Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08 - Menyetujui
Alyssa kembali berjalan menyusuri jalan, dengan rasa sedih ia melangkah terus, hingga ia sampai di mall tempat Nando bekerja.
Entah mengapa tanpa sadar ia sudah sampai disini, mungkin karena ia mengkhawatirkan keadaan Nando yang masih sakit.
Ia menatap adik nya dari jauh, melihat sang adik yang masih sakit, tampak menundukkan kepala minta maaf.
"Maafkan saya Nyonya, Maafkan saya." Samar-sama terdengar di telinga Alyssa. Nando seperti nya melakukan kesalahan yang membuat pelanggan marah marah.
Melihat sang Adik begitu bekerja keras, harus menelan harga diri sendiri, untuk merendah dan menjadi pijakkan orang-orang yang tak punya hati. membuat perasaan Alyssa saat ini terasa teriris.
Alyssa menghela nafas dengan raut wajah sedih, kecewa dengan keadaan yang tidak adil bagi mereka bertiga.
"Aku harus bagaimana.." Tanya nya dengan dirinya sendiri. suara itu terdengar lirih menahan tangis nya.
Saat malam hari Nando kembali, ia tampak tidak bersemangat, Alyssa tak bertanya atau pun menyapa nya, ia tak ingin Nando malu kalau ia tahu Alyssa mengetahui apa yang terjadi hari ini.
"Ayo makan." Ajak Alyssa.
Nando yang melihat kakak nya masak begitu banyak pun agak heran. "lihat apa?, Ayo duduk dan makan."Ucap Alyssa, saat menatap Nando yang bengong.
"Kakak masak begitu banyak, bukan kah lebih baik kit menghemat saja." Ucap Nando.
"Iya, Kakak masak daging semua, ini semua pasti mahal."Timpal Emely.
"hanya sekali-kali. ayo makan, jangan banyak bicara lagi." Ucap Alyssa.
Nando dan Emely pun dengan semangat menyantap makanan yang di masak sang kakak, sangat jarang mereka makan daging yang banyak dan enak hanya karena mau menghemat.
•••
Di Kantor Graham Group.
Nyonya Anas sedang duduk meeting dengan Jasson dan Suami nya Albert, rapat mereka baru saja selesai, Nyonya Anas di hampiri sang sekertaris yang membisikan sesuatu di telinga nya. seketika senyum dingin nyonya anak mekar.
"Ada apa?."Tanya Tuan Albert.
"Bukan apa-apa, Mama tinggal dulu Pa." Jawab Nyonya Anas sembari beranjak berdiri dari duduk nya dan berjalan keluar dari ruangan rapat.
Nyonya Anas masuk ke ruangan tempat ia beristirahat, di sana tampak sudah Ada Alyssa yang menunggu nya.
"Jadi kau sudah setuju Alyssa?." Tanya Nyonya Anas saat masuk ke ruangan nya. lekas mengalihkan pandangan Alyssa yang sedari tadi duduk diam tak berani bergerak, bahkan untuk melihat sekeliling interior ruangan itu pun Alyssa tidak berani.
"I.. iya Nyonya, saya bersedia untuk menikah." Jawab nya.
"Bagus, aku senang mendengar nya Alyssa, alangkah lebih baik kamu berfikir lebih realistik." Ujar nya.
"Jadi apa yang harus saya lakukan nyonya?." tanya Alyssa.
"Nanti sekertaris ku akan memberitahu mu, tapi yang harus kau tahu dan paling penting. kau harus melakukan Tes keperawanan dengan dokter pribadi ku." Ucap Nyonya Anas.
Alyssa terdiam, namun setelah itu ia mengangguk pelahan.
Nyonya Anas melihat sekretaris nya. "Baik Nyonya, Mari ikut saya Nona Alyssa.", Ucap sekertaris yang mengerti kode tatapan yang di berikan bos nya.
Alyssa lalu di bawa ke ruangan lain, yaitu ruangan sekertaris. Alyssa berpapasan dengan Jasson yang akan ke ruangan ibu nya, namun ia melihat sekilas wajah Alyssa yang tampak tertunduk, wajah itu seperti tidak asing pikirnya. namun itu bukan hal penting, ia terus melangkah.