Dewi Eka Arshila, seorang gadis cantik yang sangat berperangai buruk.
Perangainya yang seperti ini terjadi karena ulah sang kekasih yang sudah mengkhianatinya. Ditambah pula ia yang baru kehilangan sosok ayah yang tega meninggalkan sang ibu dan juga dirinya. Suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima, pria tampan yang selalu memperhatikan dirinya. Berkat usaha gigih Bima dalam meraih cinta gadis pujaannya, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang. Kejadian apa yang membuat hati Arshilla seperti ini? Lalu bagaimana kelanjutan kehidupan Arshilla selanjutnya?
Terus ikuti The End Of Our Love.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Mereka bertiga mengelilingi minimarket yang didatangi. Yah bertiga. Arshilla, Bima dan Kirana.
"Kamu mau apa lagi Yang?" tanya Bima. Tangan Bima masih merangkul mesra pinggang Arshilla.
"Udah ini aja," ucapnya
"Lo ambil apa yg lo mau Ra," ucap Bima pada Kirana
"Udah ini aja Bim. Nanti aku bayar sendiri kok,"
"Udah sekalian!" ucap Bima
"Tapii,,"
"Kalo lo nolak berarti bukan sahabat gue!" ancam Arshilla
Kirana menghela nafasnya, ia merasa tak enak tapi jika menolak mereka akan menjauhinya. Mau tak mau Kirana menerimanya
"Ini malam minggu, kita BBQ di rumah gue yok!" ucap Arshilla
"Wahh boleh aja,"
"Gimana Bim?" tanya Arshilla pada suaminya
Bima mengangguk lalu mencium kepala Arshilla "Apapun yang kamu mau, sayang!"
"Makasih sayang ku!" ucap Arshilla
Tanpa diduga, Adi pun berada di minimarket itu dan bertemu dengan mereka
"Kita beneran jodoh nih!" seru Adi
"Loh kamu di sini?" tanya Kirana
"Lo ngapain di sini?" tanya Bima
Adi menunjukkan beberapa botol minum dingin yang ia bawa "Di rumah gue lagi pada kumpul!" ucapnya
"Dih gue nggak diajak!"
"Lo udah ada bini ya! Mau lo, gue dimakan sama bini lo yang galak itu!" ucapnya
"Gue pukul juga lo!" ucap Arshilla
Adi tertawa kecil "Kamu beli apa?" tanyanya pada Kirana
"Aku beli ini,"
"Eh! Lo semua ke rumah gue aja! Kebetulan ada Papa di rumah," ucap Arshilla
"Boleh?"
"Ya boleh lah! Dah sono lo kabarin mereka dan ke rumah gue ya!"
"Siap ibu Bos! Gue bayar ini dulu sama punya Kirana," seru Adi
"Kirana biar gue aja," ucap Arshilla
"Nggak usah Ice! Kirana kan cewek gue dan tanggung jawab gue!" ucap Adi
Pasutri itu mengangguk sementara Kirana merasa bangga pada kekasihnya.
"Makasih ya!" ucap Kirana
"Sama-sama. Ya udah kamu duluan sama Ice nanti aku dan teman-teman ke sono," ucap Adi
"Iya."
Adi mengusap lembut rambut Kirana dan langsung pergi.
"Bim, kayaknya bentar lagi ada yang mau nyusul kita deh," ucap Arshilla
"Kayaknya sih iya Yang!"
Dan mereka kini kumpul bersama di rumah Arshilla. Apalagi ada Papa Arshilla yang ikut bergabung dengan canda tawa mereka.
"Om! Apa Om nggak ada niatan mau nikah lagi?" tanya Riyan pada Papa Arshilla
"Om belum tau,"
"sebenernya Om mau balik lagi sama Tante Rosa. Tapi nggak tau Arshi mau apa ngga," sambungnya
"Coba aja Om bicarakan lagi sama Arshi,"
"Om mau coba pelan-pelan dekati Arshi dulu, setelahnya Om mau minta izin balik lagi sama Tante Rosa,"
Sementara itu Arshilla sedang membuat jus apel untuk suaminya. Bima dari belakang memeluk tubuh Arshilla
"Bimaa! Kaget tau!" ucap Arshilla
Bima menggigit telinga Arshilla hingga wanita itu mengaduh kesakitan
"Sakit Bima! Ish!"
Lagi Bima menggigitnya, kali ini di telinga kiri. Arshilla mendengus kesal ia membalikkan badannya menghadap Bima
"Ih kamu apa-apaan si, Bima!"
Bima langsung menyambar bibir Arshilla.
"Aku suami kamu! Masa manggilnya Bima terus!" ucapnya kesal
Arshilla memutar bola matanya "Ish! Bilang dong, jangan asal gigit aja!"
"Harusnya kamu tau dong sayang,"
Arshilla menghela nafasnya ia mengalungkan tangannya pada leher Bima
"Iya, iya, maaf ya, Sayang!" ucapnya
Bima tersenyum manis lalu mengecup singkat bibir Arshilla.
*******
Tengah malam Bima masuk ke kamarnya setelah selesai bermain game. Ia melihat Arshilla yang sudah tertidur pulas. Bima memasuki kamar mandi untuk membasuh wajah, kaki dan tangannya sebelum tidur.
Bima kembali ke kamarnya setelah mengganti pakaiannya dengan baju tidur, ia menaiki ranjangnya dan berbaring memeluk Arshilla yang sedang membelakanginya
"Yang," panggil Bima
"Heum," jawab Arshilla
"Hadap sinii," pintanya
Arshilla mengembuskan nafas panjangnya lalu berbalik menghadap Bima.
"Mau peluk,"
"Sini."
Bima masuk ke dalam pelukan Arshilla, wajahnya ia benamkan pada dada hangat milik istrinya itu.
Minggu pagi mereka melakukan jogging di halaman kompleks itu. Banyak wanita yang menatap Bima dan ketiga sahabatnya dengan tatapan kagum
"Ganteng-ganteng banget!" pujinya
Bima, Riyan dan Adi nampak cuek berbeda dengan David yang tebar pesona pada segerombolan wanita
"Hai, boleh kenalan nggak?" ucap seorang wanita yang mendekati Bima
"Gue udah punya istri. Noh dia mah masih jomblo!" ucap Bima sambil menunjuk ke arah David
Wanita itu melirik dan membalas senyuman David, namun ia kembali menatap Bima
"Ice, itu liat Bima kayaknya lagi digodain tuh!" seru Kirana
"Biarin aja, toh Bima bakal tetap milih gue!" ucapnya
Kirana menggarukkan kepalanya, memang benar apa yang diucapkan oleh Arshilla. Tak ada wanita lain yang mampu menarik perhatian Bima
"Lo boong kan soal istri!" ucap wanita itu
Bima menunjukkan cincin di jari manisnya namun ia masih tetap pada ponsel yang ia pegang
"Ih cincin pernikahan gue!"
Wanita itu mendengus kesal, dan tiba-tiba ia terkejut sat Arshilla menepuk bahu wanita itu
"Kenapa Fan?" tanya Arshilla
"Ini, gue mau kenalan sama cowo ini. Tapi katanya dia udah punya istri. Pasti boong banget kan," ucap Fani yang ternyata adalah tentang kompleksnya
Bima mengalihkan pandangannya menatap dua wanita di depannya. Ia mengulurkan tangannya dan Arshilla menyambut uluran tangan Bima, ia pun duduk di pangkuan Bima dan melingkarkan tangannya pada leher Bima
"Ini suami gue! Lo pasti udah dengar kan kalo gue udah menikah! Dan ini laki gue," ucap Arshilla
Wanita bernama Fani itu terlihat kikuk "Sorry ya gue nggak tau soalnya," ucapnya
"Tenang aja. Dan lo udah tau dia suami gue kan, lo jangan ganggu kita ya.. Kalo lo mau kenalan, tuh sama yang dua di ujung itu. Mereka berdua masih jomblo!"
Fani mengangguk malu "Ya udah gue pergi dulu ya!" Ia segera pergi dari sana sebelum wanita itu marah. Perangai Arshilla yang buruk bukan hanya tersebar di kampus melainkan di kompleks perumahannya.
"Dia takut banget ya sama kamu?" tanya Bima
Arshilla mengangguk "Di sini siapa yang nggak kenal aku? Aku paling dikenal dengan wanita perangai buruk. Sama seperti yang dulu kamu bilang,"
Bima tersenyum kecil mengingat dirinya pernah mengomentari perangai Arshilla
"Tapi sekarang kan udah nggak, sekarang kamu jadi wanita yang hangat dan nggak marah-marah lagi,"
"Iya semenjak aku mulai mencintaimu, aku mulai berubah. Dan sikap kamu yang sabar membuat ku sangat mencintaimu," ucap Arshilla
Bima mencium lembut kening Arshilla "Aku juga sangat mencintaimu, istriku! Jadilah istriku untuk yang pertama dan terakhir kalinya!"
Arshilla mengangguk, Bima pun memeluk erat tubuh Arshilla
"Bagaimana jika kamu tau aku akan meninggal? Apa kamu akan baik-baik saja?" hatinya mulai bertanya-tanya akan hal itu.