NovelToon NovelToon
Fall In Love In Kongo

Fall In Love In Kongo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:93.2k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Menolak dijodohkan, kata yang tepat untuk Azalea dan Jagat. Membuat keduanya memilih mengabdikan diri untuk profesi masing-masing. Tapi siapa sangka keduanya justru dipertemukan dan jatuh cinta satu sama lain di tempat mereka mengabdi.

"Tuhan sudah menakdirkan kisah keduanya bahkan jauh sebelum keduanya membingkai cerita manis di Kongo..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Menghapus kenangan

Malam ini Aza benar-benar tidur larut, masih memikirkan Jagat membuat matanya enggan terpejam cepat-cepat, sepertinya nama Angga perlahan memudar, meski tak Aza pungkiri ia begitu berat melepaskan Angga. Ayolah hati, jangan terlalu serakah.

Niat awal Aza ke Kongo adalah untuk menghindar, namun bukan hanya menghindar dari perjodohannya saja, tapi untuk memberinya ruang tanpa Angga juga. Karena bagaimanapun, jika ia harus memilih.... ia akan, harus, dan tetap memilih kedua orangtuanya. Orang yang telah memberikan kasih cintanya bahkan jauh sebelum Tuhan meniupkan ruhnya di dalam kandungan. Sementara Angga....hufft...bahkan bertemu dengannya saat ia telah menginjak bangku kuliah.

"Makin berat kalo inget apa yang udah mas Angga lakuin buat aku..." Aza sejenak menyalakan ponselnya dan men-tap icon galeri dimana wajah Angga masih terbingkai manis bersamanya. Ia menatap nyalang garis wajah yang selalu mengisi mimpi-mimpinya belakangan ini. Tak percaya jika kisah manis mereka harus berakhir pahit.

Berkali-kali Aza kesulitan menghela dan membuang nafas demi menghapus satu persatu wajah Angga yang selalu menghiasi galeri ponsel.

"Kamu harus nemuin cewek yang orangtuanya ngga ngasih cobaan berat mas...kamu tuh pantes dapetin jalan mulus buat raih jodoh terbaik mas...aku ngga mau kamu lebih sakit dengan terus berjuang meluluhkan bunda sama ayah, yang kita sama-sama tau hal itu kayanya sulit..." monolognya.

Hera menyadari seseorang tengah komat-kamit berkeluh kesah dalam heningnya suasana malam. Dengan mata yang masih menyesuaikan dengan cahaya lampu, Hera menyipitkan matanya melihat Aza.

"Za, lagi ngapain ngomong sendiri?" tanya nya parau mengejutkan Aza, "keganggu ya, Ra...sorry ya." ia tersenyum getir.

"Lanjut tidur deh, aku udah selesai meratapi nasibnya kok..." jawabnya terlampau jujur, Aza bahkan sudah merebahkan diri dari awal posisi duduk memeluk kedua lututnya. Hera mengulas senyuman, gadis itu tidak melanjutkan istirahatnya, melainkan pindah tempat tidur membawa serta selimut tipisnya ke samping Aza, "geser dong Za...cukup lah buat kita yang tipis gini."

Aza mendengus sumbang namun tak urung bergeser, memang sempit bahkan tak tersisa space se-centi pun diantara mereka sampai akhirnya Aza dan Hera sendiri memilih menyamping saling berhadapan.

"Lagi ada masalah? Kalo bingung cari tempat buat cerita, bisa cerita ke aku...aku emang ngga jamin bisa kasih solusi atau bantuin kamu, tapi seenggaknya aku pendengar yang baik. Karena ngga semua masalah, orang tuh mau dikasih saran atau diceramahin..."

Aza mengehkeh pelan.

"Kalo kaya tadi jatohnya ocehan kamu mubadzir. Takut disangka otak kurang sepersen juga..."

Kembali Aza tertawa kecil mendengar ocehan Hera yang memaksakan kesadarannya padahal matanya sudah merem melek.

Aza justru mengusap wajah Hera kasar, "by the way thanks Ra...tapi mata kamu udah cukup membuktikan kalo saat ini kamu aja ngga bisa denger jelas cerita orang karena setengah sadar, gimana mau jadi pendengar yang baik? Lanjut tidur lah...aku juga udah capek ngocehnya, lupa juga sama uneg-uneg...udah plong lah, sebagian fotonya mas Angga udah kuhapus.."

Hera langsung tersentak sadar dari tidurnya, "hah?!" ia langsung menutup mulutnya celingukan takut jika yang lain terbangun karena suaranya, "kenapa dihapusin, ada masalah sama mas Angga, ya?"

Aza menggeleng, "aku baik. Mas Angga baik, tapi sepertinya aku harus menyudahi semuanya."

"Kenapa? Ihhh, sayang....mas Angga selingkuh, atau kamu yanh suka sama cowok lain? Jangan bilang udah ngga ada kecocokan lagi, basi tauuu...." rengek Hera.

"Kasih kucing kalo udah basi." kekeh Aza, ia lantas menggeleng, "aku udah bilang, aku baik...mas Angga baik...tapi orangtua aku punya spek calon menantu idaman di diri laki-laki lain."

"Ah," Hera mengangguk paham, "kalo urusan sama orangtua emang udah paling susah...aku juga yakin sih kamu ataupun mas Angga bukan ngga berusaha..."

Aza kini mengubah posisinya jadi ter lentang, ingat dengan semua perjuangan Angga namun tetap saja tak membuat kedua orangtuanya luluh, terakhir ayah justru menyebutnya maling...maling anak gadis orang.

"Ck. Udah sii...ngga usah dipikirin, ikutin kata hati dan pikiran kamu aja. Pilih yang emang menurut kamu paling iyes...daripada pusing, mendingan besok ikut kita-kita olahraga pagi, asik loh!" kikik Hera seolah ada sesuatu hal paling asik yang tidak terucap namun tersirat dari sorot mata Hera, alisnya yang naik turun mempertegas hal itu.

"Apaan?"

"Za...Aza, buruan bangun! Ck, ke bo ihhh...katanya mau ikut!" Hera mengguncang-guncang badan Aza yang nyatanya gara-gara ia ajak berbincang semalam, Aza masihlah terlelap sampai jam segini.

"Mhh," Aza hanya menggumam tanda ia belum mendarat dari mimpinya bersama pangeran.

"Ck, ke bo..."

Yuan sudah siap dengan celana training dan sepatu, "Ra, buru...jadi ngga?" tegur Yuan.

"Bentar ini si Aza semalem katanya mau ngikut..."

"Ah, kebiasaan ke bo. Udah biarin aja lah...tinggal aja, abis begadang kali ngitungin nyamuk..." tepisnya pada udara.

"Jangan kasian ih...dari kemaren ketinggalan mulu."

Yuan mendekat, "sini biar gue yang bangunin." Pria itu lantas berjongkok dan mendekatkan mulutnya ke arah telinga Aza, "Wihhh, dokter Alteja lagi bagi-bagi duit tuhhhh!" teriak Yuan tak lagi berbisik. Aza langsung tersentak bangkit tanpa aba-aba dan

DUG!

"Aww!" baik Aza maupun Yuan mengaduh kesakitan, dan disini Hera lah yang tertawa tergelak.

"Aduhhh ih!" keluh Aza meringis ketika jidatnya menghantam hidung Yuan.

"Njirr, sakit idung gue, Aza! Damn..." ia langsung memegang hidung yang mungkin saat ini sudah mimisan karena ditabrak Aza bak banteng.

"Lagian ngapain teriak di kuping gue, njirr...arghhh pusing ih..." omel Aza balik.

Dan Hera benar-benar tergelak pagi-pagi.

"Gue tuh mau bangunin lo yang udah cosplay mayat tau ngga..." suara Yuan jadi cempreng dan bindeng karena hidungnya ia pencet menahan sakit.

Sementara Aza sudah mengusap-usap jidat kebangaannya, yang udah mirip stadion GBK, "emangnya ngga bisa bangunin baik-baik gitu?"

"Udah!" kini Hera ikut bersuara, "lagian kamu tidur apa simulasi ma ti sih?" tanya Hera menyisakan tawanya, sementara Yuan sudah memeriksa hidungnya di depan cermin kalee aja kan lubang hidungnya jadi 3 abis ditubruk Aza.

"Mau apa?" tanya Aza melunak meski wajahnya masih kecut dan masam.

"Katanya mau ikut olahraga sambil cari yang seger...es jeruk--es jeruk..." alis Hera memberikan kode.

"Minum es jeruk pagi-pagi, kopi kek! Mau sakit perut kamu, Ra..." Aza beringsut turun.

"Hah, ngga akan nyambung kalo ngomong sama si Aza, Ra...maksud si Hera tuh tahu kotak-kotak Za, kita nyarap roti kadetnya om-om..." jelas Yuan memperjelas. Aza yang semula bermalas-malasan, kini sudah memaksakan matanya segar dan terbuka selebar dunia, "bilang dong dari tadi! Kita olahraga sambil liatin satu banjar perut sixpeck! Kalo gitu tunggu bentar..." Aza praktis menciumi kedua keteknya, "asem dikitlah, tinggal disemprot parfum doang kanan-kiri beres...ngga usah mandi! Yukkk!"

"Njirr jorok!" omel Yuan, dan kembali Hera meledakan tawanya dengan kelakuan calon dokter satu ini.

.

.

.

.

1
Ney Maniez
mikutttttt liat roti sobekkk🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ney Maniez
yaelahhh ikhlas kan c angga aza
yuli
seruuu
Syaff
mau tidur, tapi masih kepikiran, nunggu Aza blm nongol2 😂😂
oca rm
lanjut kak
Fitria Syafei
kk terimakasih 😍 terimakasih 😍 terimakasih 😍
@eheeemmm😄
semangat bennneerrrt aza mau liat tahu kotak"nya om" kacang ijo... 😁😁
Yuni Widiyarti
ada ya calon dokter kayak si aza.absurtnya GK ketulungan. gini ya kalau urusan jodoh baiknya nurut orang tua. pengalaman nih aku dijodohin ortu gak mau milih sendiri malah gak sesuai ekspektasi.mending ngikut ortu aja
Azzahra Azka Lestari
yaaa hidup pilihan za....klo dirasa dah cukup berjuang ya stop.daripada lanjut juga ga dapet apa2.
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mulianti Mulianti
kikikikik seru yak
myjuly
yaahhh baru juga baca dah habiss aja,kurang panjang teh shin 😍
Mika Saja
dasar calon dokter somplak 😀😀😀tragis amat kisahmu SM Angga za,,,
Alya Karunia
demi lihat Abang j ya za,g usah pake mandi biar ga ketinggalan momen lihat Abang" gagah😅
_rINi_
dijamin ada yg hareudang ntar ga rela calon nya mupeng liat si roti sobek orang" 🤭🤣
Yofa Meisya
wah calon Bu dokter kok jorok sih g mandi dulu......tapi nanti walaupun belum mandi, pasti bang jagad masih terpesona kok za 🤭🤭
sri susanti
lanjut kak,,
Tri Winarni
lanjut Thor banyak2 🙏👍👍👍
sitimusthoharoh
jian y ampsyong calon makmume bang j emang laen dari yg laen wkwkkwkwkwkkwkwk
lanjut
Ani
giliran dibilang sixpack Aza langsung seger otak nya 😆😆😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!