Lahir dalam keluarga yang miskin, Artian Morph harus menelan pahitnya hidup ketika orang tuanya meninggalkan dirinya sendiri.
Pada saat dia berpikir bahwa dirinya sangat bahagia karena pacarnya berada di sisinya, semuanya hancur setelah dia mengerahkan sisa tabungan yang orang tuanya tinggalkan untuknya.
Ketika kehidupannya terjerumus dalam neraka kesedihan, orang orang mulai mencemoohnya, diperlakukan dengan kasar tanpa ada satupun yang menolongnya.
"Ahaha, apakah kematian benar benar sangat merindukanku?"
Ketika dia menyerah pada hidupnya, berniat untuk melompat dan bunuh diri dari sebuah jembatan yang sepi.
Suara yang tak manusiawi layaknya suara dari kecerdasan buatan terdengar di udara yang kosong.
«Sistem Di Aktifkan»
Roda takdir kini kembali berputar, mereka yang diatas harus segera terjatuh dan yang dibawah akan mulai merangkak untuk mendapatkan posisi yang diatas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Andreano Goldstein
Jika seseorang bertanya.
“Siapa pengusaha terkaya di dunia ini?“
Tidak ada yang akan ragu untuk menjawab:
Andreano Goldstein sebagai orang terkaya di dunia. Seorang pengusaha terkenal yang mengelola wilayah elit, pusat perbelanjaan Empyrean Plaza dan berbagai macam properti lainnya yang tersedia dengan tingkat kemewahan tertinggi.
Perusahaannya lebih cenderung fokus pada minatnya sebagai seorang visioner dengan pehamanan yang mendalam tentang teknologi.
ChronoCorp Internasional, begitulah nama perusahaannya disebutkan. Perusahaan raksasa yang berdiri diatas perusahaan raksasa lainnya.
Dikatakan, penghasilan pertahun mereka setidaknya akan menyentuh 1.500 triliun dan itu adalah penghasilan atau laba bersih mereka.
Para keluarga elit setidaknya memiliki satu atau dua persen saham dari perusahaan tersebut dan menerima hasil triliunan dalam waktu satu tahun, membuat kekayaan mereka terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Itulah kenapa sosok Andreano Goldstein dikenal sebagai seorang pengusaha terkaya dan terbaik di dunia, setidaknya begitulah hingga pria misterius itu membeli 60% saham dari perusahaannya dengan begitu mudah.
Seorang pria misterius yang tidak dikenal dan membuat sesosok seperti Andreano Goldstein gugup dan tidak tau harus berbuat apa.
Perlu diketahui jika satu atau dua persen saham dari perusahaan Andreano dapat memberikan seseorang penghasilan triliunan dalam waktu satu tahun.
Namun, enam puluh persen saham?
Pria misterius itu akan menghasilkan sejumlah ratusan triliun dalam waktu satu tahun, dan jumlah itu sangatlah luar biasa besar.
Di puncak dari gedung perusahaan yang tinggi, Andreano dengan gugup berjalan bolak balik. Dia bingung dengan bagaimana harus menyikapi pria misterius itu.
Sudah beberapa waktu berlalu dan dia masih tidak memiliki keberanian untuk menghubungi pria misterius itu.
Jujur saja, dia sebenarnya merasa bahwa penjualan saham tersebut jelas berguna untuknya. Mengingat kembali apa yang terjadi padanya, dia seakan-akan terhipnotis dan menjual saham tersebut seakan-akan itu hal yang wajar untuk dilakukan.
Tidak perlu dikatakan lagi, siapapun sosok pria misterius itu, identitasnya jelas bukanlah hal yang biasa.
Jika pria misterius itu membantunya dengan banyak hal, Andreano yakin bahwa dia mungkin bisa mempertahankan banyak hal miliknya.
Setelah kelelahan berjalan bolak balik, dia kembali dan duduk di kursi kantornya. Menyatukan jari jemari tangannya dan menghela nafas kasar.
“Aku tidak bisa terus seperti ini.“
Pada akhirnya, suatu saat nanti akan tiba saatnya ketika dia berhubungan dengan pria yang dia tidak kenal itu.
Namun, selama waktu menunggu, Andreano semakin gugup dan cemas, karena itulah akan lebih baik baginya untuk menghubungi pria misterius itu sekarang juga.
Dia mengangkat handphone nya, melihat data informasi dari seorang pria yang terlihat biasa saja dan tidak memiliki sedikit pun hal yang menarik.
“Artian Morph.“
Sekilas, Andreano bahkan pernah menyalahpahami bahwa dia mungkin telah salah orang atau bagaimana. Tapi, sebenarnya dia sama sekali tidak salah.
Pria yang terlihat muda itu adalah pria misterius yang memiliki sahamnya dengan jumlah yang sangat besar.
Dengan ragu ragu kemudian, Andreano menelepon nomor dari pria itu. Suara handphonenya berdering, dengan tiap deringnya membuat Andreano semakin gugup tanpa alasan.
Telepon itu kemudian terangkat.
-Ya? Siapa ini?
Andreano menelan ludahnya.
“Aku… Andreano Goldstein.“
Setelah mengucapkan namanya, dibalik handphone Andreano, pria itu nampaknya telah terdiam karena suatu alasan.
Entah bagaimana hal itu membuat Andreano gugup, beruntungnya, pria itu segera berbicara kembali.
-Begitu… ya? Apa ini berhubungan dengan saham yang aku miliki?
“Ya, benar tuan.“
Dengungan singkat terdengar dari balik handphonenya itu.
-Tentang itu, aku akan tetap pasif di tiap rapat dan hanya menerima dividennya. Tidak masalah bukan?
Apa dia punya hak untuk mempermasalahkan hal ini?
Andreano menggelengkan kepalanya meski sosok dibalik handphonenya itu tidak dapat melihatnya.
“Tentu saja tidak masalah tuan.“
Dengan ini, Andreno sihirnya merasa lega karena telah menelepon pria misterius itu dan kemudian mendapati informasi bahwa pria itu jelas adalah pria normal yang luar biasa.
***
Sementara itu, Artian saat ini berada di sebuah toilet umum. Sebelumnya, dia sedang menunggu Hazel yang ingin membuang air kecil dan kemudian mendapatkan telepon dari seorang yang sangat luar biasa.
Artian menghela nafas lega.
“Wah.. itu tadi menegangkan..“
Itu benar benar mendebarkan sebelumnya, saat Artian mendapatkan perlakuan hormat dari seorang yang dikenal sebagai yang terbaik dalam hal perusahaan maupun kekayaan.
Siapa sangka hal sebaik ini akan terjadi dalam hidupnya?
Hanya dalam waktu sebulan, dia benar benar merubah hidupnya dengan begitu luar biasa berkat bantuan dari sistem.
Artian tersenyum tipis, kehidupan nya yang sekarang terlalu baik. Namun, dia berpikiran bahwa jika saja sistem miliknya muncul lebih cepat.
Bisakah dia merubah kehidupan nya dengan lebih baik?
Seperti… membantu orang tuanya agar tetap hidup?
'Yah, itu tidak mungkin.'
Saat itu Artian mendengarkan suara langkah kaki yang mengarah kepadanya. Artian berbalik dan menatap seorang anak lelaki yang memiliki wajah yang begitu tampan.
Kulit putih bersih dengan wajah yang mungil, rambut hitamnya di pangkas dengan begitu rapi dan kemudian pupil mata biru gelap yang terlihat begitu memikat.
Artian menatap Hazel kemudian tersenyum dengan ramah.
“Sudah selesai?“
Hazel mengangguk.
“Ya…..“
Setelah beberapa waktu ini, Artian telah mendapatkan posisi yang penting di hati anak itu. Hazel telah membuka diri pada Artian, bahkan memanggilnya sebagai kakaknya.
Karena hal itu, Artian juga mengenalkan anak itu sebagai adiknya di depan publik. Ada terlalu banyak orang yang menanyakannya karena pesona Hazel yang luar biasa.
Sedangkan Artian sendiri sudah memiliki bantuan sistem yang meningkatkan pesonanya, jadi orang orang percaya bahwa Artian benar benar kakak dari anak itu.
Penampilan mereka cukup sama dengan rambut hitam dan pupil mata biru, jadi karena itulah tidak ada yang curiga.
Sekarang ini, Artian mengajak Hazel untuk jalan jalan dan berbelanja banyak hal. Anak itu butuh perlengkapan yang cukup agar dia tidak merasa jenuh.
“Kalau begitu Hazel, apa lagi yang mau kamu beli?“
Hazel terdiam, anak itu terlihat berpikir untuk sejenak ketika beberapa tatapan diarahkan kepadanya.
“Oh? Tuan Artian?“
Namun sebelum Hazel sempat menyuarakan apapun, tiba tiba saja seorang pria yang Artian kenali datang.
Artian melirik, kemudian tersenyum saat melihat keberadaan dari manajer Empyrean Plaza itu sendiri.
Rude Schills.
“Tuan Rude? Lama tidak bertemu.“
“Haha… kupikir tidak selama itu.“
Artian dan Rude bertukar sapa disaat Hazel melirik pria itu dengan sedikit ketakutan. Rude sendiri terlihat agak tertarik dan menanyakannya.
“Siapa anak itu?“
Artian melirik Rude dan dengan tenang menjelaskan.
“Ah dia adalah adikku.“
Rude terdiam sejenak, nampaknya dia memikirkan sesuatu. Namun dia membuangnya seketika dan memutuskan untuk tidak memikirkannya.
Lagipula, apapun itu, semua itu bukanlah urusannya.
Rude tersenyum.
“Kalau begitu sudahkah kamu melihat undangan yang aku kirimkan?“
“Undangan?“
“Ya, pelelangan barang akan diadakan malam ini.“
Mendengar hal itu, Artian menunjukkan minat dan bukan hanya dia, Hazel nampaknya terlihat tertarik dengan hal itu.
***
semangat 🥳🥳🥳