NovelToon NovelToon
SEKILAS WAJAH SAYU

SEKILAS WAJAH SAYU

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Me Azalea

Kehidupan Zevanya hancur, semenjak dirinya bertemu dengan seorang pria yang bernama Reynald. Pria itu menyebabkan dirinya harus mendekam didalam penjara yang dingin. Bahkan Zevanya harus menerima hukuman mati, setelah dirinya tertangkap tangan oleh polisi Bandara membawa sejumlah heroin dan pil ekstasi di koper miliknya.

Apakah Reynald , kekasihnya itu dengan sengaja menjebaknya? Ataukah ada orang lain yang ingin memisahkan cinta mereka?

Apakah dendam dalam diri Zevanya terbalaskan, setelah dirinya selamat dari eksekusi mati yang dijatuhkan oleh pengadilan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Azalea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. JONATHAN ALEXANDER

"Theo....!" Terdengar suara bariton seorang pria memanggil sang asisten dari dalam ruang kerjanya.

Seorang pria masuk dengan cepat keruangan sang bos berada. Sebuah ruangan di lantai dua mansion mewah milik Jonathan Alexander.

"Ada apa,Tuan?" tanya Theo, begitu pria muda itu duduk di kursi di seberang meja kerja atasannya.

Jonathan duduk dengan gagah sambil menyandarkan punggung di kursi kebesarannya. Kedua tangan bersilang didepan dadanya.

"Bagaimana dengan keadaan di rumah sakit kepolisian, apa ada yang curiga dengan jasad yang sudah kau tukar?" tanya Jonathan.

"Semua aman, Tuan, nona Zee tidak mempunyai keluarga maupun kerabat di kota ini,Tuan. Bahkan semenjak di dalam penjara pun, tidak seorangpun yang datang mengunjunginya, jadi saya rasa, tidak ada yang akan mencari jasadnya," Jawab Theo.

"Bagaimana dengan kekasih wanita itu, siapa namanya?” tanya Jonathan penuh selidik.

"Reynald Wilson, Tuan. Menurut informasi pria itu tidak pernah mengunjungi Nona Zee selama di penjara,” tutur Theo.

Jonathan mengangguk-anggukkan kepalanya perlahan.

"Apa menurutmu, dia sengaja menjebak Zee?" Jonathan memandang kearah asisten nya dengan wajah serius.

"Sepertinya begitu, Tuan. Jika memang dia mencintai kekasihnya, tidak mungkin nona Zee dibiarkan sendirian menghadapi masalah yang sangat besar ini," ujar Theo. Jonathan mengangguk lagi.

"Menurut keterangan Kapten Leonard, nona Zee pernah melahirkan seorang anak laki laki di dalam penjara,"lanjut Theo

Jonathan memicingkan sebelah matanya sesaat, tak percaya dengan informasi yang didengarnya.

"Dimana anak itu sekarang?" Jonathan tampak penasaran.

"Entahlah Tuan, saya belum menyelidiki sampai sejauh itu, saya akan menyelidikinya segera," ucap Theo, merasa tidak enak hati dengan tuannya.

"Cepat kau cari tahu tentang anak itu, Theo! Ingat, waktumu hanya 20 jam dari sekarang. Kerahkan anak buah ku yang lain, jika kau tidak bisa melakukannya sendiri!" Jonathan memberi perintah dengan ekspresi wajah yang sulit untuk dibaca.

"Baik, Tuan! Saya permisi, saya akan mencari anak itu segera. Saya tidak akan mengecewakan anda." Theo segera keluar dari ruangan bos besarnya, sambil menarik nafas panjang.

Theo merasa bingung dengan tingkah bosnya yang tiba-tiba peduli dengan orang yang baru dikenalnya. Padahal, sebelumnya Jonathan adalah pria yang dingin dan kejam, tak kenal ampun bila ada yang mencoba berurusan dengannya.

Tapi bagi Theo, Jonathan adalah penyelamat hidupnya, saat Theo hampir saja tewas dianiaya kelompok preman jalanan di kota itu. Sejak saat itu Theo berjanji akan mengabdikan diri untuk melindungi Jonathan dan keluarganya.

Jonathan Alexander adalah seorang pria kaya dan memiliki wajah yang tampan dan berkharisma. Dia memiliki Perusahaan ritel terbesar di Negara Amerika Serikat. Bisnisnya yang berkembang dengan pesat, menjadikan Jonathan Alexander, salah satu pengusaha terkaya versi majalah bisnis ternama.

Tak banyak yang mengetahui, kalau Jonathan memiliki bisnis ilegal, jual beli senjata api dan bahan peledak. Jonathan juga ketua dari organisasi the dragon , sebuah kelompok mafia yang bergerak secara rahasia.

Dalam perjalanan hidupnya, setelah kesuksesan dalam genggaman, begitu banyak musuh yang ingin menjatuhkannya.

Titik terendah dalam hidup seorang Jonathan Alexander adalah saat kedua orang tuanya tewas karena kecelakaan yang disengaja, istrinya Angelica Josephine Brown, dibunuh oleh musuh bebuyutan nya, dari organisasi mafia the dark, satu tahun yang lalu.

Jonathan murka, tanpa ampun pria itu membantai semua anggota the dark dengan tangannya sendiri untuk membalaskan sakit hatinya atas kematian istri tercintanya Angelica.

*****************

Seorang pria berpakaian serba hitam, memasuki sebuah halaman rumah kecil di pinggiran kota Cleveland, Ohio.

Rumah bergaya Cape Cod itu, dikelilingi oleh pohon-pohon yang rindang dan sejuk. Pria itu mengetuk pintu rumah dengan pelan. Dia menunggu sesaat, berdiri dengan tenang.

Tak lama seorang wanita paruh baya membuka kan pintu, wajahnya tampak cemas.

"Permisi Nyonya, saya ingin bertemu dengan nyonya Marilyn," ucap pria itu ramah.

"Saya sendiri Tuan, a..ada a...apa anda mencari saya? Daa a...an...anda siapa?" tanya wanita itu gugup.

"Maaf mengganggu anda, Nyonya! Namaku Theo, aku asisten Tuan Jonathan Alexander," Theo memperkenalkan dirinya dengan ramah.

"Tuan Theo, apa yang bisa aku bantu untukmu? Silahkan masuk dulu?" Wanita bernama Marilyn itu menyuruh Theo untuk duduk diruang tamu, setelah yakin bahwa tamunya bukanlah orang jahat. Rumah itu sangat sederhana, tidak banyak peralatan yang terdapat di dalamnya, selain sofa lusuh yang diduduki Theo dan sebuah lemari pajangan yang hanya berisi barang barang yang telah usang.

"Nyonya Marilyn, maksud kedatangan saya kemari adalah untuk menanyakan tentang seorang anak, yang pernah dilahirkan di penjara. Ibunya seorang terpidana mati kasus narkoba, namanya Zevanya Meghan," Theo memperlihatkan sebuah foto Zee pada wanita itu.

Wajah Marilyn tampak tegang, dia bingung harus menjawab pertanyaan itu. Sedangkan anak yang dicari Theo, tidak lagi bersamanya.

"Nyonya....!" Theo melambaikan tangan di depan wajah nyonya Marilyn yang tampak gelisah.

"Oh, ...maafkan saya Tuan, saya tidak tahu dimana anak itu sekarang," Marilyn menundukkan wajahnya. Tubuhnya gemetar.

"Bagaimana bisa nyonya? menurut informasi yang kudapat anak itu dititipkan nona Zee pada anda," Theo sedikit menaikkan suaranya. Karena Theo yakin, wanita itu berbohong.

"Maafkan saya, Tuan!" wanita itu duduk bersimpuh di depan Theo, dengan air mata yang mengalir deras. Theo mencoba menenangkan wanita itu, menepuk kedua pundak Marilyn dan mendudukkan nya kembali di sofa.

"Ayo, bicaralah dengan jujur, Nyonya!" Theo memegang kedua tangan wanita itu. Dan menyatukan kedua tangan kurus itu di depan dadanya.

Marilyn menarik nafasnya dalam-dalam, perlahan bibir pucat itu mulai bergerak. Wanita baya itu mulai menceritakan tentang putra Zevanya, Rain.

"Aku memang membawa Rain untuk tinggal bersamaku, Tuan! Aku menyayangi anak itu, aku berjanji pada ibunya akan menjaganya dengan baik, tapi hal itu tidak semudah yang aku bayangkan," Marilyn berhenti sejenak, mengusap air matanya yang belum berhenti mengalir.

"Sebagai mantan narapidana, tidak ada orang yang mau menerimaku bekerja di tempat yang layak, sementara aku harus memberi makan ibuku, Rain dan juga untukku sendiri.

Kami mengalami kesusahan untuk hidup dan bertahan, tanpa pekerjaan tetap," Marilyn menatap ke arah Theo yang tampak serius menunggu kelanjutan ceritanya. Wanita itu mulai tenang.

"Karena kesulitan hidup, aku mencari tahu tentang ayah biologis Rain, dari cerita yang kudengar dari Zee, ayah Rain bernama Reynald Wilson, aku mencarinya di media sosial dan aku menemukannya, aku memberitahukan tentang putranya, awalnya dia tidak percaya dan menuduh aku berbohong. Aku menyuruhnya untuk datang sendiri menemui Rain dan menyarankan untuk tes DNA, tapi setelah melihat Rain, dia percaya bahwa Rain adalah putranya.

Marilyn mengusap wajahnya dengan lengan bajunya, yang tampak lusuh.

"Jadi Rain bersama Reynald Wilson? Sejak kapan?" tanya Theo tampak kecewa.

"Semenjak Rain berumur 5 tahun. Aku merasa menyerahkan Rain pada ayahnya adalah keputusan yang tepat. Sebagai seorang ayah, pria itu pasti akan menjaga putranya dengan baik, bukan?" Marilyn membela diri.

"Apa kau bercerita tentang Zee pada pria itu?" Tanya Theo lagi.

"Aku hanya mengatakan kalau ibunya sudah meninggal, dan sepertinya dia percaya," ujar Marilyn.

Theo mengangguk.

"Baiklah, nyonya Marilyn. Terimakasih atas penjelasanmu. Kalau begitu aku permisi, maaf telah merepotkan anda,” ujar Theo.

Theo berdiri dan meninggalkan rumah Marilyn. Dan memberinya beberapa lembar uang kertas.

"Sama-sama, Tuan!" Wanita itu tersenyum sumringah.

Theo mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, agar segera sampai ke Mansion Jonathan, untuk memberitahukan informasi yang baru saja dia dapatkan dari Nyonya Marilyn, wanita yang pernah dekat dengan Zee, saat wanita itu menjalani hukumannya dalam penjara.

Sesampainya di Mansion milik Jonathan Alexander, Theo segera berjalan cepat menuju ruang kerja bosnya itu.

"Selamat sore, Tuan!" Ucap Theo begitu masuk ke dalam ruangan kerja Jonathan.

"Langsung saja, Theo, bagaimana hasil penyelidikanmu?" Jonathan bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Theo.

Jonathan berdiri didepan asistennya, sambil menyandarkan tubuhnya di meja kerja besar berwarna coklat tua, dari kayu jati terbaik.

"Rain, putranya nona Zee, sekarang tinggal bersama Reynald Wilson, Tuan," lapor Theo

"Bagaimana bisa?" Sergah Jonathan memangku kedua tangannya di depan dada.

Theo pun menceritakan semua informasi yang diberikan oleh Nyonya Marilyn kepadanya, tanpa tertinggal satu katapun.

Jonathan menarik nafas panjang, kemudian kembali duduk dibelakang meja kerjanya, ada sedikit kekecewaan tersirat di wajahnya yang tampan.

"Reynald Wilson...! akan ku pastikan, kau akan lebih menderita dari apa yang dirasakan oleh wanita itu!" Geram Jonathan, dengan tangan mengepal di atas meja.

"Maaf Tuan, kalau boleh tahu, kenapa anda tertarik dengan kehidupan Nona Zevanya?" tanya Theo sangat hati-hati.

"Wanita itu sangat penting bagiku, Theo! Kurasa aku Jatuh cinta padanya," kata Jonathan dengan senyum tipis di wajahnya.

Theo mengangguk, dia memang merasakan perubahan Jonathan belakangan ini, persisnya saat Pria itu menemukan Zee, di Rumah Tahanan Cleveland.

Bersambung.

1
Nazhifa Azalea
Thank you!
Nus Wantari
semangat Thor..🥰🥰🥰🥰
Nus Wantari
terimakasih Thor...up nya di tunggu
Nazhifa Azalea
makasih Komen nya KK, mohon masukannya, agar karya saya bisa diterima
Nus Wantari
lanjut Thor ...ga sabar nunggu up lg..seru
Nazhifa Azalea: Makasih Kak! Semoga nggak bosan nungguin karya saya, sampai tamat ya! 🙏🥰
total 1 replies
Yuli Efendi
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!