Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."
" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?
Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama
" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.
" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 : Sedikit tentang Aretha
Operasi hari ini lumayan menyita waktu dan cukup menghabiskan tenaga. Dua operasi yang di kerjakan Zayn semua membutuhkan waktu rata rata di atas empat sampai lima jam. Dan dia operasinya itu tidak satupun yang di ikuti oleh Aretha.
Beberapa kali bekerja bersama dalam satu ruangan membuat Zayn mencari cari keberadaan Aretha. Mau bertanya kenapa bukan Aretha yang menemani, Zayn masih enggan. Tidak bertanya, Zayn jadi pusing sendiri memikirkan keberadaan Aretha.
Masalahnya, semenjak tiba di rumah sakit pagi tadi, Zayn belum melihat wajah Aretha. Entah kemana istrinya itu.
Kimmy yang ikut sebagai instrumen nurse mendampingi Zayn mulai kelelahan, bukan karena pekerjaannya, dia sudah terbiasa berdiri berjam jam, tapi semua itu karena tidak adanya hiburan atau pun suara suara manusia yang dia dengar kecuali suara monitor yang menemani perjalanan panjang operasi tersebut.
Kimmy mulai banyak pergerakan, bergerak ke sana dan kemari, memutar kepalanya yang terasa pegal. Namun gerakan gerakan itu membuat Zayn tidak nyaman.
" Kimmy, fokus!!"
Meski suara Zayn tidak terlalu keras, tapi suara itu cukup mampu membuat nya terkejut.
" Baik dok."
Kimmy kembali menatap berbagai banyak alat dengan mata yang melebar sempurna, berhenti menggerakkan tubuhnya yang semakin terasa kaku.
Baru beberapa menit, Kimmy kembali melakukan hal serupa.
" Kau itu kenapa?" Tanya Zayn.
" Lengan saya pegal dok, tadi sebelum masuk ke kamar operasi, saya membantu dokter Aretha menolong pengunjung yang jatuh di koridor."
Zayn berhenti sesaat. Ini kesempatan yang baik untuk mencari tau di mana keberadaan Aretha.
" Laki laki atau perempuan?"
" Yang jatuh tadi ?"
" Iya..
" Perempuan dok."
" Lalu di mana dokter Aretha?"
" Di kamar sebelah dok, ikut operasinya dokter Bayu."
Kembali hening, Zayn bisa bernafas lega.
Tidak terasa hari berlalu begitu saja dengan kesibukan masing masing. Aretha tiba di rumah sejam lebih dulu dari pada Zayn.
Zayn datang bersama dengan Aryan yang terus mengekor di belakangnya.
" Kau tidak pulang?"
" Mas mengusir ku?"
Zayn memutar bola matanya malas.
" Kau bilang besok sudah balik ke Aussie."
" Tunda dulu, masih banyak urusan yang harus aku selesaikan di sini, termasuk urusan pribadi kerabatku."
Aryan kemudian menghela nafas. " Ada loh mas, seorang suami tidak tau jika sebenarnya dia sudah sangat mencintai istrinya. Aku jadi heran, bisa bisa nya dia tidak sadar."
" Masa sih."
Aryan mengangguk." Dasar oon." Batinnya menatap Zayn iba.
Makanan sudah siap di atas meja, Zayn dan Aryan duduk dan bersiap untuk makan.
" Aretha mana mas. Aku sudah lapar."
" Kalau lapar ya makan, kenapa harus tunggu Aretha?" Kesal Zayn.
" Ya, kan enak kalau makannya rame rame."
" Baiklah, tunggu sebentar aku panggil dia dulu."
Hanya satu tempat yang Zayn yakini jika Aretha berada di sana. Zayn menatap pintu kamar Aretha. Ingin mengetuk, tapi Zayn segan. Sebelumnya Zayn tidak pernah melakukannya. Namun ujung ujungnya, dia mengetuk juga.
Tidak ada jawaban.
Zayn mencoba membuka, " semoga saja pintu itu tidak terkunci." Batinnya penuh harap.
Dan benar saja.
Zayn melenggang masuk ke dalam kamar Aretha.
Di lihatnya wanita cantik itu sedang tertidur lelap dengan pakaian tidur lengkap dengan jilbabnya.
Zayn mengambilkan selimut dan menutupi sebagian tubuh Aretha, namun, untuk sesaat dia berdiri mematung memandangi bagian perut Aretha, piyamanya sedikit tersingkap.
Karena pemandangan itu, Zayn hampir saja kehabisan nafas. Susah payah dia menelan salivanya. Tiba tiba saja tenggorokan nya jadi terasa sangat kering.
Zayn segera keluar, dia tidak sanggup bertahan lebih lama di dalam sana.
Terburu buru dia menghampiri Aryan, air minum yang baru saja di tuangkan pria tampan itu habis di minum Zayn.
Aryan menatap heran." Apa mas melihat hantu?"
Zayn mencoba mengatur nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Aryan.
" Ini lebih menakutkan dari pada hantu."
" Benarkah? Apa yang lebih menakutkan selain hantu? Ah,, apa mungkin mas melihat malaikat?"
" Diam !! Ayo makan."
" Aretha mana?"
" Dia sudah tidur."
" Baiklah."
Aryan tersenyum simpul. " Ternyata benar malaikat, malaikat cantik yang sudah membuatnya tergila gila. Dasar kutub . Ada ya orang yang tidak sadar diri macam kakak ku ini, kasian sekali dia.."
" Ckckck.."
" Kau kenapa?"
" Ah,,aku? Aku kenapa?"
" Sudahlah, lanjutkan makan mu."
Aryan sudah hampir selesai sementara Zayn masih sibuk mengaduk aduk makanan di piringnya.
" Itu putih dan menggiurkan sekali. Tidak tidak...Zayn ...fokus..!!"
Zayn seperti orang gila, kadang mengangguk, kadang menggelengkan kepala hingga tingkah absurdnya itu jadi tontonan lucu bagi Aryan.
Selesai makan malam, Aryan menghampiri Zayn yang duduk menikmati malam di teras belakang.
Aryan duduk di samping Zayn bertepatan dengan telpon genggam Zayn yang berbunyi.
" Iya Fen."
" Saya mau minta maaf tuan."
" Untuk?"
" Saya belum sempat menyelidiki video yang tuan kirim beberapa hari lalu."
" Kenapa bisa?"
" Mmm...i..itu tuan, istri saya sedang mencuci dan telpon genggam saya ikut serta meramaikan pakaian kotor di dalam mesin cuci itu tuan." Ujar Fendi ketakutan.
" Kau tidak punya salinannya?" Kesal Zayn.
" Sa..saya lupa tuan."
" Kau terlalu ceroboh."
Zayn mengakhiri panggilan dan kembali mengirimkan video di mana Aretha mendapatkan kekerasan oleh seorang pria.
" Siapa?" Tanya Aryan.
" Fendi."
" Ooo.."
Kembali hening.
Hingga Aryan membuka suara.
" Kakaknya Aretha, mas sudah menemukan keberadaan nya?"
" Dia di luar negeri."
" Lalu apa yang akan mas lakukan setelah kalian bertemu?"
Zayn menatap lurus ke depan.
Bayang bayang pertemuan nya dengan Kanaya serta rasa cintanya yang terpupuk semakin hari semakin subur, kini nampaknya mulai layu dan tidak semanis dulu.
" Tidak ada."
" Jika suatu hari nanti, dia kembali dan meminta mu untuk hidup bersama, apa yang akan mas lakukan?"
" Kau pikir aku ini bodoh ?"
Aryan mengangkat kedua bahunya cuek. " Ya, siapa tau cinta mati."
Zayn tiba tiba saja memikirkan perjanjiannya dengan Aretha. Enam bulan, dan sekarang tersisa empat bulan lagi.
Rasa nya Zayn tidak ingin empat bulan itu datang, apa mungkin dia sanggup melepaskan Aretha?
Tidak, membayangkan nya saja membuat Zayn ingin menangis.
" Aretha punya masa lalu yang tidak terlalu bagus untuk di ingat." Ucap Aryan.
Zayn menatap Aryan. Ini lah yang ingin dia ketahui.
" Apa kau tahu tentang masa lalunya itu."
" Sedikit."
" Bisa kau ceritakan padaku?"
Aryan menghela nafas berat dengan netra sendu menatap lurus ke depan.
" Aku tidak tau awal cerita persisnya seperti apa, yang pasti aku menemukan Aretha di sebuah gudang tua dengan tangan terikat dan wajah yang memar."
" Apa yang terjadi?" Zayn terlihat mengepalkan tangannya dengan wajah menahan amarah.
" Ya, Aretha mengalami siksaan fisik yang mengguncang mental dan jiwanya. Begitu aku tiba di tempat kejadian bersama Axel, sebuah video dewasa dengan layar besar terputar tepat di depan matanya. Dan malam itu sedang hujan lebat dengan petir yang bergemuruh. Air matanya mengalir deras tanpa terdengar suara. Bibirnya berdarah karena menahan tangisannya agar tidak pecah. Maaf karena saat itu aku menyentuh tangannya. Bekas ikatan tali yang sangat keras membuat kulit putihnya berdarah. Aku hanya berharap saat itu dia tidak mengalami pelecehan seksual, karena...jilbab panjangnya robek hingga hampir memperlihatkan bagian lehernya."
Deg...
Hati Zayn sakit, jantungnya terasa remuk dan sulit untuk bernafas, rasanya seperti ada ribuan batu yang menimpa dan menindihnya .
" Jangan sekali sekali menanyakan hal ini padanya. Dia berusaha terlihat kuat tapi sebenarnya, tidak. Aretha lemah. Dia trauma dan depresi."
Zayn syok.
" Duck syndrome, seperti yang aku katakan pada mu tadi pagi, dan Aretha mengalami itu. Dia terlihat tenang dan bahagia di permukaan, tapi tidak sama sekali. Dia mencoba melawan trauma dan depresi nya. Jadi jangan terkecoh dengan penampilan dan senyumnya yang menawan, karena di balik itu, ada kesedihan yang teramat sulit untuk dia lupakan."
...****************...
🤭😍🤩
mudah sekali aslinya zaynnn
tinggalkan gengsi mu
punya kesempatan tium2
nanti jama'ah lagi za mas
5 waktunya setiap hari
lumayan, vitamin 5 kali 😃
halal iniii
😃🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂
" hallo pindah kan barang² nyonya Aretha di kamar utama sekarang "
nahh jadi tiap malam bisa bubu bareng teruss 🤣🤣
kamu tu dah jatuh cinta sama areta