Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Setelah selesai makan siang bersama Sky dan melihat Agam keluar dari cafe, Baby segera menyusul sepupunya itu yang kembali ke kantor tanpa mengantarkan Cindy lebih dulu, karena Cindy dan Agam pulang dengan mobil masing-masing.
Baby sengaja mengejar Agam hanya untuk meminta penjelasan, kenapa pria itu hanya diam saja dan tidak menyapa atau menengok kearahnya saat di cafe tadi. Dengan langkah yang terburu-buru Baby memasuki perusahaan Dimitri. Corp, tanpa peduli tatapan para karyawan yang melihatnya dengan bingung.
"A.. tunggu aku!" Baby berteriak dengan keras, saat melihat sepupunya tengah berjalan kearah pintu lift.
Sementara Agam yang mendengar teriakan Baby, hanya menatap kebelakang dengan sekilas lalu kembali melanjutkan langkah kakinya.
"A..." Baby yang terburu-buru mengejar Agam sampai tersandung oleh langkahnya sendiri, hingga ia terjatuh ke depan saat kakinya hampir sampai mendekati Agam.
Bugh.
Terdengar suara sesuatu yang jatuh begitu keras, berbarengan dengan suara para wanita yang berteriak sambil menutup mata.
"Baby..." teriak Agam menggelegar ke seluruh sudut ruangan yang ada dilantai satu tersebut.
Baby yang merasa kesakitan karena terjatuh ke lantai dengan cukup keras, mencoba menatap kearah Agam saat mendengar teriakan sepupunya itu.
Ahh.
Baby ikut berteriak saat melihat sosok Agam yang berdiri di depannya dengan celana yang terjatuh kebawah, ia kini baru sadar sesuatu yang dipegangnya saat terjatuh tadi ternyata celana Agam.
"A.. itu.. anu... "
"Diam!" bentak Agam. "Dan kalian! Apa yang kalian lihat? Kembali bekerja!" sentak Agam pada karyawannya yang terlihat sedang menahan tawa.
Setelah melihat semua orang tidak menatap kearah dirinya, dengan wajah penuh amarah dan terkesan dingin Agam menarik celananya yang terjatuh karena ditarik dengan sangat kencang oleh Baby. Setelah selesai mengenakan celananya dan mengencangkan sabuk di pinggangnya, Agam masuk ke dalam pintu lift.
"A tunggu!" Baby ingin ikut masuk ke dalam lift, tapi Agam mendorong keningnya hingga ia mundur beberapa langkah. Dan hanya bisa melihat pria itu menutup pintu lift tanpa bisa ikut dengannya. "Baby apa yang sudah kau perbuat?" umpatnya dalam hati, ia pun segera menuju lift karyawan untuk menyusul Agam dan meminta maaf pada pria itu.
*
*
Setelah sampai di depan ruang kerja Agam, Baby melihat Jonathan keluar dari ruangan tersebut.
"Tunggu Nona Baby!" Jonathan menahan langkah Baby yang ingin masuk kedalam ruang kerja tuannya. "Anda dilarang masuk ke dalam."
"Jo aku tidak salah dengar?" tanya Baby tak percaya.
"Tuan A sedang sangat marah, dan beliau tidak mau diganggu oleh siapapun."
"Tapi aku harus masuk." Baby bersikeras ingin bertemu Agam dan meminta maaf atas perbuatannya yang tidak di sengaja.
"Tapi Nona," Jonathan tidak bisa menahan langkah Baby yang memaksa untuk masuk, dan terpaksa membiarkan gadis itu bertindak sesuai keinginannya. Karena ia tidak berani bertindak keras atau membuat gadis itu marah, karena berurusan dengan Baby Arbeto sama saja berurusan dengan seorang Boy Arbeto.
"A..." Baby berjalan mendekati sepupunya.
Agam menatap Baby lalu menghela napasnya dengan kasar. "Jo..!"
"Iya Tuan." Jonathan segera menghampiri tuannya.
"Sudah aku katakan jangan biarkan siapa pun masuk keruangan ku! Apa kau tidak mengerti?" sentak Agam dengan tegas dan tatapan yang tajam.
"Tuan aku tadi—"
"Aku yang memaksa," Sela Baby. "Aku hanya ingin meminta maaf, kejadian tadi—"
"Diam dan pulanglah!" Agam berkata tanpa menatap kearah Baby, hatinya marah bercampur dengan rasa malu atas kejadian yang baru saja dialaminya.
Bisa-bisanya celananya itu jatuh kebawah hanya karena tarikan gadis yang ada dihadapannya itu, gadis bar-bar yang selalu membuatnya kesal semenjak pernyataan cintanya yang konyol.
tapi sekarang, aku punya suami yang endut /Shhh/
lain kali suruh pake sabuk, Mom
sllu keren karya mom and sllu suka akan alur cerita nya..