NovelToon NovelToon
Aku Anakmu

Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor
Popularitas:26.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jordi Vandanu

tentang seorang anak yang lahir dari seorang ibu, yang ditinggalkan oleh sang suaminya sejak dari dalam kandungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jordi Vandanu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dimana Mana Ada Kamu.

Putra mengetuk pintu kamar Dian. Setelah mengintip sedikit, lalu membuka pintu.

"ayo turun sarapan. " ajak Putra, yang terlihat segar, walau baru masuk kamar menjelang Subuh tadi.

"kita langsung ke kantor kan pak? " tanya Dian.

"iya, repot bolak balik, kita tunggu Dika di bawah saja. " jawab Putra. Dian mengangguk, lalu mengambil laptop, dan tote bag dan berjalan ke pintu. Putra memperhatikan penampilan Dian, yang selalu enak di pandang, meski untuk ukuran orang lain terlihat sederhana.

Dian memakai kemeja kotak kotak dominan merah dan hitam, lalu celana bahan model pipa warna hitam, sebagian kemeja di depan dimasukin ke dalam, pakai jilbab warna merah cabe, modis dan santai, Putra mengatakan kalau tak harus formal meeting di Bali. Sementara Putra hanya memakai kaos polo berkerah hitam, dan celana bahan, mereka terlihat serasi sekali.

Jeni yang keluar kamar, dengan tanktop dan celana pendek setengah paha.

"Dika mana Put? " tanya Jeni, tanpa melihat ke arah Dian, Jeni kesal mendengar percakapan Dika dan Putra semalam.

"belum bangun kali, kami mau tunggu dibawah saja, sarapan. " jawab Putra, lalu menggamit lengan Dian. Dian mengikuti langkah Putra, dia pun tak menoleh pada Jeni.

Putra menunjukan pada Dian.

"misalnya kamu mau ke lantai 1, pencet ini, terus ini. "

Dian memperhatikan dengan seksama, untuk keluar masuk kamar, dia sudah bisa.

"rambut kamu bagus ya Yan, hingga kalau pakai jilbab, terlihat rapi dan bervolume, kayak artis artis itu lo. " kata Putra pelan. Wajah Dian memerah.

"rezeki bapak bisa melihat rambut saya, belum pernah ada yang pernah lihat rambut saya pak. " balas Dian menunduk. Putra sangat gemas.

Dian dan Putra sampai di restoran. Dian segera mengambil sarapannya, berupa bubur ayam dan air putih hangat, tak lupa buah dan puding. Putra nampak mengambil nasi goreng lengkap.

Dian berdiri ketika melihat Putra tak ada air minum, dia mau mengambilkan. Putra hanya melihat saja.

"nih pak, minum dong, masa makan tak ada minumnya, seret lo. " kata Dian, lalu meletakan segelas air putih hangat.

"iih, norak banget deh lo, sarapan orang kampung ya pakai air putih doang. " ucap Jeni yang datang tiba tiba, langsung menggeser piring Dian, dan langsung duduk di sisi Putra.

"sarapan itu begini, salad, jus dan roti serta telur orak arik. " tunjuk Jeni ke piringnya.

"dan aku gak suka itu, apa yang kita makan, ya sesuai sama selera kitalah, ngapain ikut selera orang lain, perut kita ini. " jawab Dian santai.

Uhuk!!

Putra terbatuk mendengar jawaban tak terduga dari Dian itu. Haha.

Dika menghempaskan tubuhnya di sisi Dian.

"eh bapak, mau sarapan apa? Biar saya ambilkan. " tanya Dian.

"boleh minta tolong? "

"boleh pak. "

"sop ayam saja, sama jus jeruk hangat, nasi putih sedikit. "

Dian mau berdiri.

"eh cewek kampung, biar saya saja. " Jeni menahan langkah Dian, tapi. Dian tak peduli.

"hei kamu gak dengar! "

Dian balik badan.

"emang mbak panggil siapa? "

"kamu... " tunjuk Jeni.

"nama saya Dian, bye. " Dian mengibaskan tangannya. Tawa Putra dan Dika pecah. Jeni mendelik sebal.

"kalian menertawakan gue? "

"iya, kenapa sih lo benci banget sama Dian, padahal dia gak ganggu lo sama sekali. " ucap Putra.

"tapi di ganggu Dika. " jawab Jeni.

Putra dan Dika saling pandang.

"nggak, Dian gak ganggu gue sama sekali, justru elo yang ganggu kami. " kata Dika, Putra mengangguk.

"kalian benar benar berubah, apa karena cewek kampung itu? Hari gini di Bali? Ya kali pakai pakaian kayak gitu, gerah sayyy. " ucap Jeni yang sangat pede dengan tampilannya.

"terus masalahnya dimana? Lihat itu, itu dan noh! " tunjuk Putra, pada serombongan keluarga yang sedang sarapan, semua terlihat memakai hijab yang rapi dan modis. Jeni hanya mencabik bibir cuek.

Dian datang dengan semangkuk sop ayam, dan sedikit nasi panas, tak lupa kerupuk emping dengan segelas es jeruk hangat.

"silahkan pak. " kata Dian, sambil duduk disebelah Dika.

"eh, minggir! Kamu cari meja lain deh, kami mau sarapan bertiga saja. " usir Jeni.

"baiklah mbak. "

Diandra membawa sarapannya ke meja agak jauh dari sana. Santai sekali.

Putra dan Dika menatap Jeni dengan kesal.

"kamu benar benar keterlaluan! " ucap Dika dingin, lalu mengangkat juga sarapannya, menuju ke meja Dian, Putra menyusul.

"lu gak ada urusan lain selain mengganggu saja? " tanya Putra, meninggalkan Jeni sendiri.

"eh, lo pada mau kemana, hei. " seru Jeni. Dika dan Putra tak peduli. Jeni melihat ke arah teman temannya yang sudah duduk manis menemani Diandra. Diandra malah menjulurkan lidahnya pada Jeni.

Jeni terlihat menghentak kesal.

Setelah sarapan Putra dan Dika menuju kantor cabang, Dika akan menyusul katanya.

Jeni jadi bingung, mau ngapain di kamar, sementara Dika dan Putra sudah sibuk bekerja.

Kembali Dian menunjukan skillnya, menjelaskan semua dengan jelas, detail dan bahasanya begitu teratur, sopan. Persentasi yang begitu cemerlang, hingga kali ini tak main main, sebuah perusahaan kembali mempercayakan pembuatan rumah type menengah sebanyak 400 unit, khusus untuk karyawan mereka, setelah sebelumnya mereka juga telah membuat rumah untuk para staff sebanyak 535 uni. Benar benar project yang sangat menguntungkan.

"terimakasih Dika, kami sangat terkesan dengan semua pekerjaan yang anda lakukan, meski ini hanya anak dari perusahaan, tapi anda tetap tak main main mengurusnya. " kata relasi itu.

Mereka pun berbincang akrab kali ini.

"kita makan siang di restoran Nusantara saja yuk, restorannya teman saya Yogi. " ajak Putra.

"kamu bawa mukena kan Dian? " tanya Dika.

"bawa pak. " jawab Dian.

"baiklah Dika, Putra kami bersedia. " jawab rekan yang berjumlah 3 orang itu.

Dika, Putra dan Dian langsung menuju ke restoran, diikuti oleh rekan mereka.

Rekan rekan mereka itu, adalah anak anak muda yang mandiri, usia mereka tak terpaut jauh, hingga suasana hangat dan akrab serta hanya saling panggil nama, kecuali Dian tentunya.

"mbak Jelita kemana Dik? "

"lagi hamidun, ini Dian penggantinya. "

"pak Yudistira emang tak main main mencari karyawan, semua platinum grade. " puji Coki.

"tak ada yang gagal emang. " sahut yang lain.

Tentu saja Putra dan Dika mengiyakan, sudah terbukti juga.

Jeni memutuskan untuk jalan jalan keluar hotel, bosan juga dia dalam kamar. Jeni hidup suka suka dia saja, bekerja pun pada perusahaan keluarga, jadi dia bebas libur semau dia saja.

"alamat sesuai aplikasi ya pak. " kata Jeni pada sopir taksi.

"baik bu. " jawab si sopir ganteng itu. Sejenak Jeni tertegun di panggil ibu, tapi dia masa bodoh meski wajah Jeni tampak muram.

Jeni memasuki restoran Nusantara itu, dia melihat Dika dan Putra ada disana. Jeni terlihat senang sekali.

"heii bro, pada kesini juga, gak ngajak ngajak pun. " seru Jeni, langsung duduk di samping Putra.

Coki menatap takjub pada Jeni, dia emang penyuka cewek dengan dandanan seperti ini.

"kami habis meeting di dekat sini, jadi makan siang disini aja. " jawab Dika.

"nggak ngasih tahu gue, kenapa sih? " rajuk Jeni. Dika tak perduli. Dia memperhatikan Dian yang sedang berjalan menuju ke meja mereka. Habis salat.

"loh, elo disini juga? Heh! Dimana mana selalu ada elo ya. " ucap Jeni sinis.

"laah saya kan di ajak mbak, emang mbak? Datang sendiri. " balas Dian santai.

Putra terbahak.

Jeni merengut.

"hei kalian gak berniat mengenalkan siapa cewek cantik ini padaku? " sela Coki.

"kenalan sajalah sendiri Cok, udah ada dihadapanmu ini. " jawab Dika.

"hi cantik, saya Coki, rekan kerja Dika dan Putra. " kata Coki mengulurkan tangan.

"Jeni, teman dekatnya Dika. " jawab Jeni genit.

"wuueeek!! " sela Dian. Putra dan Dika terbahak bahak.

"kenapa lo? " tanya Jeni.

Dian hanya angkat bahu.

Coki masih memperhatikan Jeni dengan tatapan penuh arti.

1
Nora♡~
Ternyata... selama ini Pak Adi tak mengetahui keserakahan dan kelicikan Dewi terhadap Zeni dan Zana.... hairan yaa🤔🤔seolah-olah ada Rahsia besar yang di sembunyikan oleh Pak Adi apa kah itu 🤔🤔Mungkinkah Zeni dan Zana anaknya dengan Wanita lain 🤔🤔dan terpisah oleh keadaan 🤔🤔mungkinkah Ibunda Zeni dan Zana anak orang kaya.. 🤔🤔atau mungkinkah Ibunya Zana dan kakaknya sudah menghadap Ilahi 🤔🤔mungkinkah Zana dan Zeni keponakannya Pak Adi dari sebelah kakaknya 🤔🤔si thor ada jawabannya lanjut...
Jordi Vandanu: terimakasih sudah selalu mampir kakak,, 😘😘
total 1 replies
Nora♡~
Kasihan... nasib nya Zeni dan anaknya menderita... gara2 perangai ibunya... yang serakah dan pilih kasih... tepi... mungkinkah... Zeni dan Zana hanya anak tiri 🤔🤔atau mungkinkah Zeni dan Zana Anak nya Pak Adi dengan Wanita lain 🤔🤔 atau mungkinkah Zeni dan Zana keponakannya Pak Adi 🤔🤔ibu Zeni dan Zana Almarhumah adik perempuannya 🤔🤔si thor punya jawabannya 😅😅lanjut..
Nora♡~
Aa.... haaah... rasakan Dewi... Teringin sangat mau jadi orang kaya baru... memang tak sedar diri... kali ini kalian salah lawan.... orang yang kalian hadapi sekarang.. seorang sultan... gitu... lanjut....
Nora♡~
Ini macam👏👏👏👏terbaik lah Zeni... jangan lemah dan takut lagi... lanjut kan aja... agar Wanto di penjara... lanjut...
Nora♡~
Syukurlah... akhirnya Wanto dan para preman di tangkap polis atas bantuan Dika dan putera... masalah penangkapan Wanto heboh satu kampung termasuklah Dewi serakah... tepi tunggu dulu... hairan ya kenapa hidup Zana dan kakaknya Zeni menderita sedang kan yang anak lain di manja dan di sayang🤔🤔mungkinkah zana dan Zeni bukan anak kandungnya Dewi cuma keponakan... mungkin Zana dan Zeni anak kakaknya Dewi atau suaminya 🤔🤔mungkin ibunya Zana dan Zeni dah wafat dan Ayah mereka tidak punya khabar semenjak Kepergian isterinya🤔🤔semoga sesuai dengan bab2 seterusnya... lanjut..
Jordi Vandanu: nanti kita ceritakan ya kakak..
terimakasih sudah selalu mampir kakak.. 😘
total 1 replies
Rania Venus Aurora
semangat !!! /Determined/
Jordi Vandanu: okee... terimakasih yaa..
total 1 replies
Nora♡~
Ya.. Tuhan... kasihannya Zeni kakaknya Zana mangsa KDRT... Oleh Suaminya... Nahas... dikau Yanto 😡😡kejap lagi masuk penjara... Semoga Zenie di bawa pergi Zana ke tempat jauh... bersama anaknya... lanjut.,.
Jordi Vandanu: oke kakak.. kita lanjutkan.
total 1 replies
Nora♡~
lanjut ke bab2 seterusnya
Jordi Vandanu
terimakasih sudah mampir ya kakak, semoga harinya menyenangkan.. 😘😘
Nora♡~
Waaaaaww... hebat Babang Dika... terus tembak hati Zana... selesai Adiknya Dian nikah... terus lamar Zana... tiada romantis2 lagi to the point... semoga berjaya lamarannya Babang Dika tanpa halangan... tak payah pacar-pacaran... terus lamar dan Nikah gitu... lanjut...
Galuh Setya
thor yh serung up nya ya... bagus ceritanya loh
Jordi Vandanu: okee kakak.. siap!!
total 1 replies
Nora♡~
Ya... Allah.... 2 batang nisan... kepunyaan sang Ibu tercinta dan Sang Nenek tersayang menyambut kedatangan Dian, dan keluarga... doa dan restu ibunda sentiasa menaungi mu Dian... walaupun Nun di atas Sana 🤲👼🌹🌹semoga pernikahan mu lancar dan tiada pengganggu2 alias ulat bulu mengganggu Rumahtangga mu Dian❤Putera.... Kasihan jua... Jeni... tepi Cinta tak boleh di paksa.... move on.... satu jer... seranan muhasabha diri... perbaiki diri InsyaAllah pasti ada para Jejaka tampan dan baik menerima mu apa ada nya.... lanjut...
Nora♡~
kes Yudi... bukan gitu ya.... bukan dia selingkuh dengan Almarhumah Mamanya Dian... benar tak ya Thor... situasinya berbeza... lanjut...
Nora♡~
Siska Dan Ranti memang si mulut murai... suka cerita hal orang tanpa sedar... akan kekurangan diri.... suami kena ambil wanita lain baru tau... suka sangat jaga tepi kain orang... kan bagus... gitu biar mereka jara... kalau laki pilih wanita yang baik... lanjut...
Nora♡~
Astagafirullah.... Mulut jeni nie... keterlaluan.... kalau tidak tahu perkara yang sebenar jangan buat2 cerita yang bukan2... ini lah perkara yang menyebabkan Dian dendam Dan sedih atas tindakan Ayahnya Dian dulu meninggalkan isteri ke Dian nya tanpa berita akibatnya pelbagai tuduhan Dan fitnah serta tomahan yang Di limparkan pada Almarhuma mama Dian... hingga dia wafat... dan Dian Dian cap anak haram walhal Ibunya Dian Di nikahi dengan Sah... ini lah penyesalan yang teramat dalam oleh Papanya Dian... Dan Nyonya Melati.... lanjut...
Nora♡~
Ambooooiii..!!! Jeni 😡😡Mau lawan tauki nampaknya.... dengan tidak tahu malu... dan tak sedar diri mencaci Dian... agak2nya ketarak mata nampaknya... tidak tahu menilai.... Dian, Abang kandung dan papa nya satu Adunan... walau variasi lain laki2 dan wanita... tak payah... Tes DNA orang pasti tau.... gitu lanjut...
Nora♡~
lanjut ke bab2 seterusnya...
Nora♡~
Astagafirullah... Sifat iri, dengki... dah mendarah daging pada Diva dan Deva... gitu lah perangai anak- beranak yang sombong, dari dulu tidak mahu orang lain lebih dari keluarga siluman rubah... Semoga Cica tidak setuju dan tidak menuruti kehendak dua beranak itu... biar Cica buat alasan... katakan jer... Cica dan Dian ada tugas tempat lain... gitu... lanjut..
Nora♡~
Amboooiii... Chandra... tak sedar diri... baru ngaku2 Dian saudara...setelah tahu kebenaran bahawa Dian bapa nya orang kaya Walhal tika saat dulu... Dian... di hina... di halau tanpa simpati... tanpa perasaan
Jordi Vandanu: Terimakasih sudah selalu mampir kakak.. 😘
total 1 replies
Nora♡~
Hish... hish... Leni dan Diva nie... memang... hati busuk.... serakah dan Iri... akan kelebihan orang lain... asyik2 katakan Dian anak haram...anak yang tak benar 😡😡mau... di bubuh cabai setan agaknya mulut... tu... doa2 lah karma menghukum mereka... lanjut...
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mampir ya kakak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!