apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.
Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.
akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?
yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"gue gak mau Al, gue mau pulang", ronta viola saat alvarez memaksanya untuk ikut masuk kedalam basecamp,
"nanti pulang sama gue vio, ikut gue bentar", kata Alvarez mencoba sabar,
"tapi gue gak mau, gue mau pulang, kalau loe mau masuk loe masuk sendiri gue mau pulang", ucap viola lagi, dia hendak beranjak pergi tapi Alvarez langsung saja menggendongnya bak karung beras.
"turunin Al, gue pusing Al, alvaaaa turunin gueee", pekik Viola keras hingga membuat para anggota Aderfia yang ada ada didalam basecamp menutup telinga mereka akibat suara cempreng viola.
Alvarez menurunkan viola di ruang tamu basecamp yang disana sudah ada para teman teman Alvarez, viola yang kepalanya jadi berputar setelah digendong ala karung beras oleh Alvarez pun sedikit oleng hingga tubuhnya limbung dan,...
HAP...
tubuh viola jatuh dalam dekapan Kenzie yang baru saja datang dari dapur, Kenzie memegang pinggang ramping Viola dan viola mengalungkan tangannya di leher Kenzie, bak adegan slow motion, mata Kenzie beradu dengan mata biru Viola, keduanya bertatapan beberapa detik, pemandangan itu pun tak.luput dari para anggota Aderfia yang ada disana, Bahakan beberapa ada yang sampai melongo.
Alvarez langsung saja mengambil alih tubuh viola dari rengkuhan Kenzie, dan Kenzie tersadar dari keterpanaannya pada viola.
"aaaallll, ganggu aja sih, orang lagi tatap tatapan juga", sungut Viola kesal yang membuat Alvarez membola, apa apaan katanya, tatap tatapan konon....
"gak usah genit", ucap ketus Alvarez,
"biarin suka suka gue donk, lagian gue tuh ya kalau deketan Kenzie bawanya nyaman, jadi pengen nyender terus di puk puk gitu", ucap viola sambil mengatupkan kedua tangannya sambil menatap Kenzie penuh puja.
Sontak saja semua anggota Aderfia mendelik mendengar ucapan viola, bisa bisanya dia berkata seperti itu didepan Alvarez yang wajahnya jadi seperti siap memangsa orang itu, benar benar gadis ini ingin membuat huru hara disana.
Alvarez meraup wajah viola agar tidak menatap Kenzie seperti itu, semoga kenzie sudah ketar ketir saja melihat tatapan Alvarez itu.
"Ken, pelukan lagi yoookk", ucap viola genit,
Ooohhhh tuhan, perempuan satu ini kenapa hobi sekali membuat Kenzie jadi jantungan seperti ini, jantungan karena berdebar debar mendengar suara viola yang manja itu, tapi juga harap harap cemas kalau sampai Alvarez membogemnya saat ini juga karena cemburu.
yang lain bahkan sudah melongo melihat tingkah ganjen viola itu, setalah 3 hari membuat Alvarez uring uringan karena terus menghindarinya, dan sekarang malah bersikap seperti itu, entahlah apa yang sedang ada dipikiran gadis unik satu ini.
Alvarez langsung menggendong viola, kali ini ala bride style, membawanya kekamarnya dilantai dua, tak peduli dengan viola yang terus meronta Bahkan berteriak meminta tolong pada Kenzie, sungguh tinggal absurd viola membuat anggota Aderfia menepuk jidat mereka.
"bener bener mau siangan sama Arez Ken?", goda cello,
"diem loe, gak lucu", ucap ketus Kenzie membuat yang lain tertawa,
"lagian itu cewek unik banget sih bang, ada bang Arez tapi dengan entengnya minta peluk eloe", sahut Deni salah satu anggota Aderfia geleng geleng kepala.
Samapi dikamar alvarez mendudukkan viola diatas ranjang, tapi viola segera berdiri dan berjalan menuju sofa,
"loe tuh kenapa sih Al, please berhenti ngatur apapun yang gue mau lakukan, gue juga pengen punya kehidupan gue sendiri Al", ucap viola mengeluarkan unek uneknya, tapi malah membuat Alvarez kesal.
"gue cuma minta loe jangan pernah menghindar dari gue dan jangan dekat dengan cowok lain, cuma itu", ucap Alvarez yang sudah duduk dihadapan viola,
"itu namanya loe egois al, loe gak mikirin perasaan gue, gue gak menghindar karena emang gue ada urusan sama temen teman gue, dan juga gue berhak mau dekat sama cowok manapun yang gue suka Al, loe gak bisa mengatur perasaan gue", ucap viola yang sudah berkaca kaca,
Hati Alvarez sakit mendengar ucapan viola, dia tidak terima viola mau dekat dengan cowok yang dia suka, Alvarez langsung saja membungkam Bibir pink viola yang sudah bergetar itu dengan bibirnya, mata viola melebar saat Alvarez mulai melumat bibirnya bergantian atas dan bawah, air mata viola semakin deras mengalir, tangannya memukul dada Alvarez agar Alvarez berhenti menciumnya tapi nihil Alvarez masih terus menikmati bibir manis yang yang menjadi candunya itu.
Ciuman Alvarez berhenti saat dia merasakan air mata viola yang ikut masuk kedalam bibirnya, viola masih terus memukuli dada Alvarez, Alvarez langsung memeluk erat tubuh viola yang sudah bergetar akibat menangis.
"sorry, tapi gue gak suka loe bilang mau dekat dengan cowok lain", ucap Alvarez lirih,
"loe egois Al, loe egois, kita cuma sahabat Al gak seharusnya loe bersikap seperti sama gue", ucap viola masih terisak,
"gue emang egois vi karena yang gue mau cuma loe, loe cuma milik gue vio cuma milik gue", ucap Alvarez lagi, tangis viola semakin pecah dipelukan Alvarez dan Alvarez mengelus punggung viola.
"jangan kayak gini Al, please...", ucap lirih viola.
inilah alvarez, Tidak ada yang bisa melarangnya saat sudah menginginkan sesuatu, selain viola menghindar semakin pula Alvarez akan mengejarnya, kalau sudah seperti ini apa yang bisa viola lakukan?
Memang dasar si kakek tua itu, harusnya yang dia ancam itu Alvarez, yang dia nasehati itu Alvarez bukan viola karena disini mau berusaha sekeras apapun viola menghindari Alvarez, semakin pula alvarez memaksanya.
Lelah, capek, pusing, itulah yang dirasakan viola saat ini, menghadapi alvarez sudah sangat menguras tenaganya, dan juga pikirannya.
Alvarez tak melepas pelukan viola, dia bicarakan viola bersandar didadanya mengeluarkan semua emosinya, hingga tangisan viola sudah tidak terdengar lagi, tinggal isakan kecil.
Viola sudah mulai tenang, tangan Alvarez tak berhenti mengelus punggung viola.
"jangan persulit keadaan gue Al, jangan membuat gue semakin bingung", ucap viola lirih, alvarez yakin kalau saat ini viola sudah tertidur, pasti viola sendang mengigau saat ini, tapi....
Apa maksud viola jangan mempersulit keadaannya, apa yang terjadi sebenarnya, apa benar viola sudah memiliki pacar dan sikap alvarez yang suka seenaknya pada viola membuat hubungan viola dan pacarnya menjadi rumit?
ada dengan viola sebenarnya, Alvarez akan mencari taunya semuanya, dia tidak mau ada yang mengusik viola, apalagi kalau sampai viola mempunyai pacar, Alvarez akan meminta pacar viola tersebut untuk memutuskan hubungannya dengan viola, karena viola hanya miliknya, milih sekarang Alvarez Abigail William.
setelah dirasa viola sudah terlelap, Alvarez pelan pelan memudahkan tubuh viola keranjang, mata gadis itu terlihat sembab, dns hidungnya bahkan memerah karena terlalu lama menangis,
Alvarez merebahkan tubuh viola dan menyelimutinya, menatap dalam wajah damai viola yang sudah dia cintai sejak kecil itu, Alvarez melabuhkan ciuman dikening viola dalam, dan juga kecupan singkat di bibir pink viola yang sudah menjadi candu untuknya itu.
permasalahan d bikin panjang bukannya seru bacanya malah jenuh orang bacanya
lanjut thor
kenapa ga d persingkat bahwa kakeknya dalang dr semua yg menimpa viola
lama" jenuh setiap buka bab baru pasti itu lagi itu lagi masalahnya ..
berbelit belit