Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Sesampai dia di cafe langsung ke ruang VIP,
"Eh..., ada dek Aleta?" ucap waitres menyapa Aleta,
Ya pegawai cafe sudah kenal baik sama Aleta , karena Aleta sering ke cafe nyari Aira, Aleta juga sering bagi bagi makanan buat buat mereka,
"Eh... Iya kak, Aira ada...?" ucap Aleta,
"Dih, nyari Aira terus.... eikey dong yang di cari sesekali ciiinnnn...." kata waitres yang memang agak gemulai tersebut,
"Dih, ogah!! males aku!" sungut Aleta, berhasil membuat waitres tertawa
"Hahaha.... Iya, iya apalah eyke di banding Aira, se ujung kuku pun, aku kalah jauh!" mendramatisir keadaan,
Itu membuat keluarga Aleta terkekeh geli. Jangan tanya tiga cowok tampan itu mereka malah bergidik ngeri, dalam pikiran mereka, kok bisa bisanya Aleta punya kenalan kek gini,
"Ada Aira ngak?!" kesel Aleta,
"Ngak usah marah marah? nanti kulit yey bisa cepat keriput, kek nenek!" Usil waitres tersebut,
"Ih...di tanyain ngak di jawab!" kesal Aleta,
"Iya, iya ini eyke jawab, Aira ngak masuk, kemaren izin, ngak tau mau kamenong? yey klau mau ketemu, kenapa yeyy ngak telpon diana!" saut waitres gemulai tersebut.
"Ah... iya, kenapa aku ngak tlp aja tuh anak, buang buang waktu ngomong sama kamu!" sungut Aleta usil,
"Ncek, yeyy yang buang waktu eyke, dumel waitres gemulai tersebut pergi sambil membanting banting kakinya ke lantai,
Orang uang ada di sana terkekeh sambil geleng geleng kepala,
"Ampun deh dek, kok bisa bisanya kamu punya teman kek gitu?" tanya jasmin,
"Diana ( dianya ) emang begindong ( begitu ) cinnn, tapi hati diana centong (cantik ) loh??" saut Aleta memperagakan gaya waitres gemulai tadi,
"Udah deh dek, kamu ngak usah ikut ikut dia, jijik tau" ucap jasmin sambil terkekeh, yang lain juga terkekeh, kok bisa bisanya Aleta ikut alay,
"Buru telpon Aira, ajak makan sekalian?" ucap papi Brian menengahi Aletan dan Jasmin
"Yaammpiuunnnn ...Eyke jadi lupa deh!" Ucap Aleta sambil menepuk jidatnya, trus mencari hp di tas nya,
"Ya Allah, anakku kok bisa jadi gini ya!" keluh momy Aleta,
"Hehehe.... Sorry mom, gara gara kebanyakan ketemu lekong jadi gini deh?" ucap Aleta gemulai,
Hampir saja Brian mempiting kepala adik sepupu kesayangan nya itu, "udah buru telpon teman kau itu!" tegas Brian,
"Siap bos" Ucap Aleta
Tut....
Tut...
Bunyi tlp Aira di seberang sana,
"Ya hallo Ta, kenapa tlp?" saut Aira di seberang sana,
"Kamu di mana..., kok berisik banget,
"Aku di sirkuit! lagi latihan" jawab Aira agak keras, karena di sana memang sedang berisik sama bunyi motor balap,
Keluarga Aleta mendengar percakapan Aleta dan Aira dengan jelas, karena Aleta memang me loudspekerin hpnya,
"Haaahh...Kamu latihan apa?" tanya Aleta bingung
"Latihan macul, ya latihan balap lah, emang apa lagi klau di sirkuit!" omel Aira,
"Emang kamu bisa balapan!" tanya Aleta syok,
"Ya bisa lah! Airaaa..., ucap Aira songong, dia ngak tau kalau Aleta lagi bersama keluarganya,
"coba kirim Fotonya aku mau lihat!" ucap Aleta penasaran,
"Ok, tunggu foto cantik aku!" ucap Aira pongah, dia hanya sama Aleta yang bebas berekspresi,
Aira mengirim beberapa Foto cantiknya yang sedang memakai baju balap lengkap dengan motor kesayangannya, ada juga pose Aira lagi menunggangi motornya yang mengangkat roda belakang kuda besinya itu,
"Haaahh.... Ini bener bener Aira? cantiknya mangkin jadi aja, tapi sayang muka tetap ngak beda, se dingin kutup utara!" gumam Aleta, yang masih di dengar sama yang lain,
"Mana coba liat...!" Jasmin ikutan kepo,
"Nih..." Aleta menyodorkan hpnya ke jasmin,
"Ya ampun cantik dan imut banget, mana keren lagi?"ucap Jasmin,
Yang lain juga ikutan kepo,
Para orang tua juga memberi pujian buat Aira,
"Ini, nih... siapapun pasangannya bakal beruntung ini?" ucap sang kakek, dingin acuh dan terlihat urakan, tapi matanya memancarkan kesedihan, aslinya anak ini santun dan baik hati!" ucap sang kakek panjang lebar,
"Kok kakek tau..., kalau dia sedih? kenyataannya emang gitu?" ucap Aleta sendu,
Ya tau lah...! klau dia ngak baik, mana mungkin dia mau menolong cucu kakek, mengorbankan dirinya buat preman tersebut, bisa aja saat itu dia ngak perdulikan?!'
Di anggukin sama yang lainnya,
"Tapi sayangnya, kita ngak bisa ketemu dia hari ini!" momy Aleta agak kecewa,
"Iya kapan kapan... dia kudu aku seret, biar mau kerumah!' ucap Aleta.
hadeeechhh