KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Mata Gendhis melotot bak kelereng, dirinya sudah cukup terkejut saat dengan santai dan cepatnya malam itu Rose mentransfer $50 juta kedalam rekeningnya untuk berurusan dengan lahan terbengkalai di pinggir kota.
Dikatakannya saat itu, jika ini adalah dana yang masih selamat dari jarahan Jessica, dan sekarang dengan santai lagi Rose mengatakan jika ia masih memiliki kartu As lainnya?
Hei, sebenarnya seberapa baik sahabat ‘bodoh’nya ini berubah dan berhasil mengenali Jessica? Dia bahkan bisa menyembunyikan asetnya dari Jessica yang di masa lalu begitu mudah mengeluarkan uang untuk pengeluaran Jessica yang sangat di luar akal sehat manusia sehat!
Ck ck ck, entah berapa lagi yang tersisa di kantong Rose yang dikatakan akan cukup untuk membangun sebuah ruang penelitian dan juga gudangnya sekalian.
Gendhis ingat betul saat pertama kali mereka berjuang untuk mencari sponsor dan investor ketika mendirikan kantor ini, kala itu tidak mudah.
Bahkan Rose tidak tidur 2 malam penuh karena memutar otaknya dan melakukan pekerjaan sampingannya secara membabi buta!
“Kenapa? Lo nggak percaya kalau gue masih punya duit?” tanya Rose setengah bercanda, dan yang membuat senyuman mengejek di bibir Rose surut adalah melihat Gendhis dengan tampah bodohnya mengangguk, mengiyakan pertanyaan Rose.
Sebenarnya Rose ingin sekali membelah pikiran Gendhis saat ini juga untuk melihat seberapa jatuh citranya di depan gadis polos tetapi lugas ini!
“Sorry, Rose, tapi ya aneh aja pas tau kalau lo masih punya uang sementara selama ini Jessica selalu merongrong lo,” ucap Gendhis dengan wajah penuh rasa bersalah bercampur dengan simpati.
Rose hanya bisa mengejek dirinya sendiri ketika ia sadar jika apa yang diucapkan oleh Gendhis adalah sebuah kebenaran.
“Yaah, ini adalah sebuah berkah bagiku bukan? Sadar ketika masih ada yang bisa diselamatkan?” ucap Rose sambil mengangkat kedua bahunya.
Gendhis mengangguk dan tidak berbicara mengenai hal ini lebih lanjut. Ia lebih tertarik dengan perencanaan untuk lahan yang mereka incar nantinya
“Jadi, lo ingin membuat gudang dan tempat penelitian disana nantinya?” tanya Gendhis. Rose duduk di kursinya dna mengangguk dengan mantap.
“Ya, dan sebelumnya gue harus membersihkan tikus – tikus di perusahaan ini terlebih dahulu,” Jawab Rose sambil meringis lucu.
Gendhis terkekeh dan bisa memahami ringisan Rose, terbukti setelah audit singkat ini dilaksanakan, ada lebih separuh dari staff melakukan penyelewengan dan mereka semua adalah berasal dari kubu Jessica.
Rose segera menindaklanjuti mereka semua, memecat tanpa hormat para pelaku korupsi baik nominal kecil atau yang besar sekaligus.
Ada banyak suara yang tidak setuju dan bahkan ingin menyerang Rose, tetapi Gendhis sudah melakukan antisipasi dengan menyewa bodyguard untuk menindaklanjutkan hal ini.
Rose juga bermurah hati untuk tidak meminta mereka semua mengganti uang yang sudah diambil, tetapi secara diam – diam ia mem-blacklist nama – nama orang – orang ini dari dunia bisnis tanpa sepengetahuan mereka.
Rose memposting sejumlah bukti penyelewengan yang mereka lakukan dan akan memastikan jika mereka tidak akan bisa memasuki dunia kantor lagi.
Kejam, tetapi Rose sama sekali tidak peduli, karena orang – orang ini adalah orang yang menggerogoti hidupnya sedikit demi sedikit di masa lalu!
Keempat orang yang menjadi tangan kanan Jessica merasa murka tetapi mereka tidak bisa berbuat apa – apa, Rose sama sekali tidak menampakkan wajahnya dan hanya Gendhis yang mengurus semua.
Mereka berempat tidak tahu jika Rose memantau mereka sedari tadi, mereka berempat masih mengenyahkan pikiran jika apa yang mereka alami ada sangkut pautnya dengan Rose!
Rose bisa bernafas dengan lega, saat ini ia sedang berbaring malas di sofa kantornya dengan Gendhis yang duduk di sofa tunggal sambil memberikan laporan rinci tentang hasil audit.
“Nggak nyangka banget, ternyata tanpa kehadiran gue, kantor bisa sebobrok ini,” ucap Rose sambil memijit pelipisnya setelah mendengarkan laporan yang dibacakan oleh Gendhis.
“Makanya, punya perusahaan tuh di jaga, ditengokin,” ejek Gendhis.
“Oh iya, Jessica sepertinya berhasil mencuri formula untuk produk lip care milik kita,” ekspresi Gendhis berubah menjadi serius ketika ia menyampaikan berta ini.
Rose memejamkan matanya, ia mengingat kejadian di masa lalunya, kala itu Jessica memang berhasil mencuri formula untuk lipcare ini, tetapi sebulan kemudian ia baru sadar ika ini merupakan produk cacat karena saat itu Rose masih berusaha untuk menyempurnakan.
Jessica merasa marah dan terpaksa menyampaikan hal tidak mengenakkan ini ke Mario karena Formula yang dicuri ini telah diberikan kepada perusahaan Mario, lebih tepatnya Mario membayar sejumlah orang untuk memproduksi bahan ini secara sembunyi – sembunyi dan akan mendistribusikannya sebelum ROSE_V sehingga nantinya ROSE_V akan mengalami kerugian.
Ha ha ha, Rose tidak akan memperbaiki formula ini, bahan yang bersifat humektan masih belum ia padukan dengan benar dengan lilin lebah, ia masih harus menguji rasio yang pas untuk menenangkan bahan tersebut agar tidak membahayakan bibir pengguna nantinya.
( asam hyaluronat dan gliserin adalah bahan yang bersifat humektan. Bahan tersebut menarik kelembaban dari kulit terutama saat lingkungan kering. Bahan yang bersifat humektan harus dipadukan dengan bahan yang bersikap oklusif seperti lilin lebah atau shea butter sehingga kelembapan terkunci. Dikutip dari www.cnnindonesia.com)
“ Hei, kenapa malah tersenyum –senyum seperti itu? Bukankah ini bahaya?” pekik Gendhis membuat Rose tersentak kaget dan keluar dari lamunannya.
Ia meringis polos ke arah Gendhis yang semakin keki dengan sikap santai yang ditunjukkan oleh Rose.
“Tenang saja, Jessica akan sangat ‘beruntung’ setelah mengambil resep ini,” ucap Rose. Selanjutnya ia menceritakan tentang kekurangan dari formula tersebut. Gendhis tertegun sejenak sebelum akhirnya ia tertawa terbahak – bahak.
“ ... Bukan hanya bahan itu saja, tetapi masih ada kerusakan tentang bahan pewangi dan warnanya. Aku masih bingung saat menuliskan formula itu, siapa yang tahu jika tim produksi sudah langsung memasukkan ke dalam agenda produksi mereka,” ucap Rose sambil mengangkat kedua bahunya dan memasang wajah yang seolah – olah pasrah. Membuat Rose tertawa semakin kencang.
“Ha ha ha, entah bagaimana wajah Jessica nantinya saat mengetahui jika Formula itu cacat. Haaahh, haduh, perutku sakit...” aduh Gendhis sambil memegangi perutnya yang kaku karena tertawa.
“Jadi, ini bukan kesalahanku kan? Aku juga tidak dengan sengaja menuliskan formula tersebut,” acuh Rose. Gendhis menyeka air mata di sudut matanya. Ia duduk di samping Rose setelah Rose bangun dari berbaringnya.
“Daripada memusingkan masalah ini, Gendhis aku ingin mengajakmu berdiskusi mengenai hal lain,” ucap Rose membuat jantung Gendhis berdetak kencang.
TUT! Kenapa gadis ini menjadi semakin aneh selama beberapa hari ini? Ada beberapa kejutan yang diberikan Rose kepada Gendhis, bukan?
“Apa? Katakan saja? Kenapa kamu menjadi sok misterius seperti ini?” cibir Gendhis tetapi juga merasa penasaran.
Rose terkekeh melihat wajah cemberut dari Gendhis, tangannya tanpa sadar membelai liontin di lehernya, ia menatap Gendhis dengan yakin dan mantap.
“Maukah kamu pergi denganku ke suatu tempat?”