Beberapa bab dalam tahap REVISI
Rania Anastasya, adalah anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak perempuan keluarga konglomerat sejak remaja.
Farhan Ananta Putra, adalah anak laki-laki satu-satunya keluarga angkat Rania. Hubungan mereka cukup dekat semenjak Rania bergabung menjadi keluarga Ananta Putra.
Namun siapa sangka, ternyata saat dewasa, Rania malah dijodohkan dengan Farhan, kakak angkatnya sendiri.
Sejak saat itu, Farhan berubah menjadi laki-laki kejam yang tak lagi dikenal oleh Rania. Bahkan di malam pertama mereka, Rania harus menerima rasa sakit akibat kekejaman Farhan.
Mampukah Rania melepaskan diri dari Farhan?
Baca kisah lengkap nya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30 Menculik
"Kau mau bawa aku kemana Farhan?" tanya Rania panik.
Saat ini ia berada di dalam mobil Farhan yang entah mau dibawa kemana.
"Farhan!"
Farhan masih diam tak menjawab Rania. Wanita itu pun mulai gusar. Kenapa jadi begini sih?
"Kau mau membawaku kemana?" tanya Rania lagi.
"Farhan jawab aku!" sentak Rania.
"Diam lah Rania, kau sangat berisik," jawab Farhan datar.
"Tidak! Aku harus tahu kau mau membawaku kemana?" desak Rania, karena jalan ini bukan menuju ke arah rumah Farhan yang menjadi tempat malam pertamanya.
Arahnya sangat berbeda. Dan jalan yang dilalui penuh dengan tanjakan dan tikungan, seperti sedang menuju ke suatu tempat yang terpencil.
"Farhan jawab aku!" desak Rania lagi.
"Rania, diam atau aku tutup mulutmu dengan mulutku!" ancam Farhan.
Seketika Rania terdiam. Ia jadi teringat saat Farhan menggigit bibirnya hingga berdarah. Ia pun kembali menatap lurus ke depan dengan linangan airmata. Ia tak menyangka hari ini menjadi hari sialnya, diculik oleh suaminya sendiri.
"Jangan menangis Rania, kau tidak boleh stress kau ingat?" terdengar suara Farhan menegurnya.
"Kalau kau tahu itu mengapa kau menculik ku? Kau lah yang menjadi sumber stress ku Farhan! Antar kan aku kembali ke rumah mama Laura," sahut Rania.
"Tidak. Mulai sekarang kau akan tinggal bersamaku, suka atau tidak suka," tegas Farhan.
"Apa? Tidak! Aku tidak mau hidup bersamamu! Lebih baik aku mati daripada harus kembali tinggal bersama dengan pria yang kejam seperti kamu!" sahut Rania.
"Berhenti berkata seperti itu!" sanggah Farhan.
"Kalau kau tidak mau menurunkan aku, maka aku akan lompat dari mobil ini," ancam Rania.
Mendengar itu, Farhan mengehentikan mobilnya dengan paksa di pinggir jalan. Laki-laki itu menghadapkan dirinya kepada Rania dan menatapnya.
"Aku sudah menghentikan mobilku, silahkan kau buka sendiri pintu mu," ucap Farhan.
Rania tersentak kaget. Sesaat ia seperti orang bingung karena keterkejutan nya, lalu kemudian buru-buru ia buka pintu mobil Farhan. Namun pintu itu tetap tidak mau terbuka. Rania tidak menyerah, ia tetap mencoba membuka pintu mobil itu lagi, dan tetap sia-sia. Pintu itu bahkan tidak mau terbuka.
Farhan tersenyum puas. Ia menghidupkan kembali mobilnya dan mulai berjalan.
"Farhan! Kau apakan mobil ini sehingga pintu nya tidak bisa terbuka?" tanya Rania kesal.
"Aku telah menguncinya Rania, kau tidak akan bisa membukanya. Hanya aku yang bisa membuka pintu mobil ini," jawab Farhan puas.
"Kau jahat! Aku membencimu! Aku benci kamu!" ucap Rania putus asa.
"Benci lah aku sebanyak yang kau mau Rania, tapi itu tidak akan merubah kenyataan, kau akan tetap tinggal denganku. Dan kau harus terbiasa dengan kehadiranku," ucap Farhan mendominasi.
"Kau bilang kau akan menceraikan aku kan?" tanya Rania.
"Aku tak pernah berkata begitu, aku hanya menyetujui permintaan mama," jawab Farhan.
"Lalu jika begitu apa kau tidak jadi menikahi kekasihmu itu dan tetap menjadi suamiku?"
Farhan tersenyum kecil. Sudut bibirnya terlihat naik sedikit.
"Aku akan tetap menikah dengan Dewi, Rania, kehamilanmu tak akan mengubah apapun."
Rania terhenyak. "Lantas mengapa kau membawaku bersamamu?"
"Karena anak yang ada di dalam rahim mu adalah milikku."
"Apa kau sangat menginginkan anak ini?" tanya Rania lagi, masih mencari cara lain untuk melepaskan diri.
"Tentu saja, itu anakku."
"Kalau begitu lepaskan aku, dan ketika anak ini lahir aku akan memberikan nya kepadamu," jawab Rania pada akhirnya.
Farhan menghentikan mobilnya, lalu menatap Rania dengan tajam.
"Kau sedang tidak dalam keadaan bisa memilih Rania," sahut Farhan.
"Bukankah kau hanya menginginkan anak ini?Bukankah kau tidak menginginkan aku?" tanya Rania.
Farhan tak menjawab Rania. Ia turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk wanita itu. Rupanya mereka telah sampai di tempat tujuan.
Saat turun dari mobil, Rania terkejut melihat pemandangan di hadapannya. Terlihat Vila yang begitu megah dan terletak di puncak bukit dengan hamparan kebun luas di bawahnya. Terdapat juga danau yang seperti danau buatan.
"Dimana ini?" tanya Rania bingung.
"Vila ku," jawab Farhan.
Tanpa pikir panjang Rania bergegas berlari menuju pagar untuk keluar dari tempat itu. Namun belum sampai ke tempat itu, Rania dihadang oleh beberapa laki-laki bertubuh tegap.
Rania menghentikan langkahnya dengan terkejut. "Apa ini? Pengawal Farhan kah? Mengapa ada begitu banyak?" batin Rania.
"Jangan habiskan tenaga mu Rania, sekeras apapun usahamu, kau tidak akan pernah bisa keluar dari tempat ini," ucap Farhan yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya.
Rania memutar tubuhnya untuk menghadap Farhan. "Mengapa kau melakukan ini padaku? Bukankah kau tidak menginginkan aku?"
"Karena kau mengandung anakku," jawab Farhan.
Rania tersentak.
"Apa kau ingin menyiksaku dengan membawaku ke tempat yang tidak bisa melarikan diri seperti ini?"
Farhan mendekatkan dirinya pada Rania. "Aku membawamu ke tempat ini untuk hidup bersamamu, aku tidak akan melukai kamu Rania."
"Karena aku mengandung anakmu?" tanya Rania pelan.
"Ya, karena kau sedang mengandung anakku," jawab Farhan.
Rania tersenyum getir. Tanpa terasa airmata menetes membasahi pipinya.
"Oh rupanya benar, ia mempertahankan aku hanya karena aku mengandung anaknya. Jika tidak, ia tidak akan sudi hidup bersama ku bukan?" Rania berkata dalam hatinya.
"Andai anak ini tidak ada, apakah kau akan bersikap seperti ini?" batin Rania pilu.
jodih nya..
😀😀😀❤❤❤❤