pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
Bu yani masuk ke dalam rumah mewah berlantai 2 tersebut, diikuti oleh nadin.
"ibu tinggal disini sama siapa? " tanya nadin.
"sama anak ibu, dia lagi keluar negeri. Mungkin lusa pulang" jawab bu yani.
"suami ibu? "
"suami saya sudah lama meninggal, semenjak anak lelaki saya berumur 15 tahun. Sekarang dia sudah 28 tahun. Anak pertama saya perempuan, juga sudah menikah dan ikut suaminya tinggal diluar negeri" jelas bu yani.
"berarti mereka bukan keluarga sembarangan" bathin nadin.
"ayo masuk dulu" ajak bu yani.
"masyaallah..bagus banget rumah nya. Jangan kan punya rumah gini, mimpi aja kayak nya juga nggak bakalan bisa" gumam nadin.
"kenapa nadin? " tanya bu yani yang mendengar ucapan nadin.
"eeh nggak bu... Rumah ibu mewah banget. Beda jauh sama rumah aku yang kayak gubuk. Cuma pakai kayu.. Hehe" ucap polos nadin.
"saya do'akan suatu saat kamu juga bisa punya rumah kayak gini"
"aamiin" jawab nadin.
"yaudah, kamu udah tau kan ini rumah saya. Kamu mulai besok aja kerjanya. Kalo kamu mau tinggal disini juga boleh, kamar kosong banyak. Saya juga sendiri di rumah, sepi, apalagi anak saya jarang di rumah. Kalo kamu tinggal disini saya kan ada teman" ujar bu yani.
"mmm, nanti aku minta ijin dulu sama orang tua ku ya bu.
tapi nanti kalo boleh, saya masih bisa pulang kan bu kapan kapan?"
"hmm boleh.. Yang penting kerjaan kamu beres, kalo mau pulang juga boleh, nanti kan bisa balik lagi. Kan nggak terlalu jauh juga" jawab bu yani.
"alhamdulillah.. Semoga ayah dan ibu mengijinkan aku" ucap nadin.
"kalo gitu aku pamit pulang dulu ya bu, minta ijin sama orang tua sekalian ngambil mau ngambil baju" ujar nadin.
"kamu diantar sopir ibu saja ya, biar cepat.. " ucap bu yani.
"tidak usah bu.. Aku nanti naik ojek aja di depan" tolak nadin.
"udah.. Nggak apa apa.. Kamu diantar sama pak ali aja.. Sebentar.. " bu yani langsung memanggil pak ali sopirnya.
"pak ali... Pak ali... " panggil bu yani. Pak ali datang dengan tergopoh gopoh.
"iya nyonya.. "
"pak, antar nadin pulang ya. dia mau minta izin sama orang tuanya, sekalian nanti tunggu dia dan balik lagi kesini" jelas bu yani memerintah pak ali.
"baik nyonya"
"kalo gitu nadin pamit dulu ya bu. " ucap nadin.
"iya,.hati hati.. Semoga orang tua kamu mengizinkan ya" ucap bu yani tersenyum.
Bu yani berharap nadin mendapat izin dari kedua orang tuanya, karena bu yani yakin jika nadin adalah anak yang baik dan rajin.
Pak ali mengantar nadin menuju rumah nya. hanya butuh waktu 20 menit mereka sudah hampir sampai di rumah nadin.
"pak.. Aku turun disini aja.. Nggak usah sampe rumah.. Nanti bapak tunggu disini sebentar ya.. " ucap nadin menyuruh pak ali berhenti.
"loh kenapa neng, memang nya kita udah sampai? " tanya pak ali.
"nggak apa apa pak. Nanti takutnya tetangga mikir yang aneh aneh kalo saya pulang diantar mobil mewah begini. Takut salah paham pak, apalagi orang tua saya orang susah, nanti malah jadi bahan omongan tetangga" jelas nadin.
"oh ya sudah.. terserah neng nadin aja.. Kalo gitu bapak tunggu disini aja ya" ujar pak ali.
"iya pak, kalo gitu saya tinggal sebentar ya pak"
"iya neng"
lalu nadin berjalan menuju rumah nya, sampai di rumah kebetulan ayah dan ibu nya baru selesai makan siang.
"assalamu'alaikum" ucap nadin.
"wa'alaikumsalam.. Ya Allah nak, kamu dari mana aja. Ibu khawatir kamu kenapa napa, tadi bilang nya pergi ke pasar tapi nggak pulang pulang" ucap bu arum.
"maaf bu, tadi aku memang kepasar, trus aku ketemu ibu ibu yang mau dicopet, aku bantu ibu itu. "
"terus kamu nggak apa apa kan nak? " tanya bu arum.
"nggak apa apa kok bu"
Lalu nadin menceritakan semua tentang bu yani dan dan juga ia ditawari pekerjaan jadi ART di rumah nya. dan nadin pulang untuk minta ijin kepada ayah dan ibu nya untuk bekerja dan tinggal disana.
"jadi kamu mau kerja di rumah ibu itu nak? " tanya pak tarno.
"boleh kan yah, bu..? kan lumayan buat bantu bantu ayah dan ibu, sekalian biar aku nggak terlalu larut dalam masalah kemarin bu. Syukur syukur nanti ada rezekinya di sana, aku juga mau lanjutin kuliah aku yah bu.. " ujar nadin.
"kalo ayah si terserah kamu aja. Jarang jarang dapat orang baik. Semoga kamu betah juga kerja di sana. "ucap ayah.
"iya yah, lagian rumah nya dekat kok, nggak terlalu jauh. Ini aja aku diantar sama supirnya biar cepat. tu pak ali lagi nunggu aku di pertigaan depan " ucap nadin.
"yaudah kalo gitu.. Semoga dimana pun kamu tinggal dan bekerja, dilancarkan rezeki nya dan sehat selalu.."
"aamiin"
"kalo gitu ayo ibu bantu kamu mengemasi baju kamu biar cepat, kasian juga supir nya nunggu lama"
"iya bu"
Kemudian nadin dibantu bu arum untuk membawa barang keperluan nadin dan nadin membawa satu tas punggung nya.
"ayah ibu, nadin berangkat ya.. Do'ain nadin supaya nadin sehat dan ada rezekinya biar bisa bantu ayah dan ibu" ucap nadin berpamitan.
"iya nak, itu pasti.. Jaga diri baik baik disana ya nak"
ucap pak tarno.
"iya yah. " nadin bersalaman pada ayah dan ibunya.
Sesampainya di rumah bu yani. Nadin masuk membawa tas yang berisi pakaian nya.
"nah nadin, ini kamar kamu.. " ucap bu yani menunjukkan kamar tidur nadin yang berada tak jauh dari dapur.
Nadin masuk melihat kamar tersebut, kamar yang begitu luas, bahkan jika dibandingkan dengan kamar nadin yang di rumah orang tua nya mungkin nggak sampai seperempat luas kamar yang sekarang. Bahkan walaupun hanya kamar pembantu, namun di kamar tersebut sudah dilengkapi dengan kasur ukuran nomor dua dan lemari dua pintu. Menurut nadin itu sudah sangat bagus sekali, belum lagi kamar mandi nya juga ada di dalam.
"ini kamar untuk saya bu? " tanya nadin memastikan.
"iya ini kamar kamu. Dulu ditempati sama pembantu ibu yabg dulu.. Kenapa? Apa kamu kurang suka dengan kamar nya? " tanya bu yani.
"eeh, enggak bu.. bukan begitu.. Ini mah sudah sangat bagus sekali buat saya. Rumah saya di sana jelek bu, nggak ada yang kayak begini bu. Kamar saya aja kecil banget, tidur pun nggak ada kasur yang begini, adanya cuma kasur kapuk yang dialasi karpet. tapi alhamdulillah ini udah nyaman banget buat saya" ucap nadin.
Bu yani tersenyum dengan tulus memandangi wajah nadin.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥