NovelToon NovelToon
Asmara Settingan

Asmara Settingan

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:42.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Diana NS

Hena Sanjaya. Model sekaligus aktris dengan bayaran termahal harus terjebak hubungan asmara yang tidak masuk akal dengan seorang Pria yang sebelumnya tidak ia kenal.

Kariernya mengalami masalah setelah namanya terseret skandal dengan sang mantan kekasih, Samuel Harvey.

Demi menyelamatkan kariernya Hena memilih mengikuti hubungan yang ditawarkan Pria tidak dikenalnya tersebut "Asmara settingan" terdengar konyol bagi Hena.

Entah apa keuntungan yang Pria itu dapatkan dengan hubungan ini. Mampukah Hena mengembalikan nama baiknya yang sudah memburuk dan mempertahankan kariernya yang sudah ia jalani selama 8 tahun terakhir, dengan hanya menjalin "Asmara Settingan"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana NS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asmara Settingan 31.

"Kau bahkan membawanya menginap," gumam Alya kecil namun tetep terdengar oleh Agam yang masih berdiri diam di hadapannya.

Perasaan Alya saat ini jelas berkecamuk. Ia telah berusaha keras untuk tidak percaya pemberitaan tentang Agam yang akan menikah dengan kekasihnya. Tapi apa yang sekarang matanya lihat. Agam bahkan sudah membawa wanita yang bergelar calon istrinya itu menginap.

Hena masih berjarak dari Agam. Ia masih mengamati situasi yang tengah terjadi pada dua sosok manusia di hadapannya.

"Kau tidak berniat memperkenalkanku dengan wanitamu?"

Alya memilih menyematkan panggilan wanitamu untuk merujuk sosok Hena yang ia dapati tengah berada di apartemen Agam saat malam hari.

Agam yang mendengar pertanyaan Alya dengan cepat mengulurkan tangannya ke arah Hena. Menarik pelan wanita cantik itu agar mendekat pada dirinya. Merangkul pinggang sempit sang model hingga mengikis jarak di antara mereka.

Alya melihat itu semua. Mengamati sikap yang Agam berikan pada calon istrinya, meski dalam diam Pria yang dulu mencintainya itu terlihat begitu perhatian terhadap wanitanya.

"Hena. Kekasih Agam."

Melihat Agam yang hanya diam saja setelah berhasil merangkul pinggangnya memberi Hena inisiatif untuk memperkenalkan diri lebih dulu pada wanita yang juga tak kalah diam menatap dirinya dan Agam.

Alya menyambut uluran tangan Hena. "Alya. Wanita yang Agam cinta."

Agam jelas kaget dengan perkataan Alya saat memperkenalkan dirinya pada Hena. Belum sempat Pria pemilik tatapan tajam itu membuka suara, ia sudah mendengar wanita cantik yang berada dalam rangkulannya tertawa. Terdengar begitu renyah hingga Hena menutup sedikit wajahnya.

"Temanmu humornya begitu lucu, Sayang." kata Hena. Tangannya bahkan bergerak memukul pelan dada Agam. "Kalian pasti begitu akrab. Apakah dia sahabatmu?"

"Bukan. Kami hanya pernah satu sekolah."

"Ah....aku mengerti," wanita yang memiliki profesi sebagai aktris itu terlihat mengangguk kecil. "Masuklah. Kalian pasti sudah lama tidak bertemu."

Bersikap seakan berada di apartemen miliknya sendiri. Hena terlihat mempersilahkan Alya untuk masuk ke dalam apartemen Agam. Sepertinya teman Agam itu begitu merindukan kekasih pura-puranya hingga memilih bertamu malam hari seperti saat ini.

Agam menatap tajam pada Hena yang dibalas wanita cantik itu dengan menjulurkan lidahnya saat Alya melewati mereka berdua.

Langkah Agam dan Hena sama-sama terhenti saat pintu apartemen Agam terdengar kembali membuka setelah beberapa saat lalu Agam baru menutupnya. Pria dengan setelan cesual terlihat melangkah masuk dengan membawa satu paper bag di tangannya.

"Pakaian ganti Nona Hena, Tuan."

Dengan menunduk Rama menyerahkan paper bag tersebut ke arah depan. Sedari awal ia melewati pintu apartemen sang Tuan, mata empatnya sudah di beri kejutan dengan penampilan Nona Hena-nya yang terlihat begitu ambigu. Namun Rama cepat mengalihkan pandangan saat melihat sang Tuan seakan ingin menelannya hidup-hidup.

"Ganti pakaianmu."

Rama hanya mampu mendengar perintah sang Tuan yang ia yakini diberikan pada Nona Hena. Setelah mendengar langkah yang berlalu baru lah Rama berani mengangkat pandanganya. Seakan tidak berhenti akan datangnya kejutan, Rama lagi-lagi di kagetkan dengan adanya sosok wanita yang berdiri tidak jauh dari hadapannya.

"Siapa dia?" batin Rama bertanya dengan menatap pada Alya.

Rama melangkah masuk lebih jauh ke dalam apartemen Tuannya, mengikuti wanita berwajah mungil yang terlihat begitu manis.

"Anda dan Nona Hena belum makan, Tuan?" tanya Rama karena melihat dua pasta yang masih utuh belum di sentuh tersaji di atas meja bar mini.

Mendengar pertanyaan Rama, Agam kembali mengingat jika Hena belum makan. Dengan cepat ia meminta sang asisten-Rama untuk memesan makanan. Jangan sampai Hena telah selesai berganti pakaian, kekasih pura-puranya itu kembali menunda makan hanya karena ada tamu yang datang.

Tanpa suara Pria yang memimpin perusahaan Raksa Group itu mengarahkan Rama dan Alya ke meja makan. Mau tidak mau Pria Arogan itu harus tetap menyambut teman masa remaja karena ulah kekasih pura-puranya yang mempersilahkan Alya masuk ke dalam apartemen.

"Ternyata kau juga membawa makanan Rama?"

Suara Hena menyapa saat dirinya telah selesai berganti pakaian. Sang model itu kini terlihat mengenakan shirt mini dress dari versace berlengan panjang dengan warna baby pink. Tidak pernah gagal mengenakan outfit apa pun, sang model lagi-lagi berhasil tampil dengan mengunci pandangan dua Pria.

"Kemarilah," Agam menggeser kursi untuk Hena tempati.

Dengan cepat Hena mendekat dan duduk di meja makan yang sudah tersaji banyak hidangan, disusul Agam yang mengambil tempat di sisi sang kekasih.

"Kau tidak makan, Nona Alya? Apa makanannya tidak sesuai dengan selera mu?" tanya Hena karena melihat wanita yang sepertinya memiliki masa lalu dengan Agam belum juga menyentuh makanan yang ada di hadapannya.

"Jangan mengkhawatirkan orang lain. Kau sendiri belum makan dari siang."

Hena yang mendapatkan kata-kata itu terlihat mencibir. Ia bahkan sulit menahan ekspresi absurdnya dan refleks bergaya seakan-akan ingin menerkam Agam beserta aumannya.

Rama tidak bisa menahan tawa melihat tingkah wanita cantik yang begitu dirinya idolakan. Jauh berbeda dengan Alya, wanita itu menatap nanar interaksi sepasang kekasih di hadapannya.

"Agam," Alya membuka suara setelah mereka semua menyelesaikan acara makan bersama. "Aku ingin bicara ber-dua denganmu."

Mendengar hal itu Hena dan Rama sama-sama terkesiap, dengan segera ingin meninggalkan meja makan. Memberi ruang pada Alya dan Agam untuk bicara.

Jika Hena bisa meraba hubungan Agam dengan Alya, berbeda dengan Rama. Pria berkacamata itu dari tadi dipenuhi dengan pertanyaan siapa Alya sebenarnya. Tidak mungkin mantan kekasih Agam karena Rama tahu Tuannya itu tidak pernah menjalin hubungan dengan siapa pun, kecuali Nona Hena.

"Jangan ada yang meninggalkan meja makan."

Gerakan Hena dan Rama sama-sama terhenti. Mereka saling tatap dan kembali membenarkan posisi duduk yang sudah setengah beranjak.

"Katakanlah apa yang ingin kau katakan," Agam menatap Alya dengan tenang. "Di depan calon istriku."

Rama mengusap pelan tengkuknya. Asisten bermata empat itu merasa akan ada kondisi yang tidak baik, biasanya ia lah orang yang selalu mengamankan situasi jika kondisi mulai mencekam seperti saat ini.

"Kau terlihat begitu mencintai calon istrimu," Alya menatap ke arah tangan Agam yang menggenggam tangan Hena di atas pangkuannya. "Namun aku rasa tidak dengan dirinya."

Agam yang mendengar itu hanya diam dengan raut wajah yang sulit dibaca. Sedangkan Hena yang namanya mulai di seret kali ini menatap intens pada Alya.

"Dia terlihat tidak mencintaimu," tanpa keraguan Alya mengatakannya. "Tapi kau berhasil merebutnya dari Samuel. Rasa kecewamu pasti sudah terobati."

Perkataan Alya berhasil mengguncang mereka semua. Terutama Hena. Merebutnya dari Samuel, Rasa kecewa, dan Alya yang ternyata mengenal mantan kekasihnya kata-kata itu berhasil memenuhi pikiran Hena.

Mata dark hazel itu menatap dalam pada Agam. "Apakah ini alasannya? Apakah ini alasan Agam menjalin asmara settingan?"

Tidak tahu perasaan apa yang seharusnya mendominasi. Tapi entah mengapa Hena terasa sulit menarik napas disaat mengetahui dirinya hanya di gunakan sebagai pembalas rasa kecewa Agam terhadap mantan kekasihnya.

1
Teteh Lia
2 iklan dan 🌹🌹 meluncur...
Teteh Lia
teriak teriak gitu saking cintanya sama Hena... nda mau di pisahin sama pujaan hatinya .. 😫
Teteh Lia
tabrak aja, pagernya .. 🙈
Teteh Lia
Waduh Alex... dirimu... sadis syekali...😫
Teteh Lia
untung bukan Agam yang nge' Dor...
Rona Risa
othor tuh dad hobby misahin orang... demo aja 🤪🤪🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
ini gak bisa ada adegan jon dan david dor-dor-an? seru kayaknya 🤪🤪🤪🤪🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
lagi bobok, kalau jawab ya nggak bobok namanya... nggak kenal konsep bobok anda???
Rona Risa
kasihan. bapaknya kayak gitu makanya dia memilih lari ke alam lelap.
Rona Risa
keluarin pistol youuu 🔥🔥🔥🔥
Rona Risa
nggak segampang ituu ferguso
Rona Risa
nah ini baru lakik.. menyala gama 🔥🔥🔥
Rona Risa
henamu udah dibawa pergii... berani kamu masuk sarang hyena? kalau aku dan arya sih berani 🤧🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
sangar kan kalau lawan konglo? sangar lahh 😎😎😎🔥🔥🔥
Rona Risa
kalah cepet lu, gak seru 🤧🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Indah dk
1 🌹 + 1 iklan buat kakak author
Indah dk: Sama sama🥰
👑Queen of tears👑: thank you 😘😘🤗💚
total 2 replies
Indah dk
Sam dari pada kamu menderita meningan sini sama ku aja🤣🤣🤣
Kikan Dwi
3 🐠🐋🐟+ 🌹buat Nathan
Kikan Dwi: /Drool//Drool//Drool/
👑Queen of tears👑: gracias moms twins 😘🤗💚
total 2 replies
MentariSenja
/Rose//Rose/ 𝚖𝚎𝚕𝚞𝚗𝚌𝚞𝚛...
👑Queen of tears👑: thank you eboo 😘🤗💚
total 1 replies
MentariSenja
𝚐𝚒𝚕𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊....𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚐𝚒𝚕𝚊/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
MentariSenja: 𝚒𝚢𝚊, 𝚕𝚊𝚐𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚐𝚞 𝚋𝚊𝚗𝚍 /Facepalm/
Teteh Lia: kak mentari,,, ada lagunya kan ya .
cinta gila.... 🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!