Karena jebakan yang dilakukan oleh kakak tirinya, Pagi itu Anggun mendapati dirinya berada di dalam selimut yang sama di atas tempat tidur bersama dengan seorang CEO yang dia tahu berwatak kejam dan bengis.
Satu bulan kemudian Anggun mengetahui dirinya sedang hamil. Karena tidak ingin hidup dia dan juga Papanya berada dalam bahaya, Anggun memilih untuk pergi ke luar negeri. Dan di sanalah Anggun melahirkan seorang anak yang genius.
Tetapi Anggun memilih menyembunyikan identitas putranya, karena tidak ingin CEO yang kejam itu mengetahui keberadaannya yang mungkin akan berbahaya bagi nasib dia dan putranya
Enam tahun kemudian dia bertemu kembali dengan pria itu, yang ternyata juga mencarinya selama ini.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka, Apakah keduanya bisa bersatu dan hidup dengan bahagia?
Ikuti kelanjutannya dalam ; CEO itu AYAH ANAKKU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Masih di hari yang sama di tempat yang berbeda. seorang pria paruh baya sedang marah-marah terhadap bawahannya atas gagalnya rencana yang telah dia kerjakan semalam
"Kenapa bisa gagal?! Apa saja yang kalian lakukan?! Bagaimana mungkin melakukan seperti itu saja tidak bisa? Hanya tinggal membawanya ke kamar dan kalian gagal. Bukankah sebelumnya dia sudah berada dalam keadaan setengah sadar?!"
Tuan Fredy benar benar marah semua yang terjadi sama sekali tidak sesuai dengan rencananya. yang menjadi pertanyaan yang adalah. Kemana Tuan Ben pergi semalam, kenapa dia tidak sampai ke kamar putrinya.
"Lalu bagaimana denganku sekarang papa? tubuhku sudah ternoda, sedangkan aku tidak tahu siapa yang sudah melakukannya padaku. Aku benar-benar jijik melihat orang itu. Sangat hitam dekil gendut dan sangat jelek. Aku benar-benar jijik membayangkan tubuhku yang tadi malam papa. Aku sudah benar-benar kotor. Lalu sekarang setelah seperti ini bagaimana caranya aku bisa menarik perhatian Tuan Ben?!" ucap Elisa dengan menangis tersedu-sedu menyesali kemalangan nasibnya.
Semalam Dia sedang menunggu kedatangan Tuan Ben, yang kata ayahnya akan dibawa oleh anak buahnya, agar bisa tidur dengannya di kamar hotel mewah yang telah dipesan oleh Tuan Freddy ayahnya.
Tetapi setelah sekian lama menunggu dengan hati berbunga-bunga, ternyata yang datang masuk ke dalam kamarnya adalah seorang preman pasar. Dengan wajah yang sangat jelek, juga perawakan yang sangat dekil kotor. Dan juga tidak bisa dia lupakan, bau tubuh yang sangat tidak sedap. Membuatnya mual bahkan ingin muntah sampai sekarang
Elisa terus meronta akan tetapi apalah arti tenaga seorang wanita dibandingkan seorang preman pasar dengan postur tinggi besar .Tentu saja dia tidak bisa lepas dari kebrutalan preman itu. Sehingga hilanglah mahkota kehormatannya di tangan preman itu.
Elisa seorang gadis berumur 22 tahun putri dari Tuan Freddy, yang sebenarnya diumpankan untuk menjerat Tuan Ben, demi mulusnya ambisi Tuan Freddy untuk menjadikan dirinya sebagai mertua dari pria yang kaya raya ,
Akan tetapi rencana itu menjadi berantakan, karena ternyata yang masuk ke dalam kamarnya tadi malam bukanlah Tuan Ben, melainkan seorang preman buruk rupa.
Kini tinggallah Elisa yang meratapi nasibnya yang sangat malang akibat keserakahan dari ayahnya sendiri.
Tuan Fredy adalah rekan bisnis dari Tuan Ben . Tuan Fredy sangat berambisi untuk menjadikan Tuan Ben sebagai menantunya demi meningkatkan derajatnya, agar bisa sejajar dengan orang terkaya nomor satu di negerinya itu. Karena itulah dia rela mengumpankan putrinya. Apa boleh dikata, ternyata rencananya gagal total. Dan sekarang putrinya ternoda oleh orang yang tidak diketahui siapa dirinya dan dari mana asal usulnya.
Rencana yang disusun sudah sangat mulus. Tuan Freddy dan Tuan Ben sedang mengadakan makan malam bersama. Tuan Freddy mengundang Tuan Ben dengan alasan sebagai syukur atas terjalinnya kerjasama mereka. Tuan Fredy memerintahkan seorang pelayan untuk mencampurkan obat perangsang ke dalam minuman Tuan Ben .
Setelah Tuan Ben berada dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar akibat pengaruh obat, dua orang bodyguard memapah Tuan Ben masuk ke dalam kamar yang sudah terdapat putrinya di sana. Kamar juga sudah dimatikan lampunya agar Tuan Ben tidak menyadari keberadaan putrinya.
Rencananya adalah ketika besok pagi Tuan Ben terbangun, maka dia akan mendapati putri dari tuan Freddy berada di sampingnya, dan mau tidak mau maka Tuan Ben akan bertanggung jawab karena telah merenggut kesucian Elisa. Sungguh sangat sempurna rencana dari Tuan Freddy itu.
Akan tetapi sekarang rencana tinggallah rencana. Dua bodyguard utusan Tuan Freddy salah memasukkan Tuan Ben ke dalam kamar yang terdapat Anggun di dalamnya. Sedangkan yang masuk ke dalam kamar Elisa, adalah preman pasar yang disewa oleh Tania .
Oh Tuhan kalau saja Tuan Freddy tahu mungkin tubuh Tania sudah hancur dicincang olehnya saat ini.
***
"Siapa gadis itu sebenarnya, kenapa begitu saja aku bisa jatuh ke dalam pesonanya, dan kenapa aku sampai tidak bisa mengendalikan diriku semalam?" gumam Ben. Dalam hatinya dia bertanya-tanya, pesona apa yang dimiliki oleh gadis itu. Gadis yang bahkan tidak dia ingat wajahnya.
Ini bukannya pertama kali, Bukan sekali dua kali dia dijebak oleh rekan bisnisnya. Atau juga oleh musuh-musuhnya. Tetapi meskipun begitu Ben selalu bisa mengendalikan diri. Sehingga dia tidak pernah terjatuh dalam jebakan itu.
Tetapi kenapa tadi malam dia tidak bisa mengendalikan diri bersama gadis itu? Kenapa dia bahkan memaksa hingga merusak semua pakaian dan gadis itu. Dan sakin begitu menikmatinya tadi malam sehingga melakukannya berkali-kali.
Akan tetapi sebenarnya Ben juga menyadari satu hal, bahwa gadis itu juga berada dalam pengaruh obat. Apakah gadis itu juga sedang dijebak. Ben memejamkan kedua matanya, lalu menghirup nafas dalam-dalam, Aroma parfum gadis itu masih tertinggal di hidungnya, dan sama sekali tak bisa dia lupakan .
Aroma parfum yang sangat berbeda, yang belum pernah dia menghirup aroma seperti itu sebelumnya. Benar-benar membuatnya mabuk kepayang. Membuat Ben seolah ingin mengulanginya kembali, mengulangi apa yang dirasakannya semalam.
Ben bukanlah seorang maniak sex, juga belum pernah melakukan sebelumnya. Ben adalah orang yang sangat menjaga dirinya. Dia bukanlah seorang penganut seks bebas. Ajaran keluarga besarnya tidak akan mentolerir jika sampai dia melakukan hal terkutuk itu.
Walaupun dia seorang CEO di dunia entertainment, yang tentu saja dikelilingi oleh banyak wanita, dan banyak wanita yang mengantri ingin bisa tidur dengan nya, dan bahkan dengan sukarela akan melemparkan tubuhnya kepadanya.
Akan tetapi Ben tidak pernah meladeni mereka. Yang semalam adalah pertama kalinya bagi Ben. Seperti halnya Ben juga tahu, bahwa dirinya adalah yang pertama bagi gadis itu semalam. Dengan bukti bercak merah yang tertinggal di atas sprei.
Yang menjadi pertanyaan Ben saat ini adalah, kenapa gadis itu tidak membangunkannya? kenapa gadis itu tidak menunggunya untuk meminta pertanggungjawaban? bukankah seharusnya pada saat dia bangun dia melihat gadis itu menangis tersedu-sedu di pojokan.
Atau apakah gadis itu berniat untuk hamil lebih dahulu baru akan meminta pertanggungjawaban. Ben merasa benar-benar geram dia ingin marah karena gadis itu telah membawa benihnya. Sesuatu yang untuk pertama kalinya keluar dari dalam dirinya. Ben harus mencari gadis itu. Tetapi di mana? ke mana? dia sama sekali tidak memiliki petunjuk.
Ada seseorang yang ingin bermain-main dengannya, terbukti dari terhapusnya dan hilangnya rekaman CCTV yang berada di hotel itu.
Baiklah mari kita tunggu selama satu bulan begitu gumam Ben. Perhitungannya adalah, jika dalam satu bulan itu kemungkinan gadis itu sudah mengetahui bahwa dirinya hamil. Dan pasti gadis itu akan datang kepadanya untuk meminta pertanggungjawaban .
Ben menghela nafas berkali-kali, otaknya benar-benar buntu. Kejadian semalam benar-benar telah menguras pikirannya. Hingga hari ini dia memilih tidak pergi ke studio entertainment nya.