Alana Maureen seorang perempuan Genius di umur nya yang masih dua puluh dua tahun Alana sudah berhasil menyelesaikan kuliah S3 nya Dengan gelar profesor, tidak hanya Genius Alana juga jago beladiri dan menggunakan senjata tajam
kehidupan Alana Maureen terlihat sangat sempurna Cantik, pintar, kaya raya memiliki bisnis sendiri di luar profesi nya Alana juga seorang CEO dari perusahaan peninggalan kedua orang tuanya M Grup
hingga suatu hari Alana terjatuh dari tangga karena terpeleset, bukan nya pergi ke alam baka tapi setelah membuka matanya jiwa Alana ada di dunia antah berantah yang masih menggunakan sistem kerajaan
"transmigrasi? konyol sih ini tapi ini benar-benar nyata " ucap Ivara Zelda Geraldine Raymond yang jiwanya sudah di ganti oleh jiwa Alana Maureen
"Ivara Zelda Geraldine Raymond putri seorang Duke dari kerajaan Wallace dan tunangan dari kaisar muda Wallace, cukup menarik" ucap Alana tersenyum miring
let's start this game dunia antah berantah " ucap Alana menyeringa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA IVARA
" nona ini beberapa pakaian yang Minggu lalu anda antarkan desain nya kepada saya " ucap Madam Ella
Ivara tersenyum melihat pakaian yang berhasil madam Ella buat
"anda sangat hebat madam" ucap Ivara mengambil satu buah gaun sederhana berwarna pink yang terlihat sangat manis
"terimakasih Nona muda, anda juga sangat luar biasa karena bisa mendesain pakaian Cantik dan unik" ucap Madam Ella jujur
Ivara bukan hanya mendesain Dress cantik, tapi Ivara juga mendesain celana pendek, rok, kaos lengan pendek dan masih banyak lagi, Ivara benar-benar mendesain semua pakaian seperti di dunia pertama nya, bahkan Ivara sudah tidak pernah memakai baju-baju seperti kebanyakan orang-orang di dunia nya sekarang
Ivara mengenakan pakaian Persis seperti di dunia nya dulu, lebih simpel dan tentunya tidak harus pakai korset, bahkan tidak jarang Ivara menggunakan celana pendek dan kaos oblong
Awalnya Duches dan semua orang di kediaman Duke Albert sangat terkejut melihat pakaian yang Ivara kenakan
dan yang lebih membuat Duches Seina terkejut adalah ternyata pakaian yang putri nya kenakan itu adalah hasil desain putri nya sendiri
Pakaian yang di kenakan putri nya cukup aneh tapi Duches Seina juga tidak bohong kalau pakaian putri nya itu terlihat sangat bagus dan cantik walupun kelihatan aneh.
"sebentar aku akan mencoba nya " ucap Ivara tidak sabar
Dress Ivara hasil jahitan Madam Ella
"bagaimana" ucap Ivara berputar-putar
"anda Cantik sekali nona" ucap Madam Ella dan Rose
Walaupun Madam Ella sudah sering melihat hasil desain Ivara, tapi Madam Ella tetap saja selalu takjub, desain Ivara menurut nya sangat unik walupun kebanyakan pakaian Ivara mengunakan lengan pendek dan lumayan terbuka, tapi Madam Ella benar-benar sangat mengagumi setiap desain pakaian Ivara
"sayang kamu cantik sekali nak" ucap Duches Seina yang baru datang bersama Duke Albert
"bunda, ayah, benarkah Ivara Cantik" ucap Ivara tersenyum lebar dan berpose seperti model
"tentu saja putri ayah ini sangat Cantik" ucap Duke Albert melihat putri nya yang terlihat sangat Cantik
Duke Albert dan Duches Seina sudah tidak terkejut melihat gaya pakaian putri mereka, iya walupun pakaian putri nya cukup terbuka menurut mereka, karena mamang di dunia itu orang-orang menggunakan gaun panjang, tidak ada pakaian seperti milik Ivara, padahal menurut Ivara yang berjiwa modern pakaian yang Ivara kenakan itu sudah cukup sopan
Tapi Duke Albert dan Duches Seina tidak masalah dengan pakaian putri nya, selagi putri mereka senang Duke Albert dan Duches Seina juga ikut senang
"apalagi karya anak cantik bunda Sekarang Hem?" tanya Duches Seina pada putri nya
"banyak, Ivara membuat pakaian baru dengan berbagai model, Ivara juga membuat kan pakaian spesial buat bunda " ucap Ivara mencari pakaian yang sengaja Ivara desain untuk bunda nya
"apa? Pakaian bunda sudah banyak sayang, yang kemarin kamu kasih saja itu masih belum sempat bunda pakai" ucap Duches Seina
Memang selama ini Ivara juga membuat kan baju untuk bunda nya, Ivara juga memberikan pakaian dalam untuk bunda nya, awalnya Duches Seina terkejut melihat pakaian dalam yang putri nya berikan, terlihat aneh tapi sangat nyaman dikenakan dan Duches Seina jadi ketagihan memakai pakaian dalam buatan putri nya, dengan senang hati Ivara membuatkan pakaian dalam untuk bunda nya dengan jumlah yang lumayan banyak, dan tentu saja yang menjahit adalah madam Ella
"ini beda bunda" ucap Ivara tersenyum
"pakaian ini akan membuat ayah semakin mencintai bunda" ucap Ivara menyerahkan pakaian tidur yang cukup tipis dan sexi
"jangan lupa nanti malam di pakai" bisik Ivara
"s-sayang " ucap Duches Seina dengan wajah memerah mendengar perkataan putri nya, tentu saja Duches Seina mengerti apa yang di maksud putri nya
"apa itu sayang?" tanya Duke Albert penasaran
"nanti malam ayah juga akan tahu, iya kan bunda " goda Ivara menaikkan turun kan Alisnya
"tidak boleh tahu sekarang?" tanya Duke Albert tidak mengerti
"bunda, ayah mau lihat sekarang" ucap Ivara semakin membuat wajah Duches Seina memerah malu
"sayang" ucap Duches Seina menutup wajah nya yang sudah seperti kepiting rebus
"hahaha maaf bunda" ucap Ivara tertawa kecil
"Hem, madam Ella " ucap Ivara serius
"iya nona" jawab Madam Ella menundukkan kepalanya sopan
"boleh saya minta bantuan anda madam?" tanya Ivara
"kalau saya mampu, saya usahakan Nona" jawab Madam Ella
"kalau boleh tahu Anda membutuhkan bantuan apa dari saya nona?" tanya Madam Ella
"sebentar, Rose boleh tolong ambilkan kertas di kamar yang ada di atas laci samping tempat tidur " ucap Ivara melihat kearah pelayan pribadi nya
"baik nona" jawab Rose menganggukkan kepalanya sopan
"ayah, kakak di mana? Tanya Ivara melihat kearah ayah nya
"kenapa sayang? Kakak kamu sedang ada di barak prajurit" ucap Duke Albert
"apakah masih lama?" tanya Ivara lagi
"kenapa gadis kecil, kamu merindukan kami" ucapan tiga pria yang baru saja datang
"Kakak" ucap Ivara tersenyum lebar
Cup
Cup
Cup
Ke tiga Kakak Ivara bergantian mencium pipi adik mereka, yang sedang tersenyum lebar ke arah mereka
"kenapa mencari kakak Hem?" tanya Alfred lembut
"rahasia " jawab Ivara terkekeh
"nakal ya" ucap Alfred mencubit pipi adik nya gemas
"Nona ini yang Anda minta" ucap Rose yang baru datang mengambil kertas yang Ivara perintah kan
"terimakasih Rose" ucap Ivara mengambil kertas yang Rose sodorkan
"ayah" panggil Ivara pada ayah nya
"kita bicarakan di ruang kerja ayah" ucap Duke Albert yang mengerti maksud putri nya, seperti nya pembicaraan ini cukup serius
"ayah memang yang terbaik" ucap Ivara tersenyum lebar memeluk ayah nya
Cup
"ayo" ucap Duke Albert mencium pucuk kepala putri nya
"Madam Ella kita bicarakan di ruang kerja ayah ku" ucap Ivara melihat kearah Madam Ella yang sedari tadi hanya diam
"baik nona" jawab Madam Ella menunduk kan kepalanya sopan
Mereka semua berjalan kearah ruang kerja Duke Albert, kecuali Rose, karena Rose mendapatkan tugas lain dari Ivara, seperti nya satu bulan ini Ivara akan sibuk
"ada apa sayang?" tanya Duke Albert yang sudah sampai di ruang kerja nya
Huuffffff
Ivara menghela nafasnya panjang sebelum mengutarakan semua yang ingin Ivara katakan, pembicaraan ini cukup sensitif mengingat ayah, bunda dan kakak-kakak masih terlihat berat mengenai dekrit pernikahan dari yang mulia Raja Wallace
Tapi Ivara harus membicarakan rencana yang sudah Ivara susun pada mereka, dan itu semua misi awal Ivara dalam menaklukkan Raja Wallace yang terkenal dingin itu, dan juga untuk membungkam mulut-mulut kotor semua orang yang sudah berani menyebarkan Rumor yang tidak-tidak tentang dirinya
Ratu moderen dilawan ...