NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:771
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Bagas segera pulang dan setibanya di mes ia pun segera masuk kedalam mes, hari masih pagi Bagas pun memutuskan untuk bersantai di dalam kamarnya sembari memainkan ponselnya, dikarenakan tidak ada sinyal ia hanya memainkan game offline yang ada di ponselnya, tak terasa hari makin siang jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, Bagas pun segera mandi dan setelah selesai mandi ia hendak ke dapur mes untuk makan siang, namun tiba-tiba diluar terdengar ada ketukan pintu,

tok...tok...tok...

Bagas pun bergegas membukakan pintu, dan ternyata pak Samidi lah yang bertamu disiang itu,

"Eeh....pak, silahkan masuk pak" Bagas mempersilahkan pak Samidi untuk masuk

"Iya pak Bagas" pak Samidi pun masuk mengikuti Bagas, mereka pun duduk di ruang tamu mes.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Bagas lagi

"Ini pak mau nanya orang pintar yang saya minta ada nggak?" Tanya pak Samidi, nampak Bagas menggaruk-garuk kepalanya mendengar pertanyaan pak Samidi

"Belum pak, teman saya pada nggak punya kenalan orang pintar" jawab Bagas berbohong, padahal ia sama sekali belum pernah menanyakannya kepada teman-temannya, namun demi keberlangsungan pekerjaannya ia terpaksa berbohong

"Yasudah deh pak bagas , nanti tak coba tanyain ke Samsul dan karyawan yang lain mungkin mereka punya keluarga atau kenalan orang yang bisa ngusir mahkluk halus"tutur pak Samidi.

"iya pak, maaf ya pak" ucap Bagas yang merasa tak enak hati

"Iya pak Bagas, segitu dulu ya, saya pulang dulu" ujar pak Samidi sembari bangkit dari tempat duduknya.

"Iya pak hati-hati" setelah kepergian pak Samidi Bagas pun segera menuju ke mes untuk makan siang, setelah selesai makan siang ia pun segera kembali ke mes, tidak banyak yang ia bisa lakukan hari ini ia hanya tiduran di atas tempat tidurnya dan memainkan ponselnya, hingga tak terasa hari makin sore dan jam sudah menunjukkan pukul setengah 6, Bagas pun bergegas ke dapur mes seperti biasa rutinitasnya makan terus ia hendak kembali ke mes nya namun ia mendengar suara memanggil namanya.

"Gas... Bagas..." Persis seperti suara yang pernah ia dengar sebelumnya.

Ia pun segera meninggalkan dapur mes dengan setengah berlari, setibanya di mes ia pun menuju ke kamar dan berbaring di ranjang tempat tidurnya,

"Suara siapa itu, apakah di setiap mes ini ada penunggunya" batin Bagas

Di tempat lain tampak ibu dan anak lagi merencanakan sesuatu,

"Nin di desa M ada ibu-ibu yang lagi hamil besar, nanti malam kita kesana, kemungkinan nanti malam ibu itu akan lahiran" ucap Bu Siti,

Bu Siti Selalu memantau calon korbannya setiap malam ia berkeliaran sembari mencari mangsa, di karenakan ia harus memakan darah dalam rentang waktu paling tidak sebulan sekali, guna untuk mempertahankan ilmunya.

"Iya Bu, Nina sudah hampir satu bulan ini tidak meminum darah segar" ucap Nina kepada ibunya,

Nina sudah diwariskan ilmu hitam itu semenjak ia lulus SMA, awalnya ia sempat menolak, akan tetapi dikarenakan oleh paksaan ibunya akhirnya ia pun menuruti keinginan ibunya jadilah dia seperti sekarang, menganut ilmu hitam yang menjadikannya kuyang.

**

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Bagas masih nyaman dengan aktifitasnya ia terus memainkan ponselnya, hingga tak terasa dua jam sudah berlalu, sekarang jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Bagas pun Tampak beberapa kali menguap tak berselang lama ia pun tertidur pulas.

**

Tepat pukul dua belas malam di kediaman Nina, Nina dan ibunya bersiap-siap melancarkan aksinya, sedangkan pak Jamal sudah tertidur sejak tadi. Bu Siti segera keluar dari kamarnya dan segera menuju ke kamarnya Nina, setelah masuk tak lupa ibunya Nina mengunci pintu.

"Bapak sudah tidur Bu?" Tanya Nina kepada ibunya,

"Sudah, ayok keburu pagi" ujar Bu Siti, mereka berdua pun menuju sudut kamar lalu melepaskan kepala dan organ dari badannya. Srekkkk..srekkkkkkkkkk dua kepala nampak melayang-layang di langit-langit kamar Nina, lalu dua kepala itu melesat keluar kamar terbang menuju desa M, setibanya di desa M mereka segera menuju ke rumah ibu hamil yang akan segera melahirkan, setelah tiba mereka mencari pohon rindang yang berada tak jauh dari rumah warga, terdengar suara ibu hamil itu akan segera melahirkan berteriak sekencang mungkin, mereka mengintai dari atas pohon menunggu ada kesempatan, mereka terus menunggu hingga tak lama kemudian suara tangisan bayi terdengar jelas uwekkk....uwekkkk...uwekkkk yang menandakan bahwa bayi sudah lahir, Nina dan ibunya pun segera mendekat ke arah rumah dan bersembunyi di balik pohon-pohon samping rumah, setelah beberapa saat tampak satu persatu warga mulai pulang ke rumahnya masing-masing namun masih ada sebagian warga yang berjaga di rumah itu, Nina dan ibunya masih tampak mengintai dari balik semak disamping rumah, hingga tiba-tiba ada salah satu warga yang hendak buang air kecil melihat mereka.

"Kuyang...kuyang" teriak warga tersebut, warga yang mendengar pun segera menghampiri nya lalu mereka melihat kearah yang pria itu tunjuk, dan benar saja semua warga pun bergegas mengejar kuyang yang tak lain dan tak bukan adalah Nina dan ibunya.

Nina dan ibunya yang sudah ketahuan pun tidak punya pilihan lain selain segera pergi meninggalkan perkampungan, dan melupakan satapan lezatnya malam itu, buru-buru mereka melesat terbang jauh hingga hilang dari pandangan warga, tampak kesal bercampur kecewa di wajah para warga mereka kecewa karena tidak berhasil memusnahkan kuyang yang selalu meresahkan warga.

Ditempat lain setelah terbang begitu jauh dari perkampungan, Nina dan ibunya memutuskan untuk kembali ke desa E, mengingat sebentar lagi pagi tiba karena jikalau mereka tidak kembali ke badannya sebelum pagi matahari muncul Maka mereka akan bisa kembali ke tubuhnya selamanya. mereka mengawasi sekitaran desa, takut ada warga desa yang masih terjaga dari tidurnya, setelah merasa aman mereka pun segera menuju rumah dan masuk melalui jendela, mereka kembali ke badannya lagi, setelah itu ibunya Nina kembali ke kamarnya lagi dan kembali tidur begitu pula dengan Nina, ia segera merebahkan badannya, hingga tak butuh waktu lama ia pun terlelap di dalam mimpi.

***

Pagi hari tiba para warga mulai melakukan aktifitasnya disertai suara kicauan burung-burung, Bagas segera mandi dan bersiap-siap untuk bekerja kembali, setelah selesai ia pun segera sarapan dan berangkat ke pabrik. Ia pun berniat mengajak Nina untuk berangkat bareng pagi ini, ia singgah di rumah Nina namun rumah Nina masih terlihat tertutup rapat dan motornya Nina masih terparkir di teras rumah itu artinya Nina belum berangkat ke pabrik, Bagas pun memutuskan untuk mengetuk saja pintu rumah Nina.

Tok..tok..tok.. "permisi Nin..Nina" Bagas mengetuk pintu sembari memanggil Nina, Namun setelah beberapa kali mengetuk pintu Bagas yang tidak mendapatkan respon pun memutuskan untuk segera berangkat ke pabrik meskipun sedikit kecewa tidak bisa berangkat berdua ke pabrik, disaat hendak beranjak dari rumah Nina terdengar suara langkah kaki dari dalam, Bagas pun berhenti dan berbalik arah dan....

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!