Kehidupan Xavier perlahan berubah saat mendapati seorang gadis pindahan yang tinggal tepat di lantai atas dari apartemen miliknya,
Pria berandal yang memang kurang perhatian dari kedua orangtuanya itu sedikit demi sedikit mendapati kehangatan dari seorang Casandra! gadis rumahan yang lembut nan ramah dan hanya tinggal berdua dengan sang ibu.
Kepolosan Casandra mampu membuat Xavier hanyut dan dilema atas perasaan nya sendiri! jika biasanya ia sangat mahir dalam menaklukkan hati seorang wanita! kali ini ia justru kebingungan dalam menyatakan perasaannya pada Casandra.
Akankah Xavier menemukan jalan kebahagiaan dan meninggalkan segala kebiasaan buruknya demi Casandra???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Makan Malam Dengan Penuh Kehangatan, But a Lie! (Xavier)
Nyonya Libi tampak gelisah, wanita itu terus-menerus menatap ke arah pintu ruangan dimana Xavier juga Cassie meninggalkan ruangan.
"Apa yang kau khawatirkan Libi?"
"Cassie-, bagaimana jika dia kecewa padaku, Gladius?"
"Kecewa?? bukankah kau sempat bercerita bahwa Cassie begitu dekat dengan calon kakaknya??" Tuan Gladius seketika meletakkan gelas wine sebelum akhirnya menggenggam jemari dari sang calon istri.
"Itu memang benar, tapi ekspresi yang ia tampilkan sejak dari rumah hingga kemari! hal itu sungguh membuatku sedikit kecewa pada diriku sendiri!" Nyonya Libi berucap lirih sembari menatap sendu ke arah Tuan Gladius.
"Honey! Cassie mungkin hanya sedang badmood perihal tugas-tugasnya di universitas! jadi jangan menyalahkan dirimu seperti ini, Libi!"
Apa Cassie menginginkan jika diriku menjadi motivator di universitas?? apa dia malu akan hal itu?
Nyonya Libi tampak termenung sesaat, usapan lembut jemari Tuan Gladius pada pipinya seketika membuat wanita itu mengangguk dengan menorehkan senyum.
****
Jadi ini alasannya kenapa dia selalu menganggap ku sebagai seorang adik? kenapa kau ini bodoh sekali Cassie? semua orang sedang memainkan drama dihadapan mu, tapi kau sama sekali tak menyadarinya?
Semua suara-suara didalam benaknya seketika membuat Cassie melepas kasar genggaman tangan Xavier, langkah gadis itu dan seketika berjongkok sembari menutup kedua telinga.
"Cassie ...,"
"Berhentilah bicara padaku! aku mohon!!"
Buliran cairan bening yang terjatuh dari pelupuk mata Casandra seketika membuat Xavier turut berlutut dihadapan sang saudara, pria itu membeku dengan dada yang turut sesak saat menyaksikan tangisan pilu yang tertahan dari bibir sang gadis impian.
Aku memang bersalah, tidak seharusnya diriku menuruti permintaan daddy! akan lebih baik jika kita menjadi asing dari awal, honey! aku sungguh minta maaf.
Xavier yang tertunduk tanpa sepatah katapun dihadapan nya membuat Casandra akhirnya menegakkan kepala saat mendengar isak tangis yang terlepas dari bibir sang pria.
Xav-, kenapa kau justru ikut menangis? kenapa rasanya jauh lebih sakit saat melihatmu seperti ini??
Telapak tangan Cassie pun akhirnya tergerak, ia mengusap lembut kepala Xavier yang masih nampak mencoba untuk menghentikan isakan.
"Xav-, kenapa tak mencoba menenangkan diriku seperti biasanya? kenapa kau terlihat cengeng kali ini kakak?"
Dia masih bersedia berbicara padaku?? my kitten!
"Cassie!!!" suara lembut dari lisan Xavier itu akhirnya kembali terdengar seiring merapatnya dengan dekapan pada tubuh Casandra.
Tuhan, apa diriku salah meminta? jika memang seperti itu-, bisakah diriku meminta lebih kali ini? atau diriku justru harus menerima semua ini dengan ikhlas??
Meski senyum di bibir Cassie tampak mengembang, namun nyatanya hati serta pikiran gadis itu masih saja tetap berdebat dengan amat gaduh tanpa sepengetahuan siapapun.
"Mmmuuucchhh!!! tolong jangan mendiamkan diriku, kitten! aku-, aku sungguh lemah jika kau melakukan hal semacam itu!"
Cassie tampak menyunggingkan senyum saat telapak tangan Xavier mengusap lembut serta memastikan bahwa tak ada sisa buliran air mata pada pipi sang adik.
"Aku berjanji -, akan selalu menuruti perkataan mu kakak!!"
"Apa ini??" Xavier tampak kebingungan saat Cassie menyodorkan jari kelingking.
"Promise me!"
"What??"
"Jadilah kakak yang tangguh dan juga baik untuk diriku!!"
Bagaimana ini? bagaimana jika diriku tak bisa melakukannya untuk dirimu, Cassie?
"Xav-,"
"Kita harus segera kembali, mom juga daddy mereka pasti mengkhawatirkan kita!"
"Tapi-,"
"Ayolah!!! akan mungkin akan berjanji lain kali!"
"Xav-, hentikan!! jangan mengacak-acak rambutku!!" Cassie seketika memukul lengan Xavier yang kini membelenggu pada lehernya.
"Why not? i love your messy hair, kitten!"
"Xavier!!! i hate you!!"
"I love you!! too much!!"
Kedua anak manusia itu kembali berjalan dengan saling melempar argumen meski Xavier terus membuat Cassie sedikit mendongak karena ulah dari lengan kekarnya yang tak kunjung ia lepas dari pundak Casandra.
👦"Tuan Muda Braxton! sepertinya dia cukup terbuka pada saudara barunya!"
🧔"Kau benar! diriku sungguh tidak menyangka, Tuan Muda bisa menampilkan sisi hangat seperti ini!"
Pintu ruangan dari perjamuan istimewa yang kembali tertutup seketika membuat dua orang bodyguard memperbincangkan sikap dari sang putra boss besar.
👦"Apa ia sempet mengalami benturan di kepala sebelumnya?"
🧔"Mana mungkin? Tuan Braxton itu termasuk anak yang cukup bebal! meski jatuh dari motor besarnya berkali-kali nyatanya dia bisa tetap hidup hingga saat ini!"
****
"Lihatlah mereka kembali, my queen!"
Senyum Nyonya Libi seketika mengembang sempurna saat melihat Cassie yang kembali bersama Xavier dengan raut wajah yang jauh berbeda.
"Cassie-,"
"Apa yang kau lakukan pada adikmu Braxton?? kenapa sepertinya dia menangis?? apa kau berbicara kasar pada Cassie??" tampilan wajah garang dari Tuan Gladius seketika membuat Casandra menarik tubuh Xavier kebelakang dirinya.
"Daddy!! ini semua bukan salah kakak! aku-, aku hanya sedikit kecewa karena kakak meninggalkan apartemen tanpa memberitahu apapun padaku!"
Cassie-, dia bahkan tak rela daddy memarahi ku! jadi perasaan mu juga sedalam ini padaku, kitten??
Xavier tertunduk menyembunyikan senyum dengan jemari yang tertaut erat dengan telapak tangan Cassie.
"Ooh-, benarkah seperti itu?"
"Cassie-, ibu sengaja melarang Xavier untuk memberitahukan apapun padamu, honey!" Nyonya Libi akhirnya turut bersuara, wanita itu juga turut berdiri di samping tubuh Cassie.
"Ibu berpikir semua akan lebih membahagiakan saat kau bisa bertemu lagi dengan Xavier di acara makan malam ini! meski ibu sempat pesimis! tapi akhirnya -," Nyonya Libi kembali berucap terbata dihadapan sang putri.
"Ibu ...," kalimat Cassie terdengar lirih saat ia menyadari netra Nyonya Libi yang berlinang.
"Ibu ingin memberikan kehidupan layaknya keluarga hangat seperti yang kau impikan Cassie! jika dirimu bahagia -, maka ibu juga akan bahagia!"
"Hey ..., my queen!! kenapa dirimu jadi menangis seperti ini??" Tuan Gladius tampak menggeser posisi serta mendekap tubuh Nyonya Libi tanpa rasa canggung.
"Jika Cassie bahagia! maka diriku juga akan bahagia daddy!!" Xavier turut berceloteh dan mendekap tubuh Cassie.
"A-apa?? lepas kakak!!! jangan membuat dadaku sesak seperti ini!!! lepass!!" Cassie pun memekik sembari memukul pundak Xavier yang mendekapnya dari belakang.
Tuan Gladius juga Nyonya Libi seketika tersenyum lebar atas kelakuan Xavier.
Dinner istimewa yang digelar untuk saling memperkenalkan diri demi membangun keluarga baru malam itu tampak berjalan dengan harmonis, Cassie berkali-kali menorehkan senyum manis saat Tuan Gladius terus mengajaknya berbicara dengan berbagai topik, kerinduan hati Casandra pada sang ayah pun tampak tertutup karena hadirnya sosok Tuan Gladius.
"Oh iya Cassie-, beberapa pengawal daddy akan datang ke apartemen dan membantu mu untuk pindah besok pagi! apa kau keberatan?"
"Pengawal???" netra Cassie tampak membulat saat Tuan Gladius menyelesaikan kalimat.
Kenapa harus pengawal??
"Daddy!! biarkan diriku yang membantu Cassie! dia tak akan merasa nyaman jika para bodyguard itu membuntutinya! benar begitu kan, wahai adik kecilku??"
"Aaaaww-wwh!! Xav-!!! i hate you!!" telapak tangan Xavier yang kembali berayun serta mengacak rambut Cassie seketika membuat gadis itu memanyunkan bibir.
"Xav-, jangan terus menggoda Cassie seperti itu!"
"Apa salahnya daddy?? daddy yang memintaku untuk mendekati gadis ini bukan? dan sekarang diriku terlanjur menyayanginya!! Aaaaaghh semoga saja diriku tidak berbuat yang bukan-bukan padanya!" Xavier berucap acuh, netra biru itu bahkan terus tertuju pada paras cantik Casandra.
"Xavier!!!!"
"C'mon dad!! iam just telling rubbish! there's nonsence, you know what i mean!"