psikopat, kami pernah mendengar jika dia sudah menghabisi banyak perempuan."

"Jangan terlalu percaya dengan ucapannya, dia pasti sudah mencari tahu masalalu kamu. Aku jadi takut ,mungkin dia memiliki rencana lain." Putri langsung menatap ke arah Ana.

"Kita akan mencari tahu, kamu harus tetap waspada." Lisa juga ikut mendukung Putri.

Ana yang sudah mulai luluh terhadap Adam kembali merasa ragu.

Setelah mereka cukup lama mengobrol semua mahasiswa sudah berkumpul di aula.

Kemudian seseorang langsung berbicara di atas podium.

"Baiklah, seperti biasa kita akan mengundang salah satu petinggi di universitas Mentari, mari kita sambut Tuan Steve Adam."

Semua mahasiswa di aula itu langsung bertepuk tangan saat melihat Adam naik ke podium.

'Idaman aku sekali.'

'Ya ampun, semalam aku mimpi apa, sampai bisa melihat pangeran setampan itu?'

'Suami masa depanku sih itu.'

Banyak sekali bisik-bisik mahasiswi yang ada di sana, sedangkan Ana hanya tersenyum melihat ke arah Adam.

Ana dan kedua sahabatnya duduk di bagian belakang dan sedikit jauh dari Adam.

Adam langsung berdiri di belakang podium, namun tatapannya hanya tertuju pada Ana.

Banyak sekali mahasiswi yang dengan cepat mengeluarkan ponsel mereka untuk mengabadikan pahatan sempurna yang kini terpampang nyata di hadapan mereka.

Adam langsung berbicara, dia menyampaikan rasa hormatnya pada seluruh pengurus di kampus itu.

Pandangan Adam yang sejak tadi hanya berfokus pada Ana, pandangannya sedikit terhalang beberapa mahasiswa.

Adam langsung berpindah posisi agar ia kembali bisa melihat Ana dengan jelas bagitu juga dengan Ana.

Dan hal itu membuat beberapa mahasiswi salah tingkah karena mengira bahwa Adam mendekat ke arah mereka.

"Maaf semuanya, saya tidak bisa melihat kekasih saya dengan jelas." Ucap Adam sambil menunjuk ke arah Ana.

Semua mahasiswa di sana seketika menoleh ke belakang. Disana ada Mia yang duduk tepat di belakang Ana.

Hal itu membuat para mahasiswa mengira jika orang di tunjuk Adam adalah Mia. Mia langsung tersenyum bangga saat itu juga.

Dia mendudukkan posisinya sebagus mungkin.

Sedangkan Ana hanya berdehem untuk menghilangkan rasa gugupannya.

Putri dan Lisa yang tahu orang yang di maksud Adam adalah Ana, langsung menyenggol bahu Ana.

"Ciiieee yang langsung di umumkan kalau kalian pacaran?" Bisik Putri.

"Apa sih kalian?" Ana menanggapinya acuh.

'Ternyata Mia, aku pikir Ana.'

'Iya, beruntung sekali Mia.'

"Aku juga mau punya pacar, seperti pacar Mia.'

'Jadi ingin juga di perlakukan seperti itu, sama pacar.'

Adam yang masih bisa mendengar bisik-bisik semua orang disana langsung meluruskan keadaan.

"Anastasia Grisela, kalian salah menyebut namanya." Adam langsung mengatakan kalau Ana lah perempuan yang dia maksud, bukan Mia.

Semua langsung menoleh ke arah Ana, Mia yang merasa malu langsung menundukan kepalanya.

Wajah Ana memerah seperti tomat, dia tidak menyangka Adam akan memperkenalkannya sebagai seorang kekasih.

Adam melanjutkan pembahasannya yang sempat tertunda tadi.

Setelah berbicara hampir 20 menit Adam langsung turun, dan menuju tempat dimana Ana duduk.

"Kenapa malu?" Adam langsung duduk di tempat yang Putri duduki sebelumnya.

Putri langsung berdiri dan pindah ke samping Lisa.

"Kanapa tadi kamu memperkenalkan aku sebagai pacar?" Tanya Ana dengan wajah cemberutnya.

"Memang apa salahnya? Bukankah sebentar lagi kita akan menikah?" Ucap Adam santai.

"Memangnya siapa yang setuju menikah dengan Kak Steve? Aku kan tidak pernah bilang mau!" Ana sama sekali tidak merasa takut terhadap Adam.

"Mungkin sekarang kamu masih menolak, tapi suatu saat nanti kamu sendiri yang akan mengajakku menikah." Adam terkekeh melihat wajah Ana.

"Terserah?" Ana malas berdebat dengan Adam.

Setelah acara selesai, Ana dan yang mahasiswa yang lain langsung keluar dari aula, sedangkan Adam sedang berbicara dengan kepala dekan.

"Setelah ini kita mau kemana?" Tanya Putri.

"Pulang!" Jawab Ana santai.

Tiba-tiba dari arah berlawanan Mia langsung menarik Ana ke dalam toilet wanita, Putri dan Lisa langsung mengikuti mereka.

"Apa yang kamu lakukan, Mia?" Ana mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman Mia yang sangat kuat.

"Kamu sengaja ya mau membuatku malu? Pakai sok-sokan jadi pacarnya Tuan Adam segala?" Mia terlihat sangat murka.

"Hello, apa kamu tidak sadar? Bukan Ana yang mengatakan kalau dia pacarnya Adam, tapi Adam sendiri yang berkata seperti itu, kamunya saja yang terlalu percaya diri." Putri langsung mendorong bahu Mia.

"Aku akan membuat kalian menderita, dan kamu Ana lihat saja, aku akan merebut Adam dari kamu, kamu hanya jalangnya saja, tidak lebih!" Mia dengan amarahnya keluar dari toilet.

"Dasar sinting, aku ingin sekali menjambak rambutnya?" Putri, Ana dan juga Lisa langsung keluar dari toilet.

Saat hampir sampai di depan, mereka di kejutkan oleh mahasiswi yang terlihat heboh melihat ketampanan Adam.

Ana yang melihat Adam berdiri di depan mobil mewah tersebut langsung tersenyum, begitu juga dengan Adam, dia melangkah ke arah Ana.

"Ayo kita pulang!" Adam langsung menggenggam erat tangan Ana.

Ana tidak menyangka Adam akan semanis ini, Adam bahkan membukakan pintu mobil untuk Ana.

Mia yang melihat itu semua sangat merasa jengkel, dia langsung meninggalkan kampus dalam keadaan marah.

Dalam perjalan pulang, Adam masih menggenggam erat tangan Ana sambil sesekali mengelusnya.

"Apa ada tempat yang ingin kamu datangi?" Tanya Adam lembut.

"Tidak ada, kita langsung pulang saja!"

"Kita mampir ke restoran dulu ya? Aku lapar." meski sebenarnya itu hanya akal-akalan Adam saja agar bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan Ana.

Ana hanya mengangguk tanda setuju, mereka kini menuju restoran mewah milik Adam.

Sesampainya di restoran semua pelayan membungkuk hormat pada Adam.

Mereka langsung menuju ruang VVIP, Ana yang melihat itu begitu terkagum kagum.

"Pesan apapun yang ingin kamu makan." Adam melihat Ana yang sibuk dengan buku menu.

"Kak Steve saja yang pesan." Ana menyerahkan buku menu itu pada Adam.

Adam tidak membantah, dia memilih beberapa makanan yang akan dia pesan.

Ana seketika di buat terkejut saat semua makanan pesanan Adam sudah di hidangkan.

"Apa seperti ini cara makan orang-orang kaya? Hanya untuk dua orang saja sebanyak ini?" batin Ana saat melihat banyaknya makanan yang tersaji.

Adam mengambil steak, dan memotongnya menjadi potongan kecil-kecil lalu menyodorkannya pada Ana.

"Makan lah."

Ana mengambil piring itu dengan malu-malu, Ana yang baru saja menyuapkan sepotong daging itu ke dalam mulut seketika berbinar.

"Enak sekali!" batin Ana.

Dia memakan potongan daging itu dengan sangat lahap.

Adam yang melihat itu hanya tersenyum manis.

***********

**********

1
♥Kat-Kit♥
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Mamimi Samejima
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Jihan Hwang
hai thor aku mampir..mampir juga dikaryaku ya jika berkenan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!