Jangan mengharapkan aku kembali setelah kau menyakiti ku, anggaplah yang kau rasakan sekarang itu karma mu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Pak amir yang melihat istri dan kedua anak mereka yang sedang mengobrol menghampiri mereka.
"Eh bapak udah pulang.? kok ndak ucap salam tumben?." ucap bu jundiyah ibu ilham.
" bapak tadi udah ucap salam di depan tapi ndak ada yang jawab ya udah bapak masuk aja. ternyata lagi pada asik ngobrol." jawab pak amir
" iya ini pak anakmu ilham lagi ngomong serius soalnya,, hehehe.." ucap bu jundiyah memberi tahu suaminya.
" soal apa pasti ini ada hubungannya dengan yuli ya bu, apa ilham ada niat mau ngelamar yuli ya bu.." ucap pak amir bersemangat, pak amir sudah sangat tidak sabar melihat ilham yang akan segera menikah.
ilham yang mendengar seketika raut wajahnya pun berubah memasang wajah sedih,, ibunya yang menyadari langsung menyenggol kaki pak amir, yang sudah duduk disampingnya.
pak amir yang menyadari itu pun langsung berkata. " kenapa le dengan yuli kok kamu sedih gitu. "
" Yuli udah khianati aku pak dia selingkuh, paling parahnya dia melakukan hal hina di kamar kostnya dengan laki-laki, bahkan aku sendiri melihat hal menjijikan itu bahkan yuli sendiri terang-terangan menghina aku pengangguran. " jawab ilham dengan menahan emosinya
semua yang mendengar pun melotot matanya dan seakan mengerti perasaan ilham mereka yang emosi..
" berarti waktu itu aku liat nggak salah. " ucap safira
" apa maksud mu dek.." jawab ilham
" hmm sebenarnya waktu aku dan temen-temen jalan-jalan ke mall. aku kaya liat orang yang mirip dengan mbak yuli mas, tapi aku nggak yakin makanya aku gak cerita sama mas. " ucap safira memberi tahu. Ilham pun hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya.
" udah le kamu ndak udah sedih pasti akan ada ganti nya yang jauh lebih baik dan lebih cantik dari dirinya." ucap bu jundiyah, dan di angguki pak amir..
" iya bu aku juga udah coba lupain ,tapi masih agak sedikit sulit karna mungkin, saking bod*h nya aku dengan cinta."
" makanya mas kalau cinta jangan terlalu bucin akut." safira menimpali seraya mengejek abangnya
" apaan sih bocil ndak pernah jatuh cinta mana tau rasanya mencintai seseorang.." jawan ilham seraya mendelikkan mata pada safira.
" fira kamu jangan gitu sama mas mu." tegur pak amir
" iya pak. " jawab safira sambil menundukkan kepalanya.
" udah bapak mau mandi dulu kalian lanjut ngobrol jangan lupa sholat ashar ya." ucap pak amir sambil berdiri, dan mengingatkan mereka terlebih dulu sebelum dia berjalan.
" iya pak." jawab mereka serempak
ilham memutuskan sholat dulu karna dia sebentar lagi rencananya akan keluar ke rumah sahabatnya. yang sedari kecil selalu ada, saat dia lagi sedih selalu mendukung dia dan memberi semangat..
..
Berapa saat kemudian ilham jalan kaki karna memang tempat temannya itu tidak jauh jaraknya, saat di jalan dia tidak sengaja bertemu dengan. Oktavia atau yang biasa di sapa okta.
okta adalah teman SMK ilham. yang cantik dan manis, berlesung pipi di kanan, dengan hijab di kepala. menambah kesan kedewasaan seraya dengan sikapnya yang memang dewasa. paling penting dia adalah wanita saleha dan murid paling pintar di SMK karna sering mengikuti berbagai macam lomba dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi guru-guru di sana..
" Okta mau kemana. " sapa ilham saat sudah dihadapan okta
" habis pilang kerja ham." jawabnya sambil menunduk.
" oh aku kirain habis dari mana, tumben jam 5 baru pulang. biasanya juga jam 4 sudah pulang. "
" iya soalnya motor ku lagi di bengkel. dan bapak ndak jemput, tadi juga agak lama nunggu ojolnya. " jawab okta masih posisi menunduk.
" kamu ndak pegal apa menunduk gitu, nyebelin banget kan jadi ndak keliatan cantiknya.." celetuk ilham, dan okta langsung menatap ilham dengan senyum malu-malu..
" aduh ini kenapa jantungku liat senyumnya itu loh kaya mau loncat aja. tumben banget biasanya juga biasa aja. " gumam ilham dalam hati, terus menatap okta yang sedang tersenyum, sebelum dia kembali berucap.
" nah gitu dong kan keliatan cantiknya. " goda ilham, untuk mengalihkan debaran jantungnya yang masih berdetak kencang.
" kamu tuh suka banget bikin orang baper, kalau udah baper ndak mau tanggung jawab di tinggal lari juga huuh.." jawab okta yang pasti itu hanya dalam hatinya karna dia sangat malu jika mengatakan itu.
Okta hanya tersenyum menanggapi ilham..
Oktavia sendiri menyukai ilham sejak di SMA. dulu dia menyukai ilham karna pernah menolongnya waktu sedang di bully temen sekolahnya,, dengan gagah dia mendekat pada mereka saat okta sedang di bully,
" Apa yang kalian lakukan. hentikan." suara dingin ilham membuat mereka semua diam, tapi kekasih wanita yang membully okta berucap.
" gak usah ikut campur biar mereka menyelesaikan urusan mereka sendiri. " ucapnya.
" aku ndak bakal ikut campur. tapi guru BK yang bakal ikut campur karna aku sudah dapat vidio kalian yang sudah melakukan pembullyan pada siswi." jawab ilham seraya menunjukan Hp yang dia pegang, padahal dia sama sekali tak punya vidio yang di maksud, cuma menggertak saja..
" oke kali ini lo gue lepasin okta. " sekar yang dari tadi menyiksa okta, menjadi takut jika harus menghadap guru BK tersebut karna guru itu tidak pernah main-main jika sudah bertindak.
4 orang itu pun berjalan menjauh dari okta dan ilham.
" kamu ndak apa-apa kan?. " ucap ilham saat sudah melihat 4 temannya tadi menjauh.
" gak apa cuma kancing baju aku lepas ." jawab okta sambil memegangi seragam sekolahnya yang kancingnya putus.
Dengan cepat Ilham memakaikan jaket yang dia pakai pada okta. okta sendiri terkejut dengan tindakan ilham dan dia tidak dapat berkata apa-apa.
" besok saja kalau mau kembalikan jaketnya. " ucap ilham seraya berjalan meninggalkan okta yang masih membeku dengan tindakan ilham tersebut..
...****************...
Keesokan harinya..
Okta menemui ilham di kelasnya karna okta adalah adek kelas ilham yang pasti berbeda kelas dengan ilham.
Ilham yang melihat okta di depan pintu terkejut tapi dia tetap tenang di tempat. okta berjalan ke arah ilham.
Teman-teman ilham pun memperhatikan okta dengan binggung, yang ada di pikiran mereka pasti bertanya-tanya kenapa adek kelas mereka kesini, dan mau apa dia kesini..
Dan saat tiba di hadapan ilham okta memberi bekal untuknya, dan menyerahkan jaketnya, tapi ilham bergeming tak menerimanya..
" Makasih jaketnya. ini sebagai ucapan terima kasih ku kemaren. " ucap okta yang menyadari kebingungan ilham..
" hmm ya. makasih juga bekalnya."
" ya udah aku balik dulu ke kelas."
okta buru-buru melangkah tapi sebelum keluar, sorakan para murid yang menyaksikannya pun meneriaki okta yang memberikan bekal pada ilham..
" cie.. cie.. cie.. "
" ada yang di taksir adek kelas nih. "
" si kulkas udah mencair tuh okta pepet terus. "
okta yang malu pun menghiraukan ucapan mereka dengan pipi yang memerah, dan terus berjalan sedikit berlari..
Dari situ lah okta mulai memiliki perasaan pada ilham.
.
ilham yang melihat okta senyum-senyum sendiri, berkata. " kamu ndak apa-apa kan ta."
okta yang menyadari pun menunduk dan menjawab dengan salah tingkah. " ndak apa-apa ya udah aku duluan ya, As'salamualaikum."
okta buru-buru melangkah dengan cepat meninggalkan ilham..
ilham yang melihat okta salah tingkah hanya senyum dan menjawab. " Wa'alaikum'salam "
ilham pun melanjutkan berjalan ke rumah teman sekaligus sahabatnya, karna hampir maghrib di cepat-cepat agar bisa ikut pergi sholat berjama'ah di mushola dekat dengan tempat sahabatnya tersebut..
Bersambung...