Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33...
Bu Ratih melihat kedatangan Cindy menghentikan kegiatannya yang lagi menyapu halaman bersama Bella anak Ratna... Wajah Cindy yang Terlihat jelas habis menangis membuat jiwa sang ibu yang penasaran tersebut akhirnya bertanya selama ini Bu Ratih selalu diam pada rumah tangga Putrinya taoi tidak untuk kali ini.
"Nak, kamu kenapa mana Devan.?" ucap Bu Ratih.
"Ibu..." Ucap Cindy langsung memeluk ibunya yang lagi berdiri di hadapannya.
"Ayok masuk nak..." ucap bu Ratih sambil menggandeng Cindy Untuk masuk ke dalam.
"Jelas Kan sama ibu ada apa nak.?" ucap Bu Ratih...
"Setiap rumah tangga pasti ada masalah apalagi kamu lagi hamil pasti emosi mu tidak dapat di kontrol..." ucap Bu Ratih lagi karena Cindy masih saja diam...
"Bu... Boleh Cindy tinggal disini bersama anak Cindy.?" ucap Cindy.
"Pintu rumah ini selalu terbuka untuk mu nak..." ucap Bu Ratih.
"Terimakasih bu." ucap Cindy... Lalu memeluk sang ibu kini Bu Ratih tidak banyak tanya lagi karena Cindy pasti tidak ingin bercerita.
"Istirahat lah dulu, apa kamu mau makan.?" ucap Bu Ratih.
"Sudah bu...." ucap Cindy yang lalu pamit menuju ke kamar nya Cindy mengajak Bella ikut ke kamar nya anak berusia 3thn itu pun nurut ikut Cindy.
Sudah seminggu berlalu Tasya selalu menunggu Cindy dan selalu membuat pertanyaan yang sama pasa Devan dan oma Lena, Devina sudah balik untuk sekedar liburan di kota seberang karena merasa kesal pada sikap sang kakak Devina juga ada kerjaan.
"Kamu mau sampai kapan Van.? Apa tidak kasian kamu sama Tasya putri mu setiap hari menunggu Mama nya..." Ucap oma Lena.
"Biarkan saja mi kan Cindy yang memilih ingin pergi." ucap Devan.
"Devan... Kalau sikap kamu seperti ini wajar Cindy pergi dari sini." ucap Mami Lena menaikan 1 oktaf nada suara nya.
"Kalau dia mau pulang ya pulang saja mi, Bukan kita selalu menerimanya, Tasya juga bisa melupakan. Jihan ibu kandungnya apalagi Cindy Tasya pasti bisa lupain juga mi." ucap Devan.
Plak... Mami Lena sudah kesal sama sikap putranya sehingga menampar wajah putranya.
Saat mami Lena Lagi berdebat Cindy menghubungi sang mertua karena mendapat kabar bahwa Tasya selalu saja menunggu nya di teras rumah melihat itu dan mendengar itu membuat Cindy sedih karena Tasya juga tidak mau berbicara sama nya di ponsel.
"Kamu lihat Cindy peduli pada Tasya." ucap Mami Lena. menunjukan ponsel nya agar Devan melihat layar ponsel mami Lena terlihat panggilan Cindy.
"Hallo sayang." Ucap mami Lena suara di lospeker tangan satunya memegang Devan untuk mendengar.
"Mami apa boleh saya bicara sama Tasya.?" Ucap Cindy... Tasya menolak lalu menangis ke Devan sambil bilang Tasya ingin mama nya disini...
"Tasya tidak mau ngomong sama mama, Tasya mau mama disini Tasya mau mama pulang, papa ajak mama pulang." Ucap Tasya pada Devan.
"Tasya kalau mama mau pulang dia bisa pulang sendiri sayang." Ucap Devan Cindy masih mendengar.
"Kenapa mama seperti mama Jihan." Ucap Tasya..
Sementara Cindy di sana hanya bisa menangis mendengar ucapan Devan dan Tasya mengira dirinya seperti Jihan mama nya yang meninggalkan meninggalkan dirinya demi laki laki lain....
Bersambung dulu ya temen temen jangan lupa like dan komennya agar tetap semangat... Terimakasih dukungannya.