perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
samuel arlington
maura berjalan sedikt cepat menuju parkiran mobil dia sudah menghubungi rey untuk menjemputnya disana namun tiba-tiba saja samuel sudah berada didepannya
"tunggu maura..." ujar samuel
"menyingkirlah sam... Aku mau pulang" jawab maura
"aku minta maaf atas kejadia tadi" ujar samuel
"tak apa...tapi lebih baik kita tidak usah dekat saja .aku malas berurusan dengan hal seperti ini..aku ingin fokus belajar" hawab maura
"its oke maura...aku janji keadaan seperti ini tak akan terulang kembali" jawab samuel
"baiklah .sekarang biarkan aku pergi . Ok?”
"sebentar..." cegah samuel
"ada apa lagi sam?" tanya maura
"boleh aku meminta nomor ponselmu.." tanya samuel
"mana ponselmu" ujar mura
Samuel memberikan ponselnya dan maura menulis nomernya disana. Setelahnya maura pergi karena mobil yang menjemputnya datang
"apa pria itu mengganggu nona?"
"tidak..dia hanya teman kelas,.. Kebetulan aku ketinggalan pelajaran jadi dia membantuku" ujar maura
"baiklah nona ..kita pulang" ujar rey
"ah tunggu .mampir ke toko es krim rey...moodku sedang tidak baik jadi aku butuh es krim" jawab maura
Rey hanya menganggukkan kepala pelan dan melajukan mobilnya
***
Disisi lain setelah kepergian maura samuel bergegas menuju mobil sportnya. Di ingin buru-buru pulang karena sudah janji akan mengajak adiknya jalan-jalan sore
"hallo mauren..apa kau sudah siap? Kakak pulang sekarang"
"iya kak.. Aku tunggu dirumah" jawab mauren
Namun saat ingin menjalankan mobilnya tiba-tiba saja dia dihadang oleh eveline
samuel membuka kaca mobilnya "kalau kau ingin m*t* jangan disini !" bentaknya
"sam... Jangan seperti ini.maafkan aku ya.." ujar eveline
"menyingkirlah .. Aku buru-buru" ujar samuel
"please sam..maafkan aku..aku tidak akan mengulanginya lagi" ujar eveline pura-pura terisak
Karena samuel merasa kasihan dia akhirnya memaafkan eveline " baiklah..aku maafkan tapi jangan diulangi lagi .. Pergilah.. Aku ada urusan" ujar samuel
"aku boleh ikut ?"
"memangnya kau mau pergi bersama mauren?"
Seketika wajah eveline berubah namun dengan cepat dia paksa senyumnya " tak apa.. Aku ikut ya.."
"baiklah..ayo naik" ujar samuel
****
Sampai dirumah samuel disambut oleh mauren yang menantinya di ruang tamu namun senyum mauren luntur saat tahu siapa yang dibawa kakaknya
"kak..kakak jadi kan pergi sama mauren?"
"jadi .ayo berangkat" ajak samuel
"tapi dia..."
"dia juga mau ikut..tidak apa ya?" tanya samuel
Dengan sedikit kesal mauren hanya menganggukkan kepala pelan. Dia tidak mau membuat hari spesialnya berantakan . Jujur saja mauren tidak menyukai keberadaan eveline karena dulu freya oernah meninggalkannya di taman bermain dengan sengaja.
Saat mauren menjelaskan tidak ada yang percaya jadi mauren kesal pada eveline dihari itu juga
"um kak.. Ke toko es krim dulu" ujar mauren
"apa tidak lebih baik kinta ke mall saja disana ada taman bermain dan juga es krim ..mauren bisa bermain dan kita bisa ngobrol sam" ujar eveline
Mauren yang mendengar itu semakin melotot tajam pada eveline " kakak aku ingin es krim yang di toko biasa kalau kakak tidak mau mengantarku ya su---"
"ayo kakak antar..dan kau eve ....jaga batasanmu .kau yag memaksa ikut jadi jangan membuat mauren tak nyaman" sinis darren
Mauren tersenyum kecil melihat eveline yang mukanya ditekuk itu. sebenarnya keluarga arlington tidak menyetujui hubungan samuel dengan eveline karena eveline adalah seorang model yang hidupnya terekspos oleh media yang dangat dihindari keluarga itu namun karena eveline yang penjilat itu meyakinkan keluarga samuel jadi dia bisa terus dekat dengan samuel.
***
Di toko es krim volletta. Toko es krim bergaya eropa klasik dengan aksen cat putih untuk temboknya dan hitam untuk semua perabotannya. Lumayan ramai dan tempatnya berada dipusat kota
maura dengan senyum mengembang memakan es krim terenak menurutnya. Es krim coklat stoberri yang berisi buah stroberri dan dilelehi coklat serta tak lupa susu vanila yang menyegarkan di lidah
"ah..aku tidak pernah makan es krim se enak ini sebelumnya" gumamnya
saat sedang menikmati betapa enaknya es krim itu tib-tiba saja ada yang memanggilnya " kak maura..."
"hai..mauren..apa kabar..tidak menyangka kita bertemu disini" ujar maura
"kabarku baik kakak... Kakak juga suka es krim disini?"
"ya..aku baru mencoba hari ini mauren..kau kesini dengan siapa?"
Mauren menunjuk kearah kasir. Matanya membolaa saat melihat dareen berdiri disana dan disampingnya ada eveline
"sam-samuel?" lirih maura
"kakak kenal dengan kak samuel?"
"ya .dia teman kuliahku ." jawab maura
"wah..jadi kita bisa berteman juga kak?" tanya mauren
"pasti .. Kau adalah teman kecilku" ujar maura menyentil hidung mauren
"maura .." tiba-tiba saja samuel memanggilnya
"ya?"
"apa kau kenal dengan adikku?"
"waktu lalu tidak sengaja bertemu dibandara sam" jawab maura
"kak sam..ini..ini dia kakak cantik yang mauren ceritakan" jawab mauren
maura menjadi salah tingkah dengan ucapan mauren. Sepertinya anak ini terlaku polos batinnya
"ah ya... Mauren . Kakak ingat " ujar samuel
eveline yang dari tadi hanya diam pun geram dengan tingkah kakak beradik itu yang memuji maura. Menurutnya maura tidak cantik dan biasa saja namun mereka berlebihan memujinya
"samuel..ayo kita pulang .. Nanti es krmnya meleleh" ujar eveline
"kak .makan disini saja" jawab mauren
"baiklah .akan seru kalau kita tambah satu orang lagi " ujar samuel melirik ke arah maura
maura yang dilirik melihat jam yang ada ditangannya " masih ada waktu .baiklah aku akan bergabung dan memesan es krim" ujar maura
"terimakasih kak maura cantik .." ujar mauren
"sana-sama sayang " jawab maura
Samuel melihat interaksi antara mauren dan maura sangatlah hangat keduanya tertawa bersama dan entah apa yang mereka bicarakan. Selama ini mauren selaku kesepian karena kedua orangtuanya sibuk dengan urusan bisnis masing-masih sedangkan dirinya harus kuliah
Untunglah dirumah masih ada bibi maria yang menemani mauren
eveline yang melihat samuel terus memperhatikan maura pun mulai emosi karena menurutnya waktu ini harus digunakan berdua dengan samuel
Niatnya ikut karena akan merayu samuel dan mengajaknya ke hotel namun sayang dia kalah dengan seorang anak kecil
"sam..bagaimana kalau kita pergi saja..biarkan maira dan mauren disini" bisik eveline
Samuel menatap datar pada eveline " kalau kau ingin pergi ya pergi saja jagan mengajakku" ujar samuel
Maura dan mauren yang sedang asyik tertawa pun seketika diam dan melihat ke arah samuel dan eveline
""ah ..sudah waktunya aku pulang . Maaf ya mauren.. Lain kali lagi ya .." ujar maura
"ya... Kak.. Maish kurang lama.." jawab mauren
"lain kali kalau kakak libur kuliah .oke?"
"janjj ya kak ." jawab mauren
"aku pulang dulu sam... Takut mommy mencariku .lanjutkan saja bersantainya ..bye," ujar maura
Samuel hanya menatap nanar punggung maura yang sudah menjauh
"bahkan dia tak memandangku sedikitpun.." lirih samuel
***