Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SERANGAN SENJATA KOMBINASI
Lalu Yan Kai menceritakan semua yang terjadi antara dia dan Xia Rui selama di medan perang kuno.
"Hahaha, tentara itu yang membuatmu ketakutan, itu bukan kesalahanmu tapi justru kau menyelamatkannya, ya meski alasan mu itu sulit dibuktikan"
"Guru! Kau jangan memperbesar rasa cemasku ini"
"Hahaha, kau ini sungguh pemberani, tapi aku penasaran jika aku yang terkena racun penggoda, apa yang akan kau lakukan?" tanya guru Shi
"Hehehe, aku tidak bisa memutuskan itu sekarang kecuali saat situasi itu tiba"
"Pintar sekali kau berkata-kata, tapi tentang masalahmu dengan Xia Rui tidak perlu dipikirkan, tidak akan ada yang menyalahkan mu karena semua orang tau racun itu tidak punya cara lain untuk menangkalnya"
"Aku sedikit lega mendengar itu"
"Sekarang kau berlatihlah, kau harus menjadi kuat karena kau mungkin akan menghadapi banyak musuh kuat nantinya"
"Baiklah guru"
Lalu Yan Kai segera keluar dari kediaman gurunya sementara gurunya pergi menemui Xia Rui ke area murid inti untuk menemuinya.
"Guru Yun! Mohon izin untuk bertemu dengan murid Xia Rui karena ada yang ingin aku bicarakan" kata guru Shi minta izin pada Guru Yun
"Baiklah, silahkan!"
Kemudian guru Shi pergi ke tempat yang sepi untuk berbicara dengan Xia Rui.
"Salam guru Shi" sapa Xia Rui
"Jangan terlalu formal ketika hanya ada kita berdua, panggil aku bibi Shi"
"Baik bibi Shi, ada perlu apa bibi mencariku?" tanya Rui
"Yan Kai sudah menceritakan semuanya pada bibi, aku khawatir ini akan menjadi masalah jika ayahmu tau, terutama untuk Yan Kai
"Aku tau bibi, tapi Yan Kai tidak salah, justru dia menyelamatkan ku, aku tidak akan membiarkan apapun terjadi padanya, bahkan aku siap menanggalkan status putri demi Yan Kai
"Hahaha, kau menang keponakanku, apa kau benar-benar mencintai Yan Kai?"
"Apakah aku masih perlu menjawabnya?"
"Melihat perilaku ayahmu, dia akan melakukan apapun demi mempertahankan kerajaannya termasuk mengorbankan kebahagiaanmu" kata guru Shi
"Lalu apa yang harus aku lakukan bibi?"
"Kau harus menjadi kuat, dengan begitu kau baru bisa menentang ayahmu yang bodoh itu"
Dua minggu kemudian utusan kerajaan datang ke akademi Douluo menemui guru Yun untuk memberitahukan kalau raja meminta putrinya Xia Rui pulang.
"Permintaan yang mulia adalah perintah bagi kami, Xia Rui, pulanglah" ujar guru Yun
"Tapi aku tidak ingin pergi guru, aku ingin tetap berada di akademi"
"Kami tidak bisa melakukan apapun karena ini perintah ayahmu, jika kau tidak pulang mungkin akademi akan mendapat masalah" kata guru Yun
"Aku merasa kalau ayah sudah mengetahui hubunganku dengan Yan Kai, ini pasti ulah pangeran Suo yang melebih-lebihkan masalah ini" ucap Rui dalam hati
"Mari putri! Ayah putri sedang menunggu kepulangan putri di istana" kata utusan kerajaan
Xia Rui jadi serba salah dengan situasi seperti itu.
"Baiklah! Tapi izinkan aku berbicara dengan seseorang sebentar"
"Baik putri, kami akan menunggu"
Lalu Xia Rui segera menemui Yan Kai di puncak spiritual murid luar.
"Rui! Kenapa kau terlihat terburu-buru sekali?" tanya Yan Kai
"Yan Kai! Apakah guru Shi ada?"
"Guru Shi sedang pergi keluar"
"Kalau begitu ikutlah denganku sebentar"
Lalu mereka ngobrol di tempat yang sepi agar tidak ada yang mendengar nantinya dan Xia Rui menceritakan tentang kedatangan utusan istana yang menjemputnya pulang.
"Rui! Jika ini perintah ayahmu, apalagi yang bisa kita lakukan?"
"Kalau begitu ayo kita pergi jauh, aku hanya ingin bersamamu" ucap Rui
"Kemana kita bisa pergi?"
Lalu Xia Rui mengeluarkan pedang terbangnya, saat seseorang sudah berada di tingkat Ancestor maka akan bisa menggunakan pedang terbang.
"Rui! Ini tidak akan berakhir baik, apa kau yakin?"
"Aku hanya punya satu keyakinan, yaitu bahagia bersamamu"
"Kalau begitu mari kita kembali ke lembah Jura" kata Yan Kai
Lalu mereka segera menaiki pedang terbang, baru beberapa ratus meter meninggalkan akademi, beberapa orang telah menghadang mereka dengan pedang terbang.
"Putri! Tolong jangan persulit kami, kami tau putri tidak menyukai ini, tapi kami harus melaksanakan tugas dari yang mulia"
Kemudian Xiao Rui memutar arah pelariannya tapi tetap dihadang mereka dan akhirnya terpaksa turun.
"Paman Tian! Sejak kecil paman Tian yang paling mengerti aku, tolong bantu aku, aku tidak ingin kembali, aku tidak ingin menerima perjodohan ini"
"Kami mengerti tentang masalah putri tapi sebagai pejabat istana kami tidak punya pilihan lain selain melakukan tugas"
"Kalau begitu aku terpaksa melawan paman Tian dan yang lainnya" kata Xia Rui
"Putri! Jika putri bisa mengalahkan kami, kami akan punya alasan untuk melepaskan putri, jika tidak kami akan tetap melaksanakan tugas dari yang mulia" kata paman Tian
Lalu empat pengawal istana mengepung Yan Kai dan Xiao Rui, mereka bertarung melawan pengawal istana dengan sekuat tenaga rapi perbedaan kekuatan mereka terlalu jauh.
"Putri! Perlawanan mu ini hanya sia-sia" kata pengawal istana
Kultivasi Xia Rui berada di tingkat Ancestor tahap akhir, Yan Kai di tingkat legenda tahap akhir, sedangkan para pengawal istana ditingkat Nascent Soul tahap awal yang membuat Xia Rui mengeluarkan senjatanya.
"Maafkan aku karena terpaksa melakukan ini pada kalian" ujar Xia Rui
Xia Rui mengeluarkan senjatanya. Simbol panah di telapak tangannya bersinar lalu sebuah panah muncul di genggamannya. Begitu tali busur di tarik anak panah api langsung muncul.
"Sejak kapan putri memiliki senjata dan kekuatan ini? Ini berbahaya"
"Pengawal! Menghindar!" teriak paman Tian
Panah api Xia Rui melesat dengan kobaran api yang besar membakar apapun yang dilaluinya, Xia Rui terus menembakkan panahnya namun di tahan oleh paman Tian dengan kekuatan tingkat Emperor.
"Putri! Kau sudah bertambah kuat, tapi ini belum cukup untuk melawanku" kata paman Tian
Tanpa menghiraukan ucapan paman Tian, Xia Rui terus menembakkan panah apinya hingga tenaganya terkuras habis.
"Paman! Apa aku tidak berhak untuk menentukan pilihan hidupku sendiri?" ucap Rui sambil menangis
"Putri! Andai saja kau adalah anakku, aku tidak akan menentang keinginanmu itu, tapi sayangnya ayahmu adalah seorang raja" jawab paman Tian
"Aku tidak ingin dilahirkan dikeluarkan kerajaan, aku hanya ingin menjalani hidupku seperti keinginanku"
"Paman! Jika kami benar-benar busa mengalahkanmu, apa kau benar-benar akan melepaskan kami?" tanya Tan Kai
"Tentu saja, aku tidak akan mengingkari perkataanku"
"Yan Kai! Aku tidak ingin berpisah denganmu, aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersamamu" ujar Xia Rui
"Aku mengerti Rui, sekarang kita akan menunjukkan tekat kita pada mereka, mungkin kita masih kecil tapi kita punya hati dan impian"
"Maafkan aku putri! Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu, meski ibumu adalah adikku, tapi aku tak bisa menentang keinginan ayahmu"
Kemudian Yan Kai berdiri di belakang Xia Rui lalu tangan kiri Yan Kai memegang tangan Xia Rui yang memegang panah, lalu mengarahkan panah ke paman Tian, ketika tangan kanan Yan Kai dan Xia Rui menarik tali busur, sebuah pedang muncul sebagai anak panah yang siap di tembakan pada paman Tian.