Kiara dan Tiara adalah gadis cantik kembar identik dari ibu tunggal yang bernama Shopia. Suami Shopia telah meninggal karena penyakit jantung sejak kedua putri mereka berumur 9 tahun. Sekalipun Kiara dan Tiara adalah saudara kembar, tapi sifat mereka jauh berbeda, bak langit dan bumi.
Penasaran dengan ceritanya?? baca yuk!
Ingat ya, ini hanyalah karangan fiktif semata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Isi Hati Handoko
"Papa mau kan memaafkan Jimy? Tolong Pa, beri kesempatan Jimy sekali lagi. Jimy janji tidak akan mengulang kesalahan Jimy lagi," cowok itu memohon pada Handoko.
"Papa gak butuh janji Jim, tapi bukti," timpal pria paruh baya tersebut.
"Iya Pa, Jimy akan buktikan perkataan Jimy," cowok tersebut bertekad.
"Baiklah, Papa akan beri kamu kesempatan sekali lagi. Tapi jika kamu melanggar janjimu sendiri, Papa akan mengembalikan kamu ke Mamamu, kamu gak akan Papa anggap sebagai anak dan Papa tidak akan peduli dengan kebutuhan kamu lagi," keputusan Handoko sudah bulat.
"Iya Pa, Jimy terima keputusan Papa."
"Kalau kamu ingin tetap Papa anggap sebagai anak, kuliah lah yang serius Jim, belajarlah yang sungguh-sungguh sampai kamu memperoleh IPK yang tinggi bahkan berprestasi. Jadilah anak yang baik dan jangan sampai bergaul dengan teman yang rusak, nanti kamu bakalan ikutan jadi rusak," kata pria paruh baya itu.
"Kalau ada waktu libur, mengabdilah kamu di Panti Asuhan Harapan Kasih. Jadilah kamu sebagai pekerja di sana. Bantu bersih-bersih, masak atau pekerjaan lainnya. Nanti Papa akan memberitahu kepala pantinya, kebetulan Papa kenal baik dengan beliau," lanjut Handoko.
"Papa sengaja nyuruh kamu mengabdi di panti asuhan dengan maksud agar kamu bisa ikut merasakan bagaimana sedihnya tidak punya orang tua, makan seadanya, tidak punya kebebasan, tidak bisa membeli barang yang diinginkan, atau kedukaan lainnya," tambah pria paruh baya tersebut.
"Papa tidak mau kamu berpikiran sempit, merasa hidupmu paling menderita. Padahal jika kamu mau membuka mata, di luar sana banyak orang yang pingin jadi kamu. Tinggal di rumah besar dan megah, tidak perlu capek-capek mengerjakan tugas rumah karena punya pembantu, bisa makan enak, bisa liburan, punya duit banyak, punya mobil, maupun kenikmatan lainnya," imbuh Handoko.
"Gimana Jim? Kamu bersedia mengikuti aturan Papa?" tantang pria paruh baya itu.
"Iya Pa, Jimy bersedia," sahut cowok tersebut mantap.
"Mulai besok aturan Papa sudah berlaku. Papa akan terus pantau perilakumu. Sekarang Papa mau istirahat, Papa capek."
Setelah berkata demikian, Handoko pun bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan kamar anaknya untuk istirahat.
Sepeninggal papanya, Jimy rebahan di kasur sambil mencerna perkataan Handoko. Cowok itu tidak menyangka sama sekali jika dia bukan anak kandung papanya.
Mengingat perilakunya selama ini, Jimy menjadi malu sendiri. Dia merasa menjadi anak yang tidak tahu diri, sudah difasilitasi oleh papanya sedemikian rupa tapi dia membuat Handoko kecewa.
*
Malam harinya jam 7.13, Kiara mengirim pesan ke Handoko lewat WA.
Kiara : [malam om, ini kiara]
Handoko : [ya kiara, ada apa?]
Kiara : [lebih baik om gak usah datang ke rumah kami, kiara gak tega kalau mama sampai dengar masalahnya tiara. Kasihan mama]
Handoko : [gak bisa begitu kiara. Om merasa bersalah sekali ini. Om harus bertanggung jawab]
Kiara : [kiara menghargai niat baik om, tapi kiara beneran gak tega kalau mama sampai tahu. Mama bisa marah besar ke tiara, om. Belum lagi kalau sampai pihak sekolahan dengar, tiara bisa dikeluarkan dari sekolah. Kasihan mama, om. Mama single parent sejak kiara dan tiara umur 9 tahun]
Handoko : [maksudmu kita harus merahasiakan masalahnya tiara sama jimy?]
Kiara : [iya om. Tolong om juga beritahu anak om agar tidak menceritakan masalah ini ke siapapun]
Handoko : [kamu yakin dengan keputusanmu kiara?]
Kiara : [iya om, kiara yakin. Waktu pulang tadi tiara juga memohon-mohon agar kiara gak ngadu ke mama. Dia takut dimarahi mama]
Handoko : [ya sudah, om gak jadi datang ke rumahmu. Kapan-kapan kalau kamu butuh bantuan om, ngomong saja ke om ya]
Rupanya, saat chatingan dengan Kiara, Handoko sedang makan malam bersama dengan Jimy.
"Kamu kenal Tiara darimana, Jim?" tanya Handoko setelah menghabiskan makan malamnya, begitu pula dengan Jimy.
Pria paruh baya itu berani menyinggung nama Tiara karena semua pembantunya sudah dia suruh kembali ke gedung belakang sejak dia dan Jimy mulai makan malam.
"Dari Marco, teman kuliah Jimy, Pa," jujur cowok itu dengan perasaan was-was, takut kalau papanya akan memarahinya lagi.
"Marco juga predator perempuan kayak kamu?" telisik Handoko.
"Iya Pa...," jawab Jimy pelan.
"Siapa yang pertama kali ngajari kamu zinah?" buru pria paruh baya tersebut.
"Marco, Pa...," cowok itu sudah takut saja.
"Serius?!" volume suara Handoko agak meninggi.
"Serius, Pa..."
"Kamu tetap duduk di situ jangan kemana-mana dulu. Papa belum selesai ngomong sama kamu," tegas pria baruh baya tersebut yang tak lama kemudian melakukan panggilan dengan HP nya.
"Halo Pak Ben. Kamu cari 1 tukang pukul yang badannya gedhe lalu suruh dia mukuli Marco, teman kuliahnya Jimy. Ingat kalau mukuli jangan kelewat batas," perintah Handoko pada asisten pribadinya yang bernama Pak Beni.
"Siap Pak, akan saya laksanakan!" sahut suara di seberang sana.
Mendengar perkataan papanya di telepon, Jimy pun bergidik.
"Kamu tahu kalau Mamanya Tiara itu single parent?" pria paruh baya itu melanjutkan interogasinya.
"Tahu, Pa..."
"Sekali main kamu ngasih duit ke setiap perempuan yang kamu ajak tidur gitu?" cecar Handoko.
"Iya, Pa..." Jimy semakin ketir-ketir.
"Ya ampun Jimy Jimy... Jadi kamu pake uang Papa untuk berbuat begituan juga? Asal kamu tahu ya Jim, Papa bisa sukses seperti ini bukan sulapan, butuh proses yang sangat panjang. Korban waktu, tenaga, pikiran, kesehatan. La kamu malah enak-enakan menyalahgunakan uang Papa. Ya Tuhaan...," dada pria paruh baya tersebut rasanya sesak.
"Jimy minta maaf, Pa...," sahut cowok itu dengan kepala tertunduk.
"Kamu tahu Jim, pelaku zinah itu yang biasanya dirugikan adalah pihak perempuan. Masa depan mereka bisa hancur gara-gara perkara itu Jim, apalagi Tiara yang masih sekolah," lanjut Handoko.
"Baru saja Kiara WA Papa. Dia nglarang Papa datang ke rumahnya karena Kiara gak tega kalau Mamanya sampai tahu jika Tiara sudah tidur sama kamu," jelas pria paruh baya tersebut.
"Maksud Papa datang ke rumah Tiara, sebenarnya Papa pingin minta maaf secara langsung ke orang tuanya sekaligus memberi kompensasi, tapi Kiara nglarang Papa ke sana. Kiara ini lo Jim contoh anak yang cara berpikirnya waras karena peduli dengan perasaan orang tuanya," tambah Handoko yang membuat Jimy merasa bersalah berlipat.
"Andai Papa punya anak seperti Kiara, pasti Papa merasa senang dan bangga. Papa yakin, dia datang kemari tadi butuh keberanian yang extra apalagi sampai mengajak Andre putranya Bapak Permana, salah satu pengusaha ternama yang juga disegani banyak orang karena karakternya yang baik."
oga Tiara sadar kelakuan buruknya...
trimakasih dan salam sukses buat kalian 🙏