Jangan Salahkan Ku Mendua

Di sepanjang jalan Alan dan Rosa terus berbicara seraya tertawa bersama, hal inilah yang sangat Rosa inginkan. Ia ingin bisa tertawa dan bercanda bersama dengan Alan seperti dulu.

"Aku sungguh sangat menyesal telah menuduh mu." Ucap Rosa sekali lagi.

Alan tersenyum, "Ini juga salah ku karena tidak mengatakan semua ini kepada mu, aku tadi nya hanya ingin membantu seseorang. Tapi tak ku sangka, hal itu malah membuat istri tercinta ku jadi salah paham." ucap Alan dengan lembut.

Rosa tersenyum manis, "Aku ingin pergi mall dulu." Ucap Rosa ia ingin membeli beberapa pakaian untuknya.

"Tapi aku tidak bisa menemani mu, hari ini ada rapat dengan direktur." Jelas Alan dengan nada sendu dan wajah yang bersalah.

"Iya, enggak papa kok. Aku bisa pulang naik taksi." jelas Rosa dengan senyuman di wajahnya

Alan mengemudikan mobilnya ke arah mall yang ada di Jakarta, ia lalu menurunkan Rosa. Dengan senyuman bahagia, Rosa berjalan masuk ke dalam mall. Ia sanga bahagia karena prasangka nya selama ini hanyalah kesalahan pahaman saja.

"Bu Dokter."

Terdengar seseorang memanggilnya, Rosa menengok dan melihat Intan tengah berjalan bersama dengan seseorang.

"Bu Intan." Sapa Rosa dengan senyuman hangat di wajahnya.

"Bu Dokter lagi mau belanja?" Tanya Intan dengan antusias.

"Iya, kau juga?"

Intan menganggukkan kepalanya dengan lembut, setelah itu Rosa mengajak untuk berbelanja bersama. Mendapatkan ajakan dari Rosa membuat Intan sangat senang dan antusias.

Di sepanjang jalan Intan menceritakan kehidupan nya yang sangat bahagia, baru saja tadi malam ia pindah dari rumah kecilnya ke apartemen mewah yang ada di Jakarta. Dan semua itu adalah hadiah dari suaminya, mendengar hal itu Rosa ikut senang karena Intan bisa mendapatkan pria yang sangat baik kepadanya.

"Jadi kau baru menikah 5 bulan yang lalu?" Tanya Rosa penasaran setelah mendengar cerita dari Intan.

Dengan semangat wanita itu menganggukkan kepalanya, "Iya, saat itu aku bertemu dengan suami ku. Dia melakukan perjalanan bisnis ke Bandung, dan kami saling jatuh cinta. Lalu memutuskan untuk menikah." Jelas Intan dengan tangan yang mengelus lembut perut besarnya.

Rosa tersenyum manis, "Kau sangat beruntung, jadi tinggal dimana sekarang?" Tanya Rosa.

"Aku tinggal di apartemen di jalan X."

Rosa terdiam sejenak, bukankah itu kawasan apartemen elit. Bahkan harga sewa nya saja mencapai puluhan juta untuk 1 bulan, kini ia tahu jika suami Intan adalah orang kaya raya.

"Lalu Bu Dokter tinggal dimana?" Tanya Intan penasaran.

"Aku tinggal di perumahan permata." Jawab Rosa dengan senyuman manis.

Intan terdiam sejenak, "Apa Bu Dokter tinggal bersama dengan orang tua?" Tanya Intan yang sangat penasaran dengan Rosa.

"Tidak, kedua orang tua ku tinggal di Inggris." Jelas Rosa.

"Di luar negeri? Wah, pasti menyenangkan yah bisa pergi ke luar negeri." Ucap Intan dengan tatapan takjub.

Rosa tersenyum, "Kau juga ingin pergi ke luar negeri?" Tanya Rosa seraya meminum minuman miliknya.

Intan menganggukkan kepalanya dengan lembut, "Aku sangat ingin pergi ke Jepang, pasti sangat menyenangkan." Jawab Intan dengan senyuman tipis.

"Lalu kenapa kau tidak pergi." Tanya Rosa.

Intan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak memiliki uang untuk pergi ke Jepang." Jawabnya dengan senyuman lembut.

Rosa mengerutkan keningnya, mendengar jika suami dari Intan memberikan apartemen yang mewah untuk di tinggali wanita itu. Pasti suaminya bukan orang miskin, "Apa kau sudah bilang pada suami mu?" Tanya Rosa.

"Belum."

"Coba bilang saja pada suami mu, ajak dia untuk berlibur bersama. Dan jika dia sangat mencintaimu, pasti dia akan mau mengajakmu untuk liburan ke Jepang." Ucap Rosa dengan senyuman di wajahnya.

Mendengar solusi yang di berikan oleh Rosa, membuat Intan sangat senang. "Terimakasih atas solusinya, Bu Dokter. Nanti setelah pulang, aku akan mengajak suami ku untuk liburan ke Jepang." Ucap Intan senang.

Lalu Rosa menanyakan nama suami Intan, dan rupanya nama suami wanita itu adalah Putra.

"Tapi Bu Dokter, bagaimana jika suami ku malah marah?" Tanya Intan takut.

"Tentu saja tidak akan marah, jika dia benar-benar mencintaimu. Dia pasti tidak akan marah." Jelas Rosa.

Mendengar hal itu Intan sangat senang, ia akan mencoba saran yang di berikan oleh Rosa.

Intan dan Rosa saling bertukar nomor WA, Rosa bisa melihat gadis itu sangat ceria dan bersemangat. Pantas suaminya sangat mencintai Intan, karena gadis itu sangat menarik.