NovelToon NovelToon
Sepenggal Kisah Azzura

Sepenggal Kisah Azzura

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Mengubah Takdir
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.

Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duasatu

...Assalamualaikum......

...Readears-ku apa kabar ???...

...Othor mau curhat sedikit nih..😬...

...Ternyata nulis itu butuh mental yang kuat ya..hihi.....

...Mental kita melehoy dikit aja,ambyar sudah jalan cerita 🤭...

...Nulis itu gak mudah loh ya,butuh mood yang baik biar feel nya dapat...

...Dan...mood othor bakal baik terus kalo para readers mau follow,vote n like karya-karya kita....

...Jadi peeliiisss...follow,vote n like cerita-cerita othor ya,biar thor semakin semangat lagi....

...Makasih juga buat kamu yang udah sudi like karya othor yang receh ini....

...Big hug🤗😢...

...----------------...

Sebenarnya zura tidak ingin membawa mobil-mobilnya ke pesantren karena ia yakin pasti akan menjadi pusat perhatian seluruh penghuni pondok.

Tapi ia tak ada pilihan lain selain membawanya ke pondok,ia tidak ingin barang-barangnya di pakai sembarangan oleh oranglain.

Katakan lah zura itu pelit,tapi itu hanya berlaku bagi Cindy dan ibunya yang sekarang menjadi keluarga tiri nya..ralat!!!! Zura sama sekali tidak menganggap kehadiran mereka di hidupnya.

Zura akan royal terhadap orang lain tapi tidak dengan 2 medusa itu.

Baginya haram hukumnya jika barang-barangnya dipakai mereka berdua,apalagi di pakai maksiat seperti kamarnya kemarin.

Bingun harus menyimpan dimana mobil-mobilnya,tidak mungkin ia menyimpannya di cafe karena parkiran cafe hanya cukup untuk tempat parkir para pengunjung.

walaupun sedikit was-was tanpa meminta persetujuan siapun ia nekad membawanya ke pondok.

Sebenarnya 4 mobil yang terparkir di depan ndalem bukan miliknya semua.

1 milik ayahnya yang menjadi transfortasi untuk keperluan orang rumah,1mobil kesayangan Almarhum bundanya,1 mobil punya ibu Nay sebagai mas kawin saat pernikahannya dengan sang ayah,dan satu mobil buah mobil lamborgini yang sudah di modif milik zura sendiri.

Mobil kesayangnya karena dulu sebelum ayahnya berubah sempat memberikannya hadiah mobil sebagai reward atas prestasinya.

Semua mata menatap takjub semua kendaraan itu.

4 orang supir berseragam hitam keluar dari mobil.

"Assalamualaikum "

kompak berempatnya yang di balas salam oleh orang-orang yang di depannya.

"maaf non kami telat datangnya"

ucap Pa Maman yang membawa mobil kesayangan zura atas permintaan zura sendiri yang tidak memperbolehkan orang lain yang membawanya.

"Gak apa-apa pak,maaf ya zura ngerepotin "

Zura tipe orang yang jarang meminta bantuan orang lain selama ia masih bisa melakukannya sendiri.

"non gak ngerepotin pa.maman ko,malahan pa.mamah seneng bisa sekalian jalan-jalan"

Seperti bi.yati,pa maman pun sangat menyayangi zura karena sudah bekerja dengan keluarganya sejak dulu.

"Maaf non bapa izin keluarin dulu barang-barang non sama ibu "

Pa maman bersama 3 orang supir lainnya mengeluarkan semua barang-barang dari mobil.

Ibu nay terkejut saat melihat koper dan barang-barang yang ia kenal.

beberapa koper miliknya dan beberapa dus yang di dalamnya berisi barang-barangnya.

Lidahnya kelu,otaknya di penuhi banyak pertanyaan untuk zura.

Hatinya terus beristighfar agar fikiran-fikiran buruk tidak merasukinya.

"Bapak-bapak semua sudah di transfer kan sama abang?"

Zura memang meminta rizal untuk mencarikan 3 supir agar bisa mengantarkan mobilnya ke pondok karena tidak mungkin pa maman bolak balik mengantarkan mobilnya satu persatu.

"Sudah non,tapi maaf non apa itu tidak terlalu banyak kami kan hanya bertugas mengantarkan mobil saja." ucap bapak botak yang membawa mobil bunda

"iya non kami terkejut ,kami sempat bertanya sama pa rizal tapi kata pa rizal nanti tanya saja langsung sama non zura." tambah bapak yang membawa mobil milik ayah

"Tidak apa-apa pak,itu rezeki bapak dan keluarga sudah tidak usah di fikirkan lagi.Saya yang berterimakasih dan maaf sudah merepotkan bapak-bapak"

ucap zura ramah

"Ya sudah mari bapak-bapak masuk dulu,istirahatnya di dalam saja pasti bapak-bapak capek setelah perjalanan jauh"

ucap umi

"iya pak mari masuk dulu,kita ngopi dulu di dalam"

Abah menyambut baik setiap tamu tanpa membeda-beda kan.

Semua orang langsung masuk ke dalam rumah dan berkumpul di ruang tamu.

Umi,zura dan ibu menyiapkan minum serta kue untuk para tamu.

"Neng coba liat di kulkas ada apa,kita masak dulu sebelum pulang sebaiknya mereka makan dulu "

ucap umi saat menuangkan gula kedalam gelas.

"Tidak usah umi,tadi zura sudah pesan makanan dari luar. Maaf umi,bukannya zura tidak sopan tapi zura tidak ingin umi dan ibu kecapean jadi untuk sekarang tamunya di suguhi makanan yang sudah jadi saja."

zura sebenarnya tidak enak hati takut di kira tidak mengahargai sang mertua,tapi ia juga sungkan jika harus merepotkan sang mertua.

"Ya Allah neng,padahal umi gak apa-apa kalau harus masak. Lain kali jangan sungkan sama umi ya,kamu itu sekarang anak umi "

"iya umi,maaf dan terimakasih"

Zura memegang tangan umi dan menciumnya takzim.

ibu nay masih diam tak bersuara,hanya memperhatikan iteraksi umi dan anaknya.

Dan itu tak luput dari perhatian zura.

Zura mengerti ibu nya pasti bingung.

Belum saatnya zura menjelaskan,nanti saat semua tamunya pulang ia akan menjelaskannya depan semua orang.

"Bu, nanti zura jelaskan semuanya ya "

Hanya itu yang bisa zura katakan untuk saat ini.

Semua sudah duduk di ruang tamu sambil menikmati hidangan yang sudah zura pesan tadi.

"Oh iya pa, apa mereka tahu barang-barang dan mobil di bawa ?"

Zura duduk di samping Gus Ilham sambil memainkan ujung koko Gus Ilham.

"Tidak ada yang tau non, bapak sama bu sinta belum pulang dari luar kota sedangkan non cindy tidak pulang dari kemarin malam"

Zura hanya tersenyum menanggapinya, bagi orang lain yang melihatnya senyum zura adalah senyum biasa.

Tapi bagi Gus Ilham dan Ibu Nay senyum zura adalah senyum amarah dan luka.

Menjelang sore pak maman dan 3 orang lainya pamit pulang.

Dan sekarang Abah,umi,ibu,gus ilham,zura berada di ruang keluarga.

Ada juga Ustadz Yusuf yang ikut bergabung setelah membantu Gus ilham memasukan beberapa koper dan dus kedalam rumah ndalem.

"Nak,,"ucap ibu nay dengan nada lirih.

Hatinya sudah tidak sabar ingin menanyakan apa yang terjadi.

"Bu,zura akan jelaskan semuanya tapi zura mohon dengarkan dulu semua penjelasan zura. Boleh kan bu ?"

Mungkin sekaranglah waktunya ia menjelaskan semuanya pada sang ibu.

Zura menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkanya perlahan.

"Sebelumnya zura minta maaf karena mengambil keputusan ini tanpa memberitahukan ibu dulu,tapi yang harus ibu tahu keputusan ini zura ambil demi kebaikan aku dan yang lebih penting demi ibu_"

Zura menjeda sejenak ucapannya,rasanya dadanya kembali sesak saat mengingat semuanya.

Gus ilham yang melihat itu langsung merangkul pundak zura untuk menguatkan sang istri.

"Kemarin sebelum pulang ke pondok,zura mampir dulu ke rumah untuk ngambil surat-surat yang zura simpan di brangkas entah kenapa zura begitu ingin mampir ke rumah.Sampai saat zura masuk kedalam kamar zura ternyata kamar pribadi zura sudah ada penghuni baru,zura marah karena dengan beraninya cindy masuk ke kamar zura beserta laki-laki dan melakukan zinah di kamar zura_tapi yang lebih buat zura marah dan kecewa Ayah sendiri yang mengizinkan cindy untuk tinggal di kamar zura tanpa bertanya kepada zura terlebih dahulu..dan apa ibu tahu bukan hanya kamar zura yang mereka incar,tapi kamar ibu juga sama. Kata bi yati barang-barang ibu di pindahkan ke kamar tamu atas permintaan ayah dan wanita medusa itu tidak hanya itu,kata bi yati juga 2 medusa itu sempat menanyakan kunci mobil aku dan ibu katanya ingin meminjamnya,tapi karena bi yati takut aku marah akhirnya gak di kasih.Kata bi.yati juga bilang katanya ayah mengizinkan cindy memakai barang-barang aku jika butuh haha...sungguh ayah tiri yang baik dan pengertian ya bu sampai-sampai tidak menghargai anak kandungnya sendiri.Sebelumnya aku masih bisa terima dan memaklumi sikap ayah yang tidak peduli dengan zura,tapi untuk yang sekarang zura tidak bisa lagi mentolelir.Sudah cukup selama ini zura selalu diam dan ngalah zura gak mau orang yang zura sayang menderita,zura gak mau ibu merasakan sakit yang lebih lagi.Jadi tolong ibu dukung keputusan zura "

air mata zuran dan ibu naya tidak bisa di bendung lagi,ibu nay menangis terisak ternyata sang anak merasakan sakit yang sama dengannya.

"Tapi sebelum itu zura mau nanya apa ibu punya rencana untuk kedepannya?"

Ibu nay membuang nafasnya kasar

ingatannya kembali menerawang pada kejadian beberapa hari lalu saat tiba-tiba sang suami pulang membawa adik sepupu serta keponakannya ke rumah dan memberitahukannya bahwa ia akan menikah lagi dengan adik sepupunya,bak terhantam batu besar dada nya terasa sakit.

Apalagi alasan sang suami ingin menikah lagi karena ingin mempunyai anak laki-laki.

Suatu hal yang sampai kapanpun tidak akan pernah bisa ia berikan.

"Ayah datang membawa sinta dan cindy ke rumah,ayahmu meminta persetujuan ibu untuk menikahi sinta karena menginginkan anak laki-laki dan itu adalah satu hal yang sampai kapanpun tidak bisa ibu berikan.Awalnya ibu menolaknya tapi ayahmu tetap pada keputusannya sampai akhirnya ibu memberinya pilihan untuk menceraikan ibu namun lagi-lagi ayahmu tidak menyetujuinya bahkan ia mengancam akan memisahkan ibu dengan mu jika ibu tidak menyetujui keputusan ayahmu.Ibu...ibu...tidak sanggup jika harus berpisah denganmu nak,ibu gak mau kehilangan zura di hidup ibu..hanya zura yang ibu punya..hiks...Ibu tidak bisa berbuat apa-apa sampai pada saat di depan mata ibu sendiri ayahmu mengucapkan ijab kobul untuk wanita lain.Sakit rasanya hiks. .."

Zura mengepalkan tangannya erat-erat,sekuat mungkin ia mengontrol emosinya.

Dadanya naik turun,terasa sedikit sesak.

Gus ilham yang melihatnya langsung membisikan kalimat-kalimat penenang untuk zura.

"Ibu terima apapun yang ayahmu lakukan asalkan tidak akan pernah memisahkan ibu denganmu,ibu meminta izin pada ayah mun untuk ikut ke pondok demi menenangkan diri dan ayahmu dengan entengnya mengiyakan tanpa peduli apapun.Maaf ibu tidak berani memberitahukanmu langsung,ibu terlalu lemah nak jika menyangkut tentangmu hiks..."

Zura melepas rangkulan Gus ilham dan beringsut memeluk sang ibu.

Pelukannya semakin erat,airmatanya tak bisa ia tahan lagi.

Perlahan isak tangis pilu sang ibu terdengar di pelukan zura yang membuat orang yang mendengarnya ikut merasakan sakit.

"Sampai kapanpun ibu tetap ibu aku,tidak akan pernah ada yang bisa memisahkan kita kecuali Allah SWT.Ibu harus lebih kuat,ada zura yang akan selalu menemani ibu..Ayo berjuang bersama zura bu "

Zura melepaskan pelukannya,tangannya memegang pundak sang ibu.

"Boleh zura tanya sama ibu ? Dan zura mohon jawab pertanyaan zura dengan jujur "

Sedangkan ibu nay hanya mengangguk.

"Apa ibu masih ada niat untuk berpisah dengan ayah ?" tanya zura tegas

Ibu nay diam terpaku dengan pertanyaan zura

"Ibu tidak usah takut,jawab saja dengan hati ibu "

"Ibu sudah tidak berani berharap dengan ayahmu nak,melihat sikapnya yang sekarang membuat kepercayaan ibu untuk beliau berkurang.Ibu tidak sanggup jika harus dimadu, jika ayahmu ingin mempertahakan sinta maka ibu yang akan mundur.Ibu tahu perceraian adalah hal yang di benci Allah tapi Allah juga tidak melarangnya,tapi jika itu memang jalan yang terbaik maka tidak apa-apa kan bah..walaupun itu tidak akan mudah,ayahmu pasti tidak akan mau menyetujuinya"

"Apa ibu sudah bulat ingin berpisah dengan ayah?"tanya zura kembali memastikan

Dan ibu nay hanya mengangguk

Zura tersenyum hangat melihat ibu nay.

"Akan zura kabulkan keinginan ibu,ibu diam saja..biar zura yang selesaikan semuanya"

"Maksud kamu apa sayang?" tanya Gus ilham

"Zura akan menghubungi Om Axel untuk mengurus surat perceraian ibu dan ayah"

"Om Axel siapa?" Gus ilham kembali bertanya,sungguh istrinya ini penuh dengan kejutan

"Om Axel sahabat bunda sekaligus pengacara bunda dan oma,beliau menemui zura beberapa saat setelah bunda meninggal.Beliau menyampaikan pesan dari bunda agar Om Axel menjaganya dan menjadi pengacara zura jika terjadi sesuatu.Bunda menitipkan zura pada Om Axel tanpa sepengetahuan ayah,bahkan mungkin ayah tidak kenal sama Om Axel..jadi ibu tenang saja,sebentar lagi zura telpom Om Axel untuk mengurus receraian ibu "

Semua orang diam terpaku dengan penjelasan zura.

Sungguh gadis di depannya ini luar biasa,penuh misterius.

Zura bukanlah gadis sembarangan dan lemah yang mereka kira.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

♧R²_Chair♧

1
Bias Chika
alur ceritanya sudah bagus. tapi lebih diperhatikan lagi tanda baca serta kosa katanya yaa kak. contoh kata-kata: isst, brak, bruk. itu alangkah baiknya di kasih miring.
semangat yaa untuk update ceritanya ❤️
mampir juga dikaryaku✨
𝑅2_𝑐ℎ𝑎𝑖𝑟: MasyaAllah..terimakasih kaka masukannya. InsyaAllah berusaha lebih baik lagi.
Terus ingatkan author ya kk kalo ada kesalahan🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!