Amora Zevanya perempuan tangguh, licik, berbahaya dengan segala tipu muslihat nya, memiliki ilmu beladiri yang tinggi dan ahli bermain senjata tajam, harus merenggang nyawa, karena tertabrak mobil saat menyelamat kan se ekor kucing yang sedang berada di tengah jalan
bukan nya dapat pahala dan masuk surga, jiwa Amora Zevanya masuk kedalam raga pemeran Figuran lemah, seorang istri yang di abaikan oleh suaminya.
cuplikan
"Arthur Sagara Jonson, apa yang sebenar nya anda ingin kan hah!" sentak Zevanya, menarik kerah baju yang Arthur kenakan
"Bukan kah Sudah aku katakan, aku ingin bertemu anak-anak ku" Jawab Arthur tersenyum miring
"Dan sudah saya katakan, mereka bukan anak-anak mu" ucap Zevanya datar, dengan sorot mata dingin nya.
bagaimana kisah rumah tangga mereka? bertahan atau berpisah? mengingat jiwa sang istri sudah di ganti oleh jiwa perempuan yang memiliki watak keras dan pemberani.
bagaimana cara Amora Zevanya membalaskan dendam si pemilik tubuh pada suami brengsek nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEPONAKAN
"Hem, motor gue gak usah di masukin ke garasi, gue cuma sebentar di sini" ucap Dava pada bodyguard di depan nya
Iya pemuda itu adalah Dava, Dava Sagara Jonson,putra kedua tuan Danil dan nyonya Daisy, sudah tiga bulan ini Dava selalu datang kerumah kakak ipar nya, hanya untuk mengambil gambar diri nya Sebagai bukti pada mama nya, kalau diri nya selalu mengunjungi kakak ipar nya
Tapi sayang, selama tiga bulan ini Dava tidak pernah bertemu dengan kakak ipar nya, padahal Dava sangat ingin bertemu dengan keponakan nya
"baik tuan muda" jawab bodyguard itu menunduk kan kepalanya sopan
Dava berjalan masuk ke dalam rumah besar itu, sudah tidak tahu berapa kali Dava menghembuskan nafas nya, Dava hanya akan mampir sebentar seperti hari-hari sebelumnya, Dava hanya akan mengambil gambar dari nya dan mengirim kan ke pada mama nya, sebagai bukti diri nya datang berkunjung ke rumah kakak ipar nya, iya walupun tidak pernah bertemu dengan kakak ipar nya sih alias sia-sia
"Hah, lagian Abang Arthur pake acara melarikan diri segala, gue kan yang repot" gerutu Dava di dalam hati nya
Dava menghentikan langkah nya, melihat dua orang laki-laki sedang duduk di sofa ruang tamu, Dava menajamkan mata nya mencoba melihat siapa dua laki-laki itu
"uncle Jero, Abang Jerry" ucap Dava pelan
Dava melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu, di dalam hati nya Dava menerka-nerka ada apa mertua Abang nya itu kesini, apa ada sesuatu, pikir Dava sedikit was-was
Bukan nya apa, tapi biasa nya kalau mertua Abang nya ini mengunjungi kakak ipar nya sudah pasti bukan hal baik dan Dava lagi yang akan report, karena sudah pasti diri nya yang akan kena semprot sama mama nya
"uncle Jero, Abang Jerry" ucap Dava, mengalihkan pandangan Jerome dan Jerry dari Zayn dan Azka
"Dava kamu di sini?" tanya Jerry menaikkan sebelah alisnya
"iya" jawab Dava curi-curi pandang ke arah dua bayi kecil di gendongan tuan Jerome dan Jerry
"tidak kuliah?" tanya Jerry lagi
"pindah kuliah di sini bang" jawab Dava menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Tuan Jerome sedari tadi hanya diam dengan wajah datar nya, membuat Dava sedikit tidak nyaman, mertua Abang nya ini memang sangat menyeramkan menurut Dava
"bang mereka?" tanya Dava melihat dua bayi kembar laki-laki di gendongan Jerry dan tuan Jerome
"cucu saya" jawab tuan Jerome datar
"jadi mereka berdua anak nya kak Zeva sama bang Arthur" ucap Dava membulat kan mata nya
" bukan" ucap tuan Jerome memutar bola mata nya malas
Kesal sekali rasa nya dengan kenyataan yang satu itu, ingat tuan Jerome masih begitu dendam pada menantu brengsek nya
"bukan? apa mereka anak kamu bang? Tapi kan bang Jerry belum menikah" ucap Dava duduk di sofa samping Jerry
"tapi wajah kalian gak mirip" ucap Dava lagi
"dasar bodoh, sudah tahu aku belum menikah masih saja tidak mengerti " ucap Jerry memutar bola mata nya malas
"benar juga" ucap Dava lirih
"OMG, jadi mereka ini keponakan gue!!!" jerit Dava setelah tersadar dari ke bodoh nya
Oek
Oek
Oek
Azka menangis karena terkejut mendengar teriakkan Dava yang tepat berada di samping Jerry, sementara Zayn hanya tersentak sedikit, beruntung nya tuan Jerome duduk sedikit jauh dari Dava, jadi Zayn tidak sampai menangis
Oek
Oek
Oek
Jerry menatap tajam ke arah Dava karena sudah membuat keponakan nya terkejut dan menangis
"maaf bang" ucap Dava menggaruk kepala nya yang tidak gatal
Jerry hanya berdecak kesal, berdiri menimang-nimang keponakan nya yang masih sesenggukan
"bang Jer, boleh aku menggendong nya" ucap Dava penuh harap
Dava hanya menggunakan bahasa gaul, saat sendiri dan juga saat bersama teman-teman nya saja, kalau bersama keluarga ataupun orang yang Dava kenal apalagi orang itu lebih tua dari Dava, Dava akan mengunakan bahasa yang lebih sopan, aku kamu, seperti sekarang ini
"tidak, nanti kamu akan membuat nya menangis" jawab Jerry kembali duduk karena Azka sudah berhenti menangis
"sebentar saja bang, aku janji tidak akan membuat bayi ini menangis" ucap Dava Memelas
Dava masih berani berbicara dengan Jerry, sementara untuk tuan Jerome Dava tidak berani, melihat tatapan tuan Jerome saja Dava sudah kicep duluan
"bang please" ucap Dava lagi, mengatup kan Kedua tangan nya
"ck,memang nya kemana saja kamu selama ini" ucap Jerry berdecak kesal
" asal Abang tahu aku selalu kesini setiap dua kali sehari, tapi sayang aku tidak pernah bertemu dengan kakak ipar dan anak nya" jawab Dava menghembus kan nafas nya panjang
Jerry menaikkan Alis nya bingung mendengar perkataan Dava
"selama tiga bulan ini kakak ipar tidak pernah keluar dari kamar nya" ucap Dava
"oh" ucap Jerry mengangguk kan kepalanya
Jerry sudah tidak kaget, karena Jerry sangat hapal dengan sifat adik nya yang cenderung lebih suka menyendiri, begitu pula dengan tuan Jerome
"boleh ya bang, sebentar saja" ucap Dava masih tidak putus asa
"sebentar please " lanjut Dava Memelas
"ingat sebentar saja " ucap Jerry menyerahkan Azka pada Dava, sedikit tidak rela
"iya" jawab Dava tersenyum melihat bayi kecil di dalam gendongan nya
" mirip bapak nya" ucap Dava tertawa kecil melihat wajah keponakan nya yang begitu mirip dengan Abang nya
Jerry hanya memutar bola mata nya malas, memang benar Zayn dan Azka sangat mirip dengan Arthur, tidak ada mirip-mirip nya dengan Zevanya, dua bayi kecil itu bagai pinang di belah dua dengan Arthur Sagara Jonson
"bang siapa nama nya?" tanya Dava penasaran
"Azka" Jawab Jerry ogah-ogahan
"yang itu, sama Azka juga?" tanya Dava, menunjuk ke arah Zayn yang sedari tadi ada di gendongan tuan Jerome
"dasar bodoh, kamu pikir karena mereka mereka berdua kembar, jadi nama nya juga kembar" jawab Jerry kesal, ingin membongkar isi kepala Dava
"mana aku tahu" ucap Dava mengedih kan bahu nya
"jadi siapa nama nya bang?" tanya Dava
"Zayn" jawab Jerry malas
"jadi nama keponakan ku ini Azka sama Zayn" ucap Dava tersenyum lebar
"bang ini Azka nya sebentar " ucap Dava memberikan Azka pada Jerry
"Aku harus melapor ke ibu negara dulu" ucap Dava mengambil handphone nya
Jerry hanya memutar bola mata nya malas melihat kelakuan remaja di samping nya itu
Dava mengarahkan kamera handphone nya ke wajah Azka, Dava yakin setelah ini diri nya akan mendapatkan hadiah dari mama nya
"STOP!!!!"
Teriak Zevanya yang baru saja datang, melihat Dava ingin mengambil gambar putra nya
lanjut up lagi thor