NovelToon NovelToon
Dendam Putri Gemuk

Dendam Putri Gemuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rzone

Menjadi wanita gemuk, selalu di hina oleh orang sekitarnya. Menjadi bahan olok-olokan bahkan dia mati dalam keadaan yang mengenaskan. Lengkap sekali hidupnya untuk dikatakan hancur.


Namanya Alena Arganta, seorang Putri dari Duke Arganta yang baik hati. Dia dibesarkan dengan kasih sayang yang melimpah. Hingga membuat sosok Alena yang baik justru mudah dimanfaatkan oleh orang-orang.


Di usianya yang ke 20 tahun dia menjadi seorang Putri Mahkota, dan menikah dengan Pangeran Mahkota saat usianya 24 tahun. Namun di balik kedok cinta sang Pangeran, tersirat siasat licik pria itu untuk menghancurkan keluarga Arganta.


Hingga kebaikan hati Alena akhirnya dimanfaatkan dengan mudah dengan iming-iming cinta, hingga membuat dia berhasil menjadi Raja dan memb*antai seluruh Arganta yang ada, termasuk istrinya sendiri, Alena Arganta.


Tak disangka, Alena yang mati di bawah pisau penggal, kini hidup kembali ke waktu di mana dia belum menjadi Putri Mahkota.

Akankah nasibnya berubah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Rencana Mattias

Hari itu mereka menceritakan banyak hal mengenai bagaimana Alfiena yang dapat selamat, dan juga bagaimana keadaan ibu kota Kerajaan. Sedangkan sang Nenek yang sedari awal hanya mendengarkan itu tersenyum tulus.

.

.

.

Keesokan paginya, sebuah kegaduhan terjadi di Kediaman Marquess. Nenek yang bahkan jarang keluar dari kediaman itu, kini menghilang dari kamarnya. Sepucuk surat ditemukan di atas kasur sang Nenek, yang berisikan salam perpisahan dari sang Nenek untuk Alfiena.

Alfiena jelas merasa sedih, namun dia juga tak punya pilihan lain. Kini dia harus melangkah, bukan hanya nyawa keluarga dan orang terdekatnya saja yang saat ini tengah dipertaruhkan.

“Kak, anda tidak apa-apa?” Tegur Alena saat melihat sang Kakak yang melamun di kamar Nenek.

“Saya baik-baik saja Alena, kapan kalian akan ke Kerajaan Timur?” Tanya Alfiena.

“Kami akan berangkat secepatnya, karena harus kembali secepatnya.” Ucap Alena, Alfiena mengangguk dan membuka jendela kamar itu.

“Suamimu sangat pandai menggunakan pedang ya?” Puji Alfiena, Alena mengangguk setuju untuk hal itu.

“Aku akan kembali ke Ibu kota besok, aku berharap Ayah tak melupakanku.” Tutur Alfiena, jelas Alena merasa senang mendengarnya.

“Kamipun demikian, kami akan berangkat besok ke Kerajaan Timur.”

.

.

.

Keesokan harinya lagi, pada akhirnya Mattias dan Alena berangkat menuju Kerajaan Timur menggunakan kereta kuda, sedangkan Alfiena juga berangkat ke Ibu kota.

Setelah tiga hari perjalanan, akhirnya Alena sampai di Ibu Kota kerajaan Timur. Mereka menempati sebuah penginapan di Ibu kota tersebut.

“Alena, saya akan berangkat ke Istana untuk mengabarkan kedatangan kita. Anda sebaiknya istirahat saja,” Ucap Mattias saat baru saja tiba, Alena merasa tak enak hati akan hal itu. Seharusnya Mattias istirahat bersamanya, namun peraturan yang tidak tertulis memanglah harus demikian. Bila tidak, bisa saja mereka dicurigai sebagai mata-mata.

“Kembalilah lebih cepat,” Ucap Alena, Mattias mengangguk. Dia meminta asistennya untuk membawa beberapa berkas yang sudah dia siapkan sebelumnya.

Dengan menggunakan kudanya, Mattias akhirnya menuju Istana Kerajaan Timur. Sebuah Istana yang cukup megah yang berada di tengah kota.

“Salam kepada Baginda Raja Kerajaan Timur yang makmur, saya Duke Mattias dari Kerjaan Lattish memberi salam.” Mattias memberi hormat seperti seorang Bangsawan, Raja nampak tersenyum.

Kumisnya dan brewoknya nampak memenuhi hampir seluruh wajahnya, dalam kondisi seperti itu, otak Mattias bahkan sempat berpikir hal yang aneh, dia berpikir bagaimana caranya pria itu makan? Apakah seluruh rambut yang menutupi mulutnya itu tidak mengganggu?

“Duke Mattias, bukankah anda datang sebagai Pangeran saat ini?” Tanya Raja, Duke dan Pangeran adalah dua gelar yang berbeda.

(Nah dalam susunan pemerintahan itu ada yang disebut sebagai Kaisar atau Emperor, nah Kaisar adalah orang yang menguasai hampir setengah benua atau lebih dari satu wilayah Kerajaan. Sedangkan di bawa Kaisar biasanya ada Raja, mereka akan melakukan kedaulatan mereka sebagai Kerajaan namun mereka harus memberi upeti, bukan pajak ya pemirsah. Namun upeti, pada Kekaisaran. Namun ada juga Kerajaan yang berdiri sendiri tanpa adanya ikatan dengan Kekaisaran. Nah selanjutnya ada Duke, itu adalah gelar setelah Raja. Posisi Duke itu setara dengan posisi Pangeran Mahkota ya, bedanya Duke itu adalah seorang penguasa wilayah yang besar, kalo dikira itu kaya Adipati atau penguasa provinsi gitu. Nah selanjutnya adalah posisi Pangeran, mereka berada di bawah posisi Duke biasanya adalah anak Selir atau orang yang tak terpilih sebagai Pangeran Mahkota. Jadi tidak heran bila di beberapa Kerajaan seperti di zaman Dinasti Goryeo itu ada Pangeran Mahkota yang lebih dari satu, tapi kalo di Kerajaan Barat biasanya cuma satu. Nah selanjutnya ada gelar Marquess, gelar itu biasanya adalah penguasa di perbatasan. Jadi di sekitar perbatasan antar Kerajaan itu ada penguasa lagi, mereka biasanya disebut sebagai Marquess, posisinya ada di bawah Duke. Selanjutnya ada Count, dan juga yang terakhir adalah Baron. Namun di beberapa Kerajaan Barat masih ada beberapa gelar lainnya selain yang diatas ya, jadi kita hanya pakai yang umum saja biar mudah dipahami.)

“Hem benarkah, lalu bagaimana dengan nama Mattias yang saya miliki saat ini?” Raja tertawa mendengarnya, ternyata Mattias memang seperti rumor yang beredar, dia sangat berbahaya.

“Hahah, anda sangat pandai Duke.” Mattias menatap Raja itu berhati-hati, berbeda dengan Pangeran Mahkota dan Putrinya yang cukup mudah ditebak. Raja nampak sangat sulit dihadapi, namun Mattias juga tak kehilangan cara.

"Saya anggap itu sebagai pujian, yang mulia saya telah memberikan sebuah hadiah kecil. Saya sudah menyerahkannya pada bawahan anda, saya berharap anda akan menyukainya dan menggunakannya dengan bijak." Ucap Mattias, Raja yang memang telah membaca berkas yang diberikan Mattias mengangguk.

Berkas tersebut berisikan tentang pengolahan tanah dan juga ajakan kerja sama dalam hal pembangunan, Mattias bersedia meminjamkan sejumlah uang dengan syarat Kerajaan Timur akan menjadi sekutu.

"Saya cukup tertarik dengan tawaran anda, namun saya tidak cukup yakin atas kebaikan anda. Saya tak ingin bertele-tela, katakanlah apa yang sebenarnya anda inginkan?" Raja langsung pada intinya, tak mungkin Mattias memberikan bantuan tanpa adanya keinginan.

"Saya sungguh melakukannya atas dasar rasa solidaritas antar manusia, istri saya yang baik hati merasa kasihan melihat banyak musibah yang melanda kerajaan ini Baginda. Namun, bila anda tidak percaya atas ketulusan kami. Kami akan memilih jalan yang lebih sulit lagi." Ucap Mattias, dengan kata-kata itu Mattias berhasil mengancam sang Raja. Dia mengatakan hal tersebut seolah mempertanyakan kebijakan sang Raja untuk rakyatnya, dan juga mempertanyakan apa yang sudah dilakukan sang Raja pada rakyatnya yang kini menderita di bawah kekuasaannya.

"Ternyata anda sudah cukup bersiap ya, Duke Mattias." Wajah sang Raja berubah suram.

"Cukup dengan wilayah timur saja, saya sanggup membuat Kerjaan baru. Namun anda pasti tahu apa yang akan terjadi pada Kerjaan anda pada akhirnya." Mattias semakin menekan Raja, dia mengatakan hal tersebut agar sang Raja berpikir dua kali untuk berperang. Karena saat wilayah Timur yang berusaha mereka kuasai saja, justru berhasil membalikan keadaan dan membuat semakin banyak kerugian di Kerajaan Timur.

"Anda mengancam saya? Namun bila hal itu sampai terjadi, apa yang sebenarnya anda inginkan?" Tanya lagi sang Raja belum puas atas jawaban Mattias.

"Saya ingin memisahkan Asosiasi dagang Kill dengan Kerajaan Timur, dan akan membawa mereka sebagai bawahan dari Asosiasi Arma." Senyum terukir di bibir sang Raja, Asosiasi dagang itu telah hancur. Dan itu bukanlah hal yang besar bagi sang Raja, tanpa berpikir dua kali pada akhirnya sang Raja menyanggupi keinginan Mattias.

"Baiklah, saya akan memenuhi keinginan anda Duke. Namun sebelum itu, apa yang anda butuhkan dari Asosiasi itu sebenarnya?" Raja kini menanyakan sesuatu secara lebih mendetail lagi.

1
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okk
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Eliana Sari
semoga cepet sembuh ya kk author. sukses slalu
Rzone: aamin makasih do'anya
total 1 replies
NR
yahh...jngan sakit2 dong bang.....
Rzone: hihi, maaf ya itumah gak bisa di ubah. Abang nulis banyak kalo dah sembuh ya..
total 1 replies
Dilys
Suka banget sama buku ini. Jangan lupa update terus ya!
Rzone: aassiap Kak/Smile/
total 1 replies
Pajar
Bikin deg-degan.
Rzone: 😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
Rzone: 😄😄😄😄😄😄😄
total 2 replies
kokichi.oma.panta
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Rzone: makasih kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!