Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
"Duh"
"Kenapa lu Ci?" tanya Ghava dan Luna
"Jadi pengen kenalan ma Risa, itulah definisi cantik yang sebenarnya. Bukan cuma parasnya aja yang cantik, tapi dia juga punya hati ga kalah cantik. 11 12 lah ma gue" jawab Cia
"Wuuu" Ghava langsung menoyor kepala Cia
"Wooyy... Udah fitrah nih, jangan cuma yang kiri. Kanan juga, biar ga sirik." ucap Cia
"Sinting"
Mereka pun masuk ke dalam mobil, dengan Cia yang menjadi supirnya saat ini.
.
.
"Gimana?" tanya Luna, seraya menaruh jus alpukat kesukaan Ali di samping laptopnya.
"Ternyata kita bener-bener kecolongan Lun, bahkan hal ini terjadi dari sebelum kita masuk kampus ini. Nih liat, lu tau siapa ni orang?" Luna menggelengkan kepalanya
"Sejak kapan gue peduli ma orang lain?" tanya Luna
"Ga nyuruh lu peduli juga Lun, cuma ni orang gambarnya seliweran di layar kaca dan majalah olahraga." balas Ali, Luna menghembuskan nafasnya kasar
"Sejak kapan gue nonton tv, sejai kapan juga gue baca majalah olahraga sih Al? Malesin banget" Ali menghela nafas
"Gue lupa, semales itu lu buat liat dunia luar. Ini itu Byan Adiguna, dia merupakan pemenang medali emas pertandingan taekwondo. Dia juga merupakan putra dari anggota D*R, dan ternyata dia jadi ketua dari kumpulan laki-laki ini." Ali menjelaskan tentang Byan, seraya menunjuk salah satu orang yang terekam jelas di kamera CCtv.
"Apa mungkin dia, bekengan dari kejahatan yang terjadi di kampus?" Ali mengangguk
"Gue yakinnya sih dia, liat... Yang lain maksa korban buat buka baju, kaya yang temen batu lu laluin. Yang satu pegang kamera, sedangkan dia cuma duduk manis ngawasin. Alasan besar yang bikin dia semakin semena-mena, ayahnya merupakan salah satu donatur terbesar di kampus." jawabnya
"Pantesan aja, makin menjadi aja tuh laki. Dih... Banci dia mah" celetuk Cia, yang datang dengan memeluk toples cemilan. Cia pun duduk di samping kanan Ali, sedang Luna di sebelah kirinya.
Ali dan Luna menoleh pada Cia, tangan kanan Ali masuk toples dan mengambil isinya.
"Kenapa lu bisa bilang gitu?" tanya Luna
"Bancilah, yang lain kerja. Dia ongkang-ongkang kaki, ntar pas di usut. Percaya ma gue, dia bakalan lepas tangan. Lempar batu, sembunyi sebadan-badan." jawab Cia, seraya menarik toplesnya menjauh dari Ali.
"Baru sekali Ci, minta ngapa? Pelit bener lu, entar bajunya sempit." ucap Ali
"Kuburan yang sempit, kalo orang pelit mah." koreksi Cia
"Kalo ku mah baju, banyak ngemil. Berat badan nambah, mana pelit lagi." balas Ali
"Lu mah kebiasaan, gue yang beli. Tau-tau lu yang habisin, bukan sekali dua kali ku jaya begini ya." ucap Cia tak mau kalah
"Et dah, pake rebutan toples segala. Nih di dapur banyak, ambil napa Al?" celetuk Ghava yang baru ikut bergabung
"Lu juga capruk, ngapain noh dua anak rebutan toples. Isinya yang jadi rebutan, segala toples jadi rebutan." jawab Luna
"Oooh... Kirain kalian lagi bersaing, siapa yang jadi kuda lumping terbaik. Makanya rebutan makan toples, kan kuda lumping makan beling." Luna cekikikan mendengar ucapan Ghava
Tak ada Luna dan Ali yang dingin, bila sudah di dalam rumah. Terlalu lama tinggal bersama Cia dan Ghava, jiwa konyolnya meronta-ronta minta keluar.
"Jadi ni kau bahas cemilan, apa pelaku kejahatan? Aseeekk...pelaku kejahatan, udah kaya anak buah ladu shing aja kita." tanya Ghava
"Diiiihhh... Ogah gue mah, jadi anak buah ladu Shing. Polisi yang kalo datang, setelah kasus selesai." ucap Cia
"Bagi sih Ci, ntar gue ganti 10 bungkus." ucap Ali
"Bener ya?" tanya Cia, seraya mendekatkan toples pada Ali
"Iya bener, gue nanti beli 10. Lu 1, gue 9" Cia kembali menarik toplesnya, dengan menatap tajam Ali
"Canda Ci, buat lu semua. Tapi kalo gue mau, gue minta. Medit banget sih lu" Cia mencebik
Mereka kembali fokus pada vidio di layar laptop, Ali meng copy beberapa untuk dijadikan bukti.
"Coba lu retas data pribadi Wahyu Adiguna, bokapnya si Byan itu. Gue yakin, kalo ada permainan kotor dibalik terpilihnya dia jadi anggota D*R." Ali mengangguk, ia pun mulai mengotak-atik keyboard
Dalam hitungan 10 menit....
successful copying
"Wanjaaaayy... Cuma buat duduk jadi anggota, dia rogoh kocek segini banyak? Alamak juuummm, bisa buat beli rumah impian gue ma Risa ini mah." ucap Ghava
"MIMPI AJA TERROOOSSS" ucap Cia sedikit keras
"Semua berawal dari mimpi, asalkan kita mau usaha dan pantang menyerah. Kuncinya sabar, kuat mental ma yakin." balas Ghava
"Masalahnya lu yakin ma dia, dia yakin ga? Kenal aja belum, udah main pasang cap milik aja." ucap Luna
"Makanya gue butuh lu, buat deketin gue ma dia. Kenalin aja, ke depannya urusan gue. Pokonya bakalan jadi ipar kalian kelak, percaya ma gue." ucap Ghava
"Ogah banget percaya ma lu, musyrik. Percaya ma sama Allah, bukan sama manusia." celetuk Ali namun tanpa menoleh
Ia lebih sibuk meng copy semua file dan Vidio, bisa dia pergunakan untuk melawan. Jaga-jaga mereka, menolak untuk mengaku. Karena bagaimana pun, Wahyu takkan mau nama baiknya rusak.
"Lu kira gue dukun apa, pake segala musyrik. Gue mah cuma nyuruh lu ngepet, buat memenuhi kebutuhan kita."
Luna dan Cia tertawa lepas, obrolan un faedah banget.
"Selain itu, ternyata Wahyu juga menyogok beberapa orang. Agar ia bisa, menduduki salah satu kursi panas tersebut." ucap Ali
"Besok kita bisa laporin ini semua ke kantor KUA"
"Polisi Ghav, polisi. Serius ok!!!" Ghava menghembuskan nafasnya, ia juga heran dengan mulut dan otaknya.
"Di rekaman, jelas loh gambar korban. Gimana kalo kita datangin mereka, minta mereka buat laporan juga. Gue yakin, mereka pasti di ancam ma orang-orang itu. Sampe bikin mereka bungkam, kaya di keluarin dari kampus misalnya." ucap Cia memberi saran
"Gotcha... Gue juga sependapat, kita bisa ajak mereka buat jeblosin bapak ma anak ke balik jeruji." ucap Ghava setuju, Luna dan Ali mengangguk
"Ok, kita ganti topik. Sebentar lagi libur semester, ada rencana kemana kagak?" tanya Ghava
"Kemaren gue dapet chat daddy, daddy dapet chat juga dari sodara kita yang di Indramayu. Ngundang keluarga besar, ke acara khitanan cucunya. Karena kita yang ada di negara ini, jadi orang tua kita minta kita yang ke sana buat wakilin. Gimana? Sekalian aja ini mah." jawab Cia
"Not bad, hayu aja gue mah. Lu pada gimana?" jawab Ghava, seraya bertanya pada Ali dan Luna
"OK"
...****************...
Alhamdulillah bisa double...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
nah lho rmh duka,tambah suram dong za.🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
baru nyampe sdh di sambut bayangan putih
mulai berpetualang disini