Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan bersama
Pihak rumah tangga yang menggandeng pihak akademik untuk melakukan penyelidikan memulai evakuasi nya untuk mencari siapa pelaku dari masalah tersebut.
"Bu apakah bisa kami memulai sekarang. Apakah kami bisa meminta data siapa saja yang terlibat dalam acara tersebut?" tanya ibu Rima kepada ibu Aulia. Pihak rumah tangga hanya ingin memastikan siapa saja yang terlibat di dalam nya.
"Baik bisa bu. Kami akan segera mengirimkan berkas nya ke ruangan rumah tangga" jawab ibu Aulia.
Ibu Rima segera kelur dari ruang akademik. Ia segera menuju ke ruang rumah tangga dan mengadukan nya kepada ibu Vika. Karena ibu Vika lah yang biasanya merekap berkas-berkas serupa.
"Bu Vika saya baru saja dari ruang akademik. Dan pihak menyetujui permintaan kami untuk mengirimkan berkas guna untuk mengetahui siapa yang terlibat di acara tersebut" ucap ibu Rima. Ia memberitahukan apa saja yang di peroleh dari ruang akademik dan juga apa tujuan nya ia pergi kesana.
"Baik bu. Kami tunggu. Semoga saja segera di kirimkan kesini agar semuanya jelas" ucap bu Vika.
Sementara itu pak Hirata yang masih berada di rumah Aira. Ia ingin mengajak Aira untuk keluar pergi makan. Namun Aira menolak nya. Karena ia merasa bahwa dirinya kurang vit hari ini.
"Kamu sudah makan?" tanya pak Hirata dengan kasih sayang kepada Aira.
"Belum sih pak. Saya lagi nunggu Fasa memasak karena saya sedang tidak bisa banyak beraktivitas" jawab Aira.
"Kalau kita keluar berdua saja kamu mau tidak? Kita bisa cari-cari makan di luar" tawar pak Hirata.
"Tidak usah pak saya juga kebetulan belum lapar" jawab Aira. Padahal cacing di perutnya sudah berbunyi.
"Oh begini saja kamu ingin makan apa? Biar saya pesankan melalui ojol saja" tawar pak Hirata.
"Tidak usah pak jangan repot-repot. Nanti saya bisa meminta tolong Fasa untuk memasak" jawab Aira.
Namun, tanpa Aira ketahui pak Hirata tetap memesan kan makanan untuk Aira. Ia tidak hanya pesan untuk Aira saja tetapi untuk dirinya dan juga Fasa.
"Apakah kamu suka dimsum?" tanya pak Hirata. Karena memang pak Hirata tidak mengetahui apa yang di sukai oleh Aira.
"Emm dimsum? Saya sangat suka sih" jawab Aira.
Karena Aira memang menyukai makanan yang di tawarkan oleh pak Hirata. Tentu saja Hirata memesankan makanan serupa untuk mereka bertiga.
"Udah kamu tunggu saja mungkin 15 menit lagi juga sampai" ucap pak Hirata. Hal ini membuat Aira terkejut. Karena Aira mengira bahwa pak Hirata tidak akan melakukan hal ini.
"Astaghfirullah pak..... Jangan repot-repot. Kalau begitu saya tidak mau lagi di jenguk oleh bapak" ucap Aira. Ia merasa tidak enak dengan kebaikan Hirata hari ini.
Namun, di sisi lain Aira juga bingung dengan kebaikan Hirata hari ini. Tapi, Aira hanya berpikir positif bahwa pak Hirata adalah seorang dosen yang peduli terhadap mahasiswa nya.
"No problem saya tidak merasa di repotkan oleh kamu. Justru malah aku yang mengganggu waktu istirahat kamu kan?" ucap Hirata. Ia menyadari bahwa mengganggu waktu istirahat. Tapi untuk tidak bertemu dengan Aira adalah suatu hal yang berat di lakukan oleh Hirata.
"Ya sudah kalau begitu terimakasih ya pak" ucap Aira.
15 menit berlalu akhirnya pesanan dimsum Hirata tiba di rumah Aira. Tidak hanya dimsum saja tapi ada juga jus strawberry untuk mereka bertiga.
"Permisi...." ucap ojol yang mengantarkan makanan ke rumah Aira.
"Nah itu sudah datang makanan nya" ucap Hirata.
Hirata langsung keluar untuk mengambil pesanan nya. Ia tidak menyuruh Aira karena mengetahui bahwa Aira masih kesulitan untuk berdiri. Hirata mengambil pesanan nya sendiri.
"Dimsum ya mas?" tanya Hirata yang basa-basi dengan ojol tersebut.
"Oh iya pak sama jus strawberry kan?" tanya ojol memastikan bahwa pesanan nya tidak salah.
"Iya benar mas terimakasih ya" ucap pak Hirata.
Lalu Hirata membawa masuk makanan nya. Pesanan tersebut sudah di bayar melalui e wallet oleh Hirata. Sehingga ketika makanan datang ia tidak perlu membayar kepada ojol tersebut.
"Makanan nya sudah datang. Kamu bisa panggil teman kamu?" tanya pak Hirata.
"Mau ngapain pak manggil Fasa?" tanya balik Aira.
"Mau di ajak makan bareng geh" ucap pak Hirata. Ia hari ini sedang cosplay menjadi sosok yang sangat baik. Karena ia ingin mendapatkan hati seorang yang selama ini di dambakan oleh diri nya.
"Owh oke pak sebentar.Fasa sini geh" teriak Aira memanggil Fasa yang berdiam diri di kamar.
"Ngapain sih Ra?" tanya Fasa ia tidak tahu maksud Aira memanggil dirinya.
"Ini ada makanan yang di belikan sama pak Hirata kamu mau nggak?" tanya Aira dari ruang tamu.
"Ada makanan apa Ra?" tanya Fasa. Jika ia senang dengan makanan tersebut maka Fasa akan keluar dari kamar nya.
" Ini nih kesukaan kita, ada dimsum" ucap Aira. Mendengar perkataan itu, Fasa langsung keluar dari kamar nya. Karena memang Fasa sangat sesuka itu dengan dimsum. Bahkan ketika keluar bersama maka yang ia cari adalah dimsum.
"Wahhh aku mau bagi ya Ra" ucap Fasa yang langsung lari keluar dari kamar menuju meja di ruang tamu itu untuk mengambil dimsum nya.
"Ini Fasa untuk kamu, gabung bersama kami saja biar ramai" ucap pak Hirata. Namun Fasa tetap memilih untuk masuk kembali ke kamar lagi. Ia tidak mau mengganggu Aira dan Hirata yang sedang menikmati waktu berduaan nya.
"Huaaa ngapain coba aku di luar selain jadi obat nyamuk mendingan aku di sini sendiri nyaman" batin Fasa kepada dirinya sendiri.
Lalu, mereka sekarang sedang di sibukkan dengan dimsum nya masing-masing. Semua nya menikmati makanan nya masing-masing juga. Tidak ada yang saling ganggu. Bahkan Hirata dan Aira yang satu ruangan pun memilih untuk menikmati nya masing-masing.
Sedangkan Fasa, ia menikmati kesendirian nya di kamar. Walaupun kesepian setidak nya dirinya tidak menjadi obat nyamuk.
"Fasa ini kamu gamau apa jus nya?" teriak Aira yang menanyakan kepada Fasa.
"Ngga ah Ra buat kamu saja" jawab Fasa.
Namun Aira tetap memberikan kepada Fasa. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk mengantarkan jus nya ke kamar yang di dekami oleh Fasa. Karena Aira juga tahu bahwa Fasa memang sangat suka dengan jus strawberry.
"Udah nggak usah jual mahal. Nih buat kamu" ucap Aira yang mengetahui bahwa Fasa sedang jual mahal. Tapi Aira tidak egois. Ia mengalah untuk mengantarkan kepada Fasa di kamar nya. Padahal untuk jalan saja kaki nya masih terasa sakit.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih