Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengumuman yang sangat mengejutkan
Saat acara di mulai, Stela terus saja memperhatikan Hana karena sedari tadi Hana berada di samping Lily dan juga Samudera.
"Lily,ini calon ibu baru mu ya?" tanya tante Lusi yang merupakan adik kandung mamah Bunga.
"Iya Tan, ini calon mamahku, cantik gak!" celetuk Lily sontak membuat seisi rumah menjadi ramai, sementara Samudera langsung angkat bicara.
"maaf semuanya, ini ada kesalahan pahaman saja, Lily, jangan asal ngomong kamu!" ucap Samudera
sedangkan Lily hanya tertawa geli dengan ulahnya barusan, apalagi Hana tiba-tiba saja menjadi kaku dan malu, Hana pun sempat protes.
"Maaf Lily, jangan salah faham sama kak Hana!" ujar Hana
"Iya..iya..maaf kak Hana, Lily hanya berandai-andai saja, ya siapa tahu saja bisa jadi kenyataan." terang Lily
Hana langsung menelan Saliva nya, begitu juga dengan Samudera, mereka berdua saling menatap kembali dalam diam, sedangkan Al hanya tersenyum melihat keusilan Lily.
'Apa-apaan ini, mas Dera itu milikku, bukan milik wanita itu, kenapa Lily begitu menyukai wanita yang bernama Hana, apa hebatnya sih dia?' batin Stela begitu kesalnya.
tanpa di sengaja, Samudera memperhatikan wajah Stela yang begitu kesal.
kau sepertinya kebakaran jenggot stela, kau cemburu dengan hana, sebaiknya kau enyah dari kehidupanku, aku sama sekali tidak menyukaimu! Batin Samudera begitu puasnya.
'tuan samudera, sepertinya anda sangat menikmati situasi seperti ini, anda berhasil membuat nona Stela di bakar api cemburu, apalagi sepertinya nona Lily sangat menyukai Hana.' batin Frans sangat senang dengan situasi saat ini
......................
pagi ini Hana meminta izin kepada ibu Rahayu jika ia akan telat masuk bekerja, di karenakan hari ini Al mulai masuk sekolah di sekolah barunya.
"Bun, kok Al jadi deg-degan kaya gini ya? begini rasanya menjadi murid baru!" Seru Al yang tiba-tiba menjadi gugup.
"Itu adalah hal yang wajar Al, kamu di sini akan mendapatkan teman baru!"terang Hana.
"Di sini Al sudah punya teman baru kok bun, namanya Rifki dan tegar, keduanya sangat baik bun." mudah-mudahan Al satu kelas dengan mereka!" ucap Al penuh harap.
"Berdoa saja sayang, semoga saja doa kamu di kabulkan oleh Allah!"
"Aamiin Bun!"
Akhirnya mereka berdua bergegas pergi menuju sekolah baru Al.
Dan Al pun masuk ke kelas barunya, dimana ada wali kelasnya yakni ibu Desi yang mendampingi Al.
"Mohon bimbingannya ibu guru!" ucap Al
"iya Aldebaran, ayo ikut dengan ibu, kita akan bertemu dengan teman-teman sekelas mu!" ujar ibu Desi.
Setelah Hana mengantarkan Al ke sekolah barunya, Hana langsung pergi menuju tempat ia bekerja.
Setibanya, Hana di suguhi oleh suatu pemandangan yang kurang mengenakkan di depan kantornya.
"Mba Han, Beruntunglah kamu cepat kesini!" terang Dira.
"Ada apa ya bu Dira? Kok di depan kantor ramai sekali?" tanya Hana kebingungan
"Tadi sih aku denger ada mantan pegawai di sini bikin ulah, sampe pos Security dan depan lobby penuh dengan telur busuk!" terang Dira.
"Baiklah,kalau begitu saya permisi sebentar ya bu Dira, Saya harus menghadap atasan saya, bikin repot saja ada kejadian seperti ini!" dengus Hana kesal.
"Semangat ya mba Hana!!" ucap Dira
Hana langsung bergegas menuju loker karyawan,ia buru-buru mengganti seragamnya.
RUANGAN CEO
Tanpa fikir panjang Samudera menarik kerah seorang pria berbadan kekar lalu kemudian mendorongnya hingga terpental membentur meja.
"Apa kau belum puas Santoso hah, Kau mau sampai kapan berulah seperti ini?" bentak Samudera sangat geram
"Ha..ha..ha..ha, Cih....sampai kau mau mengembalikan aset perusahaan milikku!" jawab Santoso
"Jangan mimpi kamu, masih untung kau tidak ku seret juga kedalam penjara!"
Lalu Santoso kembali berdiri, ja merapihkan jas dan kemejanya.
"kekerasan tidak akan menggoyahkan tekadku samudera, aku sudah berhasil mempengaruhi orang kepercayaanmu untuk berkhianat padamu, salah satunya kau lihat kekacauan yang terjadi pagi ini?"
"ya, ku akui kau sangat hebat karena telah membodohi orang kepercayaanku, berapa banyak uang yang sudah kau keluarkan untuk menyuap sekertaris ku hah?" tuduh Samudera.
"Bha..ha..ha, rupanya kau sudah tahu ya,jika sekertaris mu itu adalah kaki tanganku!"
"cih..kau kira aku bodoh hah? Aku sudah tahu tiga bulan yang lalu, sekertaris ku selalu membocorkan tentang klien- klien penting di perusahaan ku, dan kau mencoba untuk merampasnya dariku iya kan? Kau itu manusia licik yang tidak tahu diri Santoso, kau dulu orang kepercayaanku, tapi kau tega mengkhianati ku, kau gelapkan uang perusahaan dan dengan seenaknya kau membuka bisnis yang sama sepertiku, dimana otakmu itu hah?" sungut Samudera begitu kesalnya, sedangkan Frans berusaha menenangkan tuannya.
"Tuan, kenapa anda tidak menyuruh saya untuk menghabisi manusia menjijikan di depan anda ini? Saya siap menghabisinya jika tuan mau!" usul Frans
"Tidak usah Frans, tanganmu jangan sampai di kotori oleh manusia tidak tahu diri ini!" tolak Samudera
"kalau begitu kenapa tidak kau jebloskan saja aku kedalam penjara hah," tantang Santoso yang kemudian langsung mendekati Samudera.
Samudera sangat kesal, rahangnya mengeras dan sambil mengepalkan kedua tangannya.
"kalau bukan karena kau keponakan dari ibuku, Kau sudah ku habisi Santoso, sekarang enyahlah dari hadapanku, sekali lagi kau membuat keonaran, jangan harap kau bisa selamat dari ku!" ancam Samudera.
"coba saja kalau berani, urusan kita belum selesai ya Samudera!" sungut Santoso begitu tengilnya
Lalu ia pun pergi meninggalkan Samudera di ruangannya.
"tunggu santoso!"
Santoso langsung menghentikan langka kedua kakinya
"ada apalagi Samudera?"
"cepat kau bawa Sarah dari tempat ini, aku muak dengan wanita penghianat itu!" perintah samyudera
"Dengan senang hati Samudera, kebetulan sekertarismu itu adalah wanita simpananku,' cetus Santoso tanpa rasa malu
"Dasar manusia menjijikan!" dengus Samudera sangat kesal
Akhirnya Sarah alias sekertaris Samudera di bawa pergi oleh Santoso.
"Frans, Kau bawa wanita itu kesini?" perintah Samudera
Lagi-lagi Frans kebingungan dengan perintah dari tuannya itu.
"Siapa yang anda maksud tuan?" tanya Frans
"Siapa lagi kalau bukan si wanita cleaning service itu, cepat kau bawa dia kesini!" perintah Samudera sembari membentak karena kesal
"Oohhhh...maksud anda nona Hana!" jawab Frans dengan nada mengejek.
"cepat kau bawa kesini!" bentak kembali Samudera
"Baik tuan!"
Frans bergegas untuk menemui Hana
"kenapa mereka tega melakukan semua ini ya bu Rina?" tanya hana
"Biasalah Han, Mereka itu tidak begitu menyukai tuan Samudera, katanya sih tuan Samudera itu sangat kejam dan jahat, seluruh karyawan tidak boleh membuat kesalahan, mungkin ini bentuk protes mereka kepada bos Samudera karena telah di pecat secara sepihak, apalagi bekingan mereka pak Santoso!" terang bu Rina
"pak Santoso? memang dia itu siapa?" tanya Hana penasaran.
Saat bu Rina akan menjelaskan siapa itu pak Santoso tiba-tiba saja ia menjadi bungkam.
"sekali lagi kau buka mulut, jangan harap kau bisa kembali lagi ke perusahaan ini!" ancam Frans
"B baik pak, m maafkan s saya pak! jawab bu Rina gugup hingga ia pun berbicara terbata-bata.
Sedangkan Hana hanya diam tidak berkomentar apa-apa lagi,vdan Hana kembali membersihkan kaca jendela di depan lobby perusahaan.
"ikut denganku nona Hana!" cetus Frans.
tanpa bertanya dan berkomentar, Hana tertunduk dan langsung mengekori Frans dari belakang.
Setibanya di lantai 12, Hana menjadi semakin gugup.
'Ya allah,apakah ini hari terakhir aku bekerja di sini? apakah tuan Samudera akan memecat ku? Hana, coba saja tadi kau tidak banyak bicara dengan bu Rina? Ini semua pasti tidak akan terjadi!! Batinnya berbicara kepada dirinya sendiri
Dengan gugupnya, Hana masuk ke ruangannya Samudera di temani oleh Frans, Hana pun melihat sosok Samudera Arga Winata sedang berdiri membelakangi dirinya dan melihat ke arah jendela kantor.
Kenapa anda begitu menakutkan tuan Samudera? Anda berbeda sekali dengan Lily, untung Lily tidak seperti anda, batinnya mulai cemas
Di saat situasi seperti ini, bisa-bisanya Hana memikirkan tentang Lily.
"kau boleh keluar Frans, aku ingin berbicara empat mata dengan wanita ini!" perintah Samudera yang masih dengan posisi membelakangi Frans dan juga Hana.
'Hay tuan Samudera yang terhormat, aku itu memiliki nama, dan namaku adalah Hana Aziza, kenapa sepertinya anda enggan sekali memanggil namaku? dasar manusia aneh.' batinnya merasa aneh atas sikap Samudera
"baik tuan!" jawab Frans.
Akhirnya Frans keluar dari ruangan Samudera, dan kini hanya ada Samudera dan juga Hana, tubuh Hana gemetar, ia kembali menelan Saliva nya, lagi-lagi Hana gugup berhadapan dengan Samudera, Hana begitu takut padanya.
Lalu Samudera membalikkan tubuhnya, ia mendapati Hana yang sedang berdiri sambil menundukkan kepalanya, sedangkan kedua jemari tangannya terus saja di remas, terlihat Hana begitu gugup.
'Ada apa dengan dirimu nona cleaning service? Sepertinya di matamu wajahku begitu menakutkan, sampai-sampai kau tidak ingin melihat aku yang tampan ini?' batin Samudera begitu percaya dirinya
"Besok, persiapkan dirimu untuk menggantikan sarah, karena besok kau akan menjadi sekertaris ku!" terang Samudera tanpa bertele-tele.
Sontak Hana kaget luar biasa, dia bingung antara sedih atau bahagia?
"Apa tuan, Saya tidak salah dengar kan?" tanya Hana yang masih tetap menundukkan kepalanya.
Bersambung..
🌸🌸🌸🌸🌸🌻