Menceritakan kisah cinta laura saat masih masa masa remaja,pahit manisnya cinta saat masa remaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Naura melerai perkelahian mereka. Naura menarik Nando ke belakang. Perkelahian mereka jadi tontonan para pengunjung cafe.
Naura memegang erat tangan Nando "Sudah cukup apa kalian tidak malu di liatin banyak orang. "
"Aku harus beri pelajaran kepada orang seperti dia.. !!" kata Nando.
Naura berbalik menenangkan Nando yang seakan ingin menghabisi Devan. "Lihat aku. Sudah cukup aku gak mau melihat kamu terluka. Biarkan saja dia aku sudah tidak punya urusan dengannya. "
"Kenapa kamu bersikap seperti ini Nau. Sebelumnya kita baik baik saja. "Tutur Devan.
"Mulai hari ini jangan pernah hubungi aku lagi. Hubungi Saja wanita lain dengan begitu kak Devan tidak perlu pusing lagi siapa yang akan kak Devan pilih.. "
"Apa maksut kamu Nau...? "
"Jangan sok gak mengerti kak. Aku sudah tau semuanya, bukan cuma aku kan yang kak Devan perlakukan seperti ini tapi Wanda juga. Kak Devan bingung kan mau memilih siapa.? Sudah gak perlu bingung Karna aku gak mau berhubungan dengan kak Devan lagi. "Naura menarik tangan Nando dan meninggalkan Cafe.
Sementara itu Devan meringis kesakitan . Dia sayang dengan Naura tapi dia juga tidak bisa mengabaikan Wulan dan teman SMA nya dulu.Sebenarnya Naura lah yang yang selalu ada di dalam hatinya.
Devan berfikir Naura tak mungkin begitu mudah melupakannya.Devan tau kalau Naura begitu menyukainya. Dia akan terus membujuk Naura .
Naura meminta Nando menghentikan laju motornya. "Stop.. berhenti sebentar di sini. "
Nando menepi. "Ada apa Nau.. Ini masih jauh loh.. "Tutur Nando."
Naura turun dari motor menuju apotek yang ada di sebrang jalan .Dia kembali menuju tempat Nando berada.
"Sini mendekat... " Kata Naura.
Nando mendekatkan wajanya. Naura menempelkan minuman kaleng dinging di pipinya.
"Lain kali jangan sok jagoan. Kan kamu jadi terluka seperti ini.. "Kata Naura khawatir.
"Laki laki seperti dia memang harus di beri pelajaran Nau.. "
"Sini aku oleskan salep. "
"aaauu.... "
"perih ya.... Tahan sebentar jangan cengeng "
Naura mengoles salep di bibir devan yang pecah akibat tinjuan Devan. Naura mengusapnya perlahan .Nando menghentikan tangan Naura dia mendekatkan wajahnya berlahan lahan. Naura menatap tajam ke arah Nando ,dia terdiam seakan meng iyakan. kedua bibir mereka hampir bertemu .
"Aduhh.. "Nando menggeram kesakitan.
Naura memencet luka Nando"Sudah selesai. Ayo pulang.. "Ajak Naura.
Naura tersadar dia baru saja akan berciuman dengan Nando. Dia bingung kenapa bisa melakukan hal itu. Jantung Naura berdetak tak Karuan pipinya memerah. Naura menutupi pipinya dengan kedua tangannya.
Sementara Nando merasa girang kesenangan dalam hatinya. Walaupun tak jadi berciuman setidaknya Naura sudah sedikit demi sedikit membuka hati untuknya.
Sesampainya di rumah Naura langsung berlari ke kamarnya. Dia berguling guling merasa malu saat memikirkan dia mau berciuman dengan Nando.
Sementara ke dua orang tuanya terheran melihat tingkah anaknya itu.
"Ada apa dengan Naura bu..! "Tanya bapak
"Ibu juga gak tau pak. Gak biasanya Naura seperti itu. "
Naura terus saja berguling guling sambil teriak di dalam selimut. Dia bingung bila bertemu dengan Nando di sekolah besok. Apa yang harus ia katakan.
" kenapa juga aku mendekatkan wajahku seperti mau dia cium... "gumam Naura.
Naura terkejut dengan bunyi ponselnya. Dia segera mencari ponselnya yang ada di dalam tas. Dia melihat ke arah layar ponsel ternyata Devan masih saja menghubunginya. Naura mematikannya. Meletakkan di atas meja lalu meninggal kannya. Naura menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Nau... Ada yang mencari mu.. "Kata ibu Naura.
Naura segera keluar kamar mandi. "Siapa sih bu malam malam begini. "
"Katanya sih teman kamu. "Ucap ibu.
"Mustahil Devan kan.. "Gumamnya.
Naura berganti pakaian dan menemuinya. Benar saja orang itu adalah Devan.
Naura menarik tangan Devan dan mengajaknya berbicara di luar.
"Sebenarnya apa sih mau kak Devan. "Ucap Naura kesal.
"Nau kamu salah faham. Semua yang kamu dengar tidak sepenuhnya benar. "
"Terus yang benar gimana kak.. "
"Iya memang aku juga menyukai mereka tapi rasa suka ku lebih besar sama kamu Nau.. "Ungkap Devan. "Dan aku ingin terus bersama kamu. "
"Sudah terlambat kak, Aku sudah kasih kak Devan banyak kesempatan sekarang aku sudah tidak bisa bersama kak Devan. Aku capek kak aku mau fokus sekolah dulu jadi tolong jangan ganggu aku lagi. "
Naura masuk kedalam rumah meninggalkan Devan sendirian. Mendengar itu Devan sadar Naura sudah benar benar marah padanya.
End aja....
kasian bg devan...
bakalan disuruh tanggung jwb nih
bg Nando gmn nih???
Arabellaaa
tak sebagus namanya...
semangat belajar!!!!!!
sabar ya kak masih proses.