Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 17
Yun Li An benar-benar menarik semua pasukannya yang berada di perbatasan utara. Dan saat ini hanya tersisa pasukan perang Putra Mahkota saja.
"Jenderal Yun, semua pasukan dari perbatasan utara sudah kembali!" ucap kepala pasukan.
"Biarkan mereka beristirahat, dan jangan biarkan orang dari istana masuk ke dalam tempat pelatihan!"
"Baik, Jenderal!"
Yun Li An mengangguk, "Aku akan melihat sampai dimana pembangunan tempat berlatih yang baru,"
"Iya, Jenderal Yun,"
Yun Li An berjalan menuju kudanya yang masih berada di dalam kandang terbuka, di tempat latihan itu.
Dan setelah menaiki kudanya, Yun Li An segera pergi dari tempat pelatihan menuju hutan.
"Oh, bukankah itu adalah Putra Mahkota Choi? Aku akan melihat bagaimana keadaannya," ucap Yin Li An dari atas kudanya.
Yun Li An mendekati Putra Mahkota Choi, dan setelah sudah dekat, dia turun dari kudanya.
"Yang Mulia Putra Mahkota," ucap Yin Li An.
Merasa namanya dipanggil, Putra Mahkota Choi menoleh, dan melihat Yun Li An sudah berada di belakangnya.
Kedua tangan Putra Mahkota seketika mengepal, mengingat apa yang sudah terjadi pada dirinya dua hari yang lalu.
"Yang Mulia, apakah anda baik-baik saja?" ucap Yun Li An lagi.
"Jenderal Yun, kau..."
Putra Mahkota berhenti, dia tersadar dengan apa yang akan dia katakan, " Hampir saja! Jika aku memarahinya karena apa yang terjadi padaku dua hari yang lalu, dia akan tahu jika penawar racun palsu itu ada padaku, dan aku sudah meminumnya!"
Yun Li An yang melihat sikap Putra Mahkota, hanya diam. Namun di dalam hatinya, dia merasa sangat puas.
"Dua hari yang lalu saya pergi ke istana Yang Mulia Kaisar, tetapi tidak terlihat anda di sana. Karena itu saya bertanya kepada anda," ucap Yun Li An.
"Aku....aku baik-baik saja. Dua hari yang lalu aku berada di dalam ruang bacaku untuk melihat buku keuangan para Perdana Menteri, jadi tidak pergi menemui Ayah Kaisar,"
Yun Li An mengangguk, " Baguslah jika Yang Mulia tidak apa-apa. Cuaca saat ini sedang kurang baik, anda harus memperhatikan kesehatan anda, dan juga makanan anda. Agar anda selalu baik-baik saja,"
"Iya, aku mengerti. Terima kasih atas perhatian Jenderal Yun!"
"Tidak apa-apa, ini adalah tugas saya untuk memperhatikan keluarga kerajaan,"
Putra Mahkota Choi hanya bisa menatap Yun Li An dengan menahan kekesalannya.
"Baiklah Yang Mulia, saya harus menemui seseorang," ucap Yun Li An.
"Iya,"
Yun Li An memberi hormat, lalu menaiki kembali kudanya dan pergi meninggalkan Putra Mahkota yang tengah kesal itu.
"Jenderal Yun, lihat saja nanti. Aku akan membuatmu menyesal karena telah membodohiku dengan penawar racun palsu itu!" gumam Putra Mahkota sambil mengepalkan kedua tangannya.
Yun Li An tertawa di atas kudanya, mengingat bagaimana ekspresi wajah Putra Mahkota tadi.
"Sepertinya dia hanya meminum satu pil itu. Jika dia meminum lebih, pasti hari ini dia masih tidak akan terlihat!" ucap Yun Li An yang sangat puas.
Kuda yang dia naiki memasuki hutan, jalan di dalam hutan itu sudah dibuat dengan cukup baik. Agar para pasukannya lebih mudah menuju tempat pelatihan mereka.
Setelah berjalan sekitar 100 meter, Yun Li An melihat orang- orang sedang membuat beberapa bangunan rumah, yang nantinya akan digunakan sebagai kamar, aula, tempat berlatih, dan yang lainnya.
Sementara gua yang dia temukan, sudah ditutup oleh para prajuritnya dengan menggunakan pintu kayu yang cukup lebar dan tinggi, sesuai dengan lebar dan tinggi mulut gua itu.
"Orang-orang di zaman ini sangat cepat dalam bekerja! Baru beberapa hari saja, mereka sudah membangun tiga rumah, dan di sisi lainnya membuat tembok pembatas," ucap Yun Li An.
"Jenderal Yun!"
Salah satu prajurit berjalan mendekati Yun Li An.
"Bagaimana semuanya?" ucap Yun Li An.
"Semuanya baik, Jenderal. Tetapi saya mendengar jika pasukan yang berada di perbatasan utara telah kembali,"
"Benar, aku memerintahkan mereka semua untuk kembali,"
"Kenapa, Jenderal? Kerajaan Quan sepertinya akan terus menyerang kerajaan kita. Jika anda menarik pasukan dari perbatasan, bukankah hanya menyisakan pasukan Putra Mahkota saja?"
"Itu adalah keinginan Yang Mulia Kaisar, dan juga sepertinya Putra Mahkota cukup senang karena aku menarik semua pasukanku dari sana,"
"Jenderal Yun, apa maksud anda?"
"Saat ini hanya ada pasukan Putra Mahkota di sana. Jika tebakanku benar, Putra Mahkota akan menggunakan kesempatan ini untuk mengalahkan pasukan kerajaan Quan dengan pasukannya sendiri. Tetapi sayangnya, dia tidak tahu bagaimana pasukan musuh!"
Prajurit itu terdiam, pasukan perang kerajaan Quan cukup kuat. Bahkan membutuhkan waktu lebih dari satu minggu untuk menghadapi dan menepuk mundur pasukan itu.
Jika yang menghadapi pasukan kerajaan Quan adalah pasukan perang Putra Mahkota, sepertinya hasil sudah bisa diketahui sebelum peperangan dimulai.
"Tidak perlu memikirkan itu, untuk saat ini kita hanya perlu duduk diam. Dan ketika aku berkata kita untuk bersiap, maka kita akan berangkat sambil mengangkat pedang dan tombak kita tinggi-tinggi!" ucap Yun Li An.
"Baik, Jenderal Yun,"
Meski prajurit itu masih ingin mengetahui alasan dari Yun Li An, namun dia tidak cukup berani untuk membuka mulutnya dan bertanya.
Yun Li An berjalan menyusuri tempat itu, melihat bagaimana orang-orang sedang membangun tembok pembatas yang tinggi.
"Jenderal, apakah tidak apa-apa kita membangun tembok pembatas setinggi itu?" ucap prajuritnya.
"Tidak apa-apa, ini juga demi kita semua. Aku tidak mau orang dari luar bisa dengan mudah melihat bagian dalam tempat latihan ini. Jadi semakin tinggi tembok pembatas, maka semakin bagus!"
Sraak ! Sraak!
Seseorang mendatangi Yun Li An.
"Jenderal Yun, apakah ini akan dijadikan gudang penyimpanan?" ucap salah satu orang yang bekerja membangun tempat latihan.
"Bukan, kau hanya perlu membuatnya saja. Kelak akan dipakai sebagai apa, itu adalah urusanku!"
"Baik, jika begitu,"
Orang itu lalu pergi meninggalkan Yun Li An dan prajuritnya.
"Kau, awasi orang itu! Dan jangan biarkan siapapun mendekati gua juga bangunan yang menutupi jalan rahasia menuju sisi lain tempat ini!" ucap Yun Li An dengan pelan.
"Baik, Jenderal!"
Yun Li An mengangguk, sebelum pergi dia menatap orang yang tadi bertanya padanya. Sisi sensitive Yun Li An dari seorang bos mafia dulu, seolah menargetkan sesuatu.
"Lebih baik bertindak dengan pelan!"
Setelah melihat-lihat lebih lama, Yun Li An memutuskan untuk kembali ke paviliunnya.
semangat terus Thor